Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga atas izin-Nya lah kami dapat
menyelesaikan Panduan Tata Naskah Dokumen Akreditasi FKTP Polri.
Tujuan pembuatan Tata Naskah ini merupakan salah satu acuan dalam
penyusunan berbagai macam dokumen internal di FKTP Polri, yang diperlukan
dalam akreditasi sebagaimana telah diatur dalam Permenkes RI No. 46 Tahun
2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
FKTP Polri atau yang disebut dengan Poliklinik/Satkes/Klinik merupakan
fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan dasar
bagi Pegawai Negeri Pada Polri, keluarga, purnawirawan di lingkungan Mabes
Polri/Lemdiklat Polri/Polda/SPN dan Jajaran Polres yang ada di wilayah serta
masyarakat umum di sekitar FKTP Polri.
Panduan Tata Naskah ini dapat diselesaikan atas dukungan, bantuan dan
arahan dari berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Akhirnya
kami berharap semoga Panduan Tata Naskah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang terkait.
TTD
dr. MUSYAFAK
BRIGADIR JENDERAL POLRI
DAFTAR ISI
ii
g. Tata Cara pengelolaan SOP…….. ………………………………………... 21
h. Syarat Penyusunan SOP………… ………………………………………… 21
i. Proses Penyusunan SOP……….. ………………………………………… 22
j. Tata Cara Penomoran SOP…….. .……………………………………….. 23
k. Evaluasi SOP (daftar tilik)……….. ……………………………………….. 24
7. PERJANJIAN…………….. ……………………………………………………. 25
B. PENYIMPANAN DOKUMEN/ARSIP…….……………………………………….. 25
C. PENATAAN DOKUMEN DAN REKAMAN……………………………………….. 26
D. NASKAH YANG DIRUMUSKAN DALAM BENTUK BUKAN PRODUK-PRODUK
HUKUM BERUPA SURAT ANTARA LAIN……………. ……………………….. 26
1. Surat undangan…………... ……………………………………………………. 26
2. Laporan…………………….……………………………………………………. 26
3. Daftar Hadir………………. ……………………………………………………. 26
4. Notulen……………………..……………………………………………………. 27
LAMPIRAN…………………………… ……………………………………………………. 29
Lampiran 1. Contoh Cover Panduan Tata Naskah…………………………………. 30
Lampiran 2. Contoh Kopstuk Dinas Klinik ……………….……………………… 30
Lampiran 3. Contoh Keputusan …………………………………………………… 31
Lampiran 4. Contoh Tajuk Tandatangan…..……………………………………….. 35
Lampiran 5. Contoh SOP………. ………….. ……………………………………….. 36
Lampiran 6. Contoh Surat Undangan ……………………………………….. 37
Lampiran 6. Contoh Notulen ………………………………………. 39
Lampiran 7. Contoh Daftar Hadir ……………………………………….. 41
Lampiran 8. Contoh Laporan ………………………………………... 42
Lampiran 8. Contoh Sampul (cover) Judul ……………………………………….. 43
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akreditasi adalah salah satu bentuk upaya peningkatan mutu dan kinerja
pelayanan yang dilakukan di fasilitas kesehatan dengan membangun sistem
manajemen mutu dan sistem pelayanan klinis agar sesuai standar akreditasi yang
ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan serta pedoman/panduan yang
berlaku.
Untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan pelayanan
klinis di FKTP Polri, perlu disusun aturan (regulasi) internal yang menjadi dasar
dalam pelaksanaan upaya kesehatan di FKTP Polri. Regulasi internal tersebut
berupa Kebijakan/Keputusan, Pedoman/Panduan, Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan dokumen lain yang disusun berdasarkan peraturan perundangan dan
pedoman eksternal yang berlaku. Untuk memudahkan dalam mempersiapkan
regulasi internal tersebut, maka perlu disusun Panduan Penyusunan Dokumen
Akreditasi FKTP Polri.
Panduan ini disusun sebagai acuan bagi Kepala Poliklinik/Satkes/Klinik,
Penanggung Jawab serta Pelaksana Program dan kegiatan di FKTP Polri guna
menyusun dokumen yang dipersyaratkan dalam standar akreditasi.
Pengaturan sistem penulisan/dokumentasi dianggap penting karena
dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan,
program dan kegiatan, yang menjadi bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi
FKTP. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik di satu institusi/organisasi
diharapkan fungsi setiap personel maupun bagian dari organisasi dapat berjalan
sesuai dengan perencanaan sebagai upaya mewujudkan kinerja yang optimal.
1. MAKSUD
Panduan Tata Naskah ini dimaksudkan sebagai acuan pengelolaan dan
penyusunan dokumen di lingkungan FKTP Polri.
1
2. Tujuan
Panduan Tata Naskah ini bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi
tertulis yang berhasil guna dan berdaya guna dalam penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi di FKTP Polri.
C. SASARAN
Sasaran penyelenggaraan Panduan Tata Naskah Penyusunan Dokumen Akreditasi
FKTP Polri adalah sebagai berikut:
1) Tercapainya kesamaan bentuk dan cara penyusunan dokumen.
2) Tercapainya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya dalam
lingkup administrasi umum.
3) Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tertulis.
4) Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di lingkungan FKTP Polri yang
efektif dan efisien.
E. DASAR
Dasar yang digunakan dalam penyusunan tata naskah ini sebagai berikut:
a. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2017
tentang Naskah Dinas dan Tata Peraturan Dinas di Lingkungan Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
2
DOKUMEN AKREDITASI
2. Dokumen Eksternal
Dokumen eksternal yang berupa peraturan perundangan dan pedoman
yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah, Dinas
Kesehatan Provinsi, Suku Dinas Kesehatan dan organisasi profesi, yang
merupakan acuan bagi FKTP Polri dalam menyelenggarakan administrasi
manajemen dan upaya kesehatan perorangan. Dokumen eksternal sebaiknya
ada di FKTP Polri, meskipun dokumen eksternal tersebut tidak merupakan
persyaratan dalam penilaian akreditasi.
B. JENIS DOKUMEN
1. Dokumen Induk
Dokumen asli dan telah disahkan oleh Kepala Poliklinik/Satkes/Klinik.
2. Dokumen terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/ tiap unit/pelaksana, terdaftar
dalam daftar distribusi dokumen terkendali, menjadi acuan dalam
melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik bila ada perubahan (revisi).
Dokumen ini diberi tanda/stempel “TERKENDALI”.
3
dilaksanakan oleh Sekretaris Tim Mutu sebagai pengendali dokumen.
Dokumen ini tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen Tidak Terkendali.
4. Dokumen Kadaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami
perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan. Dokumen ini diberi tanda/stempel “KADALUWARSA”. Dokumen
induk diidentifikasi dan dicatat, dokumen sisanya dimusnahkan.
Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dan pelayanan, FKTP Polri menyiapkan rekam
implementasi (bukti tertulis kegiatan yang dilaksanakan yang meliputi undangan,
absensi, notulen, gambar/foto, dan dokumen pendukung lain, seperti foto copi
ijazah, sertifikat pelatihan, sertifikat kalibrasi, dan sebagainya).
BAB III
KETENTUAN PENYUSUNAN DOKUMEN
4
Ketentuan umum tata naskah merupakan ketentuan yang harus dipedomani dalam
penyusunan dan penyimpanan dokumen agar diperoleh hasil yang optimal. Ketentuan
umum meliputi: tujuan, sasaran, sifat, peranan, organisasi, tugas dan tanggung jawab,
syarat personel, prinsip, tataran, pengetikan/penyusunan, sarana dan prasarana, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi. Ketentuan umum tersebut harus dilaksanakan secara
konsisten untuk menciptakan tertib administrasi guna mendukung tugas pokok pelayanan
kesehatan di FKTP Polri.
A. JENIS NASKAH
Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk hukum berupa
regulasi, yaitu :
1. Keputusan Kepala Poliklinik/Satkes/klinik (Lampiran 3)
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat
kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran
dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan/keputusan dalam rangka
ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya:
penetapan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis, penetapan
ketatalaksanaan organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian
kewenangan yang bersifat tetap.
a. Ketentuan Pengetikan/Penyusunan
1) Ukuran Kertas.
Kertas yang resmi digunakan di lingkungan FKTP Polri dalah A-4
(297 mm x 210 mm), ukuran berat 70/80 gram.
