Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

SKL, KI, KD MATA PELAJARAN IPS SD/MI


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah “Pembalajaran IPS MI/SD”

Dosen Pengampu :

Maftucha, M.Pd.I.

Disusun Oleh:
Kelompok 09 Kelas PGMI 5-D
Lutfi Masrurin 12205183044/14
Salma Talenta Anggraini 12205183198/31
Afifah Azizatul Fauziah 12205183308/45
Mayang Arum Putri H 12205183309/46
Yanuar Ramadhani 17205163235

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
NOVEMBER 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
serta kelancaran dalam penyusunan makalah “Pembelajaran IPS MI/SD” dengan judul
“SKL, KI, KD Mata Pelajaran IPS SD/MI”.

Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pembelajaran
IPS MI/SD” dosen pengampu Maftucha, M.Pd.I.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag. Selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberikan kesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung.
2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Maftucha, M.Pd.I selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas dan
pengarahan kepada kami.

Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena
keterbatasan kami sebagai manusia biasa, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan
demi kesempurnaan kami dalam menyelesaikan tugas-tugas dimasa yang akan datang.
Dan akhirnya semoga apa yang kami buat ini dapat memberikan manfaat kepada siapa
saja yang membacanya.

Tulungagung, 19 November 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Pengertian 3
a. SKL Mata Pelajaran IPS SD/MI 3
b. KI Mata Pelajaran IPS SD/MI 4
c. KD Mata Pelajaran IPS SD/MI 5
B. Contoh 7
a. SKL Mata Pelajaran IPS SD/MI 7
b. KI Mata Pelajaran IPS SD/MI 7
c. KD Mata Pelajaran IPS SD/MI 8
C. Perbandingan K13 dan KTSP
D. Kajian Teori SKL, KI dan KD

BAB III STUDI KASUS

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk
melaksanakan proses yang memungkinkan guru dan siswa melakukan
kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan guru dalam
dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar kelas.
Dalam permendikbut No. 65 Tahun 2013 tentang standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah disebut bahwa penyusunan perangkat pembelajaran
merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran.
Maka dari itu pemakalah akan membahas perangkat pembelajaran tematik
sd/mi yaitu pengertian perangkat pembelajaran, standar kompetensi lulusan
(skl), standar isi, standar proses, dan standar penilaian, kompetensi inti (ki),
kompetensi dasar (kd), dan indikator pencapaian kompetensi (ipk), dan
macam- macam perangkat pembelajaran tematik.
Perangkat Pembelajaran juga sebagai pendukung administrasi dalam syarat
keprofesionalisan guru dalam menunjang kinerja. Perangkat pembelajaran yang
disiapkan harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa maupun lingkungan
sekolah. Perangkat pembelajaran terdiri dari Program Tahunan (Prota),
Perogram Semester(Prosem), Silabus, Rencana Pembelajaran (RPP), Dan
Ketuntasan Belajar Minimal (KBK).
Maka dari itulah makalah ini kami buat untuk menambah wawasan bagi para
pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian SKL, KI dan KD?
2. Apa saja contoh SKL, KI dan KD?
3. Bagaimana perbandingan K13 denagn KTSP?
4. Apa Kajian Teori tentang SKL, KI dan KD?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian SKL, KI dan KD.

4
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang contoh SKL, KI, dan KD.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang perbandingan K13 dengan KTSP.
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang kajian teori SKL, KI, dan KD.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
a. SKL Mata Pelajaran IPS SD/MI
Menyusun kurikulum, terlebih dahulu dilakukan analisis
kompetensi yang dibutuhkan untuk bisa melaksanakan tugas-tugas
tertentu. Hasil analisis tersebut pada gilirannya menghasilkan Standar
Kompetensi Lulusan. Kompetensi adalah kemampuan berfikir,
bersikap dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.
Sedangkan Standar Kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal
yang harus dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses
pembelajaran pada suatu pendidikan tertentu.
Standar Kompetensi Lulusan adalah seperangkat kompetensi
lulusan yang dibakukan dan diwujudkan dengan hasil belajar peserta
didik Standar ini harus dapat diukur dan diamati untuk memudahkan
pengambilan keputusan bagi guru, dosen, tenaga kependidikan yang
lain, peserta didik, orang tua dan penentu kebijaksanaan. Standar
Kompetensi Lulusan bermanfaat sebagai dasar penilaian dan
pemantauan proses kemajuan dan hasil belajar peserta didik.
Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dikemukakan
bahwa, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam
penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.1 (dkk, 2019)

b. KI Mata Pelajaran IPS SD/MI

1
Ai Suryati dkk, Analisis Ketercapaian Standar Kelulusan Di SDN 231 Suka Kasih Bandung dalam Jurnal
Pendidikan Glasser, Vol. 3. No. 1, April 2019, hal. 105.
6
Kompetensi inti menjadi salah satu bahasan yang dipakai dalam
pembelajaran pada Kurikulum 2013. Kompetensi inti memiliki
kedudukan yang sama dengan Standar Kompetensi yang digunakan
pada kurikulum KTSP 2006. Kompetensi inti merupakan elemen baru
dalam pendidikan yang tidak dimiliki oleh kurikulum-kurikulum
sebelumnya. Kompetensi inti dapat diartikan sebagai kualitas yang
harus dicapai seorang siswa melalui proses pembelajaran secara aktif.
Dalam pengertian lain juga disebutkan bahwa kompetensi inti adalah
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Komptensi Lulusan yang
harus dimiliki seorang siswa pada setiap tingkat kelas atau program.
Standar Kompetensi lulusan tersebut meliputi aspek sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan.2
Sehubungan dengan hal tersebut, peserta didik diharapkan
mampu memiliki gambaran dalam tiga aspek. Pada aspek sikap,
peserta didik diharapkan memiliki sopan santun dalam bersikap dengan
sesama. Aspek pengetahuan, peserta didik harus mampu memahami
berbagai informasi yang diterima. Pada aspek ketrampilan peserta
didik diharapkan mampu menyalurkan berbagai kreatifitasnya untuk
menciptakan hal-hal baru.
Kompetensi inti ini dijabarkan melalui kompetensi dasar pada
berbagai mata pelajaran, salah satunya yaitu pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Kompetensi inti tidak untuk diajarkan
maupun dihafalkan, akan tetapi dibentuk melalui berbagai aktivitas
pada proses pembelajaran disetiap mata pelajaran. Setiap mata
pelajaran harus mengacu pada pencapaian dan perwujudan kompetensi
inti yang telah dirumuskan Seperti yang dijelaskan oleh Mulyasa:
Kompetensi inti merupakan standar kompetensi lulusan dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu yang
menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam
aspek sikap, ketrampilan, pengetahuan yang harus dipelajari peserta
2
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pembelajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2008), hal. 119.
7
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skills.3
Kompetensi inti dijadikan batas kemampuan yang harus
dilakukan dan dimiliki oleh setiap peserta didik pada saat
pembelajaran. Untuk mempermudah operasionalnya, kompetensi inti
pada ranah sikap dipecah menjadi dua. Pertama, sikap spiritual yang
terkait dengan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk peserta
didik yang beriman dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang berkaitan
dengan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk peserta didik
yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Pemilahan pada ranah sikap ini menjadi salah satu hal penting
yang membedakan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Artinya, pemilahan ini diperlukan untuk
memberi tekanan akan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai
manusia seutuhnya sebagaimana yang diamanatkan dalam tujuan
pendidikan nasional tersebut.4 Seperti yang telah diuraikan di atas
bahwa kompetensi inti terdiri dari empat aspek yang tersusun dalam
rumusan sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap social
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti ketrampilan

c. KD Mata Pelajaran IPS SD/MI


Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi setiap mata
pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti.
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang terdiri atas sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi inti

3
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), cet.
VI, hal.174.
4
Jejen Musfah, Pendidikan Islam: Memajukan Umat dan Memperkuat Kesadaran Bela Negara, (Jakarta:
Kencana, 2016), cet. I, hal.23.
8
yang harus dikuasai peserta didik dengan memperhatikan karakter dan
kemampuan awal peserta didik serta ciri dari suatu mata pelajaran.5
Kompetensi dasar dikembangkan dari kompetensi inti,
sedangkan pengembangan kompetensi inti mengacu pada struktur
kurikulum. Dalam mengembangkan kompetensi tersebut perlu
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Kompetensi dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran mencakup mata
pelajaran meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan
Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
kelas I, II dan III diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain (integrasi
inter-disipliner) untuk memudahkan pengorganisasian. Yaitu
kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke
kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi
dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan
ke kompetensi dasar mata pelajaran Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI kompetensi dasar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berdiri sendiri, namun
pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu yaitu kompetensi
dasar mata pelajaran IPS diintegrasikan ke dalam berbagai tema.6
Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan menggabungkan
kompetensi-kompetensi dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu
dengan yang lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari
terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.

5
Kemendikbud, Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar SD/MI, (2013), hal. 8.
6
Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah, hal. 134.
9
B. Contoh
a. SKL Mata Pelajaran IPS SD/MI
1. Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap
saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
2. Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan
lingkungan tetangga, serta kerja sama di antara keduanya .
3. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa
di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
4. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
5. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional,
keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia
6. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
7. Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial
negara di Asia Tenggara serta benua-benua.
8. Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan
negara tetangga, serta dapat melakukan tindakan dalam
menghadapi bencana alam
9. Memahami peranan Indonesia di era global

b. KI Mata Pelajaran IPS MI/SD


1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,


membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

10
c. KD Mata Pelajaran IPS SD/MI
Kelas I

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengidentifikasi identitasdiri, 2.1 Menceritakan kembali peristiwa


keluarga dan kerabat penting yang dialami diri sendiri
dalam lingkungan keluarga

1.2 Menceritakan Pengelaman diri 2.2 Mendiskirpsikan letak rumah

1.3 Menceritakan kasih saying antara 2.3 Menjelaskan lingkungan rumah


sehat dan perilaku dalam menjaga
anggota keluarga kebersihan rumah

1.4 Menunjukan sikap hidup rukun


dalam kemajemukan keluarga

Kelas II

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Memelihara dokumen dan benda 2.1 Mendiskripsikan kedudukan dan


berharga miliknya peran anggota keluarga

1.2 Memanfaatkan dokumen dan enda 2.2 Menceritakanpengalamanya dalam


penting keluarga sebagai sumber melaksanakan peran dalam aggota
cerita keluarganya

1.3 Menceritakan peristiwa penting 2.3 Memebrikan contoh bentuk- bentuk


dalam kelaurga secara kronologi kerjasama di lingkungan keluarga

11
Kelas III

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1Menceritakan lingkungan alam dan 2.1 Mengebai jenis-jenis pekerjaan


buatan disekitar rumah dan sekolah

1.2 Memelihara lingkungan alam dan 2.2 Memahami pentingnya semangat


buatan disekitar rumah dan sekolah kerja

1.3 Membuat denah dan peta di 2.3Memahami kegiatan jual beli di


lingkungan rumah dan sekolah lingkungan rumah dan sekolah

1.4 Melakukan kerjasama di lingkungan, 2.4 Mengenal sejarah uang


rumah,sekolah dan keluarga/desa

2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai


kebutuhan

Kelas IV

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang 4.1 Menyajikan hasil identifikasi


dan pemanfaatan sumber daya alam karakteristik ruang dan pemanfaatan
untuk kesejahteraan masyarakat dari sumber daya alam untuk
tingkat kota/kabupaten sampai kesejahteraan masyarakat dari
tingkat provinsi. tingkat kota/kabupaten sampai
tingkat provinsi.

3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, 4.2 Menyajikan hasil identifikasi


ekonomi, budaya, etnis, dan agama mengenai keragaman sosial,
di provinsi setempat sebagai ekonomi, budaya, etnis, dan agama
identitas bangsa Indonesia; serta di provinsi setempat sebagai
12
hubungannya dengan karakteristik identitas bangsa Indonesia; serta
ruang. hubungannya dengan karakteristik
ruang.

3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi 4.3 Menyajikan hasil identifikasi


dan hubungannya dengan berbagai kegiatan ekonomi dan hubungannya
bidang pekerjaan, serta kehidupan dengan berbagai bidang pekerjaan,
sosial dan budaya di lingkungan serta kehidupan sosial dan budaya di
sekitar sampai provinsi. lingkungan sekitar sampai provinsi.

3.4 Mengidentifikasi kerajaan Hindu 4.4 Menyajikan hasil identifikasi


dan/atau Buddha dan/atau Islam di kerajaan Hindu dan/atau Buddha
lingkungan daerah setempat,serta dan/atau Islam di lingkungan daerah
pengaruhnya pada kehidupan setempat, serta pengaruhnya pada
masyarakat masa kini. kehidupan masyarakat masa kini.

Kelas V

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi karakteristik 4.1 Menyajikan hasil identifikasi


geografis Indonesia sebagai negara karakteristik geografis Indonesia
kepulauan/maritim dan agraris serta sebagai negara kepulauan/maritim
pengaruhnya terhadap kehidupan dan agraris serta pengaruhnya
ekonomi, sosial, budaya, terhadap kehidupan ekonomi, sosial,
komunikasi, serta transportasi. budaya, komunikasi, serta
transportasi.

3.2 Menganalisis bentuk bentuk 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang


interaksi manusia dengan interaksi manusia dengan
lingkungan dan pengaruhnya lingkungan dan pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial, terhadap pembangunan sosial,
13
budaya, dan ekonomi masyarakat budaya, dan ekonomi masyarakat
Indonesia. Indonesia.

3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
upaya menyejahterakan kehidupan peran ekonomi dalam upaya
masyarakat di bidang sosial dan menyejahterakan kehidupan
budaya untuk memperkuat kesatuan masyarakat di bidang sosial dan
dan persatuan bangsa. budaya untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa.

3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor 4.4 Menyajikan hasil identifikasi


penting penyebab penjajahan bangsa mengenai faktor-faktor penting
Indonesia dan upaya bangsa penyebab penjajahan bangsa
Indonesia dalam mempertahankan Indonesia dan upaya bangsa
kedaulatannya. Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya.

Kelas VI

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi karakteristik 4.1 Menyajikan hasil identifikasi


geografis dan kehidupan sosial karakteristik geografis dan
budaya, ekonomi, politik di wilayah kehidupan sosial budaya, ekonomi,
ASEAN. dan politik di wilayah ASEAN.

3.2 Menganalisis perubahan sosial 4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai


budaya dalam rangka modernisasi perubahan sosial budaya dalam
bangsa Indonesia. rangka modernisasi bangsa
Indonesia.

3.3 Menganalisis posisi dan peran 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang

14
Indonesia dalam kerja sama di posisi dan peran Indonesia dalam
bidang ekonomi, politik, sosial, kerja sama di bidang ekonomi,
budaya, teknologi, dan pendidikan politik, sosial, budaya, teknologi,
dalam lingkup ASEAN. dan pendidikan dalam lingkup
ASEAN.

3.4 Memahami makna proklamasi 4.4 Menyajikan laporan tentang makna


kemerdekaan, upaya proklamasi kemerdekaan, upaya
mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan kemerdekaan, dan
upaya mengembangkan kehidupan upaya mengembangkan kehidupan
kebangsaan yang sejahtera. kebangsaan yang sejahtera.

C. Perbandingan K13 dengan KTSP


Hal inilah yang melatarbelakangi lahirnya kurikulum berbasis
karakter 2013. Ini bermula dengan serasehan yang diadakan oleh mantan
kementerian Pendidikan Nasional pada tanggal 14 Januari 2010 dengan
tema “Serasehan Nasional Pengembangan Pendidikan Budaya Bangsa” di
Hotel Budikara Jakarta. Peserta serasehan ini adalah para pakar
pendidikan, tokoh masyarakat, budayawan, rohaniawan, akademisi,
birokrat, praktisi, pengelola pendidikan, dan pihak-pihak lain hadir dalam
acara tersebut. Pada akhir serasehan disepakati komitmen pendidikan
budaya dan karakter bangsa harus dikembangkan secara komprehensif
sebagai proses pembudayaan.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka disusunlah kurikulum


2013 yang merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Kurikulum
2013 ini dirancang berdasarkan landasan yuridis, landasan filosofis,
landasan teoretis, dan landasan empiris.7

Strategi Pembelajaran Menurut KTSP 2006 dan Kurikulum 2013


KTSP 2006 :

7
Ali Mudofir, “Konsep Pendekatan Scientific”, makalah disampaikan pada Seminar
Nasional yang diadakan oleh LPTK FTK UIN Ar-Raniry di Banda Aceh, 4 September 2013, hal. 4-5.
15
Pengetahuan Sosial disajikan :

1. Materi Ilmu disajikan terpisah menjadi geografi, sejarah, ekonomi,


sosiologi.
2. Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar.
3. Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi
berdasarkan mata kajian.8

Kurikulum 2013.

Pengetahuan Sosial :

1. Materi disajikan terpadu, tidak dipisahkan dalam kelompok geografi,


sejarah, ekonomi, sosiologi.
2. Mengenalkan geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan
semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah
menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh
NKRI.Kajian sejarah, sosiologi, budaya dan ekonomi disajikan untuk
mendukung konektivitas yang lebih kokoh.
3. Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu
antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan
lebih mendalam pada jenjang selanjutnya.

PERBEDAAN ANTARA KTSP 2006 DAN KURIKULUM 2013


KTSP 2006

1. Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu. Untuk semua


jenjang.
2. Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi
sendiri. Untuk semua jenjang.
3. Bahasa Indonesia sejajar dengan Mapel lain. Untuk jenjang SD.
4. Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda.
Untuk semua jenjang.

8
Ali Mudofir, 2013,hal-5
16
5. Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan dengan terpisah ( separated
curriculum) . Untuk jenjang SD.
6. Tematik untuk kelas I-III (belum integrated). Ini khusus untuk jenjang
SD.
7. TIK adalah mata pelajaran tersendiri. Ini khusus untuk jenjang SMP.
8. Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan. Untuk jenjang
SMP/SMA/SMK.
9. Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI. Untuk jenjang SMA.
10. SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi. Untuk SMA dan SMK.
11. Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian). Untuk SMK.9
Kurikulum 2013
1. Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi. Untuk semua
jenjang.
2. Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki
kompetensi yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas. Untuk semua
jenjang.
3. Bahasa Indonesia sebagai penghela Mapel lain (sikap
keterampilanberbahasa).Untuk jenjang SD.
4. Semua mata pelajaran diajarkan terkait dan terpadu dengan
pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya,
mencoba, dan menalar,...Untuk semua jenjang.
5. Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu
satu sama lain ( cross curriculum atau integrated curriculum). Untuk
jenjang SD.
6. Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan konten
penggerak mata pelajaran lainnya. Untuk jenjang SD.
7. Tematik untuk kelas I – VI. Untuk jenjang SD.
8. TIK merupakan sarana pembelajaran. Untuk Jenjang SMP.
9. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.
Untuk jenjang SMP/SMA/SMK.

Ali Mudofir, Pendidikan Karakter Bangsa (PKB, Peluang dan Tantangan bagi Pendidikan
9

dalam Implementasi Kurikulum 2013, Banda Aceh: IAIN Ar-Raniry 2013, hal.5.
17
10. Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan,
antar minat, dan pendalaman minat. Untuk SMA dan SMK.
11. SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait
dasardasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.Untuk SMA dan
SMK.
12. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), di
dalamnya terdapat pengelompokan pembelajaran dan pendalaman,
Untuk jenjang SMA dan SMK.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kurikulum 2013


lebih menekankan pada integrated curriculum. Pendekatan ini mirip
dengan Major approach to learning with a cognitive approach yang
dikemukakan oleh Steppen N. Elliot. Dia menyatakan model pendekatan
ini memiliki 3 ciri, antara lain : Pertama, belajar haruslah meaningful
(bermakna) Kedua, belajar haruslah discovery learning banyak hal
pendekatan implementasi pembelajaran pada kurikulum 2013 senada
dengan pendekatan keterampilan berfikir dan pemecahan masalah yang
dimana dalam pembelajaran dengan pendekatan tersebut DUPE MODEL
dapat diterapkan. Model Dupe ini memiliki kriteria Pertama,Memberi
batasan tentang hakekat masalah. Kedua,memahami hakikat masalah
ketiga,rencanakan pemecahan masalah Keempat, evaluasi pemecahan
masalah .Ini berarti bahwa kurikulum 2013 menekankan konsep, teori,
dan dimensi paedagogik modern dalam pembelajaran secara saintifik yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 10

Menurut Ali Modofir, Kurikulum 2013 menggunakan konsep


scientific (ilmiah) dengan ciri-ciri sbb: Pertama, materi pembelajaran
berbasis pada fakta serta fenomena yang dapat dijelaskan secara logis atau
penalaran tertentu bukan terbatas pada kira-kira, khayalan, lagenda, atau
dongeng semata. Kedua, penjelasan guru dan respon siswa dan interaktif
guru terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif atau

Syamsul Bahri, “Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya,” Jurnal Ilmiah Islam
10

Futura 9, no. 1 (2011)


18
penalaran menyimpang dari alur berfikir logis. Ketiga, mendorong dan
menginspirasi siswa berfikir secara kritis, analitis dalam
mengindentifikasikan, memahami, memecahkan masalah dan
mengaplikasikan teori pembelajaran. Keempat, mendorong dan
menginspirasi siswa mampu berfikir hipotetik dalam melihat perbedaan
dan kesamaan serta tautan satu sama lain. Kelima, mendorong dan
menginspirasikan siswa mampu memahami dan menerapkan serta
mengembangkan pola berfikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran. Keenam, berbasis pada konsep, teori, dan fakta
empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Ketujuh, tujuan pembelajaran
dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya. Kedelapan, proses pembelajaran menyatukan tiga ranah,
yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Kesembilan, kurikulum 2013
menekankan pada dimensi paedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah.

Lebih jauh lagi Ali Mudiofir menyebutkan bahwa ada beberapa


persamaan antara konsep akhlak dan karakter yang merupakan ciri khas
dari kurikulum 2013 yang bebasis karakter. Persamaannya adalah
Pertama,sama-sama membicarakan baik dan buruk. Kedua, sama-sama
menjadikan jiwa / nafs / suma (perpaduan akal dan kalbu). Ketiga, sama-
sama membuka hal tidak tampak (bathiniah). Sedangkan perbedaan antara
akhlak dan karakter adalah: Pertama, akhlak merupakan kajian dari ilmu
agama, sementara karakter menjadi kajian ilmu budaya. Kedua, Akhlak
sumbernya wahyu, sementara karakter sumbernya akal/budaya masyarakat
setempat11.

Dari uraian di atas maka terlihat bahwa Kurikulum 2013 pada


dasarnya sangat aktual diterapkan dalam konteks Indonesia kontemporer.
Hanya saja agar kurikulum ini bisa terlaksana dengan sukses, maka

11
Eka Agusniar, “Kemampuan Profesional Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sdn 1 Simpang Peut Nagan Raya,” Jurnal Ilmiah Didaktika 16,
no. 1 (August 1, 2015)
19
diperlukan penyiapan perangkat-perangkat yang diperlukan dengan sebaik-
baiknya

D. Kajian Teori SKL, KI, dan KD Mata Pelajaran IPS SD/MI


Peraturan menteri Pendidikan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 20
tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
menegah menerangkan bahwa standar kompetensi SKL adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuaan lulusan yang mencangkup
sikap,pengetahuaan dan ketrampilan dan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi SI standar proses,standar penilaian
pendidikan,standar pendidik dan tenaga kependidikan,standar sarana dan
prasarana,standar pengelolaan dan standar pembiayaan.
SKL terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di
satuaan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Sedangkan KI merupakan terjemahan atau operasional SKL dalam
bentuk kualitas yang harus di miliki mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuaan pendidikan tertentu,gambaran mengenai
kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek
sikap,pengetahuaan,dan ketrampilan, (afektif,kognitif,dan psikomotor)
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,kelas dan
mata pelajaran.KI harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skills.KI berfungsi sebagai unsur
pengorganisasikan KD .Sebagai unsur pengorganisasi. KI merupakan
pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasai harizontal
KD.Organisasi vertikal KD adalah keterkaitan antara konten KD satu kelas
atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang diatasnya sehingga memenuhi
prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan
antara konten yang dipelajari siswa.Organisasi horizontal adalah
keterkaitan antara konten KD satu mata pelajaran dengan konten KD dari
mata pelajaran yang berbeda dalam satu temuan mingguan dan kelas yang
sama sehingga terjadi proses yang memperkuat.

20
KI dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenan dengan sikap keagamaan(KI 1),sikap sosial (KI 2),pengetahuaan
(KI 3) dan penerapan pengetahuaan (KI 4). Keempat kelompok itu menjadi
acuaan dari KD dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif.Kompetensi yang berkenan dengan sikap
keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (inderect
teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuaan (KI
3) dan penerapan pengetahuaan (KI 4).
KD merupakan kompetensi setiap mata pelajaran unruk setiap kelas
yang dari KI .KD adalah konten atau kompetensi yang terdiri dari
sikap,pengetahuaan,dan ketrampilan yang bersumber pada KI yang harus
dikuasai oleh peserta didik.Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperharikan karakteristik peserta didik,kemampuaan awal,serta ciri dan
suatu mata pelajaran.12

BAB III
STUDI KASUS

12
Ryna Rachawati,”Analisis Keterkaitan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kompetensi Inti(KI),dan
Kompetensi Dasar(KD) Dalam Implementasi Kurikulum 2013”Jurnal Diklat Keagamaan,Vol XII,No
34,2018,hal.232-233
21
Menganalisis SKL, KI dan KD Pembelajaran IPS
Menurut teori, pengertian dan contoh mengenai SKL,KI,dan KD yang di bahas diatas
kelompok kami mengambil sebuah permasalahan di suatu daerahdengan lembaga MI/SD
 Permasalahan mengenai SKL
Masalah yang dipilih:
Standar kompetensi lulusan semakin memarginalkan sekolah-sekolah di daerah
tertinggal
Penyebab:
a. Tenaga pendidik di daerah pedalaman sangat kurang
Ex: dalam sebuah sekolah yang terdiri dari enam kelas hanya diampu oleh satu
guru
b. Kesejahteraan tenaga pendidik di daerah pedalaman kurang diperhatikan
Ex: Tunjangan guru pedalaman belum mencukupi kebutuhan hidup di daerah
tersebut
c. Sarana dan prasarana pendidikan tidak mendukung proses pembelajaran
d. Ex: Bangunan sekolah tidak layak
e. Akses menuju sekolah sulit ditempuh (jarak/medan yang ditempuh sangat jauh)
Ex: Untuk menuju sebuah sekolah di Suku Asmat diperlukan perjalanan melalui
sungai sejauh 10 Km
f. Keamanan daerah tertinggal kurang terjamin
Ex: Tidak adanya personil keamanan, dan suku yang belum mengenal budaya
(hokum rimba)
g. Belum adanya sarana kesehatan di sekolah tertinggal
Ex: Tidak tersedianya klinik atau puskesmas
h. Kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya pendidikan sangat kurang
Ex: orientasi memiliki anak adalah untuk bekerja dan bertahan hidup
Solusi :
1. Dibuatkan standard khusus yang lebih flexibel berdasarkan potensi daerah tersebut
2. Di daerah-daerah tertinggal tersebut diprioritaskan pengiriman tenaga pendidik
3. Kesejahteraan untuk untuk tenaga pendidik di daerah tertinggal diperhatikan
4. Membangun akses menuju lokasi yang lebih baik
22
5. Membangun sarana kesehatan di daerah tertinggal

 Permasalahan mengenai KI
Masalah yang dipilih:
Standart kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah dan dalam K13 ada 4 aspek
yaitu kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti
pengetahuan, kompetensi inti keterampilan.
Penyebab:
Dilatar belakangi oleh perubahan kurikulum dan standart kompetensi baru
yang telah ditetapkan pemerintah dalam permendikbud Nomor 24 tahun 2016
sehingga dalam pepmbelajaran mata peljaran IPS pada sisw SD/MI mengelamai
sedikit perubahan dari kurikulum sebelumnya. Sehingga terdapat perubahan dalam
pembelajaran dan guru kurang menguasai dalam 4 aspek. Karena guru masih terpaku
dalam kurikulum 2006. Ada 4 aspek yang harus terpenuhi dalam proes pembelajran
K13 namun kebanyakan guru masih belum menguasai 4 aspek ini, jika ada beberapa
guru yang menguasai 4 aspek ini masih sangat jarang dan harus kreatif serta
menguasai dibidang teknologi dan informatif.
Solusi :
Hal ini terjadi karena belum tercapian standart kompetensi inti bagi seorang
untuk siswanya. Hal ini perlu di perhatikan lagi oleh pemerintah karena masih banyak
guru yang belum menguasai standart kompetensi ini. Dikarenakan kurang nya
pelatihan seperti PPG yang kurang merata dan kurang serempak sehinga ada beberapa
guru yang belum mengikuti. Kurangnya wawasan tentang pentingnya PPG juga
membuat guru enggan bahkan malas unyuk mengkuti pelatihan ini. Jadi wawasan
yang uas harus diberikan pemerintah untuk tenaga calon pendidik yang ada saat ini.
Tidak hanya PPG namun SARPRAS juga harus memadai krena disini guru diminta
untuk kratif dan berinovasi secara maksimal. Karena dalam KI dari kelas 1-6 sudah
terdapat kompetensi dari pemerintah secara berjenjang dan sanagat berguna bagi anak
didik di SD/MI. Pemanfaatan teknologi dan alam sekitar guna tercapiannyaa
kompetensi inti juga harus diperhatikan lagi oleh pemerintah jika aspek dalam KI
sudah terpenuhi dan guru mengerti akan aspek ini maka akan tercapiannya tujuan
23
dalam KI 2013 yang sudah sesuai dengan perkembangan jaman dan era globalisasi
sekarang.

 Permasalahan mengenai KD
Masalah yang dipilih:
Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS SD/MI Kurikulum 2013 dilihat dari Taksonomi
Bloom.
Penyebab:
Dilatarbelakangi oleh perubahan kurikulum yang sebelumnya menitikberatkan
pada aspek kognitif, sehingga dalam menyusun Kompetensi Dasar khususnya mapel
IPS SD/MI terkadang kurang memperhatikan tiga ranah tujuan pendidikan antara lain:
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab
permasalahan yaitu bagaimana Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS SD/MI
Kurikulum 2013 dilihat dari Taksonomi Bloom? Penelitian ini tergolong dalam jenis
penelitian pustaka (library research), data dikumpulkan dengan studi dokumentasi,
seperti buku, catatan, surat kabar dan sebagainya yang mempunyai relevansi dengan
tema permasalahan yang diteliti. Teknik analisa data adalah teknik deskriptif dan
komparatif.
Solusi :
Menunjukkan bahwa Kompetensi Inti (KI) dalam kurikulum 2013 terdiri atas
empat KI yaitu KI-1 merupakan aspek spiritual, KI-2 merupakan aspek sosial, KI-3
merupakan aspek kognitif dan KI-4 merupakan aspek psikomotor. Keempat aspek
tersebut sejalan dengan Taksonomi Bloom yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotor. Kurikulum 2013 mata pelajaran IPS mengacu pada Taksonomi
Bloom sebagai dasar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kompetensi Dasar (KD) yang merupakan turunan dari KI ini dalam
penyusunannya juga memperhatikan aspek-aspek tersebut. Keempat aspek tersebut
menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal peserta didik serta ciri
dari suatu mata pelajaran. Kompetensi atau konten yang dikembangkan ini terdiri atas
24
sikap, keterampilan dan pengetahuan. vii KD mata pelajaran IPS kurikulum 2013
secara keseluruhan telah mencakup ketiga ranah pada Taksonomi Bloom yaitu ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Meskipun tiap KD tidak secara langsung
mengandung ketiga ranah tersebut, namun sudah mewakili salah satu dari ranah
Taksonomi Bloom.
Ranah afektif dalam Taksonomi Bloom dikembangkan dalam KI-1 (aspek
spiritual) dan KI-2 (aspek sosial) mata pelajaran IPS kurikulum 2013. Perumusan
kompetensi yang berkenaan dengan sikap spiritual dan sosial dicantumkan pada
kompetensi dasar, namun dalam proses pembelajaran sikap spiritual dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta
didik belajar tentang pengetahuan. Pada ranah kognitif Taksonomi Bloom,
kompetensi kurikulum 2013 dikembangkan pada KI-3 yaitu aspek pengetahuan.
Sedangkan ranah psikomotor dikembangkan pada KI-4 yakni aspek keterampilan. KI-
1 dan KI-2 dalam pencapaiannya melalui proses pembelajaran yang pelaksanaannya
terintegrasi dengan pendekatan saintifik pendidikan karakter, maka dalam perumusan
indikator tidak diperlukan.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

25
1. Standar Kompetensi Lulusan adalah seperangkat kompetensi
lulusan yang dibakukan dan diwujudkan dengan hasil belajar
peserta didik Standar ini harus dapat diukur dan diamati untuk
memudahkan pengambilan keputusan bagi guru, dosen, tenaga
kependidikan yang lain, peserta didik, orang tua dan penentu
kebijaksanaan.
Kompetensi inti merupakan elemen baru dalam pendidikan yang
tidak dimiliki oleh kurikulum-kurikulum sebelumnya. Kompetensi
inti dapat diartikan sebagai kualitas yang harus dicapai seorang
siswa melalui proses pembelajaran secara aktif.
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi setiap mata
pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti.
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang terdiri atas sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi
inti yang harus dikuasai peserta didik dengan memperhatikan
karakter dan kemampuan awal peserta didik serta ciri dari suatu
mata pelajaran.
2. Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap
saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga
dan lingkungan tetangga, serta kerja sama di antara keduanya .
Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional,
keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia
3. Dari uraian di atas maka terlihat bahwa Kurikulum 2013 pada
dasarnya sangat aktual diterapkan dalam konteks Indonesia
kontemporer. Hanya saja agar kurikulum ini bisa terlaksana dengan
sukses, maka diperlukan penyiapan perangkat-perangkat yang
diperlukan dengan sebaik-baiknya
26
4. Peraturan menteri Pendidikan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor
20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan menegah menerangkan bahwa standar kompetensi SKL
adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuaan lulusan yang
mencangkup sikap,pengetahuaan dan ketrampilan dan digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi SI standar
proses,standar penilaian pendidikan,standar pendidik dan tenaga
kependidikan,standar sarana dan prasarana,standar pengelolaan dan
standar pembiayaan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang
dapat dipertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

Suryati, Ai, dkk. (2019). Analisis Ketercapaian Standar Kelulusan Di SDN 231 Suka Kasih

Bandung. Jurnal Pendidikan Glasser, 105. Vol. 3. No. 1.

27
Prastowo,Andi. 2008. Menyusun Rencana Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.

Mulyasa. 2015. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Musfah, Jejen. 2016. Pendidikan Islam: Memajukan Umat dan Memperkuat Kesadaran Bela Negara,

Jakarta: Kencana.

Kemendikbud, Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar SD/MI, (2013), hal. 8.


Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah, hal. 134.

Ryna Rachawati,”Analisis Keterkaitan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kompetensi


Inti(KI),dan Kompetensi Dasar(KD) Dalam Implementasi Kurikulum 2013”Jurnal
Diklat Keagamaan,Vol XII,No 34,2018,hal.232-233
Agusniar, Eka. “Kemampuan Profesional Guru Bidang Studi Pendidikan Agama
Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sdn 1 Simpang Peut
Nagan Raya.” Jurnal Ilmiah Didaktika 16, no. 1 (August 1, 2015): 129

Bahri, Syamsul. “Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya.” Jurnal Ilmiah Islam
Futura 9, no. 1 (2011).

Mudofir, Ali, “Konsep Pendekatan Scientific”, Makalah disampaikan pada Seminar


Nasional yang diadakan oleh LPTK FTK UIN Ar-Raniry di Banda Aceh, tanggal 4
September 2013.

Mudofir, Ali“Pendidikan Karakter Bangsa, Peluang dan Tantangan Bagi Pendidikan


Islam dalam implementasi Kurikulum 2013”, Makalah, Seminar Nasional di Fakultas
Tarbiyah UIN Ar-Raniry, 2013.

28
29

Anda mungkin juga menyukai