Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2121-2130 http://j-ptiik.ub.ac.id

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Poli Gigi


(Studi Kasus : Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan
Kabupaten Madiun)
Dzurriyatul Iflahah1, Ismiarta Aknuranda2, Nanang Yudi Setiawan3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1riyatul.95@gmail.com, 2i.aknuranda@ub.ac.id, 3nanang@ub.ac.id

Abstrak
Puskesmas merupakan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas Sumbersari mempunyai
4 poli. Dari 4 poli tersebut, hanya poli gigi yang belum mempunyai sistem informasi rekam medis.
pencatatan rekam medis pasien dilakukan dengan manual dengan mencatat diagnosa / keluhan dan
pengobatan di kartu rekam medis. Dengan pencatatan rekam medis secara manual ini tidak jarang terjadi
kerusakan atau hilangnya kartu rekam medis, lamanya waktu pencarian dan pembuatan kartu rekam
medis, dan terjadinya pengulangan data saat memindahkan data register pasien dari buku register ke
Microsoft Excel. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan sistem informasi rekam medis
berbasis komputer. Tujuan dari penelitian ini yaitu memodelkan proses bisnis, menganalisis spesifikasi
persyaratan dan perancangan sistem, merancang antarmuka sistem, serta melakukan evaluasi terhadap
hasil spesifikasi persyaratan dan perancangan. Dalam melakukan analisis dan perancangan sistem
informasi tersebut, peneliti menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis and Design. Dalam
proses analisis dan desainnya menggunakan bahasa pemodelan Unified Modelling Language. Evaluasi
pada penelitian ini menggunakan Requirements Configuration Structure dan Decision table. Hasil dari
penelitian ini berupa pemodelan proses bisnis saat ini dan usulan, daftar pemangku kepentingan dan
pengguna, daftar kebutuhan pengguna, fitur, daftar persyaratan sistem, model use case, perancangan
sistem serta evaluasi.
Kata kunci: sistem informasi, rekam medis, poli gigi, puskesmas, Object Oriented Analysis and Design,
requirement configuration structure, decision table.
Abstract
Community health centers(Puskesmas) is one of the most important health services in Indonesia.
Puskesmas is a Regional Technical Implementation Unit District / City that have a responsible for
organizing health development in a work area. Puskesmas Sumbersari has 4 poly, from these poly, only
dentist which have not yet medical record information system. The recording of the patient's medical
records is still using manual system by recording the diagnosis / complaint and treatment on the patient's
medical record card. With manual medical records archiving is often occurred of damage or loss of
patient medical record card, duration of search time and the manufacture of medical record card, and
increase the possibility of repetition of data when moving patient’s register data from register book to
Microsoft Excel. To resolve these problems, a computerized patient-based medical record information
system is required to improve the quality of Puskesmas service to patients and to helping doctors in
managing medical records data of dental patient of Puskesmas Sumbersari. The purpose of this research
is to modeling the business process, analyze the system requirements and design specifications,
designing the system interface, and evaluate the results of the requirements specification and design. In
the making of analysis and design of information systems, researchers use the method of Object Oriented
Analysis and Design which mean in the process of analysis and design using modeling language in the
form of Unified Modeling Language. After doing the analysis and design, researcher has to do the
evaluation of consistency design in the form of Requirements Configuration Structure and Decision
table.
Keywords: information system, medical record, dental, community health center, Object Oriented Analysis and
Design, requirement configuration structure, decision table.

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 2121
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2122

perancangan berupa Requirements


1. PENDAHULUAN Configuration Structure dan Decision table.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
2. Landasan Kepustakaan
adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
yang sangat penting di Indonesia. Berdasarkan
2.4 Pemodelan Proses Bisnis
keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas merupakan Proses bisnis adalah suatu kumpulan
Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) aktivitas yang saling terkait yang mempunyai
Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab tujuan untuk menciptakan keuntungan bagi suatu
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di organisasi. Proses bisnis terdiri dari kumpulan
suatu wilayah kerja. Puskesmas Sumbersari aktivitas yang dilakukan secara terkoordinasi
terletak di Kabupaten Madiun dan masuk dalam untuk mencapai suatu tujuan bisnis. Pemodelan
wilayah kerja Sumbersari, Kecamatan Saradan. proses bisnis merupakan sebuah metode untuk
Puskesmas ini buka 24 jam karena adanya menganalisis, merancang aliran proses bisnis.
pelayanan UGD, rawat inap dan persalinan. Pemodelan proses yang dilakukan secara
Selain itu, untuk pelayanan rawat jalan, di berulang, jelas dan transparan akan
puskesmas sumbersari ini terdapat 4 poli, yaitu memudahkan dalam menganalisis dan membuat
poli umum, gigi, kesehatan ibu dan anak (KIA), perubahan proses bisnis (Bizagi, 2015). Proses
dan gizi. bisnis dapat digambarkan dengan model proses
Menurut hasil wawancara dengan kepala bisnis yang disajikan kedalam suatu diagram
puskesmas Sumbersari, dari 4 poli tersebut, proses bisnis (Weske,2007). Business Process
hanya poli gigi yang belum mempunyai sistem Modeling and Notation atau biasa disingkat
informasi pencatatan rekam medis. pencatatan dengan BPMN merupakan representasi grafis
rekam medis pasien masih dilakukan dengan yang digunakan untuk memodelkan proses
cara manual dengan mencatat diagnosa / keluhan bisnis. Tujuan utama dari BPMN adalah untuk
dan pengobatan di kartu rekam medis pasien. menyediakan notasi yang mudah dipahami oleh
Dengan pencatatan rekam medis secara manual semua pelaku bisnis (OMG,2013).
ini tidak jarang terjadi kerusakan atau hilangnya
kartu rekam medis pasien, lamanya waktu 2.2 Sistem Informasi
pencarian dan pembuatan kartu rekam medis, Sistem informasi adalah kombinasi dari
dan meningkatkan kemungkinan pengulangan orang, perangkat keras, perangkat lunak,
data saat memindahkan data register pasien dari jaringan komunikasi, sumber data, kebijakan dan
buku register ke Microsoft Excel (Sri, 2017). prosedur yang menyimpan, mengambil,
Untuk mengatasi permasalahan–permasalahan mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
tersebut, diperlukan sistem informasi rekam sebuah organisasi (O’brien dan Marakas, 2010).
medis pasien berbasis komputer. Dengan adanya
sistem informasi tersebut diharapkan dapat 2.3 Object Oriented Analysis and Design
meningkatkan kualitas pelayanan petugas (OOAD)
Puskesmas terhadap pasien dan membantu
dokter dalam mengelola data rekam medis Object Oriented Analysis and Design atau
pasien poli gigi Puskesmas Sumbersari. biasa disingkat OOAD adalah metode analisis
Tujuan dari penelitian ini yaitu memodelkan dan perancangan yang menggunakan konsep
proses bisnis, menganalisis spesifikasi berorientasi objek. Menurut Kendall dan
persyaratan dan perancangan sistem, merancang Kendall (2011). OOAD merupakan sebuah
antarmuka sistem, serta melakukan evaluai pendekatan untuk memikirkan suatu masalah
terhadap hasil spesifikasi persyaratan dan dengan menggunakan model yang dibuat
perancangan. Dalam melakukan analisis dan menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar
perancangan sistem informasi, peneliti pembuatannya adalah objek yang merupakan
menggunakan metode Object Oriented Analysis kombinasi antara struktur dasar dan perilaku
and Design (OOAD) dimana dalam proses dalam satu entitas.
analisis dan desainnya menggunakan bahasa
pemodelan yang berupa Unified Modelling 2.4 IBM Marstering OOAD
Language (UML). Setelah melakukan analisis IBM mastering OOAD merupakan panduan
dan perancangan dilakukan evaluasi konsistensi untuk melakukan analisis dan perancangan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2123

sistem dengan menggunakan OOAD yang akan


digunakan dalam penelitian ini adalah panduan
yang dipublikasikan oleh International Business
Machine (IBM) Software Group. IBM
menggunakan UML 2.0 untuk melakukan
analisis dan perancangan sistem. Dalam panduan
tersebut, IBM menerapkan konsep best practice
dalam mengembangkan sebuah sistem. Best
practice merupakan kumpulan dari pendekatan
pengembangan perangkat lunak yang digunakan
dalam kombinasi untuk mengatasi penyebab
masalah dari pengembangan perangkat lunak
(IBM, 2004).

2.5 Analisis Sistem Informasi


Analisis sistem informasi adalah penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
komponen – komponennya untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai
permasalahan dan segala kebutuhan yang Gambar 1 Medodologi Penelitian
diinginkan sehingga dapat diusulkan perbaikan–
perbaikannya (jogiyanto, 1995). Analisis sistem Dalam penelitian ini, tahap pertama yang
informasi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan yaitu, studi literatur merupakan tahap
yaitu identifikasi pemangku kepentingan, dan mencari, mempelajari dan menyusun teori dasar
pengguna, analisis permasalahan, identifikasi dan referensi yang mendukung analisis dan
fitur, identifikasi persyaratan sistem, dan perancangan sistem yang dibuat. Setelah itu
identifikasi kedudukan produk, serta pemodelan menganalisis masalah yang ada di Puskesmas
use case. Sumbersari yang diketahui dari hasil
wawancara. Tahapan selanjutnya yaitu
2.6 Perancangan Sistem Informasi melakukan pengumpulan data dengan
Perancangan sistem informasi merupakan wawancara dan observasi.
proses dimana analisis diterjemahkan menjadi Setelah mendapatkan data, lalu dilakukan
blueprint untuk membangun perangkat lunak. analisis pemodelan proses bisnis yang meliputi
Perancangan menciptakan representasi atau proses bisnis saat ini dan yang diusulkan analisis
model perangkat lunak, tetapi tidak seperti persyaratan yang terdiri dari identifikasi
model persyaratan (yang berfokus pada pemangku kepentingan, analisis permasalahan,
menggambarkan data yang diperlukan, fungsi identifikasi persyaratan sistem, dan pemodelan
dan perilaku), model perancangan menyediakan use case. Sedangkan pada tahap perancangan
detail tentang arsitektur perangkat lunak, sistem dilakukan aktuvitas pemodelan kelas
struktur data, antarmuka, dan komponen yang analisis, analisis arsitektur, sequence diagram,
diperlukan untuk mengimplementasikan sistem class diagram, perancangan basis data, dan
(Pressman, 2010). perancangan antarmuka sistem.
Selanjutnya konsistensi pendefinisian
3. METODOLOGI PENELITIAN persyaratan akan dievaluasi dengan
menggunakan requirement configuration
Metodologi yang dilakukan pada penelitian structure. Sedangkan untuk mengevaluasi
ini dapat dilihat pada gambar 1 konsistensi artefak perancangan menggunakan
decision table.

4. PEMODELAN PROSES BISNIS DAN


ANALISIS PERSYARATAN

4.1 Identifikasi Pemangku Kepentingan


Pada tahapan ini akan dilakukan deskripsi

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2124

Gambar 2 Proses Bisnis Saat ini

dan identifikasi tipe pemangku kepentingan manual tanpa menggunakan sistem informasi.
yang mempengaruhi sistem dan juga terlibat
dalam pembuatan sistem. Pada Tabel 2 4.3 Analisis Permasalahan
merupakan tipe pemangku kepentingan dari Pada tahap ini dilakukan untuk mengetahui
sistem informasi rekam medis poli gigi masalah yang perlu diselesaikan berdasarkan
Puskesmas Sumbersari. wawancara yang telah dilakukan. Tabel 3 adalah
Tabel 2 Tipe Pemangku Kepentingan pernyataan masalah sistem informasi.
Contoh yang Tabel 3 Pernyataan Masalah
No Tipe Deskripsi
Relevan
Masalah 1. Rekam medis pasien yang masih manual yaitu
1 Pengguna Setiap orang Petugas Loket, dalam lembaran kertas yang diletakkan di dalam
yang Dokter Gigi, dan map.
menggunakan Admin 2. Pencarian kartu rekam medis (data pasien) yang
sistem lama
informasi 3. Penambahan data pasien masih manual dengan
rekam medis ditulis di kertas
poli gigi 4. Daftar register pasien masih manual yaitu dengan
2 Authority Pihak instansi Puskesmas menggunakan buku besar (buku pembukuan)
atau organisasi Sumbersari Mempeng Kinerja pegawai Puskesmas Sumbersari
yang aruhi
bertanggung Dampak 1. Rekam medis pasien yang masih manual dalam
jawab dan Masalah bentuk kertas menyebabkan rawan rusak dan
mempunyai hilang, karena pasien sendiri yang menyerahkan
otoritas pada kartu rekam medis tersebut ke poli gigi.
sistem 2. Waktu pelayanan kepada pasien yang lama karena
informasi harus mencari satu persatu kartu rekam medis
rekam medis (data pasien) yang ada di rak kartu rekam medis
poli gigi menyebabkan lamanya waktu pelayanan pasien.
3 Pengembang Sekelompok Analis dan 3. Menambah data pasien dengan manual
orang yang programer menyebabkan lamanya waktu pelayanan, dan
bertugas dan menghabiskan banyak kertas.
bertaggung 4. Daftar register pasien juga rawan rusak dan hilang.
jawab dalam Selain itu juga memungkinkan terjadinya
pengembangan pengulangan data pada saat pelaporan pada dinas
sistem kesehatan, karena harus memindahkan data
pasien dari buku tersebut ke microsoft excel.
Solusi 1. Menyediakan sistem yang mampu mempermudah
4.2 Pemodelan Proses Bisnis Pelayanan dokter dalam mengelola data rekam medis pasien
Pasien Poli Gigi Saat Ini poli gigi.
2. Menyediakan sistem yang dapat mempermudah
Gambar 2 merupakan proses bisnis saat ini proses pencarian data data pasien , mempercepat
puskesmas sumbersari. Pada proses bisnis saat pelayanan kepada pasien dan meningkatkan
ini, semua aktivitas dilakukan dengan cara kinerja pegawai.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2125

3. Menyediakan sistem yang mampu mempermudah Tabel 4 Fitur Sistem


proses penambahan pasien.
4. Menyediakan sistem yang mampu mempermudah No Kode Deskripsi Nama Fitur
pengelolaan data register pasien secara aman dan Fitur
mempermudah dalam melakukan perekapan data 1 F-02 Sistem harus Mengelola
sebelum melakukan pelaporan pada dinas menyediakan data rekam
kesehatan.
fitur untuk medis
melakukan
4.4 Proses Bisnis Usulan Pelayanan Pasien pengelolaan
Poli Gigi data rekam
medis.
Pada tahapan ini akan dijelaskan tentang 2 F-06 Sistem harus Melakukan
proses bisnis pelayanan pasien poli gigi menyediakan pencarian
Puskesmas Sumbersari yang diusulkan dengan fitur untuk data rekam
menggunakan sebuah sistem informasi. Gambar melakukan medis
3 merupakan proses bisnis usulan. pencarian data
rekam medis
Pada proses bisnis yang diusulkan, ada
sesuai dengan
beberapa perubahan dan penambahan aktivitas. kata kunci yang
Pada aktivitas yang berwarna merah dimasukkan.
menunjukkan aktivitas yang dilakukan dengan
menggunakan sistem informasi. 4.5.1 Persyaratan Fungsional
Persyaratan fungsional merupakan fungsi
4.5 Fitur Sistem atau layanan yang mereprentasikan tujuan dari
pengguna ketika akan menggunakan sistem, dan
Pada fitur sistem ini mendeskripsikan menggambarkan apa yang harus bisa dilakukan
tentang apa saja yang dapat dilakukan oleh oleh sistem. Persyaratan fungsional dari sistem
sistem atau kemampuan yang terdapat pada informasi rekam medis poli gigi Puskesmas
sistem yang akan dirancang secara umum. Sumbersari dapat dilihat pada tabel 5.
Analisis fitur ini dilakukan berdasarkan
kebutuhan pengguna yang telah dianalisis
sebelumnya. Tabel 4 merupakan fitur dari sistem
informasi rekam medis poli gigi Puskesmas
Sumbersari.

Gambar 3 Proses Bisnis Usulan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2126

Tabel 5 Persyaratan Fungsional informasi rekam medis poli gigi.


Kode Tabel 7 Pernyataan Posisi Produk
Kode Kode
No Lengkap Deskripsi
Fitur Persyaratan Target Puskesmas Sumbersari Kecamatan Saradan
Persyaratan
1 F-02 SRS-F-02 F02-SRS-F- Sistem Pengguna Kabupaten Madiun
02.1 menyediakan Yang Petugas loket yang melakukan pelayanan
fungsi untuk Melakukan terhadap pasien, dan dokter gigi yang
dapat melakukan pemeriksaan terhadap pasien
menambahkan dan mencatat pada rekam medis
data pada rekam Produk Sistem informasi rekam medis poli gigi
medis pasien. merupakan sistem informasi berbasis web
F02-SRS-F- Sistem yang digunakan untuk membantu dalam
02.2 menyediakan proses pencatatan rekam medis pasien poli
fungsi untuk gigi di Puskesmas Sumbersari Kecamatan
melakukan Saradan Kabupaten Madiun
perubahan pada Kemampuan Mampu membantu mempermudah dalam
data rekam medis Produk melakukan proses pencarian, penyimpanan,
pasien. dan pencatatan rekam medis pasien, serta
F02-SRS-F- Sistem perekapan data pasien.
02.3 menyediakan Tidak Seperti Proses bisnis yang sedang berjalan pada
fungsi untuk Puskesmas Sumbersari saat ini, proses
menghapus data pencatatan rekam medis pasien dilakukan
rekam medis dengan cara manual dengan mencatat pada
pasien. kartu rekam medis, dan menyimpannya
2 F-05 SRS-F-05 F05-SRS-F- Sistem secara manual di rak rekam medis.
05.1 menyediakan Pencarian kartu rekam medis juga dilakukan
fungsi untuk dengan manual sehingga memakan banyak
dapat melakukan waktu
pencarian data Produk Kami Menyediakan sistem yang dapat mencatat,
pasien sesuai menyimpan, dan mencari data rekam medis
dengan kata pasien dengan mudah dan cepat.
kunci yang
dimasukkan oleh
pengguna. 4.6 Pemodelan Use Case
4.5.2 Persyaratan Non Fungsional 4.6.1 Use Case Diagram
Persyaratan non fungsional ini dapat Gambar 4 merupakan use case diagram
dideskripsikan sebagai sekumpulan batasan, sistem informasi rekam medis Puskesmas
karakteristik, dan properti pada sistem, baik Sumbersari.
dalam lingkungan pengembangan maupun
operasional. Pada penelitian ini kebutuhan non
fungsional hanya didefinisikan pada tahap
analisis persyaratan saja dan tidak dilanjutkan
sampai tahap perancangan dan pengujian.
Persyartaan non fungsional dari sistem informasi
rekam medis poli gigi Puskesmas Sumbersari
dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6 Persyaratan Non Fungsional
Kode
No Deskripsi Kebutuhan
Fungsi
1 F-14 Sistem dapat diakses 24 jam sehari
dan 7 hari seminggu jika tidak
terjadi gangguan
2 F-15 Sistem menyediakan informasi
secara real-time

4.5.3 Pernyataan Posisi Produk


Pernyataan posisi produk ini menjelaskan
Gambar 4 Use Case Diagram
mengenai kemampuan dan penjelasan produk
secara umum dan sederhana yang mencakup
manfaat dan kemampuan sistem. Pada Tabel 7
merupakan pernyataan posisi produk dari sistem

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2127

5. ANALISIS DAN PERANCANGAN

5.1 Perancangan Arsitektur


Perancangan arsitektur pada Sistem
Informasi Rekam Medis Poli gigi Puskesmas
Sumbersari ini menggunakan arsitektur Model,
View, Controller (MVC). Gambar 5 berikut ini
merupakan gambaran bagaimana arsitektur dari
sistem informasi rekam medis poli gigi
Puskesmas Sumbersari.

Gambar 7 Unifikasi Kelas Analisis

5.3 Elemen Desain


Pada elemen desain, kelas analisis yang
Gambar 5 Perancangan Arsitektur didapatkan dari persyaratan sistem yang telah
didefinisikan sebelumnya diidentifikasi dan
5.2 Kelas Analisis dipetakan kedalam elemen perancangan. Tabel 8
Kelas analisis dari use case mendefinisikan merupakan pemetaan kelas analisis ke dalam
kelas-kelas yang digunakan oleh setiap use case, elemen perancangan.
yang terdiri dari boundary, controller, dan entity Tabel 8 Elemen Desain
yang saling berhubungan. Gambar 6 merupakan
salah satu kelas analisis dari use case. No Kelas Analisis Elemen Desain
1. Form_KelolaPasien V_Form_TambahPasien
V_Form_EditPasien
2. V_Daftar_Pasien
Data_Pasien
V_Detail_Pasien
3. Pasien_Controller C_Pasien
Gambar 6 Kelas Analisis 4. Pasien M_Pasien
5.2.1 Unifikasi Kelas Analisis
Unifikasi kelas analisis ini dilakukan untuk 5.4 Sequence Diagram
memastikan bahwa kelas analisis yang telah Sequence diagram menggambarkan
didefinisikan sebelumnya tidak ada duplikasi. interaksi antar objek dalam use case dan
Gambar 7 merupakan unifikasi kelas analisis menjelaskan mengenai urutan proses yang
dari sistem. dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan
use case. Penggambaran interaksi ini
disesuaikan dengan spesifikasi use case. Gambar
8 merupakan salah satu sequeance diagram.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2128

Gambar 10 Perancangan Basis Data


Gambar 8 Sequence Diagram
5.7 Perancangan Antarmuka
5.5 Perancangan Kelas Perancangan antarmuka ini mempunyai
tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran
Perancangan kelas dilakukan setelah
antarmuka sistem dalam melakukan interaksi
mengidentifikasi elemen perancangan dari
dengan pengguna. Gambar 11 merupakan
kelas-kelas yang telah dianalisis sebelumnya.
perancangan antarmuka halaman.
Pada penelitian ini perancangan kelas
digambarkan dengan diagram kelas dengan tipe
model, view dan controller. Gambar 9
merupakan kelas diagram dari sistem.

Gambar 11 Perancangan Antarmuka

6. EVALUASI

6.1 Consistency Analysis: Requirement


Configuration Structure
Gambar 9 Diagram Kelas
Requirement configuration structure
5.6 Perancangan Basis Data merupakan sebuah framework dari consistency
analysis yang digunakan sebagai tools untuk
Perancangan basis data dilakukan dengan melakukan pengujian konsistensi perancangan
tujuan merancang basis data yang dibuat agar yang berfokus pada konsistensi dari
keluaran dari program sesuai dengan apa yang pendefinisian kebutuhan sebelum melakukan
diharapkan. Perancangan basis data ini perancangan sistem.
direpresentasikan dengan physical data model
yang dapat dilihat pada gambar 10 dibawah ini. 6.1.1 Layer and Configuration Items
Komponen layer and configuration
structure memiliki empat jenis layer yang
merupakan masukan awal dalam proses ini.
Empat jenis layer yang harus ditentukan
sebelum melakukan pengujian konsistensi
perancangan yaitu :
1. Business Layer
Input untuk layer ini dapat diperoleh dari
dokumen ataupun proses yang berjalan pada

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2129

suatu organisasi. yang telah dilakukan sebelumnya akan


2. Process Layer dijelaskan pada tabel 9 Berikut ini
Input untuk layer ini diperoleh dari proses Tabel 9 Hasil Penilaian Condition Stubs
bisnis usulan yang telah didefinisikan No Condition Stubs Nilai
sebelumnya pada bab empat.
1 C1 Apakah perancangan sequence
Y
3. Requirements Layer diagram sesuai dengan use case?
Input untuk layer ini diperoleh dari 2 C2 Apakah perancangan kelas berupa
persyaratan sistem yang telah didefinisikan diagram kelas sesuai dengan use Y
case?
sebelumnya pada bab empat.
3 C3 Apakah perancangan basis data
4. Specifiation Layer
berupa database schema sesuai Y
Input untuk layer ini diperoleh dari use case dengan use case?
yang telah didefinisikan pada bab empat. 4 C4 Apakah perancangan antarmuka
Y
pengguna sesuai dengan use case?
6.1.2 Configuration Structure
Pada tahap ini, inputan pada masing-masing
layer dimasukkan kedalam tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa artefak
perancangan pada sistem informasi rekam medis
6.1.3 Consistency Analysis poli gigi Puskesmas Sumbersari ini sudah
Pada tahap ini inputan dari setiap layer konsisten.
dipetakan dan dihubungkan antar layer untuk
mengetahui konsistensinya. 7. KESIMPULAN

6.1.4 Requirement Consistency Index (RCI) Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
Setelah dilakukan tahapan-tahapan diatas, sebagai berikut :
lalu hasilnya akan dihitung dengan requirement 1. Analisis proses bisnis yang dilakukan dalam
consistency index (RCI) dengan perhitungan penelitian ini mencakup analisis proses bisnis
sebagai berikut, dimana A adalah jumlah elemen yang sedang diterapkan saat ini dan analisis
kebutuhan yang konsisten, B adalah jumlah total proses bisnis yang diusulkan. Pada proses
elemen kebutuhan, dan C adalah jumlah elemen bisnis saat ini aktivitas pelayanan pasien poli
kebutuhan yang tidak terdefinisikan secara gigi dilakukan secara manual tanpa
benar: menggunakan sistem. Pada proses bisnis
Diketahui : A =51, B=51, C=0 usulan terdapat penambahan dan perubahan
A aktivitas proses bisnis.
𝑅𝐶𝐼 = (B+C) × 100% (1)
2. Analisis persyaratan pada penelitian ini
51 dilakukan dengan mempertimbangkan proses
= × 100% = 100% bisnis usulan. Dalam penelitian ini analisis
(51 + 0)
persyaratan terdiri dari analisis pemangku
Berdasarkan hasil perhitungan yang kepentingan dan pengguna, analisis
dilakukan di atas, diperoleh nilai 100% untuk kebutuhan pengguna, fitur sistem,
persentase konsistensi dari pendefinisian persyaratan fungsional dan non fungsional,
kebutuhan sistem informasi. Yang berarti bahwa pemodelan use case serta spesifikasi use
komponen perancangan sistem informasi ini case.
sudah konsisten. 3. Analisis dan perancangan sistem informasi
dalam penelitian ini terdiri dari kelas analisis
6.2 Decision Table dari use case, pemetaan kelas analisis ke
Decision table digunakan untuk mekanisme analisis, unifikasi kelas analisis,
mengevaluasi konsistensi dari perancangan identifikasi elemen perancangan,
sistem, yang berfokus pada konsistensi artefak perancangan use case berupa sequence
perancangan sistem. Decision table terdiri dari diagram, perancangan kelas berupa class
empat komponn, yaitu : condition stubs, diagram, perancangan basis data dan
condition entries, action stubs, dan action perancangan antarmuka sistem yang
entries. disesuaikan dengan hasil analisis persyaratan
Hasil penilaian dari empat condition stubs yang telah dilakukan sebelumnya.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2130

4. Hasil evaluasi konsistesi pendefinisian


kebutuhan dari Requirement Configuration
Stucture yang telah dilakukan sebelumnya
diperoleh hasil akhir berupa Requirement
Consistency Index (RCI) dengan nilai 100%.
Hal ini menandakan pendefinisian kebutuhan
fungsional sistem sudah konsisten.
Sedangkan untuk hasil evaluasi konsisten
artefak perancagan dari Decision Table
menghasilkan jawaban iya (Y) untuk masing-
masing condition stub. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa artefak perancangan
sistem informasi sudah konsisten.

DAFTAR PUSTAKA
Bizagi, 2015. BPMN by Example : Bizagi suite.
Bizagi. Tersedia melalui
<resources.bizagi.com/docs/BPMNByEx
ampleENG.pdf>
IBM Software Group, 2004. DEV475 Mastering
Object-Oriented Analysis and Design with
UML 2.0. United States: IBM Rational
Software.
Jogiyanto, H.M., 1995. Metodologi Penelitian
Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
128/Menkes/II/2004 tentang kebijakan
utama Pusat Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : Kementrian Republik Indonesia.
Kendall, K.E dan Kendall, J.E., 2011. Systems
Analysis and Design. 8th ed. New Jersey:
Pearson Education, Inc.
Object Management Group (OMG), 2013. OMG
Object Mangement Group. Tersedia di:
<http://www.omg.org/spec/BPMN/2.0/P
DF/>.
O'Brien, J. A. & Marakas, G. M., 2010.
Intoduction to Information System. 15th
penyunt. s.l.:s.n.
Pressman, R. S., 2010. Software Engineering - A
practitioner's approach. 7th penyunt.
Boston: McGraw-Hill.
Weske, M., 2007. Business Process
Management Concept, Languages,
Architertures. New York: Springer-
Verlag Berlin Heidelberg.Engineers and
Computer Scientists, 16-18 March, Hong
Kong.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai