Anda di halaman 1dari 16

Inkompatibilitas Obat

Nama Kelompok :

1. Anggi Alhamdini

2. Dhian Rachma M

3. Iriana Murdiastutik

4. Sunarni

5. Wida Arianti

6. Riska Fiana D
Pokok Pembahasan

Contoh-contoh
Obat yang
Penanganan Mengalami
Inkompatibilita Inkompatibilita
s s
Macam-macam
Inkompatibilita
Pengertian s
Inkompatibilita
s
Pengertian
Inkompatibilitas
 Inkompatibilitas adalah suatu fenomena fisika
kimia seperti presipitasi terkait konsentrasi, dan
reaksi asam basa dengan manifestasi produk hasil
reaksi berupa perubahan status fisik atau
keseimbangan protonasi-deprotonasi.
 Inkompatibilitas terjadi diluar tubuh (sebelum obat
diberikan/diminum) antara obat yang tidak dapat
dicampur (inkompatibel).
 Pencampuran obat yang demikian ini menyebabkan
terjadinya interaksi langsung secara fisika atau kimia,
yang hasilnya mungkin terlihat sebagai
pembentukan endapan, perubahan warna, dan lain-
lain, atau mungkin juga tidak terlihat dan interaksi ini
biasanya akan berakibat in aktivasi obat.
Macam-macam Inkompatibilitas
1. Inkompatibilitas fisik
 peristiwa terjadinya perubahan-perubahan yang

tidak diinginkan pada waktu mencampurkan obat

atau bahan obat secara fisika tanpa ada perubahan

susunan kimianya. Bahan obat yang dicampurkan

tidak menghasilkan suatu campuran yang homogen

dan efek yang tidak sesuai dengan tujuan terapi.


Inkompatibilatas Fisik :

1. Obat tidak dapat larut (insolubility)

2. Obat tidak dapat campur (immiscibility)

3. Terjadinya pengendapan secara fisika (precipitation)

4. Terjadinya pencairan zat padat (liquifaction)

5. Pemadatan (solidification)

6. Adsorpsi (adsorption)
2. Inkompatibilitas Kimia
 peristiwa terjadinya perubahan-perubahan yang tidak
diinginkan pada waktu mencampurkan obat atau bahan
obat karena reaksi kimia sehingga terjadi perubahan
susunan kimia. Bahan obat yang dicampurkan tiak
memberikan hasil yang homogen dan efek yang tidak
sesuai dengan tujuan terapi.
 Inkompatibilitas Kimia :
1. Pengendapan
2. Asam dengan basa
3. Oksidasi atau reduksi
4. Terjadinya perubahan warna
5. Terjadinya peruraian
6. Reaksi dengan sediaan galenik
3 . Inkompatibilitas Farmasetis
 Dapat terjadi baik pada sediaan padat seperti sediaan
pulveres, pulvis, kapsul,pil, suppositoria, maupun
sediaan semi padat seperti unguenta dan sediaan cair.
 Inkompatibilitas Farmasetis :
1. Terjadinya peruraian (deterioration)
2. Perubahan warna
3. Pengendapan (praecipitation)
4. Produk yang dihasilkan kurang atau tidak memuaskan
(product unsatisfactory)
4. Inkompatibilitas Terapetik
 Bila obat yang satu dicampur atau dikombinasikan
dengan obat lain akan mengalami perubahan-perubahan
sedemikian rupa sehingga sifat kerjanya dalam tubuh
berlainan dari yang diharapkan.
 Kondisi ini bisa dilihat dari resep obat seperti :
1. Obat salah (Kontra Indikasi)
2. Dosis tidak sesuai
3. Interaksi Obat :
a. Meningkatkan efek dari kombinasi obat
b. Mengurangi efek dari kombinasi obat
Contoh Inkompatibilitas
(1)
Demacolin dengan salah satu kandungannya adalah
Pseudoefedrin dan vitamin B kompleks (B1,B2, B6, B12,
nikotinamid, dan Ca Pantotenat) yang apabila dicampur
menyebabkan terjadinya inkompatibilitas. Hal ini disebabkan
karena adanya interaksi antara Pseudoefedrin dengan vitamin
B1 dan B2, dimana pada saat penggerusan Pseudoefedrin
mengikat air di udara sehingga menyebabkan campuran
vitamin B1 dan B2 menjadi tak tercampurkan. Vitamin B1 dan
B2 menjadi tak tercampurkan ketika berada dalam larutan atau
dalam keadaan basah
Contoh Inkompatibilitas
(2)
Inkompabilitas farmasetis pada sediaan supositoria yang
dapat timbul adalah :
 Adanya obat yang dapat menurunkan ataupun
menaikkan titik lebur basis oleum Cacao,
 adanya obat atau larutan obat yang tidak dapat campur
dengan basis supositoria atau supositorianya menjadi
lunak.
Penanganan
Inkompatibilitas
Pengatasan yang dapat dilakukan apabila terjadi inkompatibilitas
farmasetis antara lain dengan cara :
1. Memodifikasi urutan campuran
2. Penggantian bentul obat (eksipien)
3. Merubah bahan pelarut
4. Merubah volume
5. Pembuatan emulsi
6. Pembuatan suspensi
7. Penambahan/pengurangan bahan
8. Pemisahan obat secara langsung/tidak langsung
Penanganan
Inkompatibilitas
Khusus untuk suppositoria, pengatasannya dapat
dilakukan dengan :
1. Penambahan bahan yang dapat mempengaruhi titik
lebur
2. Penambahan bahan yang dapat membantu campurnya
obat dengan basis suppositoria
3. Mengganti dengan dosis yang cocok

Anda mungkin juga menyukai