Anda di halaman 1dari 10

MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI YANG MULAI TERKIKIS

MELALUI PENDIDKAN DI SEKOLAH DASAR

TUGAS

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


PENDIDIKAN NILAI BUDI PEKERTI

Oleh:
IMAM PRABOWO
NIM 180141449

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Atas Rahmat dan Hidayah-
Nya. Shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta para
sahabat yang telah memperjuangkan Islam, sehingga kita bisa merasakan
indahnya Iman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Nilai
Budi Pekerti. Yang berjudul Mengembangkan Nilai-Nilai Yang Mulai Terkikis
Melalui Pendidkan Di Sekolah Dasar, dengan makalah ini penulis
mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd., Ketua STKIP Muhammadiyah Bangka
Belitung.
2. Ibu Yuanita, M.Pd., selaku Ketua Prodi PGSD Muhammadiyah Bangka
Belitung.
3. Ibu Diana Pramesti M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Nilai Budi Pekerti.

Saya selaku penulis telah berusaha secara maksimal di dalam menyusun


makalah, namun penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap makalah ini akan memberi
manfaat bagi penulis dan semua pihak.

Pangkalanbaru, 24 juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................
BAB II MENGEMBANGKAN NILAI KEPEDULIAN YANG MULAI
TERKIKIS MELALUI PENDIDKAN DI SEKOLAH DASAR.
A. Pengertian Pendidikan Nilai Budi Pekerti................................................
B. Macam-Macam Nilai Budi Pekerti...........................................................
C. Cara Mengembangkan Dan Menerapkan Pendidikan Nilai Pada
Sekolah Dasar…………………………………………………………...

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak sebagai aset bangsa memiliki hak untuk tumbuh dan
berkembang dengan optimal, karena anak merupakan generasi masa depan
yang akan menentukan baik-buruknya suatu bangsa melalui pendidikan yang
berkualitas. Pendidikan bertujuan bukan hanya membentuk manusia yang
cerdas otaknya dan terampil dalam melaksanakan tugas, namun diharapkan
menghasilkan manusia yang memiliki budi pekerti, bersumber dari hati
nurani sehingga menghasilkan warga negara yang excellent. Oleh karena itu
pendidikan tidak semata-mata mentrasfer ilmu pengetahuan kepada peserta
didik, tetapi juga mentransfer nilainilai budi pekerti dan nilai-nilai
kemanusiaan yang bersifat universal. Dengan transfer nilai budi pekerti
bersifat universal, diharapkan peserta didik dapat menghargai kehidupan
orang lain tercermin dalam tingkah laku serta aktualisasi diri, semenjak usia
dini hingga kelak dewasa menjadi warga bangsa.
Dewasa ini pendidikan di Indonesia di pandang sudah sarat dengan
muatanmuatan pengetahuan dan mengikuti tuntutan perkembangan jaman,
namun kurang memperhatikan nilai-nilai budi pekerti dalam membentuk jati
diri siswa, sehingga menghasilkan siswa yang pintar tetapi tidak memiliki
budi pekerti yang baik. Hal tersebut tercermin dari anak-anak yang
menunjukkan kurangnya indikator budi pekerti seperti anak kurang
menghargai guru dan orang lain, anak berani pada guru dan orang tua, serta
anak kurang memperhatikan lingkungan sosialnya.
Dengan adanya fenomena dan kenyataan seperti yang telah
dipaparkan di atas, tentunya pendidikan budi pekerti menjadi sangat penting
bagi anak agar peran pendidikan sebagai habitus dapat merubah perilaku anak
menjadi manusia ideal dengan parameter memiliki sikap saling menghormati,
cinta tanah air, bertanggung jawab, cerdas, mampu memahami segala
persoalan bangsa dan mengelolanya dengan arif. Dengan diberikannya
pendidikan budi pekerti bagi anak usia dini diharapkan dapat merubah
perilaku anak, sehingga anak jika sudah dewasa lebih bertanggung jawab dan
menghargai sesamanya dan mampu menghadapi tatangan jaman yang cepat
berubah.
Budi pekerti merupakan nilai-nilai hidup manusia yang sungguh-
sungguh dilaksanakan bukan karena sekedar kebiasaan, tetapi berdasarkan
pemahaman dan kesadaran diri untuk menjadi lebih baik. Perkembangan budi
pekerti merupakan aneka ragam pengalaman peran berdasarkan situasi
tertentu, sehingga mampu mengatasi masalah budi pekerti atas kehendaknya
sendiri tanpa diawasi oleh orang lain. Oleh karena itu, pendidikan budi
pekerti sangat tepat bila ditanamkan sejak anak usia dini. Apalagi mengenai
nilai kepedulian yang seharusnya dimiliki anak didik agar menjadi manusia
yang berguna bagi sesama.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, yang menjadi rumusan
masalah pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan nilai budi pekerti?
2. Apa saja nilai yang termasuk nilai budi pekerti?
3. Bagaimana cara mengembangkan dan menerapkan pendidikan nilai pada
sekolah dasar?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian pendidkan nilai budi pekerti
2. Untuk mengetahui macam-macam nilai budi pekerti
3. Untuk mengetahui cara menerapkan dan mengembangkan nilai kepedulian
pada pendidikan sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Nilai Budi Pekerti


