KETERAMPILAN MENJELASKAN
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran
Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kami dalam menyusun
dan menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa juga kami sampaikan salam dan sholawat kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW. yang telah mengayomi kita semua dengan cinta
kasih serta perjuangan beliau sehingga kita bisa menghirup udara yang segar
ini penuh dengan nikmat yang tak akan mampu kita menghitungnya.
Penuyusun
i
DAFTAR ISI
JUDUL....................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi guru adalah pekerjaan yang mulia, sebab dari gurulah
segala peradaban dimulai dan mengalami perkembangannya yang sangat
mengagumkan hingga detik ini. Namun, seiring dengan perkembangan
zaman yang semakin pesat yang menuntut adanya peningkatan
profesionalisme pada diri guru, maka profesi guru tentu harus
direkonstruksi dan direka ulang agar tidak seperti yang sekarang ini tengah
terjadi.
Berbagai hal di atas juga diperparah lagi dengan budaya yang
beredar di masyarakat kita bahwa profesi sebagai pendidik adlah profesi
yang tidak menjanjikan dan bahkan berposisi sebagai profesi yang nomor
sekian di bawah profesi-profesi lain. Akibatnya banyak orang yang
menjadikan mencapai kegagalan dalam mencari profesi yang lain.
Profesionalisme guru pun menjadi tidak ada artinya dan hanya
menjadi semboyan belaka, sebab cara mendidiknya tentu saja tidak
profesional dan tidak mengerti cara mendidik yang benar dan tepat
sehingga bisa melahirkan generasi penerus yang mumpuni dan
berpendidikan secara holistik. Dalam proses belajar mengajar, tentunya
sebagai guru yang baik dan professional harus mempunyai strategi dan
metode belajar yang baik yaitu memiliki keterampilan dalam mengajar
yang mencakup keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya,
keterampilan memberikan penguatan dan keterampilan menggunakan
variasi.
Dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan secara efektif
dan efisien dan tentu saja menjadi hal yang sangat penting bagi seorang
guru yang ingin menjadi guru yang professional dan berguna bagi
profesinya dan juga generasi muda negeri ini.
i
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penyusun merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
a. Apa itu keterampilan menjelaskan?
b. Apa itu keterampilan bertanya?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan makalah ini adalah:
a. Untuk memahami keterampilan menjelaskan.
b. Untuk memahami keterampilan bertanya.
i
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hotmaula Sitohang dan Sahat T. Simorangkir, Pedoman Praktik Microteaching (Jakarta: UKI
Press, 2020), h,20.
2
Udin S. Winataputra, Strategi Belajar Mengajar, (Jakart: Universitas Terbuka, 2001), h. 60.
3
Nurhasnwati, Strategi Pengajaran Micro, (Pekanbaru: Suska Press, 2008), h. 56.
i
2) Melibatkan murid untuk berpikir dengan memecahkan
masalah-masalah. Untuk memberikan balikan kepada murid
menggenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi
kesalah fahaman mereka.
3) Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses
penalaran serta menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan
masalah.
4) Menolong siswa untuk mendapatkan dan memahami hukum,
dalil,dan prinsip-prinsip secara objektif dan bernalar4.
i
dengan memberikan contoh yang diambil dari kehidupan
sehari-hari.
d) Menghindari dengan bahasa yang muluk, tetapi menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti.
e) Menghindari kata-kata yang tidak jelas
f) Memeriksa murid mengerti dengan hal yang diajarkan5.
5
Roijokers, Mengajar Dengan Sukses, (Jakarta : PT Gramedia , 1984), h. 64.
i
memberikan informasi lisan berupa penjelasan yang cocok
dengan materi yang diperlukan6.
1) Bertanya
Guru biasanya memulai pelajaran dengan mengajukan
pertanyaan. Pertanyaan ini sesuai dengan bahan atau materi yang
akan disampaikan kepada siswa.(dalam kegiatan-kegiatan
pembukaan di TK terlihat dalam pembahasan tema atau sub tema
yang akan dibicarakan hari tersebut). Kadangkala pertanyaan juga
dipandang sebagai pertanyaan dengan maksud agar perhatian siswa
terpusat pada bahan pelajaran yang akan disampaikan. Dan
biasanya siswa jika dihadapkan 3 dengan suatu pertanyaan mereka
akan takut jika tidak bisa menjawabnya. Oleh karena itu mereka
akan selalu mengulangi bahan yang telah disampaikan untuk
mempersiapkan diri jika suatu saat guru menanyakannya dalam
kelas (sewaktu berlangsungnya jam pelajaran). 2. Penjelasan Tidak
sepenuhnya pertanyaan dari guru dapat terjawab oleh siswa.
Dengan berbagai teknik bertanya secara tidak langsung berarti
siswa dapat memiliki sebagian bahan pelajaran yang akan
diberikan oleh guru di kelas. Sehingga guru harus menjelaskan
dengan memberikan keterangan secukupnya terhadap sebagian lain
pelajaran yang direncanakan. Contoh: “dipegunungan banyak
sekali pepohonan, penduduknya sedikit dan udaranya segar.
Sedangkan di Jakarta pepohonan sedikit, penduduknya banyak dan
6
Moch Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2010), h. 89
i
udaranya kotor karena mobil-mobil dan mesin pabrik
mengeluarkan udara kotornya. Sehingga udara terasa semakin
panas dan kita menghirup udara kotor yang bisa menyesakan
pernapasan”. 3. Memberikan contoh Pemahaman siswa terhadap
konsep baru dapat ditingkatkan melalui pemberian contoh yang
jelas dan nyata yang sedapat mungkin diambil dari kehidupan
sehari-hari yang sekiranya mudah dicerna atau dipahami oleh siswa
tersebut. Pemberian contoh yang dikaitkan dengan proses
pengambilan kesimpulan dan dari pengambilan kesimpulan
dikembangkan dengan contoh yang lebih dalam akan memberikan
penjelasan yang efektif dan efisien. Sehingga memudahkan siswa
dalam merangkaikan pikirannya untuk mencapai pemahaman yang
mendalam. Contoh: “semua benda-benda yang terbuat dari besi
dapat ditarik oleh magnet. Paku, peniti dan anak kunci terbuat dari
besi. Jadi benda tersebut dapat ditarik oleh magnet. (cara induktif)
“kertas lipat, sedotan plastik dan pensil warna tidak dapat ditarik
oleh magnet. Benda-benda tersebut bukan terbuat dari besi. Jadi
benda-benda yang tidak terbuat dari besi tidak dapat ditarik oleh
magnet. (cara deduktif)
c. Komponen Keterampilan Menjelaskan
B. Sumber Belajar
a. Tujuan Perlunya Keterampilan Bertanya
b. Prinsip Keterampilan Bertanya
c. Komponen Keterampilan Bertanya