Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERAWATAN MEKANIK II

KOPLING GESEK

DISUSUN OLEH :

BAYU ZUHURI

EGI JULIANTO

PRODI D4 MKE

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Makalah ini disusun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Teknik
Perawatan Mekanik II, dimana Dosen yang mengajar mata kuliah ini menuntun
mahasiswanya agar membuat makalah / tugas UAS mengenai salah satu materi Kopling
Gesek. Saya sebagai mahasiswa yang mengikuti perkuliahan mata kuliah Teknik
Perawatan Mekanik II ini memilih sub materi tentang Kopling dan lebih di fokuskan pada
Kopling Gesek, karena kopling merupakan suatu bagian sistem pemindah tenaga yang
sangat berpengaruh dalam pemindahan tenaga dari fly wheel ke transmisi.

1.2 TUJUAN & MANFAAT


 Agar mahasiswa mengetahui fungsi dari Kopling Gesek.
 Agar mahasiswa mengetahui prinsip cara kerja Kopling Gesek.
 Agar mahasiswa megetahui fungsi dan cara kerja pengoperasian Kopling Gesek.
 Agar mahasiswa mengetahui unit dan komponen Kopling Gesek.
 Agar mahasiswa mengetahui perawatan pada Kopling Gesek.
 Agar mahasisiwa mampu menyetel unit Kopling dan komponen pengoperasian.
 Agar mahasiswa mampu menganalisa gejala-gejala kerusakan pada Kopling Gesek.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING


Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin,
diesel dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran
di dalam silinder mesin.

Fungsi Kopling
1. Untuk memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input
transmisi.
2. Untuk memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,R).
3. Untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi
perseneling tidak pada posisi netral.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:


1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari
elemen lain.
3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
4. Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

2.2 JENIS-JENIS KOPLING


Menurut konstruksi dan cara kerjanya ,kopling pada automobile dapat di
bedakan menjadi beberapa macam antara lain :
1. Kopling Gesek (Fraction Clutch)
a. Kopling Gesek Plat Tunggal (Single Plate Clutch)
Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya
hanya satu.
Gambar 1. Clutch assembly

Komponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut :


- Driven Plate
Juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling atau friction disc /piringan
gesek, atau kanvas kopling). Plat kopling bagian tengahnya berhubungan slip
dengan poros transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling yang
pemasangannya di keling.
Konstruksinya dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 2. Plat kopling tunggal.

- Pressure Plate (Plat Penekan) dan rumahnya


Unit ini yang berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi
perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.untuk kemampuan
menjepitnya, plat tekan didukung oleh pegas kopling. Pegas kopling paling
tidak ada dua macam, yaitu dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orang
umum menyebutnya sebagai matahari. Kontruksinya seperti terlihat pada
gambar berikut ini.
Gambar 3. Clutch Assembly dengan Pegas Diafragma

Gambar 4. Pegas Diafragma dan Pegas Coil.

- Clutch Release atau Throwout Bearing


Unit ini berfungsi untuk memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure
plate lever dan menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan
pressure plate lever untuk pegas coil. Sedangkan yang pakai pegas difragma
langsung keujung pegas. Bantalan tekan ini ada tiga macam. Seperti
terlihatpada gambar berikut ini.

Gambar 5. Macam-macam bantalan tekan kopling


- Throwout Lever/Clutch Fork/Plate Lever
Berfungsi untukmenyalurkan tenaga pembebas kopling. Konstruksi di atas
berarti plat tekan bersama rumahnya dipasang menggunakan baut pada fly
wheel. Sementara plat kopling dipasang diantara fly wheel dengan pelat tekan,
dan bagian tengahnya dihubungkan dengan poros transmisi dengan sistem
sliding. Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya kopling gesek dengan plat
tunggal yang banyak digunakan pada kendaraan roda empat ini . Seperti terlihat
pada gambar berikut ini.

Gambar 6 .Prinsip kerja kopling plat tunggal

b. Kopling Gesek Plat Ganda


Kopling gesek plat ganda banyak digunakan pada kendaraan ringan
seperti sepeda motor dan dalam kerjanya Tercelup di dalam oli mesin.
Konstruksinya seperti terlihat pada gambar.
Gambar 7. Komponen kopling gesek plat ganda.
Konstruksi kopling gesek plat ganda menggunakan dua jenis plat, yaitu
plat gesek dan plat kopling. Plat gesek tanpa lapisan kanvas, seluruhnya dari
logam. Sedangkan plat kopling pada bagian yang bersentuhan dengan plat
gesek dilapisi dengan kanvas pada kedua sisinya. Jumlah dan lebar plat sangat
ditentukan besarnya tenaga yang akan dipindahkan.
Rangkaian komponen kopling gesek plat ganda dapat digambarkan sebagai
berikut.

Gambar8. Rangkaian kopling gesek plat ganda.

Rangkaian kopling tersebut terdiri dari satu plat tekan yang ditekan oleh
4 sampai 6 buah pegas kopling.terdapat 4 buah plat gesek dan 4 buah plat
kopling yang dijepit oleh plat tekan. Plat kopling dipasang pada rumah yang
disambungkan dengan roda gigi yang berhubungan dengan transmissi.
Sementara plat gesek dipasang pada dudukan plat gesek yang disambungkan
dengan roda gigi primer yang berhubungan dengan poros engkol.
Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka plat tekan
menekan/menjepit plat kopling dan plat gesek secara bersama, sehingga terjadi
aliran tenaga dari mesin ke roda gigi primer, ke plat gesek, pindah ke plat
kopling, dan Keroda gigi yang berhubungan dengan transmisi.
2. Kopling Fluida
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara,
sehingga tidak ada hubungan antara kedua poros. Alat yang dipakai adalah Torque
Converter.  Torque Converter atau biasa orang awam menyebutnya kopling mobil matic
adalah suatu alat yang di gunakan pada mobil bertransmisi otomatis yang berfungsi
sebagai pemindah daya yang diproduksi mesin untuk disalurkan ke transmisi.
Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya
yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi
beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih ,
penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.

2.3 KOMPONEN UTAMA KOPLING

1. Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai
dudukan hampir seluruh komponen kopling.
2. Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi.
Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi.
Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keeling (rivet).
3. Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang
berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat yang
berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat dengan
kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.
4. Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas
digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda
penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus
dipindahkan.

2.4 CARA KERJA KOPLING GESEK

Kopling berfungsi untuk memindahkan tenaga secara halus dari mesin ke


transmisi melalui adanya gesekan antara plat kopling dengan fly wheel dan plat penekan.
Kekuatan gesekan diatur oleh pegas penekan yang dikontrol oleh pengemudi melalui
mekanisme penggerak kopling.
Jika pedal kopling ditekan penuh, tekanan pedal tersebut akan diteruskan oleh
mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan tekanan pegas
penekan sehingga plat kopling tidak mendapat tekanan. Gesekan antara plat kopling
dengan fly wheel dan plat penekan tidak terjadi sehingga putaran mesin tidak diteruskan.
Jika pedal kopling ditekan sebagian/ setengah, tekanan pedal tersebut akan
diteruskan oleh mekanisme penggerak sehingga akan mendorong plat penekan melawan
sebagain/ setengah tekanan pegas penekan sehingga tekanan plat penekan ke fly wheel
berkurang, sehingga plat kopling akan slip. Gesekan antara plat kopling dengan fly wheel
dan plat penekan kecil sehingga putaran dan daya mesin diteruskan sebagian.
Apabila pedal dilepaskan maka gaya pegas akan kembali mendorong dengan
penuh plat penekan. Plat penekan menghimpit plat kopling ke fly wheel dengan kuat
sehingga terjadi gesekan kuat dan berputar bersamaan. Dengan demikian putaran dan
daya mesin diteruskan sepenuhnya (100%) tanpa slip.
BAB 3
PEMBONGKARAN , PEMERIKSAAN DAN PEMASANGAN KOPLING

3.1 PEMBONGKARAN KOPLING


1. Lepaskan transmisi dari mesin
2. Lepaskan penutup kopling
a. Berikan tanda-tanda pada penutup kopling dan roda gaya
b. Kendorkan baut-baut sekali putar secara merata demikian sehingga pegas
penegang menjadi pembebas
c. Lepaskan baut-baut pengikat ,kemudian penutup kopling dan koplingnya
CATATAN : jangan menjatuhkan pelat kopling
3. Lepas bantalan pembebas dengan hub.garpu dan karet pelindung debu dari transmisi
a. Lepas klip dan tarik bantalan pembebas dengan hub
b. Lepas pegas penegang
c. Lepas garpu dari karet pelindung debu

3.2 PEMERIKSAAN KOPLING


1. Periksa plat kopling dari keausan atau kerusakan
Menggunakan jangka sorong , ukurlah kedalaman paku keeling .kedalaman kepala
paku keeling minimum :0,3 mm (0,012 in).
Bila ada kelainan gantilah plat kopling.
2. Periksa keolengan plat kopling
Menggunakan dial gauge , ukurlah keolengan palat kopling
Keolengan maksimum : 0,8 mm (0,031 inc)
Bila keolengan berlebihan , gantilah plat kopling.
3. Periksa keolengan roda gaya (flywheel)
Menggunakan dial gauge ukurlah keolengan roda gaya.
Keolengan maksimum : 0,1 (0,004 in)
4. Periksa bantalan pilot
Putar bantalan dengan tangan ,sambil memberikan tekanan aksial .bila bantalan macet
atau terasa berat ,ganti bantalan pilot.
CATATAN : bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan
atau pelumasan kembali.
5. Bila pelu ganti bantalan pilot
6. Periksa pegas diapragma dari keausan
Menggunakan jangka sorong ,ukur kedalam dan lebar keausan pegas diapragma .
Limit: Kedalaman : 0,6 mm (0,024 in)
Lebar : 0,5mm (0,197 in)
7. Periksa bantalan pembebas
Putar bantalan dengan tangan ,sambil memberikan tekanan aksial .bila bantalan macet
atau terasa berat ,ganti bantalan pembebas.
CATATAN : bantalan dilumasi secara permanen dan tidak memerlukan pembersihan
atau pelumasan kembali.

3.3 PEMASANGAN UNIT KOPLING


1. Pasang plat kopling pada roda gaya
2. Pasang tutup kopling
a. tepatkan tanda pada tutup kopling dan roda gaya
b. kencangkan baut pengikat dengan rata dalam beberapa tahap ,sampai tutup kopling
terduduk dengan baik
Momen : 195 kg-cm (14 ft-1b ,19 N.m)
3. Periksa kerataan ujung pegas diapragma
4. Bila perlu stel pegas
5. Oleskan gemuk molybdenum dishulpide thium base atau gemuk MP
6. Pasang karet pelindung debu ,garpudan bantalan pembebas dengan hub pada transmisi
a. pasang karet pelindung debu dan garpu pembebas
b. pasang pegas penengang
c. pasang klip pengikat untuk megamankan bantalan dengan hub pada transmisi.
7. Pasang transmisi.
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan,
yaitu sistem yang berfungsi untuk memutus danmenghubungkan tenaga dari sumber
tenaga (mesin) ke roda kendaraan(pemakai/penggunaan tenaga). Secara garis besar
terdiri dari unit kopling, transmisi, differensial, poros dan roda kendaraan. Sementara
posisi unit kopling dan komponennya ( clutch assembly ), terletak pada ujung paling
depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. rangkaian pemindahan tenaga
berawal dari sumber tenaga ( engine ) kesistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit
kopling ( clutch )diteruskan ketransmisi ( gear box ) ke propeller shaft dan keroda
melalui defrensial ( final drive ).komponen utama dari kopling mulai dari roda gila
(flywheel) adalah driven plate , pressure plate , pressure plate lever , clutch release atau
throwout bearing , throwout lever . terdapat dua macam kopling gesek yaitu kopling plat
tunggal dan kopling plat ganda. Kopling gesek plat tunggal banyak dipergunakan pada
kendaraan roda empat. Sedangkan koplinggesek plat ganda banyak dipergunakan pada
sepeda motor. Ukuran kopling sangat ditentukan oleh besarnya tenaga mesin yang akan
disalurkan melalui kopling.
Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi
kopling yang dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling memungkinkan
pengemudi dengan mudah memutus dan menghubungkan kopling sesuai dengan yang
diinginkan. terdapat dua macam sistem pengoperasian kopling yaitu sistem mekanik dan
sistem hidrolis. komponen pengoperasian kopling sistem mekanik adalah pedal kopling
, kabel kopling , batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan tuas
pembebas , pegas pengendali pedal kopling . sedangkan komponen pengoperasian
kopling sistem hidrolis adalah master silinder kopling , pipa hidrolis , silinder kopling ,
boster kopling .

4.2 SARAN
Didalam memakai mekanisme kopling hidrolik haruslah di lakukan perawatan
yang rutin,seperti mengisi minyak rem jika habis dan men cek tidak ada kebocoran pada
pipa .dan gunakan minyak rem yang sesuai dengan standar kendaraannya.

Anda mungkin juga menyukai