Ibu Postpartum)
OLEH :
KELAS A
Filsa Husain 841418013
1
DAFTAR ISI
Table of Contents
DAFTAR ISI........................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................................5
C. Tujuan Masalah................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................6
2.2 Etiologi...............................................................................................................6
2.3 Epidemiologi.................................................................................................7
BAB II................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................15
3.2 Saran.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas atau post partum adalah masa setelah persalinan selesai
sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara
nifas perlu mendapat perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60%
terjadi pada masa nifas. Dalam angka kematian ibu (AKI) adalah penyebab
yang kritis bagi ibu yang sehabis melahirkan. Dirpekirakan bahwa 60%
kematian ibu terjadi setelah persalinan dan 50% diantaranya terjadi dalam
nifas merupakan masalah yang komlpeks yang sulit diatasi. AKI merupakan
negara. Bila AKI masih tinggi berarti pelayanan obstretri masih buruk,
salah satu angka kematian ibu tergolong tinggi yaitu 420 per 100.000
menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup. Dari data tersebut didapatkan
3
penurunan angka kematian ibu di Indonesia tahuentara penyebab kematian
pervaginam. Semua itu dapat terjadi, jika ibu post partum tidak mengetahui
tanda bahaya selama masa nifas. Hal ini disebabkan karena kurangnya
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di dunia
masih terbilang tinggi, menurut data World Health Organization (WHO) pada
tahun 2013, ada sekitar 800 ibu di dunia meninggal setiap harinya akibat
komplikasi kehamilan dan persalinan. Penyebab utama dari kematian ibu
antara lain sumber daya yang rendah, perdarahan, hipertensi, infeksi, dan
penyakit penyerta lainnya yang diderita ibu sebelum masa kehamilan. Wanita
yang tinggal di negara berkembang memiliki resiko kematian 23 kali lebih
besar dibandingkan dengan wanita yang tinggal di negara maju sehubungan
dengan faktor yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan (WHO,
2013).
Selain angka kematian ibu, angka kematian anak di dunia juga masih tinggi.
Meskipun begitu, menurut hasil pengamatan yang dilakukan oleh WHO
terhadap program Millennium Development Goals (MDGs) melalui program
Global Health Observatory (GHO), terutama MDGs 4 yang berisi tentang
mengurangi angka kematian anak terlihat bahwa angka kematian anak di
dunia mengalami penurunan sekitar 50% pada tahun 2013 bila dibandingkan
dengan tahun 1990, tahun dimana program MDGs sendiri mulai dicanangkan,
pada tahun 1990 angka kematian anak mencapai 12,7 juta, dan pada 2013
angka kematian anak di dunia tercatat sebesar 6,3 juta (WHO, 2013).
4
Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Indonesia (SKRT)
penyebab langsung kematian di Indonesia 90% terjadi pada saat persalinan.
Selain itu penyebab tidak langsung dari kematian ibu adalah faktor
keterlambatan yaitu terlambat mengambil keputusan untuk dirujuk ke tempat
pelayanan kesehatan, sebagai contohnya adalah terlambat mengenali tanda
bahaya sehingga ibu sampai di tempat pelayanan kesehatan sudah dalam
kondisi darurat (Depkes RI, 2012).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi kematian ibu adalah kematian seorang wanita saat hamil atau
sampai 42 hari pasca persalinan, terlepas dari lama dan lokasi kehamilan, dari
setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperburuk oleh kehamilan
komplikasi kehamilan atau manajemennya, namun bukan oleh karena penyebab
kecelakaan atau insidental. Untuk memudahkan identifikasi kematian ibu dalam
keadaan di mana sulit menentukan penyebab kematian, digunakan kategori lain:
yaitu kematian seorang wanita saat hamil atau dalam 42 hari pasca persalinan,
terlepas dari penyebab kematiannya(WHO). Penghitungan angka kematian ibu
adalah jumlah kematian selama periode tertentu per 100.000 kelahiran selama
periode yang sama. (WHO,2015)
Angka kematian ibu merupakan indikator kesejahteraan perempuan,
indikator kesejahteraan suatu bangsa sekaligus menggambarkan hasil capaian
pembangunan suatu negara. Informasi mengenai angka kematian ibu akan
sangat bermanfaat untuk pengembangan program- program peningkatan
kesehatan ibu, terutama pelayanan kehamilan dan persalinan yang aman,
program peningkatan jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan, manajemen sistim rujukan dalam penanganan komplikasi
kehamilan, persiapan keluarga hingga suami siaga dalam menyongsong
kelahiran, yang pada gilirannya merupakan upaya menurunkan Angka
Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi. (WHO,2015)
2.2 Etiologi
Pada dasarnya kematian ibu dapat disebabkan oleh 2 faktor, yakni penyebab
langsung dan penyebab tidak langsung (Kholid,2012)
6
penelitian diketemukan bahwa penyebab kematian ibu terbanyak akibat
dari pendarahan. Beberapa penyebab kematian ibu adalah Pendarahan,
Eklamsia, Partus lama, Komplikasi aborsi, dan Infeksi.
2) Penyebab tidak langsung; Faktor penyebab tidak langsung kematian ibu
diakibatkan oleh penyakit yang diderita oleh seorang ibu, atau penyakit
yang timbul selama kehamilan dan tidak ada kaitannya dengan penyebab
langsung obstetric, tapi penyakit tersebut diperberat oleh efek fisiologik
kehamilan. Beberapa penyebab kematian ibu tidak langsung adalah:
a. pertama, status perempuan dalam keluarga. Perempuan pada
status orang ke dua (konco wingking) biasanya tidak akan sanggup
mengeluarkan keluhan-keluhan yang berkaitan dengan timbulnya
rasa sakit/kelainan yang ada di dalam diri sehubungan dengan
kehamilannya, yang akan menyebabkan terhadap keterlambatan
dalam penangan medis.
b. Kedua, keberadaan anak. Keberadaan anak yang satu dengan yang
lain terlalu dekat akan menimbulkan perawatan/perhatian anak
tidak maksimal, yang hal ini akan mengurangi perhatian terhadap
diri seorang ibu dengan kehamilannya.
c. Ketiga, social budaya. Social budaya yang memarginalkan
perempuan akan mempersulit perempuan (ibu) dalam mengambil
inisiatif untuk melakukan tindakan, yang akan berakibat pada
keterlambatan penangan medis. Keempat, pendidikan. Pendidikan
yang rendah berdampak terhadap pengetahuan yang rendah
terhadap hal ikhwal kehamilan dan persalinan. Kelima, social
ekonomi. Penghasilan yang rendah tentu akan berakibat pada
banyak hal, seperti pemenuhan gizi ibu hamil, perawatan ibu
hamil dan persalinan, dan lain-lain. Dan yang terakhir, geografis
daerah. Letak klinik yang jauh dan sulit terjangkau akan berakibat
terhadap keterlambat pertolongan pelayanan kesehatan ibu
hamil/bersalin.
7
2.3 Epidemiologi
Angka Kematian Ibu (AKI) juga merupakan salah satu indikator penting
dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang
meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. AKI juga
menjadi salah satu target dalam tujuan pembangunan millenium (Millenium
Development Goals, MDG), yaitu tujuan ke-5 adalah meningkatkan kesehatan ibu
dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 mengurangi hingga ¾ resiko
jumlah kematian ibu. (Depkes RI, 2012).
8
2.5 Peran Petugas Kesehatan
9
2.6 Pengkajian pada ibu Postpartum
suami/istri).
2. Riwayat Haid (apakah haid teratur, siklusnya berapa haari, apakah ada
beraapa kali).
4. Riwaya obsterti
yang diperoleh.
b. Riwayat Persalinan
2) Riwayat nifas pada persalinan lau (masalah nifas dan laktasi yang pernah
10
Penyakit yang pernah diderita paada masa lalu , bagaimana cara pengobatan
7. Profil Keluarga.
8. Pola Nutrisi
frekuensi.
10.Pola eliminasi
11.Personal Higine
11
Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi, penggunaan pembalut dan kebersihan
12.Aktifitas
13.Kemampuan mobilisasi
14.Konsep Diri
15.Pemeriksaan Fisik
abdominal utuh (intact) atau terdapat diastasis, distensi, striae. Tinggi fundus
12
f. Anogenital : Lihat struktur, ragangan, udema vagina, keadaan liang
kekuatan otot.
16.Pemeriksaan Laboratorium
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan kematian ibu, bayi baru
lahir, bayi dan balita. Antara lain melalui penempatan bidan di desa,
pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan
Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K), serta penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas perawatan dan Pelayanan
13
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit.
(Kementerian Kesehatan RI. 2016)
h. Mendorong para ibu mengikuti Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita.
14
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kinerja dari WHO dan Depkes sendiri dalam mengurangi angka kematian ibu.
Itu terbukti dengan adanya penurunan angka kematian ibu dari tahun 2002
yang mencapai 307 per 100.000 kelahiran menjadi 228 per 100.000 pada
tahun 2007. Ini merupakan prestasi bagi WHO dan Depkes dalam
kematian ibu.
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, Gilly. 2010. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC: Jakarta
Departemen Kesehatan R.I. DTPS-KIBBLA Referensi Advokasi Anggaran dan
Kebijakan Perencanaan Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak