KELOMPOK III :
1. Almaili
2. Deyana Septi Tamara
3. Febriyani Chania Ananda
4. N. Ayfia Setra
5. Putri Melani
6. Reskha Yuliana
7. Riva Aisyah Rani
i
KATA PENGANTAR
1 September 2020
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN PENULISAN 1
BAB II.PEMBAHASAN
BAB III.PENUTUPAN
A. KESIMPULAN 19
B. SARAN 19
DAFTAR PUSTAKA 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan)
yang berat.Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada
tubuh bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan
ketat untuk menentukan bagaimanaia membuat suatu transisi yang baik terhadap
kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan yang dapat
meningkatkan kesempatan menjalani masa transisi dengan berhasil.Adaptasi neonatal
(bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan
di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus.
B.TUJUAN PENULISAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37- 42
mingguatau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi
baru lahir (newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru dilahirkan sampai dengan
usia empat minggu. Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan,
namun tidak ada batasan yang pasti.
2
Bidan bertanggung jawab untuk melakukan perawatan segera. Bidan harus
mewaspadai kebutuhan emosional dan pertanyaan orang tua. Keinginan orang tua
untuk melihat dan menyentuh bayi mereka untuk pertama kali. Bidan harus berusaha
mengintegrasikan kedua aspek dalam pengalaman sesaat setelah melahirkan.
Gambaran kelahiran yang khas dan perawatan segera bayi baru lahir cukup bulan
yang beresiko rendah di Rumah Sakit.
3
C. ADAPTASI BAYI DILUAR UTERUS
a) Sistem Pernafasan
Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika harus
mengatasi resistensi paru pada saat pernapasan yang pertama kali.Pada
umur kehamilan 34-36 minggu struktur paru-paru matang, artinya
paru-paru sudah bisa mengembangkan sistem alveoli.Selama dalam
uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui
plasenta.Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru
bayi.
Struktur matang ranting paru-paru sudah bisa mengembangkan sistem
alveoli.Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran
gas melalui plasenta.Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui
paru-paru bayi.Rangsangan gerakan pernapasan pertama :
1) Tekanan mekanik dari torak sewaktu melalui jalan lahir
(stimulasimekanik)
2) Penurunan Pa02 dan peningkatan PaC02 merangsang
kemoreseptor
3) Yang terletak disinus karotikus (stimulasi kimiawi)
Rangsangan dingin didaerah muka dan perubahan suhu didalam
uterus(stimulasi sensorik).
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30
menit pertama sesudah lahir.Usaha bayi pertama kali untuk
mempertahankan tekanan alveoli, selain adanya surfaktan yang dengan
menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga
tertahan di dalam.Respirasi pada neonatus biasanya pernafasan
diafragmatik dan abdominal, sedangkan frekuensi dan dalam tarikan
belum teratur.Apabila surfaktan berkurang, maka alveoli akan kolaps
dan paru-paru kaku sehingga terjadi atelektasis, dalam keadaan anoksia
neonatus masih dapat mempertahankan hidupnya karena adannya
kelanjutan metabolisme anaerobik
4
b) Sirkulasi darah
Pada masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilikalis
sebagian ke hati, sebagian langsung ke serambi kiri jantung, kemudian
ke bilik kiri jantung.Dari bilik kiri darah di pompa melalui aorta ke
seluruh tubuh.Dari bilik kanan darah di pompa sebagian ke paru dan
sebagian melalui duktus arteriosus ke aorta.Setelah bayi lahir, paru
akan berkembang mengakibatkan tekanan-tekanan arteriol dalam paru
menurun. Tekanan dalam jantung kiri lebih besar dari pada tekanan
jantung kanan yang mengakibatkan menutupnya foramen ovale secara
fungsional.Hal ini terjadi pada jam-jam pertama setelah kelahiran.
Oleh karena tekanan dalam paru turun dan tekanan dalam aorta
desenden naik dan karena rangsangan biokimia (pa02 yang naik),
duktus arteriosus akan berobliterasi, ini terjadi pada hari
pertama.Aliran darah paru pada hari pertama ialah 4-5 liter per menit /
m2.Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah yaitu 1.96
liter/menit/m2 karena penutupan duktus arteriosus.
c) Metabolisme
Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari orang
dewasa sehingga metabolisme basal per kg BB akan lebih besar,
sehingga BBL harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
sehingga energy diperoleh dari metabolisme karbohidrat dan
lemak.Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan
karbohidrat.Pada hari kedua, energi berasal dari pembakaran
lemak.Setelah mendapat suhu <pada hari keenam, energy 60% di
dapatkan dari lemak dan 40% dari karbohidrat.
5
d) Keseimbangan air dan fungsi ginjal
Tubuh bayi baru lahir relatif mengandung lebih banyak air dan kadar
natriumrelatif lebih besar dari kalium karena ruangan ekstraseluler
luas. Fungsi ginjalbelum sempurna karena
1. Jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa
2. Tidak seimbang antara luas permukaan glomerulus dan volume
tubulus proksimal
3. Aliran darah ginjal (renal blood flow) pada neonatus relatif
kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
e) Imunoglobulin
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga
menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi.
Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami
maupun yang didapat.Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan
tubuh yang berfungsi mencegah atau meminimalkan infeksi. Berikut
beberapa contoh kekebalan alami:Perlindungan dari membran mukosa,
Fungsi saringan saluran nafas, Pembentukan koloni mikroba dikulit
dan usus, Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung .
f) Truktus digestivenus
6
g) Hati
Fungsi hati janin dalam kandungan dan segera setelah lahir
masih dalam keadaan matur (belum matang), hal ini dibuktikan dengan
ketidakseimbangan hepar untuk menghilangkan bekas penghancuran
dalam peredaran darah. Setelah segera lahir, hati menunjukkan
perubahan kimia dan morfologis, yaitu kenaikan kadar protein dan
penurunan kadar lemak dan glikogen. Sel hemopoetik juga mulai
berkurang walaupun memakan waktu yang lama. Enzim hati belum
aktif benar pada waktu bayi baru lahir, daya detoksifikasihati pada
neonatus juga belum sempurna,contohnya peberian obat kloramfenikol
dengan dosis lebih dari 50 mg/kgBB/hari dapat menimbulkan grey
baby syndrome.
Praktikum Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir Normal dalam Topik I ini
adalah mahasiswa mampu melaksanakan Pengkajian pada Bayi Baru Lahir Normal
dilanjutkan dengan analisa data/merumuskan diagnosa kebidanan:
1. Pengkajian
Pengkajian adalah pengumpulan data yang meliputi data S (Subjektif yaitu data
yang kita peroleh melalui tanya jawab dengan pasien/klien), sedangkan data O
(Objektif yaitu data yang kita peroleh dari apa yang dilihat dan diperiksa oleh Bidan
sewaktu melakukan pemeriksaan, hasil pemeriksaan Laboratorium serta hasil
pemeriksaan penunjang lainnya) Pengkajian pada bayi baru lahir meliputi:
a. Data Subjektif:
Sehubungan yang dikaji adalah bayi baru lahir maka bidan tidak dapat
mencari data subjektif dari pasien.
7
b. Data Objektif:
Data objektif pertamakali yang harus dilakukan pada saat bayi baru lahir
adalah penilaian awal dengan 5 pertanyaan yaitu :
Pengkajian pada BBL ini dapat juga dikaji secara lengkap dengan penilaian
APGAR (APGAR Score) :
5) Respiration (pernapasan)
2. Analisa/Diagnosa Kebidanan
8
Selama melakukan praktikum anda akan dinilai dengan menggunakan format
penilaian/cheklist yang sudah dibakukan. Anda dinyatakan kompeten apabla anda
sudah melaksanakan pengkajian pada bayi baru lahir normal dengan baik terhadap 5
BBL.
Langkah-Langkah Praktikum
1. Pelaksanaan
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
Menilai kulit bayi. Nilai 2 jika warna kulit seluruh tubuh bayi kemerahan
, nilai 1 jika kulit bayi pucat pada bagian ekstremitas, dan nilai 0 jika kulit
bayi pucat pada seluruh badan (Biru atau putih semua).
9
3) Grimace (respon reflek) :
Hal ini dinilai dari gerakan bayi. Bila bayi menggerakkan kedua tangan dan
kakinya secara aktif dan spontan begitu lahir, artinya tonus ototnya bagus dan
diberi nilai 2. Tapi jika bayi dirangsang ekstermitasnya ditekuk, nilainya hanya 1.
Bayi yang lahir dalam keadaan lunglai atau terkulai dinilai 0.
5) Respiration (pernapasan):
10
Pedoman penilaian APGAR
1) Hasil skor 7-10 pada menit pertama menunjukan bahwa bayi berada dalam
kondisi baik atau dinyatakan bayi normal.
2) Hasil skor 4-6 dinyatakan bayi asfiksia ringan sedang, sehingga memerlukan
bersihan jalan napas dengan resusitasi dan pemberian oksigen tambahan sampai
bayi dapat bernafas normal.
3) Hasil skor 0-3 dinyatakan bayi asfiksia berat, sehingga memerlukan resusitasi
segera secara aktif dan pemberian oksigen secara terkendali
11
Standard Operating Prosedur
Prosedur a. Klem tali pusat dengan jarak 3 cm dari perut bayi dengan
menggunakan klem khusus tali pusat atau klem logam
b. Pasang klem logam dengan jarak 2-3 cm dari klem
pertama
c. Potong tali pusat dengan menggunakan gunting tali pusat
dengan cara pegang tali pusat di antara kedua klem
tersebut, satu tangan menjadi landasan tali pusat sambil
melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali pusat
di antara kedua klem tersebut dengan menggunakan
gunting DTT atau steril.
d. Bila tidak menggunakan klem khusus tali pusat, maka
ikatlah tali pusat dengan benang DTT atau steril pada
satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang
tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi
lainnya.
e. Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan masukkan
ke dalam larutan klorin 0,5%.
12
Standard Operating Prosedur
Prosedur 1. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
13
tubuh lainnya dengan halus tanpa menghilangkan verniks
2. Hindari mengeringkan punggung tangan bayi. Bau cairan
amnion pada tangan bayi membantu bayi mencari puting
ibunya yang berbau sama
3. Lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama paling
sedikit satu jam
4. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi
di kepala bayi
5. Mintalah ibu untuk memeluk dan membelai bayinya
6. Biarkan bayi mencari dan menemukan puting dan mulai
menyusu
7. Anjurkan ibu dan orang lainnya untuk tidak menginterupsi
menyusu misalnya memindahkan bayi dari satu payudara
ke payudara lainnya.
8. Observasi keberhasilan menyusu pertama biasanya
berlangsung sekitar 10-15 menit (Bayi cukup menyusu
dari satu payudara).
9. Observasi keberhasilan menyusu (sebagian besar bayi akan
berhasil menemukan puting ibu dalam waktu 30-60 menit)
10. Tetap biarkan kontak kulit bayi dan ibu kurang lebih
dalam waktu 1 jam walaupun bayi sudah menemukan
puting kurang dari 1 jam.
14
Tujuan Mencegah infeksi pada mata bayi
15
Standard Operating Prosedur
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Bidan sebagai tenaga kesehatan sangat berperan dalam menurungkan angka kematian
bayi dengan memberikan perawatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Sebagai bidan
diharapkan senantiasa berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan yang lebih professional berdasarkan manajemen kebidanan
sebagai pertanggung jawaban apabila ada gugatan.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, S. Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita: Penuntun Belajar Praktik Klinik. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC. 2012.
Pusdiknas, WHO , JHIPEGO. (2001). Buku III asuhan kebidanan pada ibu infartum. Jakarta
Endang Suwanti, S.Pd., S.ST., M.Kes. 2016. Modul Cetak Bahan Ajar Kebidanan Praktikum
Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan