Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dalam tulisan singkat ini akan sedikit membahas tentang hal-hal yang
berkaitan dengan asbab-an-nuzul, mulai dari pengertian, macam-macam
asbabunnuzul, fungsi pentingnya dari asbabunnuzul itu sendiri serta kaidah yang
terkandung dalam penetapan hukum yang terkait dalam asbabunnuzul. Namun,
kesempurnaan makalah ini kami sadari masih sangatlah jauh, sehingga mungkin bagi
kita untuk terus belajar dan mendalaminya di kesempatan yang mendatang.
A. Pengertian
1. Menurut Az-Zarqani
“Asbab an-Nuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang terjadi serta hubungan
dengan turunnya ayat al-Qur’an yang berfungsi sebagai penjelas hukum pada
saat peristiwa itu terjadi”.
2. Ash-Shabuni
“Asbab an-Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya
satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa dan
kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi atau
kejadian yang berkaitan dengan urusan agama”.
3. Subhi Shalih
ما نزلت اآلية اواآيات بسببه متضمنة له او جميبة عنه او مبينة حلكمه زمن وقوعه
“Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau
beberapa ayat al-Qur’an yang terkadang menyiratkan suatu peristiwa sebagai
respon atasnya atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum ketika peristiwa
itu terjadi”.[2]
4. Mana’ al-Qathan
5. Nurcholis Madjid
Menyatakan bahwa asbab al-nuzul adalah konsep, teori atau berita tentang
adanya sebab-sebab turunnya wahyu tertentu dari al-Qur’an kepada Nabi saw
baik berupa satu ayat, satu rangkaian ayat maupun satu surat.[4]
Yang bermula dari adanya perselisihan oleh kaum Aus dan Khazraj hingga
turun ayat 100 dari surat Ali Imran yang menyerukan untuk menjauhi
perselisihan.
Saat itu ada seorang Imam shalat yang sedang dalam keadaan mabuk,
sehingga salah mengucapkan surat al-Kafirun, surat An-Nisa’ turun dengan
perintah untuk menjauhi shalat dalam keadaan mabuk.
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk
urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".
(QS. Al-Isra’ : 85)
9
1. Dilihat dari sudut pandang redaksi yang dipergunakan dalam riwayat asbab an-
nuzul
a. Sarih (jelas)
2. Dilihat dari sudut pandang terbilangnya asbabun nuzul untuk satu ayat atau
terbilangnya ayat untuk satu sebab asbab an-nuzul.
Asbab an-nuzul adalah peristiwa yang terjadi pada zaman Rasulullah saw.
Oleh karena itu, tidak boleh tidak ada jalan lain untuk mengetahuinya selain
berdasarkan periwayatan (pentransmisian) yang benar (naql as-shalih) dari orang-
orang yang melihat dan mendengar langsung turunnya ayat al-Qur’an.[9]
Al-wahidi berkata :
اهدواالتنزيل// / ماع ممن ش// / ة والس// / اب االّ بالرواي// / زول الكت// / باب ن// / ول ىف اس// / ال حيل الق
ووقفوا على االسباب وحبثوا عن علمها
“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap
di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha luas (rahmat-Nya) lagi Maha
Mengetahui”.
Firman Allah itu turun berkenaan dengan suatu peristiwa yaitu beberapa
orang mukmin menunaikan shalat bersama Rasulullah saw. Pada suatu malam
yang gelap gulita sehingga mereka tidak dapat memastikan arah kiblat dan
akhirnya masing-masing menunaikan shalat menurut perasaan masing-masing
sekalipun tidak menghadap arah kiblat karena tidak ada cara untuk mengenal
kiblat.
KESIMPULAN
1. Asbabun nuzul adalah sebab turunnya al-Qur’an (berupa peristiwa/pertanyaan)
yang melatarbelakangi turunnya ayat al-Qur’an dalam rangka menjawab,
menjelaskan dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian
tersebut.
2. Asbabun nuzul terdiri dari kata asbab (jamak dari sababa yang artinya sebab-
sebab), dan nuzul (artinya turun).
a. Dari sudut pandang redaksi yang dipergunakan dalam riwayat asbabun nuzul
meliputi sharih dan muhtamilah
b. Dari sudut pandang terbilangnya asbab an-nuzul untuk satu ayat atau
terbilangnya ayat untuk satu asbab an-nuzul meliputi :
5. Cara mengetahui riwayat asbabun nuzul melalui periwayatan yang benar dari
orang-orang yang melihat dan melihat langsung turunnya ayat
6. Kaidah hukum yang belum jelas dalam al-Qur’an, dapat dipermudah dengan
mengetahui asbab-nuzulnya. Karena dengannya penafsiran ayat lebih jelas untuk
dipahami.
DAFTAR PUSTAKA