Anda di halaman 1dari 6

Kepeimpinan Karismatik

Kepemimpinan Karismatik (Griffin, 2004):

Konsep yang mengasumsikan bahwa karisma adalah suatu karakteristik individual dari pemimpin.

Karisma: bentuk daya tarik interpersonal yang mengilhami dukungan dan penerimaan

Pengertian Pemimpin Kharismatik

Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus dengan atau tanpa pengangkatan resmi untuk
dapat memengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk melakukan usaha bersama yang mengarah kepada
sasaran-sasaran tertentu.

Kharisma adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anugerah”. Kekuatan yang
tidak bisa dijelaskan secara logika disebut kekuatan kharismatik. Sementara kharismatik itu sendiri
mempunyai pengertian pancaran wibawa yang terpancar dari dalam diri seseorang.

Jadi, Pemimpin kharismatik adalah seorang pemimpin yang memancarkan aura wibawa yang mampu
menarik perhatian bawahannya atau orang-orang yang dipimpinnya dalam rangka mencapai tujuan yang
diinginkan.

Secara garis besar, pemimpin yang kharismatik adalah pemimpin seperti yang di katakan oleh pahlawan
pendidikan Republik Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, yakni pemimpin yang “ing ngarso sung tuladha,
ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Seorang yang kharismatik adalah sosok yang pertama “ing
ngarso sung tuladha”, yaitu sosok yang di depan dapat memberikan teladan yang baik bagi bawahannya.
Yang kedua “ing madya mangun karsa”, yaitu seorang pemimpin yang mampu menempatkan diri di mana
ia dibutuhkan, selain di depan ia juga harus dapat menempatkan diri di tengah-tengah bawahannya yakni
sebagai Pembina anggotanya, ia harus mampu melindungi bawahannya, dan menuntun pada jalan yang
benar. Yang ketiga “tut wuri handayani”, yaitu seorang pemimpin yang mampu memberikan dorongan
dan semangat di belakang bawahannya.

KONSEP KEPEMIMPINAN KARISMATIK


 Bentuk pengaruh yang didasarkan bukan atas tra-disi atau kewewenangan namun atas persepsi
para pengikut bahwa pemimpin tsb dikaruniai kemam-puan yg luar biasa (Max Weber, 1947).
 Karisma terjadi bilamana terdapat suatu krisis so-sial, yang pada krisis itu, seorang pemimpin
deng-an kemampuan pribadi yang luar bisa tampil dengan visi yang radikal yang memberi suatu
pe-mecahan terhadap krisis tsb, dan pemimpin tsb menarik perhatian para pengikut yg percaya
pada visi itu dan merasakan bahwa pemimpin tsb sangat luar biasa (Trice & Beyer, 1993).

Teori Konsep Diri Dari Kepemimpinan Karismatik

House (1977) mengusulkan sebuah teori untuk menjelaskan kepemimpinan karismatik dalam hal
sekumpulan usulan yang dapat yang melibatkan proses yang dapat diamati bukannya cerita rakyat dan
mistik. Teori itu mengenali bagaimana para pemimpin karismatik berperilaku, ciri dan keterampilan
mereka, dan kondisi dimana mereka paling mungkin muncul. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah
ambiguitas tentang proses pengaruh. Shamir et al. (1993) telah merevisi dan memperluas teori itu dengan
menggabungkan perkembangan baru dalam pemikiran tentang motivasi manusia dan gambaran yang
lebih rinci tentang pengaruh pemimpin pada pengikut. Asumsi berikut telah dilakukan mengenai motivasi
manusia: (1) perilaku adalah ekspresi dan perasaan seseorang, nilai dan konsep diri dan juga berorientasi
sasaran dan pragmatis, (2) konsep diri seseorang terdiri dari hierarki identitas dan nilai sosial, (3) orang
secara intrinsik termotivasi untuk memperkuat dan mempertahankan kepercayaan diri dan nilai diri
mereka, dan (4) orang secara intrinsik termotivasi untuk memelihara konsistensi di antara berbagai
komponen dari mereka dan antara konsep diri mereka dengan perilaku.

Indikator Pemimpin Karismatik (House)

Bukti dari kepemimpinan karismatik diberikan oleh hubungan pemimpin pengikut. Seperti dalam teori
awal oleh House (1977), seorang pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang dalam dan tidak
biasa pada pengikut. Para pengikut merasa bahwa keyakinan pemimpin adalah benar, mereka bersedia
mematuhi pemimpin, mereka merasakan kasih sayang terhadap pemimpin, secara emosional mereka
terlibat dalam misi kelompok atau organisasi, mereka memiliki sasaran kinerja yang tiggi, dan mereka
yakin bahwa mereka dapat berkontribusi terhadap keberhasilan dari misi itu. Atribusi dari kemampuan
yang luar biasa kepada pemimpin amatlah mungkin, tetapi sebaliknya dari teori oleh Conger dan
Kanungo (1987), hal ini tidak dianggap sebagai sebuah kondisi yang diperlukan untuk kepemimpinan
karismatik.

Ciri dan Perilaku Penting


Ciri dan perilaku pemimpin merupakan penentu penting dari kepemimpinan karismatik. Para pemimpin
yang karismatik akan lebih besar kemungkinannya untuk memiliki kebutuhan yang kuat akan kekuasaan,
keyakinan yang tinggi, dan pendirian kuat dalam keyakinan dan idealisme mereka sendiri. Perilaku
kepemimpinan yang menjelaskan bagaimana seorang pemimpin yang karismatik mempengaruhi sikap
dan perilaku dari pengikut meliputi sebagai berikut:

 menyampaikan sebuah visi yang menarik


 menggunakan bentuk komunikasi yang kuat dan ekspresif saat menyampaikan visi
 mengambil resiko pribadi dan membuat pengorbanan diri untuk mencapai visi itu
 menyampaikan harapan yang tinggi
 memperlihatkan keyakinan akan pengikut
 pembuatan model peran dari perilaku yang konsisten dengan visi itu.
 mengelola kesan pengikut akan pemimpin
 membangun identifkasi dengan kelompok atau organisasi, dan
 memberikan kewenangan kepada pengikut.

Teori Atribusi tentang Karisma

Conger dan Kanungo menyarankan sebuah teori tentang kepemimpinan kharismatik yang didasarkan atas
asumsi bahwa kharisma adalah sebuah fenomena atribusi.

Conger dan Kanungo menyatakan bahwa atribusi kharisma oleh para pengikut tergantung kepada
beberapa aspek perilaku pemimpin. Perilaku-perilaku tersebut tidak diasumsikan ada pada semua
pemimpin kharismatik dengan tingkat tertentu kepada situasi kepemimpinan. Adapun perilaku-perilaku
pemimpin karismatik berdasarkan teori atribusi tersebut adalah sebagai berikut:

 Kharisma akan diatribusikan kepada para pemimpin yang membela sebuah visi yang sangat tidak
sesuai dengan status quo, namun masih tetap berada dalam ruang gerak yang dapat diterima oleh
para pengikut.
 Kharisma akan diatribusikan kepada para pemimpin yang bertindak secara tidak konvensional
untuk mencapai visi tersebut.
 Para pemimpin akan tampak kharismatik bila mereka membuat pengorbanan-pengorbanan bagi
diri sendiri, mengambil risiko pribadi, dan mendatangkan biaya tinggi untuk mencapai visi yang
mereka dukung.
 Para pemimpin yang tampak percaya diri dengan usulan-usulannya akan dipandang lebih
kharismatik daripada pimpinan yang tampak ragu-ragu.
 Para pengikut akan mengatribusikan kharisma kepada para pemimpin yang menggunakan
personal power dan permintaan persuasif untuk memperoleh komitmen, daripada kepada para
pemimpin yang menggunakan kewenangan atau sebuah proses pengambilan keputusan
partisipatif.

Perilaku-perilaku kepemimpinan

Karisma lebih besar kemungkinannya akan dia-tribusikan kepada para pemimpin yang membela sebuah
visi yang sangat tidak sesuai dengan status quo, namun masih tetap berada dalam ruang gerak yang dapat
diterima oleh para pengikut.

Pengorbanan

 Para pemimpin akan lebih besar kemungkinan-nya untuk dilihat sebagai karismatik bila mereka
membuat pengorbanan2 bagi diri sendiri, meng-ambil resiko pribadi, dan mendatangkan biaya
tinggi untuk mencapai visi yang mereka dukung.
 Kepercayaan kelihatannya merupakan komponen yang penting dari karisma, dan para pengikut
mempunyai rasa percaya yang lebih besar dalam seorang pemimpin menyokong sebuah strategi
dengan suatu cara yang merefleksikan perhatian-nya terhadap para pengikut daripada terhadap
kepentingan diri sendiri.

Keberanian mengambil resiko

Yang paling meyakinkan adalah seorang pemimpin yang secara aktual mengambil resiko untuk menda-
patkan kerugian pribadi yang cukup besar yang ber-hubungan dengan status, uang, posisi kepemimpin-an,
atau keanggotaan dalam organisasi.

Proses mempengaruhi

Proses mempengaruhi utama adalah identifikasi. Identifikasi pribadi adalah pengaruh yang didapat dari
keinginan para pengikut untuk menyenangkan dan meniru seorang pemimpin yang sangat dikagumi.

Shamir dan para koleganya mengenali bahwa identifkasi pribadi adalah satu jenis proses pengaruh yang
dapat terjadi bagi beberapa pengikut dari seseorang pemimpin karismatik. Saat terdapat identifikasi
pribadi yang kuat, para pengikut akan meniru perilaku pemimpin itu, menjalankan permintaan pemimpin,
dan memberikan upaya tambahan untuk menyenangkan pemimpinnya. Para pemimpin yang karismatik
dapat meningkatkan identifikasi pribadi dengan melakukan hal-hal yang membuat mereka terlihat amat
menarik, heroik, dan luar biasa (misalnya menyampaikan visi yang menarik, memperlihatkan keberanian
dan pendirian). Namun, tidak seperti teori atribusi dari kepemimpinan karismatik, identifikasi pribadi
tidak ditekankan. Dalam teori konsep diri sumber yang terpenting dari pengaruh pemimpin atas pengikut
adalah identifikasi sosial, internalisasi dan tambahan kemanjuran diri individual dan kolektif.

Saat terdapat identifikasi sosial yang kuat, orang bangga menjadi bagian dari kelompok atau organisasi
dan menganggap keanggotaan sebagai salah satu identitas sosial yang penting (Ashforth & Mael, 1989).
Mereka melihat bagaimana upaya dan peran kerja mereka berhubungan dengan entitas yang lebih besar,
membuat pekerjaan mereka lebih berarti dan penting. Mereka lebih bersedia menempatkan kebutuhan
kelompok di atas kebutuhan pribadi dan membuat pengorbanan diri demi kelompok. Selanjutnya,
identifikasi sosial menghasilkan penguatan nilai bersama, keyakinan dan norma perilaku di antara para
anggota kelompok. Para pemimpin yang karismatik dapat meningkatkan identifikasi dengan
menghubungkan konsep diri seseorang pengikut dengan nilai bersama dan identitas peran yang terkait
dengan kelompok. Dengan menekankan kepentingan ideologis dari misi dan kualifikasi kelompok yang
unik untuk melakukannya, pemimpin dapat mengilhami kelompok dengan identitas yang unik yang
membedakannya dari kelompok lain. Identifikasi sosial juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan yang
terampil atas slogan, simbol (misalnya bendera, emblem, seragam), ritual (misalnya, menyanyikan lagu
atau lagu organisasi, menghormati bendera, mengulangi janji), dan upacara (misalnya, inisiasi anggota
baru). Perilaku kepemimpinan relavan lainnya meliputi menceritakan keberhasilan masa lalu, perbuatan
heroik oleh anggota, dan tindakan simbolis oleh pendiri atau mantan pemimpin.

Internalisasi terjadi saat pencapaian sasaran tugas menjadi sebuah cara bagi pengikut untuk
memperlihatkan nilai dan identitas sosial mereka. Terkadang para pemimpin karismatik mempengaruhi
pengikut untuk merangkul nilai baru, tetapi jauh lebih umum bagi peimpin karismatik untuk
meningkatkan menonjolnya nilai pengikut yang ada dan menghubungkan mereka dengan sasaran tugas.
Pemimpin karismatik menyampaikan visi yang menjelaskan sasaran tugas dalam hal ideologis yang
mencerminkan nilai pengikut. Dengan menekannkan aspek simbolis dan ideologis pekerjaan, pemimipin
membuatnya kelihatan lebih berarti, terhormat, heroik dan benar secara moral. Bentuk ahkir dari
internalisasi adalah saat pengikut tiba untuk memandang peran kerja mereka sebagai hal yang tidak dapat
dipisahkan yang berhubungan dengan konsep diri dan nilai diri mereka. Mereka menjalankan peran itu
karena ini adalah bagian dari sifat dan takdir penting mereka.

Motivasi tugas juga bergantung pada kemanjuran diri individual dan kolektif. Kemanjuran diri individual
adalah keyakinan bahwa seseorang adalah kompeten dan mampu mencapai sasaran tugas yang sulit.
Orang yang memilki kemanjuran diri yang tinggi bersedia untuk memberikan lebih banyak upaya dan
bertahan lebih lama dalam mengatasi masalah untuk mencapai sasaran tugas (Bandura, 1986).
Kemanjuran diri kolektif mengacu pada persepsi dari anggota kelompok bahwa mereka dapat mencapai
prestasi yang luar biasa dengan bekerja sama. Saat kemanjuran diri kolektif itu tinggi, orang akan lebih
bersedia untuk bekerja sama dengan anggota dari kelompok mereka dalam upaya bersama untuk
menalankan misi kolektif mereka. Seorang pemimpin yang karismatik dapat memperkuat kemanjuran diri
para pengikut dengan memperlihatkan kayakinan diri bahwa mereka dapat mencapai sasaran tugas
individual dan kolektif mereka dan dengan merayakan keberhasilan pengikut.

Anda mungkin juga menyukai