Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DASAR MANAJEMEN SUMBER BELAJAR

( Ditulis Guna Memenuhi Tugas Pada Matkul Manajemen


Perpustakaan)

Oleh :

Rahmad Syah Dewa : F. 1810285


Dosen : Ibu. Anne Effane, M.Pd.I

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR

2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulilah adalah kalimat pertama yang pantas saya ucapkan. Nikmat


yang diberikan-Nya, tak pernah berhenti dan terus mengalir layaknya sumber
mata air. Termasuk kita bisa berkumpul di tempat ini merupakan bentuk salah
satu nikmat yang nyata. “Bersyukurlah maka akan aku tambahkan, dan apabila
kalian kufur maka adzabku sangat pedih.” Itulah kalimat-Nya. Tuhan pemilik
Arsy, siapa lagi kalau bukan Allah SWT. Bagi saya kalimat itu menjadi mizan
demi meningkatkan ketakwan.

Dan tak lupa pula sholawat beriring salam tercurah limpahkan kepada sang
proklamator Islam, yang membawa panji kedamaian, yang syafaatnya sangat
dinantikan di hari kemudian, tak lain dan tak bukan ialah Nabi Muhammad Saw.
Berkatnyalah kita bisa merasakan bahwa lampu itu terang.

Selanjutnya saya sampaikan terimakasih yang tiada terhingga kepada para


guru, dosen dan teman-teman. Tanpa kalian sadari sudah banyak ilmu yang saya
dapatkan dari kalian. Untuk itu, selanjutnya mohon maaf apabila dalam penulisan
banyak kekeliruan dan kekurangan. Saran, masukan serta kritikan saya harapkan.

Akhirnya, hanya kepada Allah jualah do’a disampaikan. Semoga penulisan


ini bisa menjadi sebuah hal yang bermanfaat bagi saya khususnya, dan umumnya
kepada kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bogor, 25 Februari 2020.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Sumber Belajar............................................................................3
B. Perkembangan Sumber Belajar.....................................................................4
C. Ciri-ciri dan Kriteria Pemilihan Sumber Belajar..........................................6
D. Manfaat Sumber Belajar...............................................................................8
E. Faktor Yang Mempengaruhi Sumber Belajar.............................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Kritik dan Saran..........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber belajar (learning resources) telah banyak dimanfaatkan


dalam pembelajaran. Sumber belajar dalam pengertian sempit diartikan
sebagai semua sarana pengajaran yang menyajikan pesan secara edukatif baik
visual saja maupun audiovisual, misalnya buku-buku dan bahan tercetak
lainnya. Umumnya yang diketahui hanya berupa perpustakaan dan buku yang
digunakan sebagai sumber belajar. Padahal secara tidak terasa apa yang
digunakan, orang, dan benda tertentu adalah termasuk sumber belajar. Sumber
belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam
berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai
perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk
cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format
yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.[ CITATION Rah18 \l 1033 ]

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi siswa maupun guru, apabila
sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat
memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam
sekitar, benda, orang, atau buku menjadi tidak berarti apa-apa. Oleh karena itu, sumber
belajar harus dipergunakan secara efektif sehingga dapat melakukan kontak pada siswa
secara tepat. Kemampuan dalam memanfaatkan sumber belajar secara efektif dan efisien
sangat diperlukan guna keberhasilan dalam pencapaian hasil belajar. Untuk memperoleh
kegiatan seperti itu, personalia yang terlibat di dalamnya juga harus melakukan fungsinya
dengan baik. Urgensi sumber belajar dalam konsep teknologi pembelajaran pun merupakan
faktor penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran di dalam suatu interaksi
belajar mengajar.

Untuk itu sangat penting untuk mengetahui mengenai konsep dasar mengenai
sumber belajar dalam Manajemen Perpustakaan.

1
B. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah dan memberikan ruang lingkup pembahsan saya
memberikan beberapa rumusan masalah, di antaranya:

1. Apa yang dimaksud dengan sumber belajar?


2. Bagaimana perkembangan sumber belajar?
3. Bagaimana ciri-ciri dan kriteria pemilihan sumber belajar?
4. Apa saja manfaat sumber belajar?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi sumber belajar?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan yang ingin saya dapatkan dari pembahasan ini, di
antaranya:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sumber belajar.


2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan sumber belajar.
3. Untuk mengetaui bagaimana ciri-ciri dan kriteria pemilihan
sumber belajar.
4. Untuk mengetahui apa saja manfaat sumber belajar.
5. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi sumber
belajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar


AECT (Association of Education and Communication Technology)
[ CITATION AEC97 \l 1033 ] mendefinisikan sumber belajar adalah berbagai atau
semua sumber baik yang berupa data, orang dan wujud tertentu yang
digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun terkombinasi
sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Sumber belajar
menurut Seels & Richey (1994) menyatakan bahwa, sumber belajar
merupakan asal yang mendukung terjadinya belajar, termasuk sistem
pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan.[ CITATION See02 \l 1033 ]

Sudjana dan Rivai [ CITATION NSu01 \l 1033 ] menjelaskan bahwa


sumber belajar adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses
belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau
secara keseluruhan. Hal tersebut seperti yang di kemukakan oleh Muhtadi
(2005) sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
membantu tiap orang untuk belajar dan menampilkan kompetensinya.
[ CITATION AMu05 \l 1033 ]

Nasution (2000) menyatakan bahwa sumber belajar dapat berasal


dari masyarakat dan kebudayaannya, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kebutuhan peserta didik. Pemanfaatan sumber-sumber belajar
tersebut tergantung pada kreativitas pendidik, waktu, biaya, serta kebijakan-
kebijakan lainnya. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat
yang digunakan dalam proses pembelajaran, melainkan juga tenaga, biaya,
dan fasilitas. Adapun Edgar Dale berpendapat, bahwa yang disebut sumber
belajar itu adalah pengalaman. Ia mengklasifikasikan pengalaman yang dapat
dipakai sebagai sumber belajar menurut jenjang tertentu yang berbentuk cone
of experience yang disusun dari yang konkret sampai yang abstrak. [ CITATION
Ahm10 \l 1033 ]

3
Berdasarkan pada beberapa pendapat mengenai pengertian sumber
belajar dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber belajar merupakan seluruh
daya (pesan, materi, media, manusia, teknik, metode, lingkungan) yang
diupayakan oleh penyelenggara pendidikan guna membantu pebelajar dalam
memahami suatu materi dalam proses pembelajaran.

B. Perkembangan Sumber Belajar


Adapun menurut Daryanto [ CITATION Dar10 \l 1033 ],
perkembangan sumber belajar sebagai berikut:

1. Sumber Belajar Pra Guru


Pada zaman dahulu baik itu terjadi di dalam wilayah
negara kita maupun di luar negeri, sumber belajar yang utama
adalah orang dalam lingkungan keluarga atau kelompok,
karena sumber belajar lainnya dianggap belum ada atau masih
sangat langka. Jumlah sumber belajar masih sangat langka
sedangkan pencari pengetahuan jumlahnya relatif banyak. Jadi
saat itu pengetahuan lebih banyak diperoleh dengan cara
mencoba-coba sendiri dibanding yang diperoleh melalui orang
lain atau sumber belajar yang tersedia. Oleh karena kondisi
pendidikan masih begitu sederhana dan terbatas sekali, maka
proses pendidikan masih secara mutlak di bawah kontrol
orangtua atau anggota keluarga lainnya. Sistem pendidikan
masih sangat tertutup, bersifat rahasia, dan isi pelajarannya
belum dirumuskan dalam bentuk kurikulum sehingga tidak ada
keteraturan isi pelajaran.
2. Lahirnya Guru sebagai Sumber Belajar Utama
Setelah memakan waktu yang relatif lama, kemudian
pendidikan pada zaman dahulu tahap demi tahap mengalami
perubahan. Proses belajar tidak ditangani lagi oleh anggota
keluarga, tetapi sudah diserahkan ke orang-orang tertentu yang
secara khusus melayani pencari pengetahuan yang sekarang

4
popular dengan istilah siswa. Sedangkan orang yang
menangani pendidikan disebut guru, dan tempat belajarnya
disebut dengan sekolah. Di samping itu dalam tugas sehari-
hari, guru dibantu dengan sumber belajar penunjang yang
berbentuk masih sangat sederhana dan jumlahnya terbatas.
Oleh karena itu, kelancaran proses instruksional dan mutu
pendidikan sangat tergantung pada kualitas guru.
Kelebihan dari sistem instruksional yang berpusat pada
guru adalah siswa sangat hormat dan patuh pada guru, karena
siswa tahu tanpa guru ia tidak akan bisa apa-apa. Sedangkan
kelemahannya adalah jumlah siswa yang dapat dididik sangat
terbatas dantugas guru masih sangat berat, baik tugas fisik
maupun mentalnya. Di samping itu mutu pendidikan relatif
rendah dibanding dengan sistem instruksional yang berorientasi
pada siswa.
3. Sumber Belajar Dalam Bentuk Cetak
Perkembangan selanjutnya adalah dengan
diketemukannya alat cetak maka lahirlah sumber belajar baru
yang disebut dengan buku. Konsekuensi diketemukannya
sumber belajar tersebut adalah terjadi perubahan dalam tugas
guru dan peran guru dalam proses belajar mengajar. Semula
guru adalah sumber belajar utama yang mempunyai tugas
sangat berat, maka menjadikan tugas guru menjadi ringan
karena materi belajar tertentu yang belum jelas ketika
diterangkan oleh guru dapat dipelajari sendiri dari buku atau
bahan cetak lainnya.
Kelemahan sumber belajar cetak pada saat itu adalah
dibuat untuk tujuan yang tidak begitu jelas dan teknik
penulisannya masih belum baik. Artinya siapapun yang merasa
perlu dapat memanfaatkannya sehingga banyak siswa yang
kesulitan menyerap isinya. Kelebihan sumber belajar cetak

5
tersebut, menjadikan isi pelajaran dapat diperbanyak dengan
cepat dan disebarkan ke berbagai pihak yang memerlukannya
dengan mudah, sehingga merupakan kejutan baru dalam sistem
instruksional pada saat itu.
4. Sumber Belajar yang Berasal dari Produk Teknologi
Komunikasi
Perkembangan berikutnya yaitu ditemukannya berbagai
alat dan bahan (hardware dan software) pada abad 17, efeknya
sangat besar pada sistem pendidikan secara keseluruhan.
Pengertian teknologi dalam pendidikan pada dasarnya adalah
yang popular dengan istilah audio visual. Pemanfaatan bahan-
bahan audio visual dan bentuk kombinasi lainnya dalam sistem
pendidikan dan karena pengaruh ilmu sosial, menjadikan cara
mendesain sumber belajar lebih terarah, lebih spesifik, dan
disesuaikan dengan karakter siswa.
Sumber belajar tersebut dikenal dengan istilah media
instruksional atau media pendidikan atau biasa disebut media
saja. Contoh program televisi pendidikan, program radio
pendidikan, film pendidikan, slide pendidikan, komputer
pendidikan, dan sebagainya.

C. Ciri-ciri dan Kriteria Pemilihan Sumber Belajar


1. Ciri-ciri Sumber Belajar
a. Sumber belajar mempunyai daya atau kekuatan yang dapat
memberikan sesuatu yang kita perlukan dalam proses pengajaran. Jadi,
walaupun sesuatu memiliki daya, tetapi tidak memberikan sesuatu
yang kita inginkan, sesuai dengan tujuan pengajaran, maka sesuatu
daya tersebut tidak dapat disebut sebagai sumber belajar.
b. Sumber belajar mempunyai nilai-nilai belajar, yaitu dapat merubah dan
membawa perubahan yang sempurna dari tingkah laku, sesuai dengan
tujuan yang ada. Apabila dengan sumber belajar malah menjadikan

6
seseorang berbuat dan bersifat negatif maka sumber belajar tersebut
tidak dapat disebut sebagai sumber belajar.
c. Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri (terpisah),
tetapi tidak dapat digunakan secara kombinasi (gabungan). Misalnya
sumber belajar material dapat dikombinasi dengan devices dan strategi
(metode). Sumber belajar modul dapat berdiri sendiri.
d. Sumber belajar secara bentuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sumber belajar yang dirancang (by designed), dan sumber belajar yang
tinggal pakai (by utilization). Sumber belajar yang dirancang adalah
sesuatu yang memang dari semula dirancang untuk keperluan belajar.
Sedangkan sumber belajar yang tinggal pakai sesuatu yang pada
mulanya tidak dimaksudkan untuk kepentingan belajar, tetapi
kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan belajar. Ciri utama sumber
belajar yang tinggal pakai adalah sebagai berikut:
1) Tidak terorganisir dalam bentuk isi yang sistematis,
2) Tidak memiliki tujuan pembelajarn yang eksplisit,
3) Hanya dipergunakan menurut tujuan tertentu dan bersifat
insidental, dan
4) Dapat dipergunakan untuk berbagai tujuan pembelajaran yang
relevan dengan sumber belajar tersebut.
2. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar
a. Kriteria umum pemilihan sumber belajar
Kriteria umum pemilihan sumber belajar yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut:
1) Ekonomis, sumber belajar yang dipilih harus murah.
Kemurahan di sini harus diperhitungkan dengan jumlah
pemakai, lama pemakaian, langka tidaknya peristiwa itu
terjadi dan akurat tidaknya pesan yang disampaikan.
2) Praktis dan sederhana, sumber belajar yang sederhana, tidak
memerlukan peralatan khusus, tidak mahal harganya, dan
tidak membutuhan tenaga terampil yang khusus.

7
3) Mudah didapatkan, sumber belajar yang baik adalah yang ada
di sekitar kita dan mudah untuk mendapatkannya.
4) Fleksibel atau luwes, sumber belajar yang baik adalah sumber
belajar yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kondisi dan
situasi.
5) Komponen-komponennya sesuai dengan tujuan, hal ini untuk
menghindari hal-hal yang ada di luar kemampuan guru.
b. Kriteria Pemilihan Sumber Belajar Berdasarkan Tujuan
Kriteria pemilihan sumber belajar berdasarkan tujuan yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1) Memotivasi, bertujuan membangkitkan minat, mendorong
partisipasi, merangsang pertanyaan-pertanyaan, memperjelas
masalah dan sebagainya.
2) Pengajaran, untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
3) Penelitian, merupakan bentuk yang dapat diobservasi,
dianalisis, dicata secara teliti, dan sebagainya.
4) Memecahkan masalah.
5) Presentasi, ditekankan bahwa sumber sebagai alat, metode,
atau strategipenyampaian pesan.

D. Manfaat Sumber Belajar


Tercapainya tujuan belajar dan pembelajaran dari suatu proses
kegiatan belajarmengajar didukung oleh sumber belajar yang mempunyai
manfaat cukup besar. Adapun beberapa manfaat sumber belajar, yaitu:

1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:


a. Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk
menggunakan waktusecara lebih baik, dan
b. Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi,
sehingga dapat lebihbanyak membina dan mengembangkan
gairah.

8
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih
individual, dengan cara:
a. Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional, dan
b. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang
sesuai dengankemampuannnya.
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
dengan cara:
a. Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis,
dan
b. Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh
penelitian.
4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
a. Meningkatkan kemampuan sumber belajar, dan
b. Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a. Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat
verbal dan abstrakdengan realitas yang sifatnya konkrit
seperti: kegiatan pembelajaran darmawisata ke industri
kerajinan dan museum, dan
b. Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung dan nyata
seperti; model, denah, sketsa, foto, film, dan sebagainya.
6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas,
dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas
geografis.
7. Sumber belajar dapat memberi motivasi yang positif, terlebih
lagi jika direncanakan dan dikelola dengan baik
pemanfaatannya.

Selain memperhatikan manfaat sumber belajar tersebut di atas,


terdapat beberapa prinsip umum dalam pemanfaatan sumber belajar [ CITATION
Dar10 \l 1033 ] yaitu:

9
1. Mengacu ketujuan instruksional
Pemilihan dan pemanfaatan jenis sumber belajar apapun
harus berdasarkan tujuan instruksional, dengan demikian guru
tidak boleh begitu saja menggunakan sumber belajar yang ada
tanpa memikirkan kesesuaiannya dengan tujuan instruksional.
Oleh karena itu, walaupun guru yang bertugas sangat tertarik
pada salah satu sumber belajar, tetapi isinya tidak relevan
dengan tujuan instruksional maka sumber belajar tersebut tidak
dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.
2. Berorientasi kepada siswa
Ciri pendidikan yang efektif adalah pendidikan yang
berorientasi pada siswa dan disajikan melalui sumber belajar
dengan teknik yang menantang, merangsang daya cipta untuk
menemukan, mengesankan, dan diselenggarakan dengan penuh
kasih sayang.
3. Proses pemanfaatannya berjenjang
Biasanya dalam mendesain dan membuat sumber belajar
sudah disesuaikan dengan jenjang belajar masing-masing
bidang studi atau sub bidang studi, serta dimulai dari yang
mudah dan konkrit ke abstrak dan sulit. Prinsip seperti ini
sesuai dengan prinsip belajar Edgar Dale (kerucut belajar) atau
hierarki belajar dari Gagne. Belajar harus dimulai dari yang
mudah ke tingkat yang sedang, kemudianyag sulit dan akhirnya
ke tingkat yang paling sulit, oleh karena itu sumber belajar
yang digunakan seharusnya juga disesuaikan. Artinya jika
makin sulit isi pelajarannya, biasanya makin abstrak dan verbal
pula bentuknya. Maka sumber belajar yang dibuat atau yang
dipilih adalah sumber belajar yang dapat me-visualkan, me-
audiovisualkan, dan mengkonkritkan isi pelajaran yang abstrak
dan verbal sehingga terasa mudah, konkrit, dan menarik.

10
Contoh: untuk menggambarkan tempat kedudukan organ
dalam tubuh, maka perlu ada torso, sebab tanpa torso, pasti
banyak terjadi distorsi pesan dan salah tafsir. Oleh karena itu
metode mengajarnya perlu dipakai metode demonstrasi yang
dikombinasikan dengan metode diskusi.
4. Sumber belajar harus terkombinasi dan menyatu dengan proses
belajar mengajar
Artinya makin banyak jenis sumber belajar yang
dimanfaatkan, maka semakin lengkap dan semakin sesuai
dengan masing-masing komponen sistem instruksional dan
semakin menyatu. Dengan komponen-komponen tersebut,
maka hasil belajar yang diperoleh akan semakin baik.
Misalnya, sekelompok siswa yang akan mempelajari tentang
berbagai jenis dan ciri-ciri kelas crustacean (udang) dalam
pelajaran biologi. Tujuan belajar ini akan lebih mengena jika di
samping membaca buku terlebih dahulu guru menjelaskan
secara lengkap, setelah itu dilanjutkan dengan melihat bentuk
aslinya.

E. Faktor Yang Mempengaruhi Sumber Belajar


Sumber belajar saat ini tersedia dalam berbagai macam bentuk.
Sumber belajar yang kebanyakan terfokus pada bentuk cetak terutama buku,
kini pada beberapa proses pembelajaran tidak selalu menjadikan buku sebagai
sumber belajar utama. Hal ini disebabkan oleh banyak sebab yang
berkembang baik dari luar maupun faktor dari sumber belajar itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sumber belajar merupakan


faktor-faktor yang mampu menyebabkan perubahan atau perkembangan pada
sumber belajar tersebut. Perubahan atau perkembangan sumber belajar dapat
terjadi dalam hal bentuk sumber belajar tersebut, pemakaian, hingga cara
penggunaan sumber belajar. Faktor yang mempengaruhi sumber belajar bukan

11
hanya berimbas pada perkembangan sumber belajar yang positif saja, namun
juga dapat menyebabkan sumber belajar menjadi tidak memiliki nilai.

Faktor-faktor yang mampu mempengaruhi sumber belajar dapat


menjadikan sumber belajar tersebut semakin baik dan sesuai jika diterapkan
pada pembelajaran. Namun juga dapat berakibat kebalikanya, sumber belajar
tidak sesuai lagi untuk pembelajaran dan harus dihilangkan dari daftar sumber
belajar. Dalam buku Teknologi Pengajaran[ CITATION NSu01 \l 1033 ] diuraikan
bahwa terdapat 4 faktor utama yang dapat mempengaruhi sumber belajar,
yaitu:

1. Perkembangan Teknologi
Seperti banyak diketahui bahwa teknologi berkembang
dengan sangat cepat. Jika dahulu sumber belajar didominasi
oleh sumber belajar yang tidak dirancang, maka sekarang ini
dengan adanya teknologi sumber belajar dapat dirancang agar
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dengan cara yang relatif
mudah. Perkembangan teknologi juga mampu memberikan dan
menciptakan banyak alternatif sumber belajar baru yang jauh
lebih efektif dan efisien digunakan. Komponen-komponen
sumber belajar juga semakin kaya berkat adanya perkembangan
teknologi.
2. Nilai-Nilai Budaya
Nilai budaya dalam masyarakat utamanya sangat
berkaitan erat dengan penggunaan sumber belajar yang tidak
dirancang. Terutama jika menggunakan lingkungan sekitar
untuk sumber belajar. Contohnya saja ketika perlu mempelajari
sebuah tradisi, namun masyarakat yang memiliki tradisi sangat
tertutup maka akan sangat sulit untuk mempelajari, dan ketika
masyarakat sudah mulai terbuka, maka tradisi tersebut bisa
dijadikan sumber belajar langsung bahkan sekaligus bisa
melestarikan.

12
3. Keadaan Ekonomi
Tingkat finansial atau ekonomi sangat mempengaruhi
terhadap produksi atau pengadaan dan juga penyebaran sumber
belajar. Jelas sangat tidak mungkin guru untuk mewajibkan
setiap murid agar memiliki sumber belajar yang memiliki harga
mahal. Instansi pendidikan juga tentunya harus
mengalokasikan dana dengan baik dan tidak dengan mudah
mengadakan dan menyebarkan secara cuma-cuma sumber
belajar.
4. Keadaan Pemakai
Kondisi pengguna atau pemakai tentu merupakan salah
satu faktor utama yang mempengaruhi sumber belajar. Jelas
sekali bahwa pengguna ini sebagai pelaku yang memanfaatkan
sumber belajar yang dipilih. Keadaan pemakai ini meliputi
banyak hal seperti latar belakang pengguna, tingkat kecerdasan,
kondisi sosial, jumlah pemakai, dan kondisi pemakai pada
umumnya.

Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang sangat memberikan


pengaruh terhadap sumber belajar. Sedikit saja perubahan terjadi pada faktor-
faktor tersebut, maka sumber belajar juga harus mengalami perubahan, paling
tidak harus menyesuaikan dengan kondisi dan informasi terbaru dari faktor-
faktor yang mempengaruhi sumber belajar. Baik mulai dari pemilihan sumber
belajar, penggunaan, hingga evaluasi sangat penting memperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi sumber belajar ini.

F.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sumber belajar merupakan seluruh daya (pesan, materi, media, manusia,
teknik, metode, lingkungan) yang diupayakan oleh penyelenggara
pendidikan guna membantu pebelajar dalam memahami suatu materi
dalam proses pembelajaran.
2. Adapun menurut Daryanto (Daryanto, 2010), perkembangan sumber
belajar sebagai berikut: a. Sumber belajar pra guru, b. Lahirnya guru
sebagai sumber belajar utama, c. Sumber belajar dalam bentuk cetak, d.
Sumber belajar yang berasal dari produk teknologi komunikasi.
3. Adapun ciri-ciri sumber belajar: a. Sumber belajar mempunyai daya atau
kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang kita perlukan dalam proses
pengajaran, b. Sumber belajar mempunyai nilai-nilai belajar, c. Sumber
belajar dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri (terpisah), tetapi tidak
dapat digunakan secara kombinasi (gabungan)., d. Sumber belajar secara
bentuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang dirancang
(by designed), dan sumber belajar yang tinggal pakai (by utilization).
Sedangkan untuk kriteria pemilihan sumber belajar terbagi menjadi dua
yaitu secara umum dan sesuai dengan tujuannya.
4. a. Meningkatkan produktivitas pembelajaran, b. Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, c. Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, d. Lebih memantapkan
pembelajaran, e. Memungkinkan belajar secara seketika, f. Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, g. Sumber belajar dapat memberi
motivasi yang positif.
5. Adapun yang mempengaruhi sumber belajar yaitu: a. Perkembangan
teknologi, b. Nilai-nilai budaya, c. Keadaan ekonomi dan, d. Keadaan
Pemakai.

14
B. Kritik dan Saran
Demikian makalah ini saya buat. Saya menyadari bahwa makalah
yang saya susun ini jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi lebih
baiknya penulisan makalah yang selanjutnya. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua.

15
DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1997). The definition of Educational Technology. Wasington: AECT.

Daryanto. (2010). Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Yrama Widya.

Muhtadi, A. (2005). Manajemen Sumber Belajar. Yogyakarta: Fakultas Ilmu


Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Rahmi Rosyidah Susanto, Ariza C. Nurindra, Deby Gemsya Faradiba, & Wahyu
Budiyani. (2018). Sumber Belajar dan Teknologi pembelajaran.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Rivai, N. S. (2001). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Rohani, A. (2010). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Seels, B. B. (Cetakan ke 2 2002). Teknologi Pembelajaran: Definisi dan


Kawasannya (Terjemahan Oleh Yusuf Hadi Miarso dkk). Jakarta: Unit
Percetakan Universitas Negeri Yogyakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai