Anda di halaman 1dari 23

1

Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Data umum
a. Nama Kepala Keluarga : Ibu M
b. Usia Kepala Keluarga : 83 tahun
c. Alamat : RT 3 RW 08
d. Pendidikan Kepala Keluarga : Tidak Sekolah
e. Pekerjaan : IRT
f. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan Ket.


. Kelamin dengan KK
1 Ibu M Perempuan Ibu 83 Tidak IRT -
Sekolah
2 Ibu M Perempuan Anak 49 SMA Tidak -
bekerja

Genogram:

I
b
u

8
3

t
h
n

I
b
u

4
9

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien (ibu M, 83 tahun), DM dan Insomnia
: tinggal serumah

a. Tipe Keluarga

Universitas Indonesia
2

Tipe keluarga yaitu single parent. Suami ibu M sudah meninggal 12 tahun yang
lalu saat usia 80 tahun, saat ini ibu M tinggal bersama dengan anaknya Ibu M 49
tahun dan belum menikah.
b. Suku
Keluarga ibu M berasal dari suku sunda, bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa indonesia, bahasa sunda jarang digunakan
c. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga adalah islam, saat ini ibu M melaksanakan
solat dirumah, sudah tidak pernah mengikuti kegiatan pengajian di RT dengan
alasan takut jatuh dan ibu M malu bila harus dituntun oleh anaknya. Sedangkan
anaknya Ibu M masih mengikuti pengajian di RT
d. Status sosial ekonomi keluarga
Suami ibu M adalah pensiuan PNS RS Gatot Subroto, sehingga untuk mencukupi
kebutuhan sehari-harinya keluarga ibu M dari hasil pensiunan ibu M, anak-anak
ibu M hanya memberikan uang saat lebaran saja. Dengan anaknya yang juga
belum bekerja penghasilan tersebut sangat terbatas. Anak dari ibu M tidak bekerja
dengan alasan ibunya sendiri dirumah hawatir ada apa-apa tidak ada yang
menjaga, ingin bekerja namun belum menemukan yang pas.
e. Aktivitas rekreaksi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi ke objek wisata, ibu M lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk menonton TV, sedangkan anaknya Ibu M lebih
senang jalan pagi untuk mengisi waktu luang.

2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ibu M adalah keluarga dengan usia lanjut
dimana ibu M sendiri sudah berusia 83 tahun
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi (sesuaidengan teori)
Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah mempertahankan suasana
rumah yang menyenangkan, saat ini Ibu M merasa anak-anaknya tidak peka
untuk membantu memenuhi ekonomi dari keluarga ibu M, ada yang ikut
tinggal bersama keluarganya, tapi makan dan listrik saja tidak dapat
membantum padahal sudah bekerja, selain itu anak ibu M yang lain

Universitas Indonesia
3

beranggapan kalau ibu M memiliki uang pensiun sehingga jarang memberikan


bantuan pada keluarga ibu M
c. Riwayat keluarga inti
Ibu M menderita diabetes milletus sudah sejak 20 tahun yang lalu, hal yang
sudah rutin dilakukan adalah hanya sebatas mengurangi porsi makanan tapi
bingung menu apa saja yang boleh, selain itu ibu M sering mengeluh sulit
tidur dikarenakan memikirkan kondisi anak-anaknya yang tidak peka.
sedangkan anaknya ibu M ada keluhan sering nyeri pada persendian tapi saat
dilakukan pemeriksaan asam urat hasil dalam batas normal.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Suami ibu S meninggal disebabkan memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
diabetes milletus, anak-anak ibu S yang sudah meninggalpun disebabkan oleh
penyakit diabetes dan gagal ginjal.

3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh ibu M adalah rumah milik pribadi. Tipe bangunan
rumah permanen, terdapat 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang
makan yang digabung dengan ruang tengah dan 1 ruang tamu. Ventilasi di
kamar kurang terlihat saat perawat kunjungan kamar terlihat gelap, sinar
matahari hanya masuk pada ruang tamu dan ruang tengah, dan dapur. Rumah
terlihat kurang rapih banyak barang-barang yang disimpan diruang tengah
sehingga terlihat sumpek.

Denah rumah:

DAPUR WC

R. KAMAR
Tengah
KAMAR
R.
Tamu KAMAR

TERAS

Universitas Indonesia
4

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Rumah Ibu M terletak di jalan utama sehingga meskipun rumah satu dengan
yang lain berdekatan, ibu M jarang berinteraksi dengan tetangga, hanya saat
ada kegiatan RT atau RW saja ibu M berinteraksi dengan tetangga. Saat ibu M
masih muda, ibu M berjualan di rumah namun karena sekarang sudah tidak
kuat ibu M lebih banyak dirumah, bila di ajak ke posbindu untuk mengontrol
kesehatannya sudah 4 bulan ibu M tidak mau alasannya malu kalau harus di
tuntun oleh anak, kalau sendiri takut jatuh.
c. Mobilitas grafis keluarga (adaptasi keluarga)
Keluarga ibu M sudah menempati rumah tersebut sejak 32 tahun yang lalu,
keluarga dulu sempat tinggal di Cianjur, jakarta baru pindah ke Curug saat
suami ibu M pensiun.
d. Perkumpulan keluarga dan interkasi komunitas
Keluarga memanfaatkan waktu luang dengan menonton TV, anak ibu M
masih rutin untuk melakukan jalan pagi dan memeriksakan kesehatannya ke
posbindu, pengajian pun masih diikuti oleh anak ibu M sedangkan ibu M
sendiri sudah tidak pernah mengikuti kegiatan kemasyarakatan lagi, hanya bila
ada undangan saja baru hadir itupun bila jaraknya dekat.
e. Sistem pendukung keluarga
Anak ibu M banyak yang sering mengunjungi ibu M hanya saja jarang
memberikan bantuan materil kepada ibu M hanya saat lebaran saja baru ada
yang memberi, anak ibu M beranggapan bahwa ibu M telah mendapatkan
uang pensiun sehingga masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, anak ibu
M yang ikut tinggal serumah pun tidak pernah memberikan uang listrik untuk
mengurangi beban ibu M.

4. Struktur Keluarga
a. Struktur peran (formal dan informal)
1) Peran formal
Ibu M sebagai kepala rumah tangga, bekewajiban dalam pengambilan
keputusan di keluarga, meskipun anak ibu M sudah dewasa namun
untuk keputusan berhubungan dengan keluarga ibu M yang memiliki
peran dominan. Kebutuhan ekonomi keluarga ibu M berasal dari

Universitas Indonesia
5

pensiunan suami ibu M, untuk bagian mengatur keuangan ibu M


bersama anaknya yang membagi dana yang ada. Sedangkan peran
mengurus rumah sudah tidak maksimal dilakukan oleh ibu M, anaknya
yang lebih banyak berperan
2) Peran Informal
Peran informal yang dilakukan oleh ibu M adalah memberikan
masukan kepada anaknya yang sudah berusia 49 tahun bila memang
ingin menikah, menikah saja tidak perlu memikirkan ibu. namun anak
ibu M tidak mau hanya ingin merawat ibu M saja.

b. Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga ibu M sangat terbuka. Antara ibu M sebagai
ibu dan ibu M sebagai anak komunikasi berjalan dengan baik, hanya saja ibu
M ingin sekali anak-anak yang lain paham apa yang dibutuhkan oleh ibu M,
setidaknya membantu membayar listrik. Bila ada masalah ibu M selalu
bercerita kepada anaknya ibu M. Anggota keluarga tetap memperhatikan
sopan santun kepada ibu M. Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi
sehari-hari adalah menggunakan bahasa indonesia. Ibu M sendiri mengatakan
bahwa ibu M sudah sangat jarang menggunakan bahasa sunda.
c. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan pada keluarga ibu M adalah ibu M meskipun demikian
ibu M akan mendiskusikan terlebih dahulu dengan anaknya, umumnya
keluarga puas dengan keputusan yang diambil.
d. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut keluarga umumnya dilatar belakangi oleh budaya
sunda, banyak mitos-mitos yang masih dipercaya oleh keluarga. Namun
kepercayaan tersebut tidak sampai menimbulkan konflik. Nilai dan norma
yang dianut digunakan sebagai pertimbangan dan dasar untuk pengambilan
keputusan khususnya dalam masalah kesehatan.

5. Fungsi Keluarga

Universitas Indonesia
6

a. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga saling peduli, menyayangi dan memberi perhatian
kepada masing-masing anggota keluarga. Terlihat anak ibu M sangat antusias
memperhatikan informasi yang disampaikan perawat mengenai penyakit yang
diderita oleh ibu M. Ibu M menyediakan menu makanan yang sesuai dengan
diet yang diperlukan oleh ibu M. Ibu selalu berusaha mengajak ibu M untuk
jalan pagi atau hanya sekedar berjemur di depan rumah, ibu M juga selalu
memotivasi ibu M untuk memeriksakan kesehatannya ke posbindu secara
rutin. Setiap masalah yang timbul dalam keluarga akan diselesaikan dengan
cara musyawarah.
b. Fungsi sosialisasi
Anak ibu M yang masih sering berinteraksi dengan tetangga dan orang banyak
sedangkan ibu M sendiri menyatakan sudah tidak kuat untuk banyak
mengikuti kegiatan kemasyarakatan
c. Fungsi Perawatan
Ibu M mengatakan anaknya ibu M selalu mengingatkan untuk minum obat,
dan selalu menjaga makanan yang diberikan kepada ibu M. Sedangkan anak
ibu M sendiri jarang mengkonsumsi obat, bila ada keluhan pusing atau flu
biasanya hanya meminum vitamin dan istirahat yang cukup. Bila masih
berlanjut menggunakan obat warung dan bila masih belum ada perbaikan baru
ke pelayanan kesehatan. anak Ibu M tidak terlalu banyak mendapatkan
informasi mengenai diet yang baik untuk penderita DM sehingga keluarga
hanya berupaya mengurangi makanan yang mengandung gula saja. Makanan
yang dikonsumsi sama hanya porsinya saja yang dibedakan khusus untuk ibu
M. Ibu mengakui terkadang masih ingin memakan gorengan, tapi tidak terlalu
banyak, sedangkan konsumsi buah jarang dilakukan keluarga. Aktivitas fisik
ibu M sangat minimal hanya anaknya ibu M saja yang masih aktif melakukan
olah raga. Walaupun begitu ibu M masih melakukan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari secara mandiri seperti mandi, makan, minum, BAK, BAB,
mengenakan pakaian dan menyisir rambut.

Universitas Indonesia
7

6. Stres dan Koping Keluarga


a. Stresor yang di miliki
1) Stresor jangka pendek:
Stresor yang dirasakan oleh keluarga adalah ibu M merasa pusing, dan
sulit tidur, karena sudah lama tidak kontrol, keluarga beranggapan
bahwa kadar gula darah ibu M naik.
2) Stresor jangka panjang:
Ibu M ingin anaknya menikah dan ingin anak-anak yang lain
membantu ibu M untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Anak Ibu M mengatakan sudah berupaya semaksimal mungkin merawat ibu M
seperti mengatur pola makan dan memotivasi untuk tetap melakukan aktivitas
fisik, hanya saja anak ibu M menyadari bahwa ibunya selalu memikirkan
anak-anaknya sehingga gula darahnya tidak dapat turun, dan saat ini sulit
tidur, dan saat ditanyakan memikirkan apa jawabannya selalu anak-anaknya.
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga adalah menggunakan problem-
focused coping, dimana keluarga dalam menyelesaikan masalah selalu
membicarakan langsung kepada keluarga selain itu saat membahas masalah
fokus terhadap solusi yang ingin dicapai. Sehingga masalah yang ada bisa
diselesaikan dengan baik dan tidak berlarut-larut.
d. Adaptasi Keluarga
Keluarga ibu M mampu mengatasi stresor dan beradaptasi dengan kondisi
yang ada.
e. Adaptasi yang difungsional
Tidak ada adaptasi disfungsional pada kelurga ibu M baik secara pengabaian
pada anggota keluarga yang sakit ataupun hingga menarik diri.
7. Harapan Keluarga
Harapan keluarga dengan adanya tenaga kesehatan yang hadir secara rutin dapat
membantu menstabilkan gula darah ibu M dan ibu M dapat kembali istirahat tanpa
terganggu.

Universitas Indonesia
8

8. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Ibu M (83 Tahun)


Kepala Dalam kondisi bersih, simetris, distribusi rambut merata,
berwarna putih uban, tidak ada benjolan, rontok ataupun
ketombe
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP dalam batas
normal
Telinga Telinga simetris, bersih, eritema (-), masih dapat
mendengar namun sudah mengalami fungsi pendengaran
Mata Simetris,konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan
sudah mulai berkurang, sclera bening, kelopak mata dalam
kondisi normal, tidak ada benjolan
Mulut dan hidung Bentuk simetris, mulut dalam kondisi bersih, gigi
berjumlah 7 saja, sisanya sudah tanggal, hidung dalam
kondisi bersih tidak ada kotoran, distribusi bulu dalam
batas normal, tidak ada masalah dalam penciuman maupun
pengecapan
Dada dan paru- paru Tidak ada suara nafas tambahan, RR: 18x/menit, tidak ada
benjolan, dada simetris tidak terlihat perubahan bentuk
dada seperti dada burung ataupun seperti tong.
Abdomen Abdomen tidak ada benjolan maupun tanda gejala
pembesaran organ, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
striae, bising usus 10 x/menit
Reproduksi Tidak ada keluhan setelah pernah dilakukan kuretase
akibat IUD yang tidak dilepas-lepas
Eliminasi BAK 5-8 x/hari tidak mengalami inkontinensia urine, saat
malam ibu M terkadang terbangun karena ingin buang air
kecil
BAB 1x sehari, tidak ada keluhan konstipasi atau tidak
rutin BAB
Sistem Integumen Turgor kulit baik, elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebab,
bengkak ataupun eritema, kulit ibu M lembab meskipun
sudah mulai keriput
Sistem Kekuatan otot sudah tidak maksimal terlihat saat berjalan
muskuloskeletal ibu M melakukannya dengan cara perlahan-lahan, ibu M
tidak menggunakan alat bantu untuk melakukan aktifitas
sehari-hari
BB dan TB BB 44 kg

Universitas Indonesia
9

TB 145 cm
IMT 21 (normal)
Tanda- tanda vital TD : 120/80 mmHg
RR: 18 x/menit
HR : 100 x/menit
S: 37 º C
GDS 390 mg/dL
Asam urat :3,7 mg/dL
Capillary refill < 2 detik dalam batas normal

Pemeriksaan Ibu M (49 Tahun)


Kepala Dalam kondisi bersih, simetris, distribusi rambut merata,
berwarna putih uban, tidak ada benjolan, terlihat ada
ketombe
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP dalam batas
normal
Telinga Telinga simetris, bersih, eritema (-), fungsi pendengaran
masih dalam batas normal
Mata Simetris,konjungtiva tidak anemis, fungsi penglihatan
masih dapat melihat dengan jelas, tidak menggunakan
kaca mata, sclera bening, kelopak mata dalam kondisi
normal, tidak ada benjolan
Mulut dan hidung Bentuk simetris, mulut dalam kondisi bersih, jumlah gigi
yang tanggal 2 gigi graham, hidung dalam kondisi bersih
tidak ada kotoran, distribusi bulu dalam batas normal,
tidak ada masalah dalam penciuman maupun pengecapan
Dada dan paru- paru Tidak ada suara nafas tambahan, RR: 16x/menit, tidak ada
benjolan, dada simetris tidak terlihat perubahan bentuk
dada seperti dada burung ataupun seperti tong.
Abdomen Abdomen tidak ada benjolan maupun tanda gejala
pembesaran organ, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
striae, bising usus 12 x/menit
Reproduksi Tidak ada keluhan
Eliminasi BAK 5-8 x/hari tidak mengalami inkontinensia urine, tidak
ada keluhan nyeri saat BAK
BAB 1x sehari, tidak ada keluhan konstipasi atau tidak
rutin BAB
Sistem Integumen Turgor kulit baik, elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebab,

Universitas Indonesia
10

bengkak ataupun eritema, kulit ibu M lembab


Sistem Kekuatan otot dan pergerakan ekstremitas atas maupun
muskuloskeletal bawah ibu M dalam batas normal, ibu kadang mengeluh
nyeri sendi
BB dan TB BB 58 kg
TB 155 cm
IMT 24,2 (normal)
Tanda- tanda vital TD : 100/80 mmHg
RR: 16x/menit
HR : 95 x/menit
S: 37 º C
GDS 89 mg/dL
Asam urat :6,9 mg/dL menurut WHO batas normal untuk
wanita diatas > tahun adalah 8 mg/dL
Capillary refill < 2 detik dalam batas normal

Universitas Indonesia
11

LAMPIRAN

ANALISA DATA

No. Analisis Data Diagnosa Keperawatan


1. Data Subjektif : Insomnia (00095) pada keluarga
1. Ibu M mengatakan sulit memulai tidur Ibu M khususnya Ibu M
2. Ibu M mengatakan sering melamun memikirkan anak-
anaknya
3. Ibu M sering berucap berulang mengenai anaknya yang
tidak membantu perekonomian keluarga padahal sudah
bekerja
4. Ibu M tidur < dari 6 jam
5. Ibu M mengeluh pusing karena sulit tidur
6. Ibu M mengatakan saat siang hari jadi sering mengantuk

Data Objektif:
1. TD : 120/80 mmHg
2. Ibu M telihat sering kurang fokus saat perawat memberikan
saran atau masukan kepada Ibu M
3. Bapak terlihat lemas

2. Data Subjektif: Resiko ketidakstabilan kadar gula


1. Ibu M mengatakan memiliki riwayat DM sudah sejak 20 darah (00179) pada keluarga Ibu
tahun yang lalu M khususnya Ibu M
2. Ibu M rutin mengkonsumsi obat DM
3. Keluarga mengatakan ibu M sangat membatasi makanan
yang ia konsumsi
4. Keluarga belum mengatur diet diabetes dari Ibu M baru
mengurangi porsinya saja
5. Ibu M mengatakan tidak mau berjalan jauh dengan alasan
takut jatuh
6. Ibu M mengatakan bila gula darahnya tidak terkontrol
hawatir akan menimbulkan luka
7. Keluarga mengatakan Ibu M tidak melakukan olah raga
8. Ibu M mengatakan BB Ibu M turun semenjang menderita
DM

Data Objektif:
1. Gds Ibu M: 390 mg/dl
2. Ibu M menunjukan obat rutin yang dikonsumsi
3. BB 44 kg
4. TB 145 cm
5. IMT 21 (normal)

Universitas Indonesia
12

SKORING
1. Insomnia (00095) pada keluarga Ibu M khususnya Ibu M
Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran
Sifat Masalah: (actual, resiko,potensial) 1 2/3x1 Ibu tidak bisa tidur karena
Defisit Kesehatan (3) =2/3 memikirkan anaknya, hingga
Ancaman Kesehatan (2) menyebabkan pusing pada siang
Krisis yang Dialami (1) hari, lemas dan gula darah
meningkat
Kemungkinan Masalah dapat Diubah: 2 2/2x2 Kemungkinan masalah dapat
(pengetahuan, pendidikan, sarana =2 diubah: mudah, karena ibu M
kesehatan) ingin dapat tidur dan anggota
Mudah (2) keluarga siap untuk membantu
Sebagian (1)
Tidak Dapat (0)
Potensial Masalah untuk Dicegah: 1 2/3x1 Ibu M mau mengatur pola makan
(keparahan penyakit dan lama penyakit) = 2/3 yang dilakukan
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya Masalah: 1 2/2x1 Menurut keluarga, masalah ini
Membutuhkan perhatian dan segera =1 harus segera ditangani karena
diatasi (2) akibat tidak dapat tidur banyak
Tidak membutuhkan perhatian dan tidak keluhan kesehatan yang dirasakan
segera diatasi (1) oleh ibu M
Tidak dirasakan sebagai masalah atau
kondisi yang membutuhkan perubahan (0)
Total 3 4/3
2. Resiko ketidakstabilan kadar gula darah (00179) pada keluarga Ibu M khususnya Ibu M
Kriteria dan Skor Bobot Total Pembenaran
Sifat Masalah: 1 2/3x1 Kadar gula darah sewaktu ibu M
DefisitKesehatan (3) =2/3 390, mg/dL padahal sudah
Ancaman Kesehatan (2) mengurangi porsi makan
Krisis yang Dialami (1)
Kemungkinan Masalah dapat Diubah: 2 1/2x2 Kemungkinan masalah untuk
Mudah (2) =1 diubah adalah sebagian karena
Sebagian (1) keterbatasan ekonomi, tapi
Tidak Dapat (0) keluarga akan berusaha untuk
melaksanakan apa yang
disarankan oleh perawat
Potensial Masalah untuk Dicegah: 1 1/3x1 Ibu M sulit melepaskan beban
Tinggi (3) =1/3 pikirannya. Namun keluarga
Cukup (2) ingin tetap berusaha untuk
Rendah (1) mencegah agar gula darahnya
tidak naik
Menonjolnya Masalah: 1 2/2x1 Bila tidak terkontrol keluarga
Membutuhkan perhatian dan segera =1 takut bila akan mengganggu
diatasi (2) organ tubuh yang lain
Tidak membutuhkan perhatian dan tidak
segera diatasi (1)
Tidak dirasakan sebagai masalah atau
kondisi yang membutuhkan perubahan (0)
Universitas Indonesia
13

Total 2 2/3

Universitas Indonesia
14

PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Keluhan Skor

1 Insomnia (00095) pada keluarga Ibu M khususnya Ibu M 3 4/3


Sulit memulai tidur dan mempertahankan tidur dirasakan selama setahun terakhir hanya saja selama seminggu ini gangguan
tidur tersebut mengganggu hingga menyebabkan pusing disiang hari, lemas dan ingin tidur terus sedangkan ibu M harus
tetap melakukan aktivitas disiang hari agar gula darahnya pun dapat terkontrol. Ibu M belum memeriksakan keluhannya
tersebut kepada tenaga kesehatan, biasanya bila pusing ibu M akan menggunakan koyo untuk menggurangi nyeri kepalanya.
2 Resiko ketidakstabilan kadar gula darah (00179) pada keluarga Ibu M khususnya Ibu M 2 2/3
Saat dilakukan pengkajian kadar gula darah sewaktu ibu M adalah 390 mg/dL, ibu mengatakan sudah mencoba mengurangi
porsi nasi tapi gula darah tidak juga turun, konsumsi gula sudah tidaksama sekali, keluarga belum mengetahui diet yang tepat
untuk penderita diabetes milletus, ibu M mengkonsumsi obat secara rutin. Aktivitas fisik sudah tidak dilakukan lagi oleh ibu
M dengan alasan takut jatuh dan cape

Universitas Indonesia
15

NURSING CARE PLAN (NCP)

No Kriteria Batasan Diagnosa Keperawatan NOC NIC


Karakteristik
Dx.Kep Kode Hasil Kode Intervensi Kode
1. Data Subjektif : Insomnia 00095 Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal
1. Ibu M keperawatan, keluarga masalah:
mengatakan sulit mampu mengenal 1. Pendidikan kesehatan 5510
memulai tidur masalah pengetahuan Tindakan:
2. Ibu M kesehatan dan perilaku  Jelaskan penyebab dan
mengatakan kesehatan: faktor yang berkontribusi
sering melamun 1. Pengetahuan : proses 1803  Jelaskan proses perjalanan
memikirkan penyakit penyakit
anak-anaknya Meningkat dari 2  Jelaskan tanda dan gejala
3. Ibu M sering (pengetahuan terbatas)  Jelaskan penyebab
berucap berulang 4 (pengetahuan baik)  Jelaskan pengobatan dan
mengenai 2. Pengetahuan : Perilaku 1805 efek samping obat
anaknya yang kesehatan 2. Teaching: kelompok 5604
tidak membantu Meningkat dari 2 (keluarga)
perekonomian (pengetahuan terbatas) Tindakan:
keluarga padahal 4 (pengetahuan baik)  Libatkan seluruh anggota
sudah bekerja keluarga
4. Ibu M tidur <
 Tentukan tujuan
dari 6 jam
melakukan perubahan
5. Ibu M mengeluh
perilaku
pusing karena
 Pilih koordinator dalam
sulit tidur
keluarga
6. Ibu M
mengatakan saat  Jelaskan pentingnya
siang hari jadi perilaku kesehatan

Universitas Indonesia
16

sering  Evaluasi perilaku yang


mengantuk sudah berubah dan yang
belum
Data Objektif:
1. TD : 120/80
mmHg
2. Ibu M telihat
sering kurang
fokus saat
perawat
memberikan
saran atau
masukan kepada
Ibu M
3. Bapak terlihat
lemas
Keluarga mampu Keluarga mampu memutuskan
memutuskan untuk untuk meningkatkan atau
meningkatkan atau memperbaiki kesehatan :
memperbaiki kesehatan: 1. Dukungan membuatkeputusan
1. Kepatuhan perilaku 1600 Tindakan: 5250
Meningkat dari 2 (jarang  Bantu keluarga untuk
dilakukan) 4 (sering menjelaskan nilai dan
dilakukan) harapan yang dapat
diperoleh dari perilaku
sehat
 Bantu keluarga
mengidentifikasi
keutungan dalam
meningkatkan perilaku
sehat
 Pertahankan komunkasi

Universitas Indonesia
17

dengan keluarga
 Fasilitasi keluarga terkait
perawatan
 Berikan informasi yang
dibutuhkan keluarga
 Manfaatkan dukungan
keluarga atau kelompok
lain untuk mengambil
keputusan
Keluarga mampu Keluarga mampu merawat
merawat anggota anggota keluarga:
keluarga: 1705 1. Pelibatan keluarga dalam 7110
1. Orientasi keluarga promosi kesehatan
Meningkat dari 2 Tindakan :
(lemah)  4 (kuat)  Antisipasi dan fasilitasi
kebutuhan perilaku sehat
 Anjurkan nggota keluarga
untuk melakukan perilaku
sehat
 Dorong anggota keluarga
untuk berperilaku asertif
 Monitor struktur keluarga
 Monitor keterlibatan
keluarga
 Identifkasi stesor
 Fokuskan anggota
keluarga untuk hasil yang
positif
1850
2. Sleep Enhancement
4400
3. Terapi musik
1460
4. Relaksasi otot progresif
1480
5. Massase

Universitas Indonesia
18

Keluarga mampu Keluarga mampu memodifikasi


memodifikasi lingkungan: lingkungan:
1. Motivasi 1209 1. Pemeliharaan proses kesehatan 7130
Meningkat dari 2 keluarga
(jarang)  4 (sering Tindakan:
dilakukan)  Gali lebih dalam tentang
tipe keluarga
 Diskusikan dukungan
sosial
 Jelaskan bahwa perilaku
kesehatan anggota
keluarga dapat
berpengaruh
terhadapanggota keluarga
lainnya
 Identifikasi kebutuhan
perawatan yang
diperlukan terkait
perubahan gaya hidup
Keluarga mampu Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan: pelayanan kesehatan
1. Pengetahuan tentang 1806 1. Konsultasi 7910
sumber kesehatan Tindakan:
Meningkat dari 2  Bina hubungan yang
(pengetahuan terbatas) terapeutik dengan
2. Perilaku mencari 1603 keluarga
pelayanan kesehatan  Dukung keluarga untuk
Meningkatdari 2 (jarang mengekspresikan perasaan
dilakukan) 4 (sering  Jelaskan bagaimana
dilakukan) perilaku keluarga dapat
3. Partisipasi keluarga 2605 mempengaruhi anggota

Universitas Indonesia
19

dalam perawatan yang lain


keluarga 2. Konseling 5246
Meningkatdari 2 (jarang Tindakan:
dilakukan) 4 (sering  Fasilitasi dalam
dilakukan) mengidentifkasi perilaku
berubah
 Sediakaninformasi yang
dibutuhkan

Universitas Indonesia
No Kriteria Batasan Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Karakteristik
Dx.Kep Kode Hasil Kode Intervensi Kode
20
2 Data Subjektif: Resiko 00179 Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal
1. Ibu M ketidakstabilan keperawatan, keluarga masalah tentang proses
mengatakan kadar gula darah mampu mengenal penyakit:
memiliki riwayat masalah pengetahuan Teaching : Disease Process 5602
DM sudah sejak kesehatan dan perilaku 1. Tanyakan beberapa
20 tahun yang kesehatan: 1803 pertanyaan terkait
lalu 1. Pengetahuan : Proses pengetahuan tentang
2. Ibu M rutin Penyakit penyakit untuk mengetahui
mengkonsumsi  Pengetahuan tentang tingkat pengetahuan
obat DM faktor risiko keluarga
3. Keluarga meningkat dari 2 2. Jelaskan tentang
mengatakan ibu (terbatas) 4(baik) patofisiologi penyakit
M sangat  Pengetahuan tentang kepada keluarga
membatasi patofisiologi 3. Bersama keluarga melihat
makanan yang ia penyakit meningkat kembali kondisi kesehatan
konsumsi dari 2 (terbatas) pasien
4. Keluarga belum 4(baik) 4. Berikan informasi tentang
mengatur diet  Pengetahuan tentang progress kondisi pasien
diabetes dari Ibu manajemen 5. Diskusikan tentang
M baru kesehatan yang perubahan gaya hidup yang
mengurangi menguntungkan dibutuhkan untuk mencegah
porsinya saja meningkat dari 2 1209 komplikasi dan mengontrol
5. Ibu M (terbatas)  4 (baik) penyaki
mengatakan 2. Motivasi 6. Jelaskan manjemen terapi
tidak mau  Dapat yang direkomendasikan
berjalan jauh mengekspresikan Values Clarification 5480
dengan alasan keyakinan untuk 1. Bantu pasien dan keluarga
takut jatuh melakukan dari untuk memprioritaskan nilai
6. Ibu M 2(jarang dilakukan) yang penting dalam hidup
mengatakan bila  4 (sering 2. Bantu pasien dan keluarga
gula darahnya dilakukan) untuk membuat daftar hal-
tidak terkontrol  Mampu hal yang tidak penting dan
hawatir akan mengembangkan penting selama hidupnya
menimbulkan rencana tindakan 3. Kembangkan dan susun
luka dari 2(jarang rencana dengan pasien dan
7. Keluarga dilakukan)  4 keluarga untuk menentukan
mengatakan Ibu (sering dilakukan) pilihan Universitas Indonesia
M tidak 4. Bantu pasien dan keluarga
melakukan olah untuk menentukan alternatif
raga perilaku yang
21

CATATAN PERKEMBANGAN

Universitas Indonesia
No Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda
Keperawatan tangan
1. Insomnia Kamis, 10 TUK 1 Subyektif :
22
(00095) pada November Dengan menggunakan lembar balik dan  Keluarga mengatakan bahwa faktor penyebab
keluarga Ibu M 2016, jam leaflet: insomnia pada Ibu M adalah stres memikirkan
khususnya Ibu 14.00 WIB 1. Melakukan pendidikan kesehatan anak-anaknya
M mengenai insomnia  Keluarga menyatakan mulai terbuka pikirannya
2. Memberikan informasi kepada keluarga tentang insomnia setelah mendapatkan
bahwa insomnia dapat mengganggu penjelasan dari perawat
kesehatan  Keluarga mengatakan ingin mendapatkan
3. Memberikan reinforcement positif pengetahuan yang lebih banyak lagi tentang
terhadap keluarga saat keluarga aktif saat teknik mengatasi insomnia
diberikan pendidikan kesehatan mengenai Objektif :
insomnia  Keluarga memperhatikan saat perawat
menyampaikan materi mengenai insomnia
 Keluarga aktif dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan evaluasi
 Terdapat kontak mata selama proses diskusi
 Sesekali menganggukkan kepala saat diberi
penguatan atau penjelasan.
Analisis:
 TUK 1 tercapai, dimana mampu mengenal
masalah insomnia
 Mengetahui faktor penyebab insomnia (1-3)
 Tanda dan gejala insomnia (1-3)
 Upaya yang dapat dilakukan (1-3)
Perencanaan:
 Lanjutkan ke TUK 2 kemampuan keluarga
mengambil keputusan
Kamis, 17 TUK : 2 Subjektif:
November 1. Menjelaskan pada keluarga tentang akibat  Keluarga mampu menyebutkan akibat insomnia
2016, jam lanjut lanjut dari masalah insomnia jika tidak ditangani seperti penyakit jantung,
14.00 WIB 2. Menjelaskan kepada keluarga mengenai depresi, kecelakaan lalu lintas
alternatif pemecahan masalah insomnia  Keluarga mampu menyebutkan alternatif
yang dialami oleh Ibu M pemecahan masalah insomnia yaitu perawatan di
3. Membantu keluarga menetapkan rumah dan kunjungan ke pelayanan kesehatan
keuntungan dan kerugian masing-masing apabila gejala insomnia bertambah
alternatif pemecahan masalah.  Keluarga mampu memilih tindakan perawatan
4. Memberikan motivasi/dukungan keluarga dan pencegahan insomnia dengan cara
memilih alternatif menghindari faktor stres Universitas Indonesia
5. Memberi pujian atas pilihan yang tepat Objektif:
Keluarga tampak mempertimbangkan setiap
No Diagnosa Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Tanda
Keperawatan tangan
2. Resiko Kamis, 10 TUK 1 DAN 2 Subjektif:
23
ketidakstabilan November Kemampuan keluarga Ibu M dalam mengenal  Keluarga menjelaskan kembali faktor resiko
kadar gula darah 2016, jam masalah dan mengambil keputusan masalah diabetes tidak hanya dari keturunan tetapi juga
(00179) pada 14.00 WIB kesehatan diabetes mellitus dari gaya hidup yang tidak baik, serta
keluarga Ibu M 1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga ketidakpatuhan menjalankan diet dan
khususnya Ibu tentang proses diabetes mellitus pengobatan
M 2. Menjelaskan patofisiologi, anatomi dan  Keluarga mampu menjelaskan gejala umum
fisiologi diabetes mellitus dari diabetes mellitus yaitu sering BAK, sering
3. Menjelaskan tanda dan gejala umum lapar, dan mudah haus
diabetes mellitus  Keluarga mampu menjelaskan bahwa diabetes
4. Mengidentifikasi faktor penyebab diabetes yang tidak terkontrol dapat memperparah
mellitus kondisi tubuh dan beresiko mengalami luka
5. Mengidentifikasi perubahan fisik akibat  Ibu M mengatakan ingin menjalankan
diabetes pengobatan sesuai dengan anjuran
6. Mendiskusikan program pengobatan  Keluarga mampu memprioritaskan tindakan
7. Merencanakan perawatan keluarga untuk menangani diabetes
terhadap anggota keluarga yang  Keluarga mampu menghitung kebutuhan kalori
mengalami diabetes mellitus dan nutrisi
8. Memberikan pilihan yang membantu
 Keluarga mampu menyusun diet makanan
dalam pembuatan keputusan perawatan
yang dianjurkan
9. Menentukan yang menjadi preferensi klien
Objektif:
10. Menentukan jumlah kalori dan nutrisi ang
 Keluarga kooperatif saat menerima penjelasan
dibutuhkan
diabetes
11. Memberikan pilihan makanan
12. Menyusun menu diet makanan  Keluarga terlihat bersemangat
13. Memonitor berat badan mengungkapkan perasaan dan keinginan untuk
bisa terkontrol kadar gula darah
 Keluarga dapat memutuskan tindakan untuk
menangani diabetes
 Tersusun menu diet makanan diabetes mellitus
yang dibuat oleh keluarga dan klien
didampingi oleh perawat
Analisis:
 TUK 1 dan 2 tercapai dengan indikator
pengetahuan manajement diabetes serta
kemampuan dalam pengambilan keputusan
meningkat menjadi 4 (pengetahuan banyak,
sering menunjukkan)
Perencanaan: Melanjutkan intervensi untuk TUK Universitas Indonesia
3 : keluarga mampu memberikan perawatan,
memonitor penurunan dan kenaikan berat badan

Anda mungkin juga menyukai