A. Petunjuk Kerja
1. Bacalah buku: flora dan fauna kearifan lokal bangka belitung sebagai
pedidikan konservasi lingkungan hidup di sekolah dasar yang telah
dibagikan.
2. Diskusikan dengan teman kelompok kalian tentang soal-soal yang
terdapat di LKM
3. Isilah lembar jawaban yang terdapat di LKM sesuai dengan hasil
diskusi yang kalian lakukan.
4. Tanyakan dengan dosen pengampu jika ada hal yang kurang jelas atau
tidak dimengerti.
1. Pehatikan tabel di bahawah ini, Amati gambar flora pada tabel tersebut
kemudian lengkapi kolom isian nama flora yang telah disediakan.
KERAMUNTING
)
2
BETOR
SIMPOR
JELUTUNG
2. Perhatikan tabel di bawah ini, amati gambar fauna pada tabel tersebut
kemudian lengkapi kolom isian nama fauna yang telah disediakan .
PELANDUK
KELARAS / BUKATI
MENTILEN
BINTURONG
3. Amati gambar flora di bawah ini, kemudian deskripsikan hasil pengamatan kalian
pada kolom yang tersedia.
5. Perhatikan daftar Flora di bawah ini, kemudian berikan tanda centang (√ ¿ pada
salah satu kolom yang menurut Anda merupakan jawaban paling tepat.
6. Perhatikan daftar fauna di bawah ini, kemudian berikan tanda centang (√ ¿ pada
salah satu kolom yang menurut Anda merupakan jawaban paling tepat.
Bacalah dengan seksama artikel di bawah ini untuk menjawab soal no 7, 8, dan 9!
Dikutip Dari :
Pangkalpinang, Babel Review.co.id https://babelreview.co.id/penasaran-proses-
pembuatan-tudung-saji-istri-gubernur babel-datangi-reskita-souvenir
8. Apa yang akan terjadi jika seluruh pengrajin tudung saji yang ada di Bangka
Belitung menggunakan daun mengkuang sebagai bahan utama untuk membuat
tudung saji? Berikan penjelasannya!
Jawaban:
Saya rasa tidak masalah jika semua pengerajin menggunakan daun
bengkoang untuk pembuatan tudung saji selama masih tidak merusak alam atau
lingkungan dan tentunya para pnegerajin jua harus memikirkan dampak, resiko
dan juga solusinya. Misalnya saja pengerajin memberi solusi berupa pelestarian
bengkoang dengan cara pembuatan kebun bengkoang khusus pengerajin itu
sendiri( kebun bengkoang pribadi milik pengerajin ).
9. Apa yang seharusnya dilakukan agar tudung saji khas Bangka Belitung
berbahan daun mengkuang tetap menjadi ciri khas kebudayaan Bangka Belitung,
Namun tetap memperhatikan upaya dalam pelestarian tumbuhan tersebut ?
Berikan penjelasannya!
Jawaban:
Upaya menjadikan tudung saji berbahan daun bengkoang menjadi ciri khas
Bangka Belitung tentu saja memerlukan campur tangan pengerajin, masyarakat
serta pemerintahannya. Bisa saja tudung ini tetap eksis menjadi ciri khas Bangka
Belitung yang bisa dilakukan dengan pengenalan budaya-budaya bnagka,
produk khas Bangka dan juga bisa dengan kuliner khas Bangka karena semua
itu terkait langsung dengan tudung saji. Namun pengerajin tetap harus
melakukan pembatasan jumlah produksi sehingga tetap bisa melakukan
pelestarian dari bahan baku pembuatan tudung saji itu sendiri secara berkala.
Bacalah dengan seksama artikel di bawah ini, untuk menjawab soal no 10, dan
11 !
timah di Indonesia, sebagai eksportir terbesar yang memasok sekitar 80% kebutuhan
timah dunia. Menurut Onwuka, et al dalam Fahrika Erwana, dkk. (2016: 33)
Kegiatan pertambangan di seluruh dunia telah memberikan kontribusi baik secara
positif maupun negatif terhadap aspek ekonomi dan sosial bagi masyarakat di
daerah pertambangan. Kontribusi positif terlihat dalam bentuk peningkatan
pendapatan, penciptaan lapangan kerja/peningkatan lapangan kerja, migrasi intens
dan pertumbuhan penduduk, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas sosial.
Sehingga hal tersebut memicu maraknya pertambangan-pertambangan rakyat ilegal
tanpa izin.
Menurut Yudi Rusfiana dan Dadang Hermawan (2019: 62) Maraknya usaha-
usaha pertambangan rakyat tanpa izin disisi lain dapat meningkatkan produksi bijih
timah yang cukup signifikan dan memicu munculnya tempat-tempat peleburan bijih
timah skala kecil milik masyarakat. Sehingga aktifitas penambang timah ini
berdampak pada terganggunya lahan dan mengarah pada kerusakan lingkungan.
Perubahan kimiawi akibat penambangan berdampak negatif terhadap air tanah dan
air permukaan, sementara perubahan fisik berupa perubahan morfologi dan
topografi lahan, dan perubahan biologis berupa gangguan terhadap flora, fauna dan
mikroorganisme lahan.
Dikutip dari Jurnal :
Fahrika Erwana, Kania Dewi dan Benno Rahardyan, (2016). Kajian Dampak
Penambangan Timah Inkonvensional terhadap Lingkungan dan Sosial
Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus : Kabupaten Bangka Barat Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung). Jurnal Teknik Lingkungan Volume 22 Nomor 2,
(Hal 32 - 41).
Yudi Rusfiana dan Dadang Hermawan, (2019). Potensi Bencana Alam Pasca
Penambangan Timah Inkovensional di Kabupaten Bangka Tengah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Pperspektif Ketahanan Wilayah. Jernal L
Konstituen ISSN 2656-0925 Vol. 1 No.1,Hal : 59 - 76
11. Apa yang seharusnya dilakukan agar kegiatan pertambangan timah tidak
mengganggu keberadaan flora dan fauna yang ada di Bangka Belitung?
Jawaban:
Agar pertambangan timah tidak mengganggu keberadaan flora serta fauna
yang ada dibangka Belitung ialah dengan cara memberlakukan peraturan
khusus untuk melindungi habitat dari flora dan fauna itu sendiri. Misalnya
dengan membatasi lahan pertambangan yang hanya diperbolehkan untuk lahan-
lahan yang diberi izin untuk pertambangan, juga dengan mengadakan hutan
lindung untuk habitat flora serta fauna yang terjamin keasriannya juga
keamanannya untuk flora ataupun fauna.
Bacalah dengan seksama artikel di bawah ini untuk menjawab soal no 12, 13 dan
14!
MUSUNG MADU
1999).
Sarang lebah madu liar baik berupa madu dahan maupun madu
sunggau yang siap untuk dipanen atau diambil airnya akan dilakukan
pengambilan oleh masyarakat lokal yang dikenal dengan cara dipusung, yang
dicirikan dengan membesarnya pada bagian kantung-kantung air madu
tersebut. Peralatan musung madu ini dikenal masyarakat atau sering disebut
nyenyamu. Nyenyamu pada umumnya dibuat oleh masyarakat menggunakan
ranting-ranting kayu kering yang ada di sekitar hutan dengan perpaduaan
berbagai jenis dedaunan, kemudian ranting dan dedaunan yang dililit
menggunakan tali ketakung (Nepenthes sp.) atau jenis-jenis akar kayu lainnya
yang dapat digunakan. Kegiatan musung menggunakan nyenyamu dilakukan
dengan cara membakar bagian yang terkecil sampai yang terbesar dari
bentuk.
pengambilan bahan dan juga penggunaannya juga tidak setiap saat atau hanya
dilakukan berkala saat melakukan pengemabilan madu saja. Selama itu tidak
merusank tumbuhan ataupun habitat hidupnya dan tidak berlebihan saya rasa
itu bukan kegiatan eksploitasi namun memanfaatan sumber daya alam secara
bijak.
13. Apa yang akan terjadi jika masyarakat Bangka Belitung melakukan kegiatan
musung madu tersebut dengan mengeksploitasi berlebihan terhadap
penggunaan flora yang digunakan sebagai bahan untuk membuat alat
Nyenyamu?Berikan penjelasannya!
Jawaban:
Tentu saja jika masyarakat melakukan eksploitasi secara besar atau
berlebihan akan menyebabkan kerugian secara ekosistem juga kerugian
berkepanjangan bagi masyarakat itu sendiri dikarenakan akan kesulitan
untuk mendapat bahan-bahan dihari kelak. Itu juga akan merusak flora dan
ekosistem serta berpegaru langsung kepada habitat dari fauna jugan jadi
dpaat dilihat jika melakukan eksploitasi kepada flora maka akan
berpengaruh juga terhadapap masyarakat serta fauna di lingkungan tersebut.
14. Upaya apa yang harus dilakukan oleh masyarakat Bangka Belitung agar
kegiatan musung madu tersebut tidak berdampak negatif pada
keberlangsungan hidup flora Bangka Belitung?
Jawaban:
Tentu saja masyarakat Bangka Belitung harus menjaga hutan yang
menjadi habitat atau tempat tumbuh bagi flora yang ada, tidak melakukan
eksploitasi berlebihan serta melakukan pelestarian flora yang dilakukan
dengan penanaman kembali(reboisasi) atau membuat hutan lindung sebagai
tempat teraman untuk floranya.
Bacalah dengan seksama artikel di bawah ini untuk menjawab soal no 15 dan 16!!
KULAT PELAWAN
Jamur pelawan atau yang lebih dikenal masyarakat lokal Bangka Belitung
yaitu kulat pelawan. Jamur pelawan merupakan jamur pangan yang bernilai
ekonomis tinggi dengan harga 2 juta/kg jamur kering. Mahalnya harga jual ini
disebabkan karena faktor tumbuh jamur susah untuk dibudidayakan dan hanya
mengandalkan pertumbuhan alami di sekitar pohon pelawan (T. merguensis)
sebagai inangnya. Masyarakat menyakini tumbuhnya jamur ini hanya terdapat
pada pohon pelawan (T. merguensis) dan sampai saat ini jamur pelawan
belum bisa dikembangbiakkan, walaupun telah dilakukan kajian mengenai
ekologi jamur tersebut.
Jamur Pelawan juga merupakan salah satu jamur pangan yang tinggi
protein dan rendah lemak sehingga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di
Pulau Bangka khususnya di Desa Namang sebagai bahan menu
tradisionalnya dan masyarakat menyimpannya dalam bentuk kering untuk
dapat dikonsumsi sewaktu-waktu. Jamur ini juga memiliki kapasitas sebagai
sumber potensial pangan fungsional karena memiliki kandungan mineral, serat
pangan, biotin, dan vitamin C yang tinggi untuk dapat membantu mencukupi
kebutuhan tubuh, serta memiliki kemampuan yang baik sebagai antioksidan.
Jamur pelawan mengandung 7 asam amino esensial antara lain: treonin, valin,
metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin, dan lisin.
Kandungan biotin dan vitamin C dari jamur ialah 27,35 μg/100g, dan 12,46
mg/100g. Hasil analisis kandungan mineral menunjukkan bahwa untuk setiap 1
kg jamur pelawan mengandung 31,60 g kalium (K); 5,80 g fosfor (P); 0,52 g natrium
(Na); 14,88 mg kalsium (Ca); 62,52 mg zat besi (Fe); dan 67,86 mg seng (Zn). Selain
itu, jamur pelawan kandungan antioksidan yang terdiri atas komponen fenolik
sebesar 4,77 mg GAE/g, sedangkan pada komponen pigmen dan antioksidan
lainnya seperti β-karoten dan likopen ialah 15,37 μg/g dan 6,34 μ μg/g (Rich,
2011).
15. Apa yang akan terjadi jika banyak masyarakat Bangka Belitung yang tertarik
untuk membudidayakan kulat pelawan ? Berikan penjelasannya!
Jawaban:
Menurut saya jika masyarakat tertarik untuk membudidayakan kulat pelawan
makan akan baik bagi pelestarian flora terutama pohon pelawan. Seperti yang
sudah dijelaskan belum ada tempat yang cocok untuk pembudidayaan kulat
pelawan dan kulat ini hanya bisa hidup didekat inangnya yakni pohon pelawan,
dari sini kita dapat melihat bahwa ada kasus dimana kesulitan
pengembangbiakan kulat pelawan jika tidak adanya pohon pelawan dari siru
pula kita dapat mencari solusi berupa pelestarian pohon pelawan agar dapat
membudidayakan kulat pelawan. Saya dapat mengatakan akan baik bagi
pelestarian flora karena melalui budidaya kulat pelawan masyarakat akan
menjaga pohon pelawan serta melestarikannya sehinga dapat kulat pelawannya.
16. Upaya apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat Bangka Belitung agar mereka
tetap bisa megenal bahkan bisa menikmati rasa dari kulat pelawan? Berikan
penjelasannya!
Jawaban:
Tentu saja masyarakat harus melestarikan dan menjadi pohon pelawan agar
dapat menikmati dan mendapatkan kulat pelawan yang hanya dapat tumbuh
didekat pohon pelwan sebagai inangnya.