Istilah Budi Pekerti yang pada dasarnya tidak berbeda dengan akhlak
adalah kata yang berasal dari bahasa Sansekerta memiliki kedekatan dengan
istilah “Tata Krama”. Inti ajaran tata krama ini sama dengan inti ajaran budi
pekerti. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, budi pekerti adalah tingkah
laku, perangai akhlak ataupun watak. Sikap dan tingkah laku sesorang
tercermin dalam kegiatan hidup kesehariannya seperti tampak dalam hubungan
dengan Tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan keluarga,
hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan alam sekitar. Pendapat lain
dikemukakan oleh Sjarkawi (2006: 34) bahwa pendidikan budi pekerti adalah
proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan
perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Sementara
menurut Nurul Zuriah (2011: 38), budi pekerti merupakan nilai-nilai hidup
manusia yang sungguh-sungguh dilaksanakan bukan karena sekedar kebiasaan,
tetapi berdasarkan pemahaman dan kesadaran diri untuk menjadi lebih baik.
Pendapat lain menjelaskan bahwa Budi pekerti secara hakiki adalah
perilaku. (Zuriah. 2007 : 17). Menurut draf kurikulum berbasis kompetensi
(2001) budi pekerti berisi nilai-nilai perilaku manusia yang akan diukur
menurut kebaikan dan keburukan melalui norma agama, norma hukum, tata
krama dan sopan santun, norma budayaadatistiadatmasyarakat.(Erna
Setyowati, Lembaran Ilmu Kependidikan Jilid 39, No. 2, Desember 2009).
Pendidikan budi pekerti merupakan program pengajaran di sekolah
yang bertujuan mengembangkan watak atau tabiat siswa dengan cara
menghayati nilainilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam
hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama yang
menekankan ranah afektif (perasaan dan sikap) tanpa meninggalkan ranah
kognitif (berpikir rasional) dan ranah skill psikomotorik (Nurul Zuriah, 2011:
19). Pendapat lain dikemukan oleh (Zubaedi, 2006: 4) bahwa pendidikan budi
pekerti merupakan pendidikan nilai-nilai luhur yang berakar dari agama, adat-
istiadat dan budaya bangsa Indonesia dalam rangka mengembangkan
kepribadian peserta didik supaya menjadi manusia yang baik. Secara umum,
ruang lingkup pendidikan budi pekerti adalah penanaman dan pengembangan
nilai, sikap dan perilaku peserta didik sesuai nilai-nilai budi pekerti luhur.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa budi pekerti
merupakan nilai-nilai hidup manusia yang sungguh-sungguh dilaksanakan
bukan karena sekedar kebiasaan, tetapi berdasarkan pemahaman dan kesadaran
diri untuk menjadi lebih baik. Sedangkan pendidikan budi pekerti adalah
pendidikan nilainilai luhur yang ditujukan untuk menanamkan dan
mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku peserta didik yang memancarkan
akhlak mulia atau budi pekerti luhur. (Jeni Rismala, skripsi Universitas Negeri
Yogyakarta).
B. Macam-macam nilai budi pekerti
1. religiusitas,
2. sosialitas,
3. gender,
4. keadilan,
5. demokrasi,
6. kejujuran,
7. kemandirian,
8. daya juang,
9. penghargaan terhadap lingkungan,
10. kepedulian. (Lucky Astria Silalahi, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Edisi 2 Tahun ke-6 2017).

C. Cara Mengembangkan Dan Menerapkan Pendidikan Nilai Pada Sekolah


Dasar
1. Strategi Pengembangan Pendidikan Budi Pekerti di SD
a. Keteladanan atau contoh
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa keteladanan
atau contoh yang diberikan kepala sekolah dan pamong kepada peserta
didik seperti kepala sekolah dan pamong selalu berpakaian rapi, sopan
dan sesuai dengan aturan yang berlaku, betutur kata dengan baik dan
tidak pernah memarahi ataupun membentak peserta didik, menyambut
siswa dengan senyum, salam dan sapa setiap pagi, mengucapkan salam
dan berjabat tangan apabila bertemu dengan orang lain, serta baik
kepala sekolah, pamong ataupun semua karyawan di sekolah tidak ada
yang merokok di lingkungan sekolah.
b. Kegiatan spontan
Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan spontan yang dilakukan
kepala sekolah dan pamong ketika menemukan perbuatan yang kurang
baik adalah memanggil secara pribadi dan memberikan pengertian dan
nasehat bahwa perbuatan tersebut tidak baik dan bagaimana sikap dan
perilaku yang seharusnya.
c. Teguran
Berdasarkan hasil penelitian, teguran diberikan oleh kepala
sekolah dan pamong adalah pada saat peserta didik melakukan
perbuatan tidak baik seperti ribut di kelas, tidak memperhatikan
pamong saat menjelaskan berbicara tidak sopan, mengganggu teman.
d. Pengkondisian lingkungan
Berdasarkan hasil penelitian, pengkondisian lingkungan yang
dilakukan sekolah yaitu melalui beberapa kegiatan dan juga
penyediaan sarana yang baik.
e. Kegiatan rutin
Berdasarkan hasil penelitian, bentuk kegiatan rutin yang
dilaksanakan sekolah sebagau wujud implementasi pendidikan budi
pekerti adalah berbaris di depan kelas sebelum memasuki ruang kelas,
namun kegiatan ini hanya dilaksanakan rutin pada semester satu,
dikarenakan pada semester dua pamong sudah mulai sibuk. (Lucky
Astria Silalahi, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun
ke-6 2017).
2. Penanaman Nilai-nilai Budi Pekerti di SD
Berdasarkan hasil penelitian, nilainilai karakter yang
dikembangkan di Sekolah Dasar Taman Muda Ibu Pawiyatan antara lain:
a. religiusitas, ditanamkan melalui kegiatan rutin berdoa sebelum dan
sesudah kegiatan di sekolah, membaca al-quran bersama, kegiatan
pesantren kilat, ziarah ke makam pahlawan, dan juga melalui
pembelajaran agama;
b. sosialitas, ditanamkan melalui kegiatan kerja kelompok baik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas maupun kegiatan olahraga di luar kelas;
c. gender, ditanamkan melalui pendidikan jasmani dan kesehatan yang
dilakukan dengan kegiatan olahraga seperti bermain sepakbola dimana
peserta didik perempuan juga mengikuti kegiatan tersebut dan juga
melalui kegiatan SBK seperti memasak dimana peserta didik laki-laki
juga ikut memasak;
d. keadilan, dengan pamong tidak membeda-bedakan antara peserta didik
yang pintar dan yang kurang, serta peserta didik yang normal dan yang
ABK baik dalam hal bekerja kelompok, kegiatan ekstrakurikuler
maupun perolehan poin;
e. demokrasi, melalui pelajaran PKn dan IPS, mengikuti aturan
menyatakan pendapat yang dibuat pamong, dan memberikan
kesempatan kepada teman saat berpendapat maupun bertanya serta
mendengarkannya dengan baik;
f. kejujuran, melalui kegiatanmengkoreksi ulangan atau latihan secara
silang bersama-sama;
g. kemandirian, melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka;
h. daya juang, dengan kegiatan olahraga melalui perlombaan-
perlombaan;
i. tanggungjawab, melalui kegiatan tugas piket dan pemberian
PR/latihan;
j. penghargaan terhadap lingkungan, melalui kegiatan kerja bakti di
sekolah; dan
k. keadilan, melalui pencontohan yang dilakukan guru. Misalnya dengan
tidak membeda-bedakan siswa. (Lucky Astria Silalahi, Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017).

D. Contoh Kasus Penyimpangan Nilai Budi Pekerti


Salah satu contoh dari penyimpangan nilai budi pekerti di sekolah
dasar adalah pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa ke guru, misalnya
tidak sopan, menyaut, mengerjai guru, tidak hormat pada guru bahkan ada
yang sampai membuli seorang guru yang orang dewasa. Dari kasus-kasus ini
dapat kita lihat bahwa nilai budi pekerti sudah tidak ada lagi dalam kalangan
milenial, sehingga perlu penambahan pendidikan dan juga mungkin perlu
perubahan system pendidikan agar pendidikan nilai budi pekerti dapat
dibangkitkan lagi.
Contoh nyata kasus:
Kasus bullying murid smp terhadap guru perempuan di smp maha praja
pada jum’at 22 maret 2019 lalu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa uraian dapat disimpulkan bahwa budi pekerti
merupakan nilai-nilai hidup manusia yang sungguh-sungguh dilaksanakan
bukan karena sekedar kebiasaan, tetapi berdasarkan pemahaman dan
kesadaran diri untuk menjadi lebih baik. Sedangkan pendidikan budi pekerti
adalah pendidikan nilainilai luhur yang ditujukan untuk menanamkan dan
mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku peserta didik yang memancarkan
akhlak mulia atau budi pekerti luhur Yang dapat dikembangkan dengan
strategi dan upaya.

B. Saran
Dari pembuatan makalah kali ini penulis mengharapkan beberapa
perbaikan dalam system pengajaran atau sismtem pendidikan yang dilakukan
agara anak dapat didik sesuai dengan pengetahuan dan juga nilai-nilai yang
ada dalam kehidupan, dalam makalah ini pnulis juga mengharapkan adanya
upaya dari calon guru untuk membekalkan diri engan pengetahuan yang
berguna bagi pendidikan pada masa depan.

Anda mungkin juga menyukai