Anda di halaman 1dari 25

Pengertian Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh

sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja
sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu menagement, yang
artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan. Manajemen dapat juga didefinisikan
sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif.

Efektif dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan sesuai perencanaan dan efisien untuk
melaksanakan pekerjaan dengan benar dan teroganisir.

Menurut T. Hani Handoko, ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan:

 Manajemen diperlukan agar tujuan pribadi dan organisasi dapat tercapai


 Berikutnya, manajemen juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-
tujuan, sasaran, dan kegiatan, yang saling bertentangan dari pihak yang punya
kepentingan dalam organisasi.
 Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu kerja organisasi

Berikut adalah definisi manajemen menurut para ahli:

1. Mary Parker Follet

 Menurut Mary Parker Follet, pengertian manajemen adalah sebuah seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dengan kata lain, seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.

2. George R. Terry

 Menurut George Robert Terry, pengertian manajemen adalah sebuah proses yang khas
yang terdiri dari beberapa tindakan; perencanaan, pengorganinasian, menggerakkan, dan
pengawasan.
Semua itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai target atau sasaran yang ingin dicapai
dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.

3. Henry Fayol

 Menurut Henry Fayol, pengertian manajemen adalah suatu proses perencanaan,


pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan/ kontrol terhadap sumber daya
yang ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

4. Ricky W. Griffin

 Menurut Ricky W. Griffin, pengertian manajemen adalah sebuah proses perencanaan,


proses organisasi, proses kordinasi, dan proses kontrol terhadap sumber daya untuk
mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
 Efektif berarti tujuan dapat tercapai sesuai rencana, sedangkan efisien artinya tugas
dijalankan dengan benar, teroganisir, dan selesai sesuai jadwal.

3. Lawrence A. Appley

 Menurut Lawrence A. Appley, arti manajemen adalah sebuah keahlian yang dimiliki
seseorang atau organisasi untuk menggerakkan orang lain agar mau melakukan sesuatu.

5. Oey Liang Lee

 Menurut Oey Liang Lee, pengertian manajemen adalah ilmu atau seni dalam
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian terhadap
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

6. Hilman

 Menurut Hilman, pengertian manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan
melalui perantara kegiatan orang lain serta mengawasi usaha-usaha setiap individu guna
mencapai tujuan yang sama.

7. Dr. Ahuja
 Menurut Dr. Ahujae, pengertian manajemen adalah pihak-pihak yang menawarkan/
menyediakan jasa untuk bidang yang berhubungan dengan manajemen.

8. Renville Siagian

 Menurut Renville Siagian, pengertian Manajemen adalah salah satu bidang usaha yang
bergerak di bidang jasa pelayanan yang dikelola oleh tenaga ahli yang terlatih dan
berpengalaman.

9. Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A

 Menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A, pengertian manajemen adalah ilmu perilaku
yang terdiri dari aspek sosial eksak bukan dari tanggungjawab keselamatan serta
kesehatan kerja baik dari sisi perencanaannya.

10. James A.F.Stoner

 Menurut James A. F. Stoner, pengertian manajemen adalah suatu proses perencaan,


pengorganisasian, leadership, serta pengendalian upaya dari anggota organisasi tersebut
serta penggunaan Sumber daya yang tersedia di organisasi tersebut guna mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan organisasi sebelumnya.

Fungsi Manajemen Dalam Bisnis

Fungsi Manajemen adalah sebagai elemen dasar yang harus melekat dalam manajemen sebagai
acuan manajer (seseorang yang mengelola manajemen) dalam melaksanakan tugas untuk
mencapai tujuan dengan cara merencanakan, mengorganisir, mengordinasi dan mengendalikan.

Diagram Fungsi Manajemen:


Mengacu pada pengertian Manajemen di atas, terdapat 5 fungsi utama manajemen dalam bisnis,
yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

 Perencanaan adalah yang paling penting dalam sebuah manajemen bisnis. Seorang
manajer yang mengelola manajemen dalam perusahaan atau bisnis akan merencanakan
dan mengevaluasi setiap tindakan yang sudah dan yang belum ditindaklanjuti dalam
bisnis.
 Perencanaan penting untuk menentukan secara keseluruhan tujuan perusahaan dan upaya
untuk memenuhi tujuan tersebut. Manajer selalu bertindak sebagai seseorang yang
mencari alternatif dalam mencapai tujuan akhir, mencakup rencana jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang.
 Tanpa perencanaan yang tepat dalam bisnis yang sedang berkembang bisa membuat
bisnis tidak berjalan sesuai dengan jalurnya. Penyimpangan ini bisa berakibat pada
ketidakteraturan hingga kebangkrutan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

 Fungsi manajemen dalam bisnis yang kedua adalah sebagai pengorganisasian dengan
membagi kegiatan besar menjadi beberapa kegiatan kecil atau serangkaian kegiatan.
Tujuannya adalah untuk mempermudah manajer melakukan pengawasan yang lebih
efektif dan menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan yang sudah
dibagi menjadi lebih efisien.
 Pengorganisasian secara lebih gampang dapat dilaksanakan dengan menentukan apa
tugas yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan bagaimana harus dikerjakan. Hal ini
bertujuan untuk mencapai tujuan bisnis melalui proses yang lebih terstruktur atau
terorganisasi.

3. Leading (memimpin)

 proses mengarahkan danmempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari


anggota kelompok atau seluruh organisasi

4. Controlling (pengendalian)

 proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dgn aktivitas yg


direncanakan. Fungsi pengendalian melibatkan beberapa elemen :
 Menetapkan standar prestasi kerja
 Mengukur prestasi saat ini
 Membandingkan prestasi ini dengan standar yang telah ditetapkan
 Mengambil tindakan korektif bila ada deviasi yang dideteksi

Beberapa hal yang harus terpenuhi untuk melakukan pengawasan yaitu:

 Jalur (routing): manajer harus menetapkan jalur untuk memperkecil resiko kesalahan
yang terjadi
 Penetapan waktu (scheduling): manajer harus memiliki waktu rutin untuk melakukan
pengawasan, misalnya saja satu bulan satu kali atau dua kali
 Perintah pelaksanaan (dispatching): manajer memiliki sikap untuk mendorong dan
memerintah agar setiap sumber daya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
sudah ditentukan
 Tindak lanjut (follow up): manajer melakukan evaluasi dan memberikan solusi dari
segala yang permasalahan yang terjadi selama proses mencapai tujuan untuk
meminimalisisr terjadinya kesalahan yang sama.

Unsur-Unsur Manajemen:

1. Manusia (Human)

 Faktor yang paling menentukan dalam manajemen adalah manusia. Dalam praktiknya,
manusia lah yang membuat tujuan dan melakukan proses pencapaian tujuan tersebut.
Dengan kata lain, proses kerja tidak akan terjadi bila terdapat unsur manusia di dalamnya.

2. Uang (Money)

 Uang merupakan unsur manajemen yang sangat berpengaruh karena hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah yang beredar di suatu perusahaan. Unsur uang dapat menjadi alat
dalam proses pencapaian tujuan dengan penggunaannya yang diperhitungkan secara
rasional.
 Penggunaan uang dalam suatu perusahaan adalah untuk biaya operasional, seperti gaji
pegawai, pembelian dan perawatan peralatan kantor, dan peralatan lainnya yang
dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Materials (Bahan)

 Bahan ini terdiri dari raw material (bahan setengah jadi) dan bahan jadi. Unsur material
merupakan faktor penting dalam dunia usaha karena hasil yang baik hanya bisa dicapai
bila terdapat material yang baik.

4. Mesin (Machines)

 Mesin sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan pekerjaan yang sulit menjadi lebih
mudah dan cepat. Penggunaan mesin akan meningkatkan hasil dan keuntungan serta
membuat proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien.

5. Metode (Methods)
 Proses pelaksanaan kerja hanya dapat berjalan dengan efektif dan efisien bila dilakukan
dengan metode yang tepat. Suatu metode kerja harus mempertimbangkan sasaran,
fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis.
 Selain itu, metode yang tepat dan baik juga harus dipahami oleh manusia yang
menjalankannya. Dengan kata lain, sebuah metode hanya bisa berjalan dengan baik bila
manusia terlibat di dalamnya.

6. Pasar (Market)

 Proses pemasaran produk merupakan unsur manajemen yang sangat krusial bagi sebuah
perusahaan. Jika tidak ada pemasaran maka barang tidak akan laku.
 Suatu bisnis bisa menguasai pasar bila menawarkan produk yang berkualitas dan sesuai
dengan minat dan daya beli konsumen. Itulah sebabnya proses pemasaran sangat erat
hubungannya dengan kualitas barang yang dipasarkan.

Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas :

1. Pembagian kerja yang berimbang


 Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang
manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan
beban kerja yang berimbang
2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap kerabat
kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan
tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan secara
langsung.
3. Disiplin
 Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai
dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan
rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.

4. Kesatuan perintah
 Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari
seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa
orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.

5. Kesatuan arah

 Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan
langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan
satu pimpinan).

Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:

 Ada tujuan yang hendak dicapai


 Ada pemimpin (atasan)
 Ada yang dipimpin (bawahan)
 Ada kerja sama.

Elemen Dasar Manajemen

1. Sifat
 Seni adalah suatu keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam aplikasi
ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan. Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang
telah disistimasikan dan diorganisir untuk mencapai kebenaran umum.
2. FungsiFungsi Manajemen secara umum yaitu : Planning(perencanaan),
Organizing(pengorganisasian), Actuating(penggerakan), dan Controlling.
3. Sasaran Terdiri dari 6M yaitu : Man, Money, Machine, Material, Methode, and Market.
4. Tujuan :
 Sasaran(Objective)-Maksud(Purpose)-Misi(Mission)-Batas Waktu(Deadline)-Standar-
Target-Jatah

Tingkatan Manajemen
1. Manajemen Puncak | Top Level of Management

 Manajemen puncak (top level management) adalah tingkat manajemen yang paling
atas dan memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi perusahaan dan
bertanggungjawab langsung kepada pemilik perusahaan.
 Umumnya, manajemen puncak hanya bekerja pada tatanan konseptual dan pemikiran,
bukan pada hal hal teknis.
 Manajemen puncak memiliki kewenangan yang paling besar diantara manajemen pada
tingkatan lainnya.
 Manajemen puncak berhak untuk memilih, mengangkat, memberhentikan manajemen
yang berada dibawah otoritasnya.
 Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif Executive Officer), GM
(General Manager) atau yang sering pula disebut presiden direksi (presdir).
 Direksi merupakan perwakilan dari pemilik perusahaan atau pemegang saham, mereka
dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh dewan direksi
perusahaan.

Apa saja yang dilakukan oleh manajemen puncak ?

# Tugas Manajemen Puncak:

Menyusun dan menetapkan rencana perusahaan


Menentukan tujuan perusahaan
Mengatur manajemen yang berada dibawah posisi manajemen puncak
Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
Bertanggungjawab atas semua yang dilakukan oleh manajemen dibawahnya

2. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management

 Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hirarki manajemen pada
sebuah perusahaan.
 Manajemen ini dipilih oleh manajemen puncak dan anajemen tingkat menengah
bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen
puncak.
 Berbeda dengan manajer puncak, manajer tengah cenderung bekerja mengandalkan
kemampuan manajerial dan hal teknis.
 Kurang membutuhkan ketrampilan yang sifatnya konseptual.
 Manajemen tingkat menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer
dibawahnya.
 Manajemen pada tingkat ini bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa
karyawan operasionalnya.

Contoh tingkatan manajemen tengah adalah :

 Kepala departemen atau HOD. Contohya: manajer keuangan, manajer pembelian,


manajer produksi.
 Manajer cabang. Seperti kepala cabang unit
 Junior executive. Contoh : asisten manajer pembelian, asistem manajer keuangan, asistem
manajer produksi.

Contoh tugas dan peran manajemen tingkat menengah sebagai berikut :

Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak
Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan semua departemen yang ada
Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah
posisinya
Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5
tahun
Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat
menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih
rendah.
Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan CEO perusahaan

3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)


 Manajemen lini pertama (low Level Management) adalah tingkatan manajemen yang
paling rendah dalam sebuah perusahaan.
 Manajemen ini bertugas untuk memimpin dan mengawasi kinerja tenaga operasional.
 Karena salah satu tugasnya mengawasi karyawan, manajemen tingkat pertama bekerja
menggunakan keterampilan teknikal dan kemampuan komunikasi.
 Kemampuan konseptual hampir tidak dibutuhkan oleh manajer ini.
 Manajemen lini pertama tidak membawahi manajer yang lain.
 Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering disebut
dengan supervisor.
 Mereka dipilih oleh manajemen tingkat menengah.
 Mereka juga bagian dari manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam
proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana dan tugas yang
diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.

Contoh kegiatan yang dilakukan manajemen pada tingkat pertama ini seperti:

Mengarahkan dan mengendalikan karyawan atau pekerja


Mengembangkan moral para karyawan
Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja
Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan
atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai
kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para
karyawan atau pekerja
Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun rencana jangka
panjang

Keahlian Manajemen

 Manajemen dalam jenjang atau level manapun harus mempunyai kemampuan untuk
bekerja sama dalam sebuah tim, kemampuan menyusun perencanaan dan pelaksanaan
rencana jangka panjang, berani menghadapi dan mengambil resiko serta keahlian
interpersonal.
 Umumnya, secara mendasar keahlian manajemen bisa dikelompokkan menjadi tiga:
1. Keahlian teknis
2. Keahlian bekerjasama
3. keahlian konseptual

1. Keahlian Teknis | Technical Skill

 Keahlian teknis adalah kemampuan manajemen untuk mempergunakan prosedur, teknik


serta pengetahuan pada bidang khusus.
 Keahlian teknis ini sangat diperlukan oleh seorang manajer di lini pertama atau manajer
yang berada pada tingkatan terendah karena manajer dilini ini seringkali terlibat secara
langsung dengan pekerjaan teknis.
 Contohnya para pekerja yang menjalankan atau mengoperasikan mesin, salesman atau
bahkan programer yang memerlukan pengarahan untuk menyelesaikan tugas tugas
mereka yang kompleks

2. Keahlian bekerjasama | Human Skill

 Keahlian bekerjasama adalah keahlian untuk bekerja secara bersama sama, memahami
serta memotivasi orang lain secara individu atau didalam kelompok.
 Contohnya kemampuan dalam berkomunikasi, memimpin, memberikan motivasi kerja
kepada para karyawan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
 Selain itu mereka harus rajin berinteraksi dengan para atasan maupun orang lain yang
berada diluar wilayah kerja mereka

3. Keahlian Konseptual | Conseptual Skill

 Keahlian konseptual merupakan kemampuan dalam mengkoordinir dan


mengintegrasikan seluruh kepentingan serta kegiatan organisasi.
 Keahlian ini sangat penting untuk manajemen puncak.
 Kemampuan skill seorang manajer dalam usahanya untuk naik ke level yang lebih tinggi
lagi tergantung kepada kemampuannya dalam memahami peran kerja departemen yang
lain seperti bagian keuangan, personalia, produksi, marketing dan yang lainnya
LINGKUNGAN ORGANISASI

1. Lingkungan

 Lingkungan organisasi adalah elemen-elemen yang berada di luar organisasi tersebut dan
secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan dapat dibagi 2 yaitu :
 lingkungan eksternal
 lingkungan internal

Lingkungan eksternal

 adalah seluruh kekuatan luar yang mempengaruhi organisasi. Sedangkan lingkungan


internal adalah suatu kejadian atau kecenderungan di dalam suatu organisasi yang
mempengaruhi aktifitas organisasi tersebut.
 Lingkungan eksternal sendiri dapat dibagi 2 yaitu elemen aksi langsung dan elemen aksi
tidak langsung. Elemen aksi langsung disebut stake holder atau pihak-pihak
berkepentingan seperti konsumen, pamasok, pemerintah, serikat pekerja, pesaing, dengan
penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut :
a) Konsumen
 Adalah elemen lingkungan eksternal elemen aksi langsung yang memiliki kendudukan
sangat penting dalam organisasi. Hal ini karena konsumen adalah pengguna utama dari
produk atas jasa yang dihasilkan suatu organisasi.
b) Pemasok
 Adalah pihak yang menyediakan bahan baku atau input/masukan bagi suatu organisasi
yang akan menghasilkan jasa atau produk sebagai suatu output atau keluaran.
c) Pemerintah
 Berperan sebagai pengawas, regulator, dan pendorong dunia usaha. Dalam doktrin
laissez-faire, peran campur tangan pemerintah diminta dibatasi yaitu hanya dalam hal
regulator atau perumus perundang-undangan, agar iklim pasar bebas dapat terbentuk
secara alami.
d) Serikat pekerja
 Adalah elemen yang berfungsi menampung aspirasi para karyawan. Adanya serikast
pekerja membuat posisi tawar karyawan terhadap perusahaan semakin kuat.
e) Pesaing
 Pesaing atau kompetitor adalah organisasi lain yang juga menawarkan produk atau jasa
yang sama atau berlainan kepada para pelanggan. Produk atau jasa tersebut dapat saja
berlainan dengan produk organisasi kita. Namun apabila memiliki pengaruh menarik
minat membeli daripada para pelanggan kita, maka organisasi tersebut dapat digolongkan
sebagai pesaing.

Elemen tidak langsung di antaranya adalah teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya,
demografi. Penjelasan dari masing-masing adalah sebagai beikut :

a. Teknologi
 Teknologi adalah pendorong utama perubahan. Kemajuan teknologi akan menghemat
dari sisi waktu, biaya, tenaga.
b. Ekonomi
 Kondisi ekonomi secara nasional dapat berpengaruh ke organisasi. Inflasi, kebijakan
moneter, kebijakan fiskal, pengangguran, upah, dapat mempengaruhi kinerja organisasi.
c. Politik
 Lingkungan politik juga berpengaruh ke dalam dunia usaha. Pembahasan pencemaran
lingkungan, undang-undang anti monopoli, pengaturan tentang merger, dan lain-lain
dibahas lewat parlemen melalui proses politik. Di dalamnya sedikit banyak terdapat
kepentingan antara suatu kelompok terhadap kelompok lainnya.
d. Demografi
 Adalah hal-hal yang meliputi beberapa variabel seperti usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pendapatan, agama, dan lain-lain.

Sedangkan yang termasuk dalam lingkungan internal adalah budaya, karyawan, pemegang
saham, dan dewan direksi. Penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Budaya
 Dapat diartikan sebagai sekumpulan nilai, keyakinan, pemahaman, dan norma pokok
yang dibagi bersamaan oleh anggota suatu organisasi.
2. Karyawan
 SDM adalah salah satu faktor penting dalam penunjang keberhasilan organisasi. Oleh
karena itu proses rekrutmen yang ketat, disertai pendidikan dan pelatihan, serta
pengembangan karyawan, adalah penting agar tercapai peningkatan kualitas SDM untuk
kemajuan perusahaan. Manfaat pengembangan lain dari sisi karyawan adalah adanya
peningkatan motivasi kerja karyawan. Jika motivasi menurun, dapat menimbulkan
keinginan pindah kerja atau perputaran karyawan / turn over. Hal ini dapat merugikan
perusahaan karena kesinambungan proses pekerjaan sedikit banyak terganggu karena
harus melatih karyawan baru.
3. Pemegang Saham
 Adalah orang yang memiliki saham di perusahaan dan oleh karena itu berhak
mempengaruhi sebuah keputusan lewat rapat umum pemegang saham.
4. Dewan Direksi
 Adalah pihak yang bertanggungjawab menentukan tujuan organisasi, menentukan strategi
mencapai tujuan, dan lain-lain.

2. Hubungan Organisasi dengan Lingkungan.

Organisasi memiliki hubungan dengan lingkungan. Setiap organisasi menghadapi lingkungan


yang berbeda-beda, dan memiliki ketidakpastian lingkungan yang berbeda-beda.

A. Ketidakpastian lingkungan.

Ketidakpastian lingkungan akan membuat manajer perlu mempelajari perubahan lingkungan


dan langkah penyesuaian atas perubahan. Elemen dari ketidakpastian lingkungan adalah
ketidakpastian dan kompleksitas. Ketidakpastian adalah kondisi di mana pimpinan perusahaan
tidak memiliki informasi yang cukup mengenai kondisi lingkungannya. Sedangkan
kompleksitas adalah keragaman atau banyaknya elemen eksternal yang mempengaruhi
organisasi. Keragaman tersebut adalah sebagai berikut :

· Ketidakpastian rendah

 Elemen lingkungan sedikit, elemen lingkungan berubah perlahan.

· Ketidakpastian agak rendah.


 Elemen lingkungan berjumlah besar, elemen lingkungan berubah perlahan.

· Ketidakpastian agak tinggi.

 Elemen lingkungan berjumlah sedikit, elemen lingkungan berubah dinamis.

· Ketidakpastian tinggi.

 Elemen lingkungan berjumlah besar, elemen lingkungan berubah dinamis.

B. Tekstur Lingkungan

Berdasarkan derajat komplesitas dan ketenangan, menurut Emery dan Trist dalam Dadang dan
Sylvana (2007), ada 4 tekstur lingkungan, yaitu :

a. Lingkungan tenang acak.

 Lingkungan paling sederhana, karena perubahan secara perlahan dan bersifat acak.
Misalnya toko sepatu, tas.

b. Lingkungan tenang mengelompok.

 Termasuk lingkungan cukup stabil, namun lebih kompleks dibanding lingkungan


sebelumnya. Misalnya industri perkayuan. Cenderung stabil, namun jika terkena
dampak isu perusakan lingkungan, dapat memngganggu kelangsungan usaha perusahaan.

c. Lingkungan terganggu bereaksi.

 Perubahan tidaklah bersifat acak, namun mengikuti pola tertentu. Misalnya sepeda motor
Honda dengan Yamaha saling bereaksi satu sama lain dengan memunculkan produk
terbaru, apabila muncul produk baru oleh merk yang satu.

d. Lingkungan kacau.

 Memiliki kompleksitas tinggi, dengan perubahan sangat dinamis dan saling berkaitan.
Globalisasi, dan perkembangan teknologi, berperan dalam hal ini. Misalnya industri
telekomunikasi yang berkembang sangat pesat.
C. Strategi mengendalikan lingkungan.

Untuk itu perlu ada strategi mengendalikan lingkungan. Langkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut :

· Menciptakan hubungan baik dengan elemen-elemen utama yang berpengaruh, meliputi :

a. Integrasi dengan perusahaan lain.

b. Kontrak jangka panjang.

c. Pengangkatan eksekutif.

d. Iklan dan Humas.

· Mengendalikan lingkungan agar tidak berbahaya.

a. Merubah bidang usaha.

b. Bergabung dengan asosiasi sejenis.

c. Aktivitas politik : mempengaruhi perundang-undangan.

3. Lingkungan Global

 Yaitu lingkungan yang berskala internasional yaitu antar negara dan cenderung semakin
tidak memiliki batas-batas wilayah. Ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai
lingkungan global, yaitu :

a. Proses Globalisasi

 Proses globalisasi dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

· Tahap Domestik

Potensi pasar masih di negara asal.


· Tahap Internasional.

Adanya peningkatan ekspor

· Tahap Multinasional.

Memiliki fasilitas produksi dan pemasaran di banyak negara. Sepertiga dari penjualan
berasal dari luar negeri asal.

· Tahap Global.

Melakukan globalisasi secara penuh, di mana sumberdaya maupun penjualan dapat


dilakukan di negara mana saja yang memiliki biaya terendah

b. Lingkungan bisnis internasional

Meliputi lingkungan-lingkungan :

· Ekonomi.: Merupakan kondisi ekonomi di negara organisasi internasional beroperasi.

· Hukum dan politik : Adanya resiko dan instabilitas politik suatu negara.

· Lingkungan sosial budaya. :Adalah budaya suatu bangsa yaitu berupa pengetahuan,
keyakinan, nilai-nilai, serta model umum perilaku dan cara berpikir yang dianut bersama.

c. Cara-cara memasuki lingkungan internasional :

· Outsourcing. : Adalah pembagian tenaga kerja secara internasional.

· Ekspor. : Adalah memasarkan produknya di negara lain dengan biaya sumberdaya yang
relatif rendah.

· Lisensi.: Dengan lisensi, perusahaan pemberi lisensi di suatu negara dapat memastikan
sumberdaya tertentu tersedia untuk perusahaan di negara lain (penerima lisensi).
· Investasi langsung. :Perusahaan terlibat dalam fasilitas manufaktur di negara lain, berupa
pengelolaan aktiva-aktiva produktif.

EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

Manajemen dan Organisasi adalah prodk sejarah, keadaan sosial, dari tempat kejadian.

Jadi kita dapat memahami evolusi teori manajemen dalam arti bagaimana manusia berkecimpung
dengan masalah hubungan pada kurun waktu tertentu dalam sejarah.

Salah satu pelajaran sentral dengan belajar evolusi teori manajemen ini adalah kita dapat belajar
dari percobaan dan kesalahan dari mereka yang telah mendahului dalam mengendalikan nasib
organisasi

Evolusi Teori Manajemen:

1. Teori Manajemen Ilmiah (Scientific Management Theory)

Teori Manajemen Ilmiah muncul sebagaian dari kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas.
Di awal abad keduapuluh, terutama Amerika Serikat, tenaga kerja trampil amat terasa kuirang,
satu-satunya cara untuk meningkatkan produktivitas adalah menaikkan efisiensi pekerja.
Pendekatan manajemen dirumuskan oleh F.W Taylor dkk 1890-1930, mencoba menerangkan
secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapun dan untuk menyeleksi, melatih
dan memotivasi pekerja.

Ilmuwan dalam Teori manajemen ilmiah:

A. Frederick W.Taylor (1856 – 1915)

Dari hasil penelitian dan analisanya Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific
Management, yaitu :

 Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, menentukan metode terbaik untuk


melaksanakan setiap tugas dapat ditentukan
 Seleksi ilmiah para pekerja, sehingga setiap pekerja akan diberi tanggung jawab
melakukan tugas yang paling cocok dengannya

 Pendidikan dan pengembangan ilmiah para pekerja

 Kerjasama bersahabat dan secara pribadi antara manajemen dan para pekrja

B. Henry Laurance Gant (1861 – 1919)

 Meninggalkan sistem tarif berbeda karena dianggap terlalu kecil memberikan dampak
motivasional.

 Gant membuat ide baru, setiap pekerja yang dalam sehari berhasil menyelesaikan tugas
yang dibebankan kepadanya akan menerima bonus sebesar 50 sen.

 Kemudian ia menambahkan motivasi kedua, supervisor akan mendapat bonus tambahan


bila semua pekerja mencapai standar tersebut.

 Gant memelopori sistem pencatatan dengan bagan untuk jadwal produksi (Gant Chart)

C. Frank & Lilian Gilberth (1868-1924 & 1878-1972)

 Lilian dan Frank bekerjasama mempelajari kelelahan dan gerakan serta memfokuskan
pada berbagai cara untuk mendorong kesejahteraan pekerja individual

 Dalam konsep mereka, gerakan dan kelelahan saling berkaitan-setiap gerakan yang
dihilangkan akan mengurangi kelelahan

 Mereka berusaha mencoba mencari gerakan ekonomis untuk setiap tugas dengan tujuan
meningkatkan prestasi dan mengurangi kelelahan

2. Teori Organisasi Klasik ( Classical Organization Theory )

Suatu usaha dipelopori oleh Henry Fayol, untuk mengenali prinsip-prinsip dan ketrampilan yang
mendasari manajemen efektif.

Ilmuwan Teori Organisasi Klasik:


A. Henry Fayol (1841-1925)

 Fayol berpendapat bahwa praktek manajemen yang mantap mempunyai pola tertentu
yang dapat diidentifikasi dan dianalisa

 14 prinsip manajemen H. Fayol:

1. Pembagian Tugas

2. Wewenang Manajer

3. Disiplin

4. Kesatuan Komando

5. Kesatuan dalam pengarahan

6. Kepentingan individual dibawah kepentingan umum

7. Imbalan

8. Sentralisasi

9. Hirarki

10. Susunan

11. Keadilan

12. Stabilitas Staf

13. Inisiatif

14. Semangat Korps

B. Max Weber (1864-1920)


 Weber mengemukakan tentang manajemen birokrasi yang menekankan pada kebutuhan
akan hirarki yang ditetapkan dengan ketat untuk mengatur peraturan dan wewenang dengan jelas

C. Mary Parker Follett (1868-1933)

 Manajemen adalah “seni melaksanakan pekerjaan melalui manusia” / “ seni


menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”

 Pekerja dan manajemen mempunyai tujuan yang sama sebagai anggota organisasi yang
sama, tetapi adanya pembedaan artifisial antara manajer (pemberi perintah) dan bawahan
(penerima perintah) mengaburkan kemitraan alam ini.

D. Chester I. Barnard (1886-1861)

 Perusahaan dapat beroperasi efisien dan tetap bertahan hanya kalau sasaran organisasi
dibuat seimbang dengan tujuan dan keperluan individu yang bekerja untuk perusahaan tersebut.

3. Aliran Tingkah Laku (behavioral scientist)

Aliran tingkah laku muncul sebagai akibat dari pendekatan klasik tidak berhasil mencapai
produksi efisien dan harmoni di tempat kerja yang memadai. Pada Aliran ini, digolongkan 2
pendekatan yaitu : Gerakan hubungan manusia dan Pendekatan ilmiah Tingkah laku.

Ilmuan Aliran Tingkah Laku:

A. Elton Mayo

 Hawthrome effect (pengaruh hawthrome) : dengan perlakuan khusus pekerja dapat


bekerja secara lebih baik.

 Hawthrome effect

Perlakuan khusus, bahkan yang buruk pun, dapat membawa dampak posistif terhadap para
pekerja,karena faktor manusia yang mempengaruhinya. Ia pun menegaskan bahwa hubungan
sosial dalam kelompok kerja adalah faktor terpenting yang mempengaruhi kepuasan para pekerja
atas pekerjaannya. Perlakuan yang manusiawi dan menunjukkan penghargaan memberi manfaat
bagi perusahaan dalam jangka panjang.

B. Abraham Maslow

 kebutuhan yang memotivasi manusia untuk mendapatkan kepuasan dapat dibuat hierarki.
Kebutuhan peringkat bawah harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum kebutuhan peringkat yang
lebih tinggi dapat dipenuhi.

C. Doglas McGregor

 membedakan 2 asumsi dasar alternatif mengenai manusia dan pendekatan mereka


terhadap pekerjaan. 2 asumsi tersebut memunculkan teori X dan teori Y.

 Teori X : pandangan tradisional tentang motivasi --> pekerjaan yang dibenci oleh
karyawan yang harus diberi motivasi dengan paksaan uang dan pujian.

 Teori Y : pekerja/orang sudah memiliki motivasi untuk bekerja melakukan pekerjaan


dengan baik. .

4. Ilmu Manajemen

 Aliran ini biasa disebut juga aliran kuantitatif. Aliran kuantitatif ditandai dengan
berkembangnya team-team riset oprasi (operation research) dalam pemecahan masalah-masalah
industri yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi Inggris pada Perang Dunia ke II.

 pendekatan masalah manajemen dengan penggunaan teknik matematik untuk membuat


model, menganalisis dan menyelesaikan. (Management science school).

 Riset Operasi (Operational research) : teknik matematik untuk membuat model,


menganalisis dan menyelesaikan masalah manajemen.

 Prosedur aliran ilmu manajemen :

 Merumuskan masalah

 Menyusun model matematik


 Mendapatkan penyelesaian dari model

 Menganalisis model dan hasil yang diperoleh dari model

 Menetapkan pengawasan atas hasil – hasil

 Mengadakan implementasi kegiatan

5. Pendekatan Sistem

 Manajemen memandang organisasi sebagai satu kesatuan, sistem dengan tujuan yang
terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan

 Konsep:

 Subsistem

 Sinergi

 Sistem terbuka

 Sistem tertutup

 Batas sistem

 Aliran

 Umpan balik

6. Pendekatan Komtingensi

 Disebut pula pendekatan situasional

 Pandangan bahwa teknik manajemen yang paling baik memberikan konstribusi untuk
pencapaian sasaran organisasi mungkin bervariasi dalam situasi atau lingkungan yang berbeda.

 Bagan Perkembangan Manajemen

Anda mungkin juga menyukai