Anda di halaman 1dari 6

RESUME

“Tanggung jawab Dewan Komisaris, Tanggung Jawab Dewan Direksi dan Struktur
Pengawasan”

DisusunOleh :
Novita AKN17030063

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS SOSIAL HUMANIORA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
JAKARTA
2020
PEMBAHASAN
(TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN DIREKSI ,
KOMISARIS INDEPENDEN ; STRUKTUR PENGAWASAN)
1. Tanggung jawab Dewan Komisaris
Seperti yang kita ketahui di dalam suatu Perseroan Terbatas (“Perseroan”) terdapat
organ-organ di dalamnya yang memegang wewenang dan tanggung jawab masing-
masing.Organ-organ tersebut terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham
(“RUPS”), Direksi dan Dewan Komisaris. Pasal 1 angka 4, angka 5 dan angka 6
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”)
mengatur definisi yang dimaksud dengan ketiga organ tersebut. RUPS memegang
segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris.Sedangkan Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab
penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan, serta
mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar.Kemudian, yang dimaksud dengan Dewan Komisaris
adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada
Direksi.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan melalui
supervise, pemberian panduan dan nasihat kepada Direksi. Setiap anggota Dewan
Komisaris bertindak mandiri dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya
kepada Perseroan.Tidak satupun komisaris mempunyai hubungan keluarga,
keuangan, manajemen dan/atau kepemilikan saham dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya ataupun dengan anggota Direksi.Dewan Komisaris bertanggung
jawab kepada pemegang saham.
 Struktur dan Keanggotaan
Sesuai peraturan pasar modal, Dewan Komisaris mempunyai dua Komisaris
Independen (salah satunya adalah Presiden Komisaris) dari keseluruhan
lima Komisaris, yang sesuai persyaratan bahwa setidaknya 30% dari
anggota harus independen, sebagaimana disebutkan oleh Surat Edaran
Ketua BAPEPAM No. SE-03/PM/2000 tertanggal 5 Mei 2000; dan
Peraturan BEI No I-A tertanggal 19 Juli 2004.Dengan dikeluarkannya
Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 mengenai Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan Publik tertanggal 8 Desember 2014, Peraturan
Bapepam-LK No.IX.I.6 tertanggal 7 Desember, 2012 tidak lagi berlaku.
Pengangkatan, susunan, tugas, tanggung jawab dan proses Dewan
Komisaris sudah mematuhi peraturan baru yang berlaku.Berdasarkan
Anggaran Dasar Perseroan Pasal 16 ayat 7, anggota Dewan Komisaris
diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, efektif
sejak tanggal ditetapkan dalam RUPS yang mengangkat mereka sampai
pada penutupan RUPS tahunan ketiga sesudah tanggal pengangkatan, dan
dapat diangkat kembali untuk periode berikutnya, tanpa mengurangi hak
RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Pada tanggal 11 April 2014,
Pemegang Saham menerima pengunduran diri Roy Kuan dari Dewan
Komisaris dan mengangkat Sigit Prasetya sebagai Komisaris.
 Tugas dan Tanggung Jawab
Sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan dan UU no
40/2007 tentang Perseroan Terbatas, Dewan Komisaris mengawasi dan
memberikan panduan kepada Direksi dan secara kolektif bertanggung jawab
untuk setiap penyimpangan yang dilakukan Direksi dalam melaksanakan
tugasnya.Dalam kapasitasnya ini, Komisaris memantau dan mendukung
implementasi tata kelola Perseroan yang baik
dan pemenuhan kewajiban dan komitmen tanggung jawab sosial
Perseroan.Mereka juga mempunyai peran penting dalam memberikan
nasehat dan menyetujui rencana strategis Perseroan serta implementasi
rencana strategis oleh Direksi dalam mencapai tujuan usaha.
 Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mengadakan rapat setiap kuartal dan rapat interim yang
dianggap perlu, untuk memastikan dialog rutin antara anggota-
anggotanya.Rapat Dewan yang dijadwalkan untuk tahun 2014 dan 2015
telah ditetapkan dan didistribusikan kepada anggota-anggota oleh Sekretaris
Perusahaan (atas nama Ketua) masing-masing pada tanggal 29 Oktober
2013 dan 29 Oktober 2014. Untuk rapat-rapat lainnya, pemberitahuan
diberikan oleh Ketua Dewan Komisaris atau oleh dua Komisaris lain. Rapat
dewan gabungan dipimpin oleh Ketua atau salah satu Komisaris yang
dipilih oleh anggota laindalam rapat.Kuorum tercapai jika lebih dari 50%
anggota Dewan Komisaris hadir, atau untuk rapat gabungan, jika lebih dari
50% anggota Dewan Komisaris dan Direksi hadir. Setiap anggota Dewan
mempunyai satu suara dan diperbolehkan untuk mewakili seorang anggota
lainnya melalui surat kuasa jika diinstruksikan.Rapat dipimpin oleh salah
satu Komisaris, dengan satu anggota lainnya bertanggung jawab untuk
mencatat isi rapat.Rata-rata kehadiran dalam rapat tahun 2013 mencapai
lebih dari 95%, sehingga kuorum tercapai pada semua rapat.
2. Tanggung jawab Dewan Direksi
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh
atas kepengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud
dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
 Pengangkatan Direksi
o Direksi diangkat oleh RUPS
o Direksi Perseroan terdiri atas 1 (satu) orang anggota Direksi atau
lebih
o Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang
perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum dan tidak
pernah dinyatakan pailit atau dihukum karena merugikan negara
dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
 Tugas Direksi
Direksi dalam menjalankan perseroan memiliki, tugas-tugas, yaitu :
o Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas pengurusan   Perseroan dengan tetap
memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang
berkepentingan dengan aktivitas Perseroan
o Direksi wajib tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, Anggaran   Dasar dan keputusan RUPS dan
memastikan seluruh aktivitas Perseroan telah sesuai dengan
ketentuan peraturan-peraturan perundang-undangan yang berlaku,
Anggaran Dasar, keputusan RUPS serta peraturan-peraturan yang
ditetapkan oleh Perseroan.
o Direksi dalam memimpin dan mengurus Perseroan semata-mata
hanya untuk kepentingan dan tujuan Perseroan dan senantiasa
berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan.
o Direksi senantiasa memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan
secara amanah dan transparan. Untuk itu Direksi mengembangkan
system pengendalian internal dan system manajemen resiko secara
terstruktural dan komprehensif
o Direksi akan menghindari kondisi dimana tugas dan kepentingan
Perseroan berbenturan dengan kepentingan pribadi.
 Pertanggungjawaban Pribadi Direksi
o Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas
kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya.
o Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau lebih,
tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota
Direksi.
o Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian
apabila dapat membuktikan:
 kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya
 telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-
hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan;
 tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang
mengakibatkan kerugian; dan
 telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.
3. Tanggung jawab Komisaris Independen
keberadaan Komisaris Independen adalah sangat diperlukan. Secara langsung
keberadaan Komisaris Independen menjadi penting, karena didalam praktek sering
ditemukantransaksi yang mengandung benturan kepentingan yang mengabaikan
kepentingan pemegang saham publik (pemegang saham minoritas) serta
stakeholder lainnya, terutama pada perusahaan di Indonesia yang menggunakan
dana masyarakat.
 Tanggung Jawab Komisaris Independen
Komisaris Independen memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong
diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) di dalam perusahaan melalui pemberdayaan Dewan Komisaris
agar dapat melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada
Direksi secara efektif dan lebih memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Dalam upaya untuk melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik maka
Komisaris Independen harus secara proaktif mengupayakan agar Dewan
Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi
yang terkait dengan, namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
o Memastikan bahwa perusahaan memiliki strategi bisnis yang efektif,
termasuk di dalamnya memantau jadwal, anggaran dan efektifitas
strategi tersebut.
o Memastikan bahwa perusahaan mengangkat eksekutif dan manajer-
manajer profesional.
o Memastikan bahwa perusahaan memiliki informasi, sistem
pengendalian, dan sistem audit yang bekerja dengan baik.
o Memastikan bahwa perusahaan mematuhi hukum dan perundangan
yang berlaku maupun nilai-nilai yang ditetapkan perusahaan dalam
menjalankan operasinya.
o Memastikan resiko dan potensi krisis selalu diidentifikasikan dan
dikelola dengan baik.
o Memastikan prinsip-prinsip dan praktek Good Corporate
Governancedipatuhi dan diterapkan dengan baik.
 Tugas Komisaris independen
Sebagaimana yang dimaksud  antara lain berupa:
o Menjamin transparansi dan keterbukaaan laporan keuangan
perusahaan.
o Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas
danstakeholder yang lain.
o Diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan kepentingan
secara wajar dan adil.
o Kepatuhan perusahaan pada perundangan dan peraturan yang
berlaku.
o Menjamin akuntabilitas organ perseroan.
 Wewenang Komisaris Independen
o Komisaris independen mengetuai komite audit dan komite nominasi.
o Komisaris independen berdasarkan pertimbangan yang rasional dan
kehati-hatian berhak menyampaikan pendapat yang berbeda dengan
anggota dewan komisaris lainnya yang wajib dicatat dalam Berita
Acara Rapat Dewan Komisaris dan pendapat yang berbeda yang
bersifat material, wajib dimasukkan dalam laporan tahunan.
4. Tanggung Jawab Struktur Pengawasan
 Pengurus memiliki Tugas dan Tanggungjawab yang spesifik antara lain :
o Menyusun Rencana Strategis (Renstra).
o Memastikan organisasi kepengurusan berjalan dengan baik sesuai
tanggung jawab dan otoritas masing-masing anggotanya.
o Mengangkat manajer dan menetapkan uraian tugasnya, menerima
rencana kerja dan mengevaluasi   kinerjanya, dan memutuskan
remunerasi serta perkembangan kariernya (UU No. 25/92 ps 31).
o Menyusun struktur serta kebijakan organisasi pengelolaan CU.
o Membuat rencana-rencana yang komprehensif dalam hal pelayanan
dan pengembangan fasilitas.
o Menetapkan indikator kinerja utama (key performance indikator)
dengan mengacu pada komponen       uang, orang dan pertumbuhan.
o Menganalisa dan mengevaluasi perkembangan CU dalam menuju
pada target mau pun sasarannya.
o Menjaga struktur pengawasan CU yang demokratis dan tingkat
partisipasi anggotanya. Hal ini antara lain dilakukan dengan:
o Menyelenggarakan Rapat Anggota
o Memastikan kegiatan operasional berjalan secara efektif dan
menghasilkan dengan melakukan       evaluasi terhadap tim kerja
maupun rencana kerja anggotanya.
o Mempertahankan hubungan yang efektif dengan CU lain,
masyarakat sekitar dan pemerintah
o Memberikan kepemimpinan yang mampu mendukung dan
mengembangkan CU

Daftar Pustaka
http://fekool.blogspot.com/2016/05/corporate-governance-tanggung-jawab.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai