PENDAHULUAN
A. Deskripsi Proyek
1. Latar Belakang Proyek
Perkembangan Investasi yang cepat sangat menjadi perhatian,
khususnya dalam bidang Teknik Sipil dan Bangunan. Daerah Khusus
Ibukota Jakarta merupakan salah satu kota yang memiliki pergerakan
Industri Pembangunan dengan sangat cepat dan pesat di Indonesia. PT.
Lippo Karawaci, Tbk merupakan salah satu perusahaan bisnis berbasis
properti yang sedang melangsungkan pembangunan hunian mixed-used
building yang bekerja sama dengan PT. Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk
proyek yang sedang dikerjakan yaitu Holland Village dan bertempat di
Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Holland Village merupakan integrated development project yang
yang berdiri diatas lahan seluas 4,6 hektar (Ha), dengan nilai proyek
mencapai Rp. 5.000.000.000.000 (Lima Triliun Rupiah). Proyek ini terdiri
dari 2 menara Apartemen, Podium / mall, Rumah Sakit, Office Tower,
Hotel dan Sekolah. Holland Village memiliki akses yang sangat strategis
karena terletak di persimpangan besar Cempaka Putih, disamping jalan Tol
Wiyoto Wiyono, serta daerah yang padat dan ramai.
2. Tujuan Proyek
Tujuan Pembangunan Holland Village antara lain yaitu :
1. Menciptakan SDM yang maju dan unggul.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya Kota
Jakarta.
3. Menjadikan sarana investasi prospektif bagi para investor yang
menginginkan nilai tambah di wilayah Cempaka Putih Jakarta.
4. Menciptakan sinergi strategis dengan vendor, mitra bisnis, dan
klien.
1
2
3. Manfaat Proyek
Manfaat Proyek Holland Village adalah :
1. Memudahkan masyarakat sekitar Jakarta khususnya Cempaka
Putih Jakarta Pusat menjadi tempat hang-out dimana
didalamnya terdapat kafe, resto, dan bookstore.
2. Menyediakan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang
kesehatan, pendidikan, pusat perbelanjaan dan hunian serta
perkantoran bagi para pebisnis.
3. Menjadikan pelopor dalam dalam pengembangan metode kerja,
peralatan, dan teknologi serta sistem manajemen terintegrasi.
4. Biaya Proyek
Biaya anggaran pembangunan proyek Holland Village Cempaka
Putih dengan nilai kontrak kurang lebih sebesar Rp. 5.000.000.000.000.-
(Lima Triliun Rupiah). Total anggaran biaya pembangunan struktur yang
telah dikeluarkan oleh PT. Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk dalam proyek
Holland Village Cempaka Putih dari periode bulan November 2018- Juli
2019 sudah mencapai Rp. 326.000.000.000 (Tiga Ratus Dua Puluh Enam
Milyar Rupiah). Jumlah anggaran biaya tersebut tidak termasuk material
besi dan beton yang disediakan oleh owner berdasarkan kesepakatan
tender.
Proses pengerjaan struktur proyek Holland Village ini sudah
mencapai 79% dan seperti yang sudah disampaikan sebelumnya,
pengerjaan struktur mengalami keterlambatan sebesar 3,8% dari yang
sudah dijadwalkan. Keterlambatan pengerjaan struktur terjadi karena
adanya hambatan dalam ketersediaan material yang dijanjikan owner baik
itu dari pembesian maupun pengecoran.
5. Deskripsi Proyek
Holland Village Cempaka Putih Jakarta adalah Kawasan Superblok
(Konsep penataan ruang di perkotaan yang memaksimalkan fungsi lahan)
3
seluas 4,6 Hektar (Ha) persembahan dari Lippo Group yang mengungsung
concept 9 in 1. Concept 9 in 1 yang dimaksud terdiri dari 2 buah Tower
Apartemen, Office Tower, 200 suites of luxurious Hotel and Resort,
Shopping Mall and Entertainment Area, Hospital, Sekolah International,
Green Lush Garden, Convention Hall for Word’s Best Event, dan Travel
in style with Helicopter service.
Data Informasi Proyek Holland Village Cempaka Putih oleh PT.
Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk :
Project Title : Holland Village Cempaka
Putih
Project Location : Jl. Letjen Suprapto,
Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Client : PT. Trimitra Multi Sukses
Selaras
Principal Architect : DP Architect PTE LTD
Architecture Consultant : Quadratura Indonesia
Hospital Architecture : Global Rancang Selaras
MEP Consultant : Gradian Mitra Karsa
QS Consultant : Arcadis
Total Floor Area : ± 315.896 m²
Total Site Project Area : ± 40.500 m²
Structure Sistem :
- Under : Pondasi Raft, Pile Caps, Slab On Ground,
Beam, GWT, STP, dan Pit Lift
- Vertikal : Shear Wall, Core Wall, dan Kolom
- Horizontal : Pelat dan Balok.
Floor Level :
- Mall, Parking Area : 16 Stories (B3 FL – 13 FL)
- Hospital : 3 Stories (13 FL – 15 FL)
- Office : 24 Stories (13 FL – 36 FL)
4
6. Lokasi Proyek
Proyek Holland Village Terletak di Jalan Letjen Suprapto,
Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
PROJECT MANAGER
DEPUTY PM
Adi Indrianto
KEUANGAN
Dewi Sulistyowati
ENGINEERING
DRAFTER
Mohammad Ichsan
SPVQHSE
SURVEY
Lasiyanto
Asep Hermawan
PROJECT MANAGER
Ir. Tony Rahmat S
Tugas project manager adalah:
1) Mengadakan koordinasi seluruh kegiatanDEPUTY
proyekPMdengan Owner,
Adi Indrianto
KEUANGAN
Konsultan dan Subkon/Supplier. Dewi Sulistyowati
c. Keuangan
Keuangan/administrasi merupakan proses pengurusan atau
penyelenggaraan, penyediaan dan penggunaan uang dalam setiap
usaha kerjasama.
Tugas keuangan adalah :
1) Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek,
laporan pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang
dan lain-lain.
2) Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang
akan dibayar oleh owner sebgai pemilik proyek.
d. Koordinator Engineering
Koordinator engineering merupakan wakil dari pimpinan proyek
yang bertugas membantu pimpinan proyek dalam mengendalikan
jalannya proyek di lapangan. Koordinator engineering bertanggung
jawab kepada deputy project manager yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
1) Menyeleksi dan menyimpan semua data dan dokumen yang
diperlukan.
2) Melaksanakan kegiatan seleksi suplier dan sub kontraktor.
3) Melaksanakan kegiatan pembelian barang, jasa sub kontraktor, dan
mandor.
4) Melaksanakan maintenance alat berat.
5) Mengelola dan membuat shop drawing.
6) Membuat contract review pekerjaan tambah kurang.
7) Membuat as built drawing dan perencanaan biaya pemeliharaan.
8) Mengelola dokumentasi proyek.
9) Perencanaan metode pelaksanaan (construction method).
10) Perencanaan gambar kerja (shop drawing).
11) Perencanaan mutu.
12) Pemilihan sub kontraktor.
12
4) Pengawasan dinding.
5) Marking stek finishing.
6) Memberi informasi apabila terjadi ketidaksesuaian gambar
terhadap lapangan.
h. SPV QHSE
SPV QHSE (Supervisor Quality Health Safety Environment)/safety
manager adalah orang yang ditunjuk oleh project manager untuk
melaksanakan kebijakan keselamatan, kesehatan kerja, dan
Lingkungan (K3L) di dalam proyek. Tugas dan tanggung jawab SPV
QHSE adalah sebagai berikut :
1) Menytiapkan dokumen – dokumen safety pada tahap tender
pelaksanaan K3L.
2) Membuat surat kebijakan K3L.
3) Membuat struktur organisasi K3L.
4) Menyiapkan peraturan safety, spanduk, poster, kotak obat, sarana
safety, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Alat Perlindungan Diri
(APD), prosedur erection, dan lain – lain.
5) Melaksanakan kegiatan safety seperti tool box, meeting safety.
6) Membuat laporan safety seperti laporan kecelakaan, laporan
investigasi, dan penilaian K3L sub kontraktor.
B. Sistematika Penulisan
Laporan praktek lapangan industri ini terdiri dari 3 (tiga) bab yang
secara garis besar berisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Bab I merupakan pendahuluan yaitu menjelaskan seputar keberadaan
proyek yang terdiri dari deskripsi proyek: latar belakang proyek, tujuan
dan manfaat proyek, biaya proyek, lokasi proyek, hubungan kerja
pengelola proyek, struktur organisasi Proyek Holland Village dan
sistematika penulisan laporan.
2. Bab II merupakan laporan kegiatan lapangan yaitu menjelaskan tentang
proses pelaksanaan proyek, pelaksanaan kegiatan lapangan, dan tahap
14
BAB II
LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN
1) Prakualifikasi
Untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup
pekerjaan, maka diperlukan prakualifikasi badan-badan atau
organisasi seperti konsultan perencana, pengawas maupun
pemborong. Yang dimaksud dengan kemampuan dapat dijabarkan
seperti modal kerja, jumlah tenaga ahli, jumlah peralatan,
pengalaman kerja dan fasilitas kerja. Ruang lingkup pekerjaan
meliputi bidang-bidang keahlian pekerjaan yg dikuasai oleh badan
badan tersebut.
2) Pengumuman Lelang
Cara yang dipakai untuk mengumumkan pelelangan sebuah
proyek biasanya memakai iklan di media massa yang ditujukan
kepada publik seperti misalnya lewat surat kabar, majalah teknis
profesi dan sebagainya. Bila proyeknya bersifat internasional,
maka iklannya dibuat dalam bahasa inggris dan juga lewat bantuan
kedutaan asing yang ada.
18
3) Penjelasan Pekerjaan
Penjelasan pekerjaan dilakukan dengan pengadaan
pertemuan atau rapat. Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka
antara para peminat pekerjaan atau calon kontraktor dengan pihak
pemilik. Dalam hal ini pemilik diwakili oleh konsultan perencana
atau konsultan manajemen. Pembicaraan berkisar kepada dua
bidang yaitu bidang administratif dan bidang teknis proyek.
Pada bidang administratif dijelaskan akan persyaratan-
persyaratan yang tercantum dalam dokumen tender seandainya
terdapat hal hal yang masih meragukan misalnya tentang syarat-
syarat pelelangan, bentuk surat penawaran, referensi bank, NPWP
dan lain-lain. Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain
modifikasi baru atau ukuran ukuran gambar yang tidak cocok
dengan yang tertulis dalam spesifikasi teknis pelaksanaan, gambar-
gambar konstruksi yang sulit dimengerti atau dibaca serta
kesalahan-kesalahan tulis yang terjadi.
Hasil dari pertemuan ini dibuatkan berita acara penjelasan
(aanwijzing) dan ditanda tangani oleh dua wakil dari calon peserta
pekerjaan, tergantung dari peraturan pelelangan setempat.
Dokumen berita acara ini kemudian menjadi bagian yang mengikat
sebagai dokumen tender tambahan (addendum).
4) Pembukaan Tender
Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta
membawa penawarannya dan dimasukkan ke dalam kotak
pelelangan yang telah disediakan dan dilakukan sebelum tender
dibuka. Pada jam yang telah ditentukan dimana pemasukan surat-
surat penawaran dinyatakan ditutup, barumasing-masing amplop
penawaran dibuka satu persatu dihadapan yang hadir. Rekanan
yang ikut dalam penawaran pekerjaan pemborongan ini diharuskan
untuk memberikan jaminan tender kepada pemilik proyek. Pada
19
3) Besi, wiremesh,
4) Waterproofing integral (dag)
5) Shear wall, core wall dan kolom
6) Pelat dan balok
c. Perkerjaan Arsitektur
1) Pasangan dinding bata ringan
2) Finishing dinding
3) Finishing lantai
4) Pekerjaan plafon
5) Pintu dan jendela
6) Pekerjaan sanitair
7) Pekerjaan dinding partisi
8) Pekerjaan atap bitumen (rangka baja)
d. Pekerjaan Plumbing
1) Pekerjaan instalasi pemipaan air bersih
2) Pekerjaan isntalasi pipa air kotor, air bekas dan pipa ventilasi
3) Pekerjaan instalasi pemipaan air hujan
4) Pekerjaan sumur resapan
5) Pekerjaan floor drain
e. Pekerjaan Provisional Quantity
1) Pekerjaan pit lift dan sumpit (galian, beton, besi, bekisting)
2) Pekerjaan ramp (beton, besi, bekisting)
3) Besi pelat lantai
3. Tahap Pengawasan
Kegiatan pengawasan pelaksanaan konstruksi bangunan meliputi
pengawasan biaya, mutu, dan waktu pembangunan pada tahap pelaksanaan
kontruksi serta pemeriksaan kelayakan fungsi bangunan. Dalam
pelaksanaan pengawasan proyek Holland Village dilakukan langsung oleh
PT Nusa Konstruksi Enjiniring, Tbk.
21
4. Material
Material merupakan bahan-bahan yang digunakan pada proyek
yang sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan pada bestek dan mudah
diperoleh. Pada proyek Holland Village beberapa bahan bangunan yang
digunakan selama melakukan PLI sebagai berikut:
a. Baja Tulangan
Semua besi beton/tulangan yang digunakan sesuai dengan
gambar dipakai mutu baja U-40 (ulir) untuk diameter besar dari
13 mm dan U-24 untuk diameter kecil dari 12 mm. Besi tulangan
memiliki ukuran yang penuh, sesuai dengan gambar. Besi tulangan
ini bebas dari karat, lemak nabati maupun hewani.
Gambar berikut ini adalah gambar baja tulangan yang
digunakan pada proyek Holland Village.
b. Kawat
Kawat berfungsi sebagai pengikat rangkaian tulangan
ataupun pengikat tulangan yang memanjang lurus dengan tulangan
yang memutar disekeliling rangkaian tulangan pada pekejaan kolom,
plat lantai dan pemasangan sengkang extra pada balok.
c. Semen
Semen merupakan bahan yang digunakan sebagai perekat
antar material satu dan lainnya. Selain itu semen juga digunakan
untuk pekerjaan finishing dan arsitektural. Dalam proyek ini semen
yang digunakan dalam pekerjaan finishing adalah semen tipe 1.
d. Pipa PVC
PVC adalah pipa yang terbuat dari plastik dan beberapa
kombinasi lainnya. Memiliki sifat yang tahan lama dan tidak
gampang dirusak. PVC ini paling sering digunakan dalam sistem
instalasi air dan pelindung kabel. Di proyek ini pipa PVC digunakan
sebagai pipa air bekas, pipa air kotor, dan pipa air hujan.
e. Beton Decking
Beton decking atau tahu beton adalah beton atau spesi yang
dibentuk sesuai dengan ukuran selimut beton yang diinginkan. Beton
decking berfungsi untuk membuat selimut beton sehingga besi
tulangan akan selalu diselimuti beton yang cukup, sehingga
didapatkan kekuatan maksimal dari bangunan yang dibuat.
f. Waterstop
Waterstop adalah bahan yang terbuat dari plastik yang
berfungsi sebagai sambungan pada beton supaya air tidak meresap
dan tidak bocor, waterstop biasanya disebut juga sebagai
pemberhentian air.
Gambar 6. Waterstop
Sumber: Dokumentasi Proyek
5. Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek
Holland Village adalah sebagai berikut:
a. Theodolit
Di dalam proyek ini theodolit berguna untuk menentukan
koordinat dalam penentuan titik duga dan marking untuk titik letak
kolom, mengetahui elevasi, posisi dalam pembangunan konstruksi.
24
Gambar 7. Theodolit
Sumber: Dokumentasi Proyek
b. Levelling
Levelling adalah suatu operasi untuk menentukan beda
tinggi antara dua titik di permukaan tanah. Pada proyek Holland
Village levelling digunakan untuk melihat kedataran atau elevasi
pengecoran di setiap lantai pekerjaan.
Gambar 8. Levelling
Sumber: Dokumentasi Proyek
25
c. Bak Ukur
Bak ukur merupakan alat untuk mengetahui kedataran suatu
posisi dalam proses survey, pada proyek Holland Village bak ukur
digunakan pada proses pengecoran.
g. Tower Crane
Tower crane adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengangkat material bantu secara vertikal dan horizontal ke suatu
tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas.
C. Temuan Menarik
Saat melaksanakan praktek lapangan industri (PLI) pada proyek
Holland Village Cempaka Putih, ada satu hal yang menjadi temuan menarik
yaitu penggunaan floor hardener pada proses pekerjaan setelah pengecoran,
dan penggunaan floor hardener ini hanya dipakai pada lantai – lantai tertentu.
Floor hardener adalah bahan sebagai pengeras dan pelicin lantai beton yang
terbuat dari beberapa campuran bahan, diantaranya : pasir, grading, semen,
silika, pigmen, dan lain – lain.
Material floor hardener berbentuk bubuk (powder) yang ditaburkan
pada beton basah yang kemudian dilakukan trowel finish, sehingga akan
dihasilkan permukaan yang lebih keras tetapi rata dan halus. Floor hardiner
biasanya digunakan pada lantai garasi, area parkir, area pergudangan, area
pabrik/industri, dan area – area yang membutuhkan lalu lintas. Konsumsi
kebutuhan material floor hardener disesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang
ada dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Untuk kebutuhan lalu lintas rendah (misal : garasi dan gudang
kecil) konsumsi 3 kg/m².
2) Untuk kebutuhan lalu lintas menengah (misal : lantai area pabrik
dan area parkir) konsumsi 5 kg/m².
3) Untuk kebutuhan lalu lintas tinggi (misal : lantai pabrik yang
menggunakan alat berat) konsumsi 7 kg/m².
Floor hardener terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :
1) Bahan Natural : bahan yang menyerupai/mirip dengan warna asli
(natural) semen/beton. Jenis ini harganya lebih rendah dari bahan
berwarna.
2) Bahan Berwarna : misal merah, hijau, kuning dan biru. Harganya
lebih tinggi dari bahan natural.
Pada proyek Holland Village jenis floor hardener yang dipakai
menggunakan bahan natural. Fungsi dari floor hardener adalah untuk
memperkuat permukaan lantai beton terhadap gesekan, khususnya beban berat
dan sedikit terhadap benturan.
52
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktek Lapangan Industri (PLI), banyak
manfaat yang didapatkan selama berada di proyek Holland Village Cempaka
Putih Jakarta Pusat. Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan PLI di proyek
Holland Village Cempaka Putih Jakarta Pusat selama 8 minggu, maka secara
umum dapat disimpulkan beberapa hal penting yaitu :
1. Proyek Holland Village Cempaka Putih Jakarta Pusat terdiri dari 5
gedung yaitu Office, Hospital, Podium/Mall, Apartement 1 dan
Apartemen 2.
2. Pada proyek Holland Village banyak terdapat jenis kolom yang
berbeda – beda pada setiap gedungnya dan menariknya pada lantai
17 tepat ditengah – tengah apartemen 1 dan apartemen 2 terdapat
kolam renang.
3. Pelaksanaan pekerjaan dilapangan didasarkan/berpedoman pada
gambar bestek, apabila terjadi perubahan rencana gambar
dimintakan persetujuan owner melalui konsultan perencana dan
konsultan pengawas.
4. Proyek Holland Village selalu rutin melakukan pengujian kuat
tekan benda uji (beton) pada umur 7, 14 dan 28 hari untuk
mengetahui kekuatan dari beton tersebut.
B. Saran
Setelah melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri (PLI), saran
yang dapat diberikan antara lain :
1. Kepada mahasiswa yang akan melaksanakan PLI selanjutnya
sebaiknya diperhatikan dengan serius segala proses pekerjaan yang
ada di lapangan.
2. Kontraktor pelaksana maupun pengawas harus lebih meningkatkan
pengawasan dan koreksi pelaksanaan pekerjaan, karena masih
55
DAFTAR PUSTAKA
Rani, Iskandar G. 2009. Teknologi Beton Teori dan Praktek. Padang: Universitas
Negeri Padang.