Kemenkes.Riskesdas 2018
RISKESDAS 2018 → 30,8%
Indikator Pertumbuhan menurut WHO
Z-score
PB atau TB/U BB/U BB/TB BMI/U
stunting
Shrimpton 2001, MC Alpine Clinic in Ped 2019, Permenkes No. 29 Tahun 2019
Mean IQ levels according to weight gain from birth to 8 weeks. Shown
are weight gain z scores (eg, -1,5 represents greater than -1,75 to -1,25)
Genetik Stunting
Kelainan kromosom
Kelainan metabolik
Neurosci 2019
PROSES PERTUMBUHAN SEL OTAK PERLU NUTRISI YANG
MENGANDUNG PROTEIN DAN LEMAK
UNTUK MENINGKATKAN SEKRESI HORMON IGF-1
KOMPOSISI ASI EKSKLUSIF
mengandung 52% lemak
Komposisi ASI eksklusif
Perbandingan nutrisi makro dan energi
antara ASI, susu sapi segar dan susu formula
Komponen ASI matur % Susu sapi % energi
≥ 14 hari energi
Protein 1 g/100 g 6 3,4 g/100 g 21
casein 0,4 g/100 g (40%) 2,4 2,8 g/100 g (80%) 17
Lemak 3,8 g/100 g 52 3,7 g/100 g 51
Laktosa 7 g/100 g 42 4,6 g/100 g 28
Mineral 0,2 g/100 g - 0,8 g/100 g -
Energi 66 kkal/100 g 100 65 kkal/100 g 100
4. Apakah terdapat penyakit atau keadaaan yang mengakibatkan pasien beresiko Tidak (0) Ya (2)
mengalami malnutrisi (lihat tabel 1)?
Catatan:
Pada pasien baru poliklinik seringkali diagnosis belum diketahui, untuk mengisi
pertanyaan ini, perawat dapat menanyakan diagnosis ke dokter
SKOR
TINDAK LANJUT
(lihat tabel interpretasi skor)
24
RAWAT INAP
SKOR RESIKO Intervensi
Rawat inap departemen IKA Rawat inap di luar Departemen IKA
PICU
IRD anak ruang transisi
4-5 Tinggi • Wajib konsul ke DPJP Nutrisi IKA (automatically policy)
• Asuhan Nutrisi (formulir terintegrasi) dalam 48 jam
• Monitoring pasien selanjutnya akan ditentukan oleh DPJP
Berapapun skor, pasien Nutrisi IKA, apakah cukup konsultasi sewaktu atau disarankan
mendapat Asuhan rawat bersama
Nutrisi Pediatrik
1-3 Sedang Terinegrasi yang • Wajib konsul ke DPJP Nutrisi IKA (automatically policy)
dilakukan oleh DPJP • Monitoring pasien selanjutnya ajab ditentukan DPJP Umum
Nutrisi IKA, apakah cukup konsultasi sewaktu atau disarankan rawat
(formulir terintegrasi) bersama
• Dietisien anak mengisi formulir asuhan gizi (formulir lama)
Monitoring pasien dalam 48 jam
selanjutnya akan • Skrining ulang oleh dietisien anak setelah 3 hari
0 Rendah ditentukan oleh DPJP •Wajib konsul ke DPJP Nutrisi IKA (automatically policy)
Nutrisi, apakah cukup •Monitoring pasien selanjutnya akan ditentukan oleh DPJP
dilakukan dietisien anak Umum IKA, apakah cukup konsultasi sewaktu atau disarankan
atau disarankan rawat rawat bersama
bersama •Dietisien anak mengisi formulir asuhan gizi (formulir lama)
dalam 48 jam
25
•Skrining ulang oleh dietisien anak setelah 7 hari
PENGGUNAAN PKMK (SUSU TINGGI KALORI)
BERDASARKAN PERMENKES NO 29 TAHUN 2019
Pemberian intervensi nutrisi yang adekuat bila sudah terjadi gagal
tumbuh (weight faltering), gizi kurang, gizi buruk,stunted
untuk catch up growth (tumbuh kejar)
STUNTED
2. Menghitung kalori total
//
• Nama:An SINTA
• Usia :18 bulan
• Berat :8 kg
PERAN DAN PEMBERDAYAAN KERJASAMA
POSYANDU-PUSKESMAS-DINAS KESEHATAN-RSUD
UNTUK DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN STUNTING
ALUR RUJUKAN DETEKSI DAN PENCEGAHAN STUNTING
DARI POSYANDU-PUSKESMAS-RSUD
YA TIDAK
skrining stunting, masalah gizi Aksi cegah stunting
Rujuk dokter puskesmas BB/U -2 s.d +1SD BB/U <-2SD s.d <-3SD
terlatih untuk mendeteksi
penyakit penyerta Lihat tren kurva gagal tumbuh
→ risiko
Rujuk SpA untuk BB naik tidak sesuai stunting →
BB naik
konfirmasi diagnosis grafik/flat/turun tanda bahwa
sesuai grafik
ASI tidak cukup
Bila terdiagnosis penyakit
MPASI (tidak adekuat)
kronik misal TBC→ selain MPASI
dan atau MPASI
terapi OAT → tatalaksana +ASI lanjut (telur, ikan)
tidak adekuat
stunting diberikan PKMK → +ASI lanjut
membuat resep diserahkan Evaluasi → berikan
bln depan Evaluasi 2 minggu MPASI telur
ke dokter puskesmas
ikan dan PKMK
Puskesmas mengambil PKMK BB tetap → MPASI +
dari dinkes kota➔ pasien ASI + susu standart
Take home messages
❑ Stunting adalah perawakan pendek (stunted) → malnutrisi kronik
❑ Stunting selalu diawali dengan penurunan berat badan/tetap →
diikuti gangguan kognitif dan penurunan pertumbuhan linier
❑Deteksi stunting bila didapatkan anak dengan perawakan pendek usia
kurang dari 2 tahun → segera diberikan intervensi karena untuk
mencegah defek fungsi kognitif pada usia kurang dari 2 tahun
❑ Pemberian nutrisi yang optimal (MPASI) dengan protein hewani dan
PKMK pada anak usia 2 tahun pertama dapat mengatasi dan
mencegah stunting dan gangguan kekurangan gizi lainnya
❑ Peran kader posyandu, bidan desa,perawat, PGL ,dokter puskesmas
dan RS sangat penting dalam deteksi dini weight faltering yang
berisiko terjadi stunting