Anda di halaman 1dari 4

Senyawa Besi (II)

No Perlakuan  Hasil Pengamatan

1 5 tetes larutan ferro diencerkan hingga Orange gelap


5 mililiter Orange pudar
ditambahkan beberapa tetes NaOH Orange dan ada gumpalan coklat
(menyebar) 

2 5 tetes larutan ferro Orange gelap


diencerkan hingga 5 ml Orange pudar 
ditambahkan beberapa tetes NH4OH  Gumpalan lebih kecil dari percobaan
pertama

3 2 tetes NaOH ditambahkan 2 ml FeCl3 Berwarna coklat gelap dan terbentuk


endapan kehitaman

4 Filtrat ditambah 10 tetes HCl NH4OH berwarna kuning bening 


NaOH berwarna orange kuning

5 Ditambahkan masing-masing dua tetes Warna merah kehitaman 


KCN5

6 Ditambahkan masing-masing 2 tetes NH4OH berwarna merah kehitaman


NaOH panas  NaOH berwarna kecoklatan

7 Ditambahkan 5 tetes NaOH Larutan coklat muda dan terdapat endapan


coklat

8 Ditambahkan HNO3 Endapan larut dan larutan berwarna kuning


cerah 

Senyawa Besi (III)

N Perlakuan Hasil Pengamatan


O

1 3 mililiter larutan FeCl3 Terdapat dua lapisan ; lapisan atas berwarna


ditambahkan 3 mililiter larutan kuning dan lapisan bawah berwarna orange
HCl Larutan berwarna kuning, terdapat gelembung
dimasukkan paku kecil dan
dibiarkan 5 menit 

2 Disaring larutan Tidak terdapat endapan 

Pembahasan 
Data pengamatan yang akan di bahas pada kesempatan kali ini didapatkan berdasarkan
percobaan mengenai kimia besi diantaranya senyawa Besi(II) dan Besi (III) yang telah
dilakukan oleh mahasiswa pendidikan kimia pada tahun sebelumnya, Tujuan dari
percobaan ini adalah sama-sama untuk mempelajari beberapa sifat kimia senyawa ferro
dan ferri serta untuk mengetahui cara apakah suatu senyawa mengandung ion ferro atau
ferri.
Besi adalah metal berwarna putih keperakan,  liat, dan dapat dibentuk, biasanya dialam
terdapat sebagai hematit.  Besi merupakan elemen kimiawi yang dapat ditemui hampir di
semua tempat di muka bumi, Pada semua bagian geologis dan semua badan air,  konsep
Fe menodai kain Perkakas dapur. Selain itu juga dapat menimbulkan pengendapan pada
dinding pipa, Pertumbuhan bakteri besi, kekeruhan karena adanya koloidal yang
terbentuk. 
Berdasarkan penuntun praktikum yang ada terdapat dua percobaan yang akan dilakukan
dimana percobaan pertama berjudul senyawa Besi(II) dan percobaan kedua berjudul
senyawa Besi(III), berikut rincian deskripsi mengenai kedua percobaan tersebut.

Senyawa senyawa Besi(II) 


Percobaan mengenai senyawa senyawa Besi(II) Menggunakan tiga tabung reaksi sebagai
pembanding, dimana tabung reaksi 1 diisi dengan larutan ferro, air dan NaOH. Hasilnya
terbentuk endapan dan larutan menjadi berwarna kuning kemerahan atau disebut dengan
orange.Pada tabung reaksi kedua dilakukan pengisian larutan ferro, air dan NH4OH. Hasil
pada tabung reaksi kedua ini adalah terbentuknya endapan yang sedikit dan terdapat
Larutan yang berwarna kuning kemerahan atau orange. Untuk perlakuan pada tabung
terakhir yakni pada tabung reaksi ketiga dilakukan pengisian larutan NaOH dan FeCl3.
Larutan yang dihasilkan menjadi berwarna coklat dan terdapat beberapa endapan
berwarna kehitaman.Endapan yang terjadi Kemudian ditambahkan dengan larutan asam
klorida atau HCl dan kemudian hasilnya endapan tersebut berubah warna menjadi sedikit
bening hingga lama-kelamaan warnanya menghilang atau menjadi bening, Kemudian
dimasukkan Larutan Natrium Hidroksida panas dan larutan akan berubah menjadi orange
kuning atau mengalami korosi. Proses perubahan besi menjadi Besi Berkarat merupakan
salah satu bentuk dari reaksi redoks :
rx
Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, Di mana logam yang teroksidasi
bertindak sebagai anoda dan oksigen yang terlarut di dalam air yang ada pada permukaan
besi bertindak sebagai katode dengan reaksi perkaratan sebagai berikut  :
rx
Korosi merupakan proses elektrokimia pada korosi besi bagian tertentu dari besi itu
berlaku atau bertindak sebagai anode di mana besi mengalami oksidasi.
rx
Ion Besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O2.XH2O yaitu karat besi.

Senyawa-senyawa Besi(III)
Pada percobaan ini, perlakuan pertama yang dilakukan adalah larutan FeCl3 dilarutkan
dengan asam klorida 4N. Fungsi dari penambahan larutan FeCl3 disini sebagai
pengoksidasi dan juga sebagai sampel yang menghasilkan ion Fe3+. Sementara itu HCl
berfungsi melarutkan besi, Larutan yang awalnya berwarna orange berubah warna menjadi
berwarna kuning dan besi berubah warna menjadi larutan berwarna keruh gelap dan
terdapat ion Ferri serta terdapat endapan.
Garam-garam Besi(III) atau Ferri diturunkan dari Oksida Besi(III), Fe2O3. Ini lebih stabil
daripada garam  Besi(III) Bermuatan relatif kecil dengan rapatan muatan 349 cm3. Untuk
low Spin dari 232 Untuk high Spin sehingga mempunyai daya mempolarisasi yang cukup
untuk menghasilkan ikatan berkarakter kovalen, sebagai contoh Besi(III)Klorida berwarna
hitam berupa padatan dengan struktur jaringan kovalen Besi(III)bromida mirip dengan
Besi(III)klorida tetapi Besi(III)idodida tidak dapat diisolasi sebab ion iodida mereduksi
Besi(III) menjadi Besi(II).
rx
semua garam Besi(III) larut didalam air menghasilkan larutan asam dengan pH di bawah
7.
Dalam hal ini semua garam Besi(III) larut didalam air menghasilkan senyawa asam
didalam larutan, kovalen muatan yang relatif tinggi mampu mempolarisasi molekul air
ligan dengan cukup polar, sehingga Molekul air pelarut dapat berfungsi sebagai basa dan
melepaskan Proton jari atom ligan H2SO4 pekat yang panas menghasilkan ion ion
Besi(III) dari belerang dioksida.
rx
dengan asam nitrat encer dingin, terbentuk ion Besi(II) dan amin :
rx
Pada percobaan ion Feri pada paku menghasilkan hasil yang positif yaitu dengan
berubahnya warna larutan menjadi merah dan terdapat endapan abu-abu yang telah
membuktikan bahwa paku mengandung ion Ferri atau  Fe3+.
Di lakukan hal yang sama pula dengan menggantikan paku dengan Zn atau seng yang
mana perlakuannya yaitu dengan penambahan 3 ml FeCl3 dan ditambahkan dengan 5 ml
seng serta dibiarkan selama lebih kurang 5 menit. Hasil yang diperoleh yaitu pada larutan
akan berwarna oranye kecoklatan berubah menjadi warna kuning dan terdapat endapan
putih yang menandakan bahwa larutan mengandung ion Ferri atau dengan penambahan
ion tiosianat dan warna menjadi merah.

Diskusi

Pertanyan pasca
Tuliskan semua Reaksi yang terjadi pada percobaan di atas.
Jawab :

Bandingkan sifat senyawa ferro dan senyawa Ferri yang telah dilakukan di atas!
Jawab :
Menurut literatur perbedaan antara Ferro atau Fe3+ dengan Ferri dapat dilihat pada saat
direaksikan dengan larutan K3Fe(CN) sebagai pereduksi selektif. Fe2+ ditambah
K3Fe(CN) larutan berubah menjadi biru tua dan terdapat endapan FeCl, sedangkan Fe3+
ditambah K3Fe(CN) larutan menjadi hijau tua dan terdapat endapan .
Mengapa ion ferro mudah teroksidasi di udara terbuka, manakah yang lebih stabil ion
ferro dan ferri, jelaskan jawaban saudara!
Jawab : 
Lebih stabil ion ferri karena ion ferro dapat mudah dioksidasi menjadi Besi(III) maka zat
pereduksi yang kuat untuk ketika ion ferro tidak mudah teroksidasi oleh udara, ion ferro
harus dalam suasana sedikit asam stabil ion ferri karena ion Fe3+ merupakan konfigurasi
setengah penuh. Konfigurasi elektron penuh atau setengah penuh lebih stabil daripada
yang tidak.
Fe3+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5

Sebutkan perbedaan senyawa besi dan senyawa seng!


Jawab :
Senyawa besi
 pada suhu kamar berbentuk padat
 penghantar panas yang baik
 berwarna hijau
 titik lebur 1538 °C
Senyawa seng
 pada suhu kamar bersifat getas
 berwarna putih kebiruan
 titik lebur 420 °C

Mengapa logam seng tidak memiliki oksidasi seperti halnya logam besi, jelaskan!
Jawab :
Karena ZN memiliki 1 bilangan oksidasi yakni  +2 Karena ZN pada subkulit 4s memiliki
2 elektron dan pada subkulit 3d memiliki 10 elektron tetapi tidak bisa dilepaskan sehingga
hanya melepaskan 2 elektron.

Kesimpulan.
Garam Besi(II) berhidrar mengandung ion [Fe(H2O)6]2+ yang berwarna pucat kehijauan
jika teroksidasi menjadi Besi(III)dengan berwarna kuning kecoklatan.
Besi murni cukup rekatif dengan udara lembab mudah teroksidasi memberikan Besi(III)
Besi bersifat mudah berkarat dengan oksigen dan air dengan adanya HNO3 encer panas
maka besi menjadi Fe3+.
Ion besi yang terbentuk pada anode teroksidasi membentuk ion besi 3 kemudian
membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3.7H2O yaitu karat besi. 

Anda mungkin juga menyukai