5
e) Untuk judul SOP huruf yang digunakan adalah Arial ukuran
huruf 12, huruf dalam kolom tabel huruf yang digunakan adalah
Arial ukuran huruf 11,
f) Untuk Kerangka Acuan Program dan Kerangka Acuan Kegiatan
(KAK)/TOR menggunakan Huruf Arial 12
g) Untuk pembuatan Surat-surat naskah Klinik (Surat Tugas, Surat
Undangan, Surat Keterangan, Surat Melaksanakan tugas,
Surat Rekomendasi dan surat lainnya yang merupakan tata
naskah Klinik) menggunakan huruf Arial 12
h) Jarak tepi pengetikan :
(1) Ruang tepi atas : 2, cm dari tepi atas kertas
(2) Ruang tepi bawah : 1,5 cm dari tepi bawah kertas.
(3) Ruang tepi kiri : 2,5 dari tepi kiri kertas.
(4) Ruang tepi kanan : Sekurang-kurangnya 1,5 cm dari
tepi kanan kertas.
6
Penandatangan Naskah Dinas adalah Hak, kewajiban, dan
tanggungjawab yang ada pada seorang pejabat untuk
menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan
kewenangan pada jabatannya.
a) Tajuk Tanda Tangan ditempatkan di sebelah kanan bawah,
ditulis dengan huruf kapital.
b) Nama jabatan pada tajuk tanda tangan ditulis dalam satu baris.
Nama jabatan pada tajuk tanda tangan tidak diberi garis bawah.
c) Untuk anggota Polri di tulis pangkat dan NRP/NIP beserta
gelar.
d) Diantara nama pejabat dengan pangkat, NRP/NIP diberi garis.
e) Ruang tanda tangan sekurang-kurangnya tiga kait dan jarak
tanda tangan dengan tepi kertas sebelah kanan sekurang-
kurangnya 3 cm.
f) Tajuk tanda tangan diketik dengan simetris dengan tempat dan
tanggal, bulan serta, tahun dikeluarkannya dokumen.
NAMA
PANGKAT NRP/NIP
Konsideran, meliputi:
1) Menimbang:
a) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan
tersebut;
b) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis diawali dengan huruf
kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan
di bagian kiri;
c) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil abjad dan dimulai dengan kata
“bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan di akhiri tanda (;).
2) Mengingat:
a) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat keputusan tersebut;
b) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi;
8
c) Kata “Mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar dengan kata
menimbang;
d) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang
lebih awal disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst,
dan diakhiri dengan tanda baca (;).
3) Diktum:
1) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf kapital;
2) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan
mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf
kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
3) Nama keputusan sesuai dengan judul, seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
4) Batang Tubuh :
a) Memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan,
misalnya:
b) Kesatu :
c) Kedua :
d) Dst;
e) Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya;
f) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Keputusan
(Kep) dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat
yang menetapkan keputusan tersebut;
g) Setiap diktum ditulis dengan huruf Kapital pada awal huruf dan
diakhiri tanda titik dua (:);
h) Isi diktum di awali dengan huruf Kapital dan di akhiri dengan
tanda titik (.).
5) Kaki:
9
Kaki keputusan merupakan bagian akhir substansi peraturan/
keputusan yang memuat penandatanganan penerapan keputusan,
pengundangan keputusan yang terdiri dari :
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) nama jabatan;
c) tanda tangan pejabat;
d) nama lengkap pejabat yang menandatangani, dengan gelar;
e) Pangkat NRP/NIP Pejabat (bila ada).
6) Penandatanganan:
Keputusan Kepala Poliklinik/Satkes/Klinik ditandatangani oleh
Kepala Poliklinik/Satkes/Klinik, dengan nama dituliskan
mencantumkan gelar.
7) Lampiran keputusan:
a) Halaman pertama harus dicantumkan judul, nomor, tanggal
keputusan dan tentang keputusan.
b) Penulisan judul lampiran menggunakan huruf kapital
c) Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala Klinik
dengan gelar, dan NRP/NIP.
4. PEDOMAN/PANDUAN
Pedoman/Panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah,
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam
melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa
hal sedangkan panduan hanya mengatur satu kegiatan. Pedoman/panduan
dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu :
a. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan Keputusan
Kepala FKTP Polri untuk pemberlakuan.
b. Peraturan Kepala FKTP Polri tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala FKTP.
c. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 3
tahun sekali.
13
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan FKTP
BAB IV Struktur Organisasi FKTP
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan Kualifikasi Personel
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/Rapat
BAB XI Pelaporan
III. TUJUAN
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum
adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah
tujuan secara rinci.
V. ANGGARAN
Anggaran Program/Kegiatan ini berasal dari PNBP, RM dll.
VI. SASARAN
Sasaran program/kegiatan adalah target pertahun yang spesifik dan
terukur untuk mencapai tujuan-tujuan upaya/kegiatan. Sasaran
Program/kegiatan menunjukkan hasil yang diperlukan untuk merealisasi
tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program/kegiatan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1) Spesific:
Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada
15
kemungkinan kesalahan interpretasi/Tidak multi tafsir dan menjawab
masalah.
2) Measurable:
Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, yaitu dua atau lebih mengukur indicator kinerja mempunyai
kesimpulan yang sama.
3) Achievable:
Dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, penting, dan
harus berguna untuk menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran,
hasil, manfaat, dan dampak serta proses.
4) Relevan/Realistic:
Indikator kinerja harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku
5) Efective:
Data/informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja yang
bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya
yang tersedia.
6) Sensitive:
Harus cukup flesibel dan
sensitive terhadap perubahan / penyesuaian pelaksanaan dan hasil
pelaksanaan kegiatan
7) Time specific:
Jelas kapan harus tercapai tujuan yang ditetapkan (target bulanan,
triwulan, tahunan dsb)
JUDUL
No. Dokumen : : 001/KMFK/IX/2019
No. Revisi : - LOGO
LOGO POLDA
Tanggal Terbit : 01-09-2019 SATKER/DOKKES/
SOP
Halaman : 1/2
KLINIK
Penjelasan :
- Margin kanan 1 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm bawah 3 cm.
- Judul di tulis dengan huruf capital arial 12 di bold atau ditebalkan.
- Judul SOP harus berada dalam posisi centre
- Ukuran huruf dalam kolom SOP adalah arial 11
- Nama Klinik ditulis dengan huruf capital arial dan di BOLD
- Nama Kapoliklinik, pangkat ditulis huruf capital
- Kepala Klinik ditulis dengan ukuran huruf arial 11, Jika SOP disusun
lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan seterusnya SOP
dibuat dengan menyertakan kop/heading tanpa tanda tangan atau
membuat catatan kaki di kanan bawah
d. Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Diagram alir (bila perlu)
17
7. Unit Terkait
Penjelasan
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak.
18
1) Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik, Kata kunci:
“Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk/dalam …..”
3) Kebijakan : berisi keputusan Kepala Klinik yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan keputusan yang mendasari
SOP tersebut, Contoh untuk SOP imunisasi pada bayi, pada
kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala Klinik PolriNomor
Kep/005/LKBP/IX/2019 tentang Pelayanan Imunisasi.
4) Referensi : berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan
SOP, (UU, Peraturan-peraturan, buku dll);
5) Prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah petugas dalam melakukan kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu secara berurutan;
6) Diagram alir (bila perlu) :
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya
dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram
alir/bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-
langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi
dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro.
- Akhir kegiatan:
19
- Simbol keputusan:
- Penghubung:
- Dokumen
- Arsip:
Halaman pertama :
Halaman selanjutnya :
20
Dari isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan
antara lain bagan alir jika dibutuhkan, menyesuaikan dengan format
SOP yang ditentukan dalam satu organisasi menggunakan satu
format yang seragam.
21
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
kesehatan,dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.
22
(d) Untuk melakukan identifikasi jumlah kebutuhan
minimal SOP yang harus ada, dapat dilakukan
dengan memperhatikan elemen penilaian pada
standar akreditasi. SOP yang dipersyaratkan di
elemen penilaian adalah SOP minimal yang harus
ada.
(e) Sedangkan identifikasi SOP dengan
menggambarkan terlebih dahulu proses pelayanan
di unit kerja adalah seluruh SOP secara lengkap
yang harus ada di unit kerja tersebut;
k. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
1. Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam
SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar tilik/check list.
a) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan, untuk diingat, dikerjakan dan diberi tanda (check-
mark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu
untuk mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
23
d) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan
SOP itu sendiri.
24
d) Jika terjadi pergantian Kepala Klinik, SOP yang masih sesuai
tidak perlu di revisi.
25
3. Dokumen yang dikelola meliputi: Keputusan, Renstra, Pedoman/Panduan,
Kerangka Acuan, SOP, Perjanjian Kerja Sama;
4. Pengelola dokumen membuat tata cara penyusunan, penomoran, distribusi,
penarikan, penyimpanan, evaluasi dan revisi dokumen.
2. Laporan
Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai pertanggung jawaban
seorang pejabat atau pegawai kepada atasannya sehubungan dengan
pelaksanaan tugas yang diberikan/dipercayakan kepadanya dalam bentuk
dokumentasi (narasi, foto, video, audio). Laporan dibuat dan ditandatangani
oleh pejabat atau pegawai yang diserahi tugas.
3. Daftar Hadir
Daftar Hadir adalah Naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang.
4. Notulen
Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang,
rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan
pengambilan Peraturan serta penutupan.
26
BAB IV
PENUTUP
27
Polri diharapkan dapat membantu staf Klinik untuk menyiapkan dokumen yang
dipersyaratkan dalam Instrumen Akreditasi.
dr. MUSYAFAK
BRIGADIR JENDERAL POLRI
28
LAMPIRAN
29
Lampiran 1. Contoh Cover Panduan Tata Naskah
TATA NASKAH
KLINIK PRATAMA MABES POLRI
Penjelasan :
1. Kopstuk surat menggunakan huruf kapital ukuran 12
2. Huruf yang dipakai adalah Arial.
3. Kopstuk diletakkan di pojok kiri atas.
4. Tulisan berwarna hitam, tanpa warna lain.
31
SATUAN KESEHATAN PUSDOKKES POLRI
KLINIK PRATAMA MABES POLRI
TENTANG
PENDAFTARAN PASIEN
MEMUTUSKAN
Kesatu : ………………………………………… .
Kedua : ………………………………………… .
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : Januari 2020
KEPALA KLINIK PRATAMA MARKAS BESAR POLRI
Penjelasan :
32
SATUAN KESEHATAN PUSDOKKES POLRI
KLINIK PRATAMA MABES POLRI
TENTANG
PENDAFTARAN PASIEN
2. Judul ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah marjin tanpa
diakhiri dengan tanda baca.
3. Judul tidak boleh disingkat.
4. Huruf menggunakan ARIAL ukuran 12 ditebalkan (Bold).
5. Antara “KEPUTUSAN KEPALA …” dengan “NOMOR : ….” Tidak ada jarak spasi.
6. Dari “NOMOR : …” ke “tentang” diberi jarak 2 spasi.
7. Antara “TENTANG ke JUDUL diberi jarak 1,5 spasi.
8. Antara “JUDUL” dan “KEPALA KLINIK ….” diberi jarak 2 spasi.
Mengingat 1. ……………………………………………… ;
2. ......................................................... ;
3. dan seterusnya;
33
17. Jarak spasi antara “Tanggal Penetapan” dan “Nama Kepala Klinik ” adalah 1 spasi.
18. Jarak spasi antara “Nama Jabatan Kepala Klinik” dan “Nama Pejabat” adalah 3
spasi.
19. Penulisan “Ditetapkan di: “ sejajar dengan “Kepala FKTP Klinik …”.
20. Penulisan “Pada tanggal: “ sejajar dengan “Kepala Klinik …”.
Contoh lampiran
SATUAN KESEHATAN PUSDOKKES POLRI LAMPIRAN KEP KEPALA KLINIK
KLINIK PRATAMA MABES POLRI NOMOR : KEP/012/LKBP/I/2020
TANGGAL : JANUARI 2020
………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : Januari 2020
KEPALA KLINIK PRATAMA MABES POLRI
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : Januari 2020
34
KEPALA KLINIK PRATAMA MABES POLRI
1. Huruf yang digunakan untuk tajuk tanda tangan adalah arial ukuran 12
2. Tajuk tanda tangan diletakkan di pojok kanan bawah
3. Jarak spasi antara “Ditetapkan di” dan Tanggal Penetapan adalah 1 spasi
4. Tanggal Penetapan diberi garis bawah
5. Jarak antara “tanggal penetapan” dan “Kepala Poliklinik/Satkes.....” adalah 1,5
spasi
6. Nama yang menandatangani surat tersebut disertai dengan gelar
7. Dituliskan pangkat, NRP/NIP bagi personel Polri
8. Tulisan berwarna hitam, tanpa warna lain
35
KEPEDULIAN PADA PASIEN YANG
MEMERLUKAN BANTUAN KHUSUS
KLINIK POLRI
dr. VINA MAYA PUSPITA
Jl. Trunojoyo No. 3,
PENATA I
Kebayoran Baru, Jakarta Tanda tangan
NIP
Selatan Telfon 021-
198304152008012001
7218240
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
Halaman selanjutnya (tanpa kolom nama klinik, tanda tangan dan nama Pejabat)
36
Nomor : B/44/IX/2019 Kepada:
Klasifikasi : Biasa Yth. …………………………..........
Lampiran :- ………………………………….
Perihal : Undangan di
………………. ...j Kota
Cimahi
................................................................................................................
..................................................................
................................................................................................................
...........................................................................
Hari/Tanggal : ............................................................
Pukul : .............................................................
Tempat : .. ...........................................................
Acara : ..............................................................
................................................................................................................
Penjelasan :
1. Menggunakan Kopstuk Satker dan Nama Klinik.
2. Surat undangan ditandatangani oleh Kepala Klinik atau Atas Nama pejabat
berwenang.
3. Menggunakan Kertas A4.
4. Nomor, Lampiran dan Hal diketik di sebelah kiri dibawah kop surat undangan.
5. Tempat, tanggal, bulan dan tahun pembuatan surat diketik di sebelah kanan atas
sejajar dengan Yth. .
6. Kata Yth. diketik dibawah ”Kepada” dan sejajar dengan Kata Nomor.
7. Kata Yth. diikuti dengan nama, alamat yang dikirimi surat (jika diperlukan).
8. Bagian akhir surat undangan terdiri dari nama jabatan, tanda tangan pejabat, nama
jelas (dengan pangkat dan NIP, dengan gelar).
9. Stempel Klinik.
10. Tembusan.
37
11. Pihak yang dikirimi surat pada surat undangan dapat ditulis pada lampiran.
NOTULEN
Pimpinan Rapat
Ketua : Kepala Klinik Pratama Mabes Polri
Sekertaris : drg. Nila
Notulen : Lembayung
Peserta : Staf Klinik berjumlah 45 orang
Kegiatan Rapat
1. Kesepakatan sebelumnya
2. Pembahasan
3. Tanya jawab
4. Kesimpulan
Pembuat Notulen
(__________________)
Penjelasan :
1. Penulisan notulen diketik dengan huruf KAPITAL dan di BOLD, dan diletakkan di
tengah surat.
2. Dibawah tulisan “NOTULEN” diberi garis bawah.
3. Isi dari Kesepakatan sebelumnya, Pembahasan, Tanya jawab dan Kesimpulan
disesuaikan dengan banyaknya yang akan ditulis.
39
4. Pembuat Notulen adalah Sekretaris atau yang petugas yang diberi tanggung jawab
untuk menuliskan notulen dan ditandatangani oleh si pembuat notulen.
DAFTAR HADIR
HARI :
TANGGAL :
WAKTU :
TEMPAT :
ACARA :
Nama Jabatan,
Nama
Pangkat / NIP
41
LAPORAN
(JUDUL)
…………………………………………………………..
A. PENDAHULUAN
a. Umum :
b. Maksud dan Tujuan :
c. Ruang Lingkup dan Tata Urut :
d. Dasar :
B. PELAKSANAAN TUGAS :
E. PENUTUP :
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : Januari 2020
KEPALA KLINIK PRATAMA MARKAS BESAR POLRI
Penjelasan :
1. Huruf yang dipakai adalah Huruf Kapital Arial dan di Bold
2. Ukuran huruf judul adalah 16
3. Spasi Judul 1.5 spasi
4. Judul dari isi di ketik di atas dan di tengah margin.
5. Logo Polda/Polres/Lemdik/ Pusdokkes diletakkan di tengah kertas dan seimbang.
6. Ukuran logo 6x4 cm
43
7. Pada bagian bawah di tulis nama Klinik dan tahun dibuatnya.
8. Huruf pada bagian bawah adalah huruf Kapital Arial dan di Bold 14.
9. Spasi tulisan bagian bawah adalah 1,5 spasi
44