Dosen Pengampu :
Maftucha, M.Pd.I.
Disusun Oleh:
Kelompok 09 Kelas PGMI 5-D
Lutfi Masrurin 12205183044/14
Salma Talenta Anggraini 12205183198/31
Afifah Azizatul Fauziah 12205183308/45
Mayang Arum Putri H 12205183309/46
Yanuar Ramadhani 17205163235
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
serta kelancaran dalam penyusunan makalah “Pembelajaran IPS MI/SD” dengan judul
“SKL, KI, KD Mata Pelajaran IPS SD/MI”.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pembelajaran
IPS MI/SD” dosen pengampu Maftucha, M.Pd.I.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag. Selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberikan kesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung.
2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Maftucha, M.Pd.I selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas dan
pengarahan kepada kami.
Kami sadar bahwa penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena
keterbatasan kami sebagai manusia biasa, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan
demi kesempurnaan kami dalam menyelesaikan tugas-tugas dimasa yang akan datang.
Dan akhirnya semoga apa yang kami buat ini dapat memberikan manfaat kepada siapa
saja yang membacanya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian 3
a. SKL Mata Pelajaran IPS SD/MI 3
b. KI Mata Pelajaran IPS SD/MI 4
c. KD Mata Pelajaran IPS SD/MI 5
B. Contoh 7
a. SKL Mata Pelajaran IPS SD/MI 7
b. KI Mata Pelajaran IPS SD/MI 7
c. KD Mata Pelajaran IPS SD/MI 8
C. Perbandingan K13 dan KTSP
D. Kajian Teori SKL, KI dan KD
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk
melaksanakan proses yang memungkinkan guru dan siswa melakukan
kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi pegangan guru dalam
dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar kelas.
Dalam permendikbut No. 65 Tahun 2013 tentang standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah disebut bahwa penyusunan perangkat pembelajaran
merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran.
Maka dari itu pemakalah akan membahas perangkat pembelajaran tematik
sd/mi yaitu pengertian perangkat pembelajaran, standar kompetensi lulusan
(skl), standar isi, standar proses, dan standar penilaian, kompetensi inti (ki),
kompetensi dasar (kd), dan indikator pencapaian kompetensi (ipk), dan
macam- macam perangkat pembelajaran tematik.
Perangkat Pembelajaran juga sebagai pendukung administrasi dalam syarat
keprofesionalisan guru dalam menunjang kinerja. Perangkat pembelajaran yang
disiapkan harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa maupun lingkungan
sekolah. Perangkat pembelajaran terdiri dari Program Tahunan (Prota),
Perogram Semester(Prosem), Silabus, Rencana Pembelajaran (RPP), Dan
Ketuntasan Belajar Minimal (KBK).
Maka dari itulah makalah ini kami buat untuk menambah wawasan bagi para
pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian SKL, KI dan KD?
2. Apa saja contoh SKL, KI dan KD?
3. Bagaimana perbandingan K13 denagn KTSP?
4. Apa Kajian Teori tentang SKL, KI dan KD?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian SKL, KI dan KD.
4
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang contoh SKL, KI, dan KD.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang perbandingan K13 dengan KTSP.
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang kajian teori SKL, KI, dan KD.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
a. SKL Mata Pelajaran IPS SD/MI
Menyusun kurikulum, terlebih dahulu dilakukan analisis
kompetensi yang dibutuhkan untuk bisa melaksanakan tugas-tugas
tertentu. Hasil analisis tersebut pada gilirannya menghasilkan Standar
Kompetensi Lulusan. Kompetensi adalah kemampuan berfikir,
bersikap dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.
Sedangkan Standar Kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal
yang harus dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses
pembelajaran pada suatu pendidikan tertentu.
Standar Kompetensi Lulusan adalah seperangkat kompetensi
lulusan yang dibakukan dan diwujudkan dengan hasil belajar peserta
didik Standar ini harus dapat diukur dan diamati untuk memudahkan
pengambilan keputusan bagi guru, dosen, tenaga kependidikan yang
lain, peserta didik, orang tua dan penentu kebijaksanaan. Standar
Kompetensi Lulusan bermanfaat sebagai dasar penilaian dan
pemantauan proses kemajuan dan hasil belajar peserta didik.
Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dikemukakan
bahwa, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam
penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.1 (dkk, 2019)
1
Ai Suryati dkk, Analisis Ketercapaian Standar Kelulusan Di SDN 231 Suka Kasih Bandung dalam Jurnal
Pendidikan Glasser, Vol. 3. No. 1, April 2019, hal. 105.
6
Kompetensi inti menjadi salah satu bahasan yang dipakai dalam
pembelajaran pada Kurikulum 2013. Kompetensi inti memiliki
kedudukan yang sama dengan Standar Kompetensi yang digunakan
pada kurikulum KTSP 2006. Kompetensi inti merupakan elemen baru
dalam pendidikan yang tidak dimiliki oleh kurikulum-kurikulum
sebelumnya. Kompetensi inti dapat diartikan sebagai kualitas yang
harus dicapai seorang siswa melalui proses pembelajaran secara aktif.
Dalam pengertian lain juga disebutkan bahwa kompetensi inti adalah
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Komptensi Lulusan yang
harus dimiliki seorang siswa pada setiap tingkat kelas atau program.
Standar Kompetensi lulusan tersebut meliputi aspek sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan.2
Sehubungan dengan hal tersebut, peserta didik diharapkan
mampu memiliki gambaran dalam tiga aspek. Pada aspek sikap,
peserta didik diharapkan memiliki sopan santun dalam bersikap dengan
sesama. Aspek pengetahuan, peserta didik harus mampu memahami
berbagai informasi yang diterima. Pada aspek ketrampilan peserta
didik diharapkan mampu menyalurkan berbagai kreatifitasnya untuk
menciptakan hal-hal baru.
Kompetensi inti ini dijabarkan melalui kompetensi dasar pada
berbagai mata pelajaran, salah satunya yaitu pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Kompetensi inti tidak untuk diajarkan
maupun dihafalkan, akan tetapi dibentuk melalui berbagai aktivitas
pada proses pembelajaran disetiap mata pelajaran. Setiap mata
pelajaran harus mengacu pada pencapaian dan perwujudan kompetensi
inti yang telah dirumuskan Seperti yang dijelaskan oleh Mulyasa:
Kompetensi inti merupakan standar kompetensi lulusan dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu yang
menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam
aspek sikap, ketrampilan, pengetahuan yang harus dipelajari peserta
2
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pembelajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2008), hal. 119.
7
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skills.3
Kompetensi inti dijadikan batas kemampuan yang harus
dilakukan dan dimiliki oleh setiap peserta didik pada saat
pembelajaran. Untuk mempermudah operasionalnya, kompetensi inti
pada ranah sikap dipecah menjadi dua. Pertama, sikap spiritual yang
terkait dengan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk peserta
didik yang beriman dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang berkaitan
dengan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk peserta didik
yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Pemilahan pada ranah sikap ini menjadi salah satu hal penting
yang membedakan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Artinya, pemilahan ini diperlukan untuk
memberi tekanan akan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai
manusia seutuhnya sebagaimana yang diamanatkan dalam tujuan
pendidikan nasional tersebut.4 Seperti yang telah diuraikan di atas
bahwa kompetensi inti terdiri dari empat aspek yang tersusun dalam
rumusan sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap social
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti ketrampilan
3
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), cet.
VI, hal.174.
4
Jejen Musfah, Pendidikan Islam: Memajukan Umat dan Memperkuat Kesadaran Bela Negara, (Jakarta:
Kencana, 2016), cet. I, hal.23.
8
yang harus dikuasai peserta didik dengan memperhatikan karakter dan
kemampuan awal peserta didik serta ciri dari suatu mata pelajaran.5
Kompetensi dasar dikembangkan dari kompetensi inti,
sedangkan pengembangan kompetensi inti mengacu pada struktur
kurikulum. Dalam mengembangkan kompetensi tersebut perlu
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Kompetensi dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran mencakup mata
pelajaran meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan
Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
kelas I, II dan III diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain (integrasi
inter-disipliner) untuk memudahkan pengorganisasian. Yaitu
kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke
kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi
dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan
ke kompetensi dasar mata pelajaran Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI kompetensi dasar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berdiri sendiri, namun
pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu yaitu kompetensi
dasar mata pelajaran IPS diintegrasikan ke dalam berbagai tema.6
Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan menggabungkan
kompetensi-kompetensi dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu
dengan yang lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari
terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.
5
Kemendikbud, Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar SD/MI, (2013), hal. 8.
6
Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/
Madrasah Ibtidaiyah, hal. 134.
9
B. Contoh
a. SKL Mata Pelajaran IPS SD/MI
1. Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap
saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
2. Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan
lingkungan tetangga, serta kerja sama di antara keduanya .
3. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa
di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
4. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
5. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional,
keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia
6. Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
7. Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial
negara di Asia Tenggara serta benua-benua.
8. Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan
negara tetangga, serta dapat melakukan tindakan dalam
menghadapi bencana alam
9. Memahami peranan Indonesia di era global
2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
10
c. KD Mata Pelajaran IPS SD/MI
Kelas I
Kelas II
11
Kelas III
Kelas IV
Kelas V
3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
upaya menyejahterakan kehidupan peran ekonomi dalam upaya
masyarakat di bidang sosial dan menyejahterakan kehidupan
budaya untuk memperkuat kesatuan masyarakat di bidang sosial dan
dan persatuan bangsa. budaya untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa.
Kelas VI
3.3 Menganalisis posisi dan peran 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
14
Indonesia dalam kerja sama di posisi dan peran Indonesia dalam
bidang ekonomi, politik, sosial, kerja sama di bidang ekonomi,
budaya, teknologi, dan pendidikan politik, sosial, budaya, teknologi,
dalam lingkup ASEAN. dan pendidikan dalam lingkup
ASEAN.
7
Ali Mudofir, “Konsep Pendekatan Scientific”, makalah disampaikan pada Seminar
Nasional yang diadakan oleh LPTK FTK UIN Ar-Raniry di Banda Aceh, 4 September 2013, hal. 4-5.
15
Pengetahuan Sosial disajikan :
Kurikulum 2013.
Pengetahuan Sosial :
8
Ali Mudofir, 2013,hal-5
16
5. Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan dengan terpisah ( separated
curriculum) . Untuk jenjang SD.
6. Tematik untuk kelas I-III (belum integrated). Ini khusus untuk jenjang
SD.
7. TIK adalah mata pelajaran tersendiri. Ini khusus untuk jenjang SMP.
8. Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan. Untuk jenjang
SMP/SMA/SMK.
9. Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI. Untuk jenjang SMA.
10. SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi. Untuk SMA dan SMK.
11. Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian). Untuk SMK.9
Kurikulum 2013
1. Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi. Untuk semua
jenjang.
2. Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki
kompetensi yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas. Untuk semua
jenjang.
3. Bahasa Indonesia sebagai penghela Mapel lain (sikap
keterampilanberbahasa).Untuk jenjang SD.
4. Semua mata pelajaran diajarkan terkait dan terpadu dengan
pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya,
mencoba, dan menalar,...Untuk semua jenjang.
5. Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu
satu sama lain ( cross curriculum atau integrated curriculum). Untuk
jenjang SD.
6. Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan konten
penggerak mata pelajaran lainnya. Untuk jenjang SD.
7. Tematik untuk kelas I – VI. Untuk jenjang SD.
8. TIK merupakan sarana pembelajaran. Untuk Jenjang SMP.
9. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.
Untuk jenjang SMP/SMA/SMK.
Ali Mudofir, Pendidikan Karakter Bangsa (PKB, Peluang dan Tantangan bagi Pendidikan
9
dalam Implementasi Kurikulum 2013, Banda Aceh: IAIN Ar-Raniry 2013, hal.5.
17
10. Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan,
antar minat, dan pendalaman minat. Untuk SMA dan SMK.
11. SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait
dasardasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.Untuk SMA dan
SMK.
12. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), di
dalamnya terdapat pengelompokan pembelajaran dan pendalaman,
Untuk jenjang SMA dan SMK.
Syamsul Bahri, “Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya,” Jurnal Ilmiah Islam
10
11
Eka Agusniar, “Kemampuan Profesional Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sdn 1 Simpang Peut Nagan Raya,” Jurnal Ilmiah Didaktika 16,
no. 1 (August 1, 2015)
19
diperlukan penyiapan perangkat-perangkat yang diperlukan dengan sebaik-
baiknya
20
KI dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenan dengan sikap keagamaan(KI 1),sikap sosial (KI 2),pengetahuaan
(KI 3) dan penerapan pengetahuaan (KI 4). Keempat kelompok itu menjadi
acuaan dari KD dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif.Kompetensi yang berkenan dengan sikap
keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (inderect
teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuaan (KI
3) dan penerapan pengetahuaan (KI 4).
KD merupakan kompetensi setiap mata pelajaran unruk setiap kelas
yang dari KI .KD adalah konten atau kompetensi yang terdiri dari
sikap,pengetahuaan,dan ketrampilan yang bersumber pada KI yang harus
dikuasai oleh peserta didik.Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperharikan karakteristik peserta didik,kemampuaan awal,serta ciri dan
suatu mata pelajaran.12
BAB III
STUDI KASUS
12
Ryna Rachawati,”Analisis Keterkaitan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kompetensi Inti(KI),dan
Kompetensi Dasar(KD) Dalam Implementasi Kurikulum 2013”Jurnal Diklat Keagamaan,Vol XII,No
34,2018,hal.232-233
21
Menganalisis SKL, KI dan KD Pembelajaran IPS
Menurut teori, pengertian dan contoh mengenai SKL,KI,dan KD yang di bahas diatas
kelompok kami mengambil sebuah permasalahan di suatu daerahdengan lembaga MI/SD
Permasalahan mengenai SKL
Masalah yang dipilih:
Standar kompetensi lulusan semakin memarginalkan sekolah-sekolah di daerah
tertinggal
Penyebab:
a. Tenaga pendidik di daerah pedalaman sangat kurang
Ex: dalam sebuah sekolah yang terdiri dari enam kelas hanya diampu oleh satu
guru
b. Kesejahteraan tenaga pendidik di daerah pedalaman kurang diperhatikan
Ex: Tunjangan guru pedalaman belum mencukupi kebutuhan hidup di daerah
tersebut
c. Sarana dan prasarana pendidikan tidak mendukung proses pembelajaran
d. Ex: Bangunan sekolah tidak layak
e. Akses menuju sekolah sulit ditempuh (jarak/medan yang ditempuh sangat jauh)
Ex: Untuk menuju sebuah sekolah di Suku Asmat diperlukan perjalanan melalui
sungai sejauh 10 Km
f. Keamanan daerah tertinggal kurang terjamin
Ex: Tidak adanya personil keamanan, dan suku yang belum mengenal budaya
(hokum rimba)
g. Belum adanya sarana kesehatan di sekolah tertinggal
Ex: Tidak tersedianya klinik atau puskesmas
h. Kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya pendidikan sangat kurang
Ex: orientasi memiliki anak adalah untuk bekerja dan bertahan hidup
Solusi :
1. Dibuatkan standard khusus yang lebih flexibel berdasarkan potensi daerah tersebut
2. Di daerah-daerah tertinggal tersebut diprioritaskan pengiriman tenaga pendidik
3. Kesejahteraan untuk untuk tenaga pendidik di daerah tertinggal diperhatikan
4. Membangun akses menuju lokasi yang lebih baik
22
5. Membangun sarana kesehatan di daerah tertinggal
Permasalahan mengenai KI
Masalah yang dipilih:
Standart kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah dan dalam K13 ada 4 aspek
yaitu kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti
pengetahuan, kompetensi inti keterampilan.
Penyebab:
Dilatar belakangi oleh perubahan kurikulum dan standart kompetensi baru
yang telah ditetapkan pemerintah dalam permendikbud Nomor 24 tahun 2016
sehingga dalam pepmbelajaran mata peljaran IPS pada sisw SD/MI mengelamai
sedikit perubahan dari kurikulum sebelumnya. Sehingga terdapat perubahan dalam
pembelajaran dan guru kurang menguasai dalam 4 aspek. Karena guru masih terpaku
dalam kurikulum 2006. Ada 4 aspek yang harus terpenuhi dalam proes pembelajran
K13 namun kebanyakan guru masih belum menguasai 4 aspek ini, jika ada beberapa
guru yang menguasai 4 aspek ini masih sangat jarang dan harus kreatif serta
menguasai dibidang teknologi dan informatif.
Solusi :
Hal ini terjadi karena belum tercapian standart kompetensi inti bagi seorang
untuk siswanya. Hal ini perlu di perhatikan lagi oleh pemerintah karena masih banyak
guru yang belum menguasai standart kompetensi ini. Dikarenakan kurang nya
pelatihan seperti PPG yang kurang merata dan kurang serempak sehinga ada beberapa
guru yang belum mengikuti. Kurangnya wawasan tentang pentingnya PPG juga
membuat guru enggan bahkan malas unyuk mengkuti pelatihan ini. Jadi wawasan
yang uas harus diberikan pemerintah untuk tenaga calon pendidik yang ada saat ini.
Tidak hanya PPG namun SARPRAS juga harus memadai krena disini guru diminta
untuk kratif dan berinovasi secara maksimal. Karena dalam KI dari kelas 1-6 sudah
terdapat kompetensi dari pemerintah secara berjenjang dan sanagat berguna bagi anak
didik di SD/MI. Pemanfaatan teknologi dan alam sekitar guna tercapiannyaa
kompetensi inti juga harus diperhatikan lagi oleh pemerintah jika aspek dalam KI
sudah terpenuhi dan guru mengerti akan aspek ini maka akan tercapiannya tujuan
23
dalam KI 2013 yang sudah sesuai dengan perkembangan jaman dan era globalisasi
sekarang.
Permasalahan mengenai KD
Masalah yang dipilih:
Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS SD/MI Kurikulum 2013 dilihat dari Taksonomi
Bloom.
Penyebab:
Dilatarbelakangi oleh perubahan kurikulum yang sebelumnya menitikberatkan
pada aspek kognitif, sehingga dalam menyusun Kompetensi Dasar khususnya mapel
IPS SD/MI terkadang kurang memperhatikan tiga ranah tujuan pendidikan antara lain:
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab
permasalahan yaitu bagaimana Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS SD/MI
Kurikulum 2013 dilihat dari Taksonomi Bloom? Penelitian ini tergolong dalam jenis
penelitian pustaka (library research), data dikumpulkan dengan studi dokumentasi,
seperti buku, catatan, surat kabar dan sebagainya yang mempunyai relevansi dengan
tema permasalahan yang diteliti. Teknik analisa data adalah teknik deskriptif dan
komparatif.
Solusi :
Menunjukkan bahwa Kompetensi Inti (KI) dalam kurikulum 2013 terdiri atas
empat KI yaitu KI-1 merupakan aspek spiritual, KI-2 merupakan aspek sosial, KI-3
merupakan aspek kognitif dan KI-4 merupakan aspek psikomotor. Keempat aspek
tersebut sejalan dengan Taksonomi Bloom yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotor. Kurikulum 2013 mata pelajaran IPS mengacu pada Taksonomi
Bloom sebagai dasar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kompetensi Dasar (KD) yang merupakan turunan dari KI ini dalam
penyusunannya juga memperhatikan aspek-aspek tersebut. Keempat aspek tersebut
menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal peserta didik serta ciri
dari suatu mata pelajaran. Kompetensi atau konten yang dikembangkan ini terdiri atas
24
sikap, keterampilan dan pengetahuan. vii KD mata pelajaran IPS kurikulum 2013
secara keseluruhan telah mencakup ketiga ranah pada Taksonomi Bloom yaitu ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Meskipun tiap KD tidak secara langsung
mengandung ketiga ranah tersebut, namun sudah mewakili salah satu dari ranah
Taksonomi Bloom.
Ranah afektif dalam Taksonomi Bloom dikembangkan dalam KI-1 (aspek
spiritual) dan KI-2 (aspek sosial) mata pelajaran IPS kurikulum 2013. Perumusan
kompetensi yang berkenaan dengan sikap spiritual dan sosial dicantumkan pada
kompetensi dasar, namun dalam proses pembelajaran sikap spiritual dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta
didik belajar tentang pengetahuan. Pada ranah kognitif Taksonomi Bloom,
kompetensi kurikulum 2013 dikembangkan pada KI-3 yaitu aspek pengetahuan.
Sedangkan ranah psikomotor dikembangkan pada KI-4 yakni aspek keterampilan. KI-
1 dan KI-2 dalam pencapaiannya melalui proses pembelajaran yang pelaksanaannya
terintegrasi dengan pendekatan saintifik pendidikan karakter, maka dalam perumusan
indikator tidak diperlukan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
25
1. Standar Kompetensi Lulusan adalah seperangkat kompetensi
lulusan yang dibakukan dan diwujudkan dengan hasil belajar
peserta didik Standar ini harus dapat diukur dan diamati untuk
memudahkan pengambilan keputusan bagi guru, dosen, tenaga
kependidikan yang lain, peserta didik, orang tua dan penentu
kebijaksanaan.
Kompetensi inti merupakan elemen baru dalam pendidikan yang
tidak dimiliki oleh kurikulum-kurikulum sebelumnya. Kompetensi
inti dapat diartikan sebagai kualitas yang harus dicapai seorang
siswa melalui proses pembelajaran secara aktif.
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi setiap mata
pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti.
Kompetensi dasar adalah kompetensi yang terdiri atas sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang bersumber pada kompetensi
inti yang harus dikuasai peserta didik dengan memperhatikan
karakter dan kemampuan awal peserta didik serta ciri dari suatu
mata pelajaran.
2. Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap
saling menghormati dalam kemajemukan keluarga
Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota dalam keluarga
dan lingkungan tetangga, serta kerja sama di antara keduanya .
Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku
bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional,
keragaman suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia
3. Dari uraian di atas maka terlihat bahwa Kurikulum 2013 pada
dasarnya sangat aktual diterapkan dalam konteks Indonesia
kontemporer. Hanya saja agar kurikulum ini bisa terlaksana dengan
sukses, maka diperlukan penyiapan perangkat-perangkat yang
diperlukan dengan sebaik-baiknya
26
4. Peraturan menteri Pendidikan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor
20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan menegah menerangkan bahwa standar kompetensi SKL
adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuaan lulusan yang
mencangkup sikap,pengetahuaan dan ketrampilan dan digunakan
sebagai acuan utama pengembangan standar isi SI standar
proses,standar penilaian pendidikan,standar pendidik dan tenaga
kependidikan,standar sarana dan prasarana,standar pengelolaan dan
standar pembiayaan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang
dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Suryati, Ai, dkk. (2019). Analisis Ketercapaian Standar Kelulusan Di SDN 231 Suka Kasih
27
Prastowo,Andi. 2008. Menyusun Rencana Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.
Musfah, Jejen. 2016. Pendidikan Islam: Memajukan Umat dan Memperkuat Kesadaran Bela Negara,
Jakarta: Kencana.
Bahri, Syamsul. “Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya.” Jurnal Ilmiah Islam
Futura 9, no. 1 (2011).
28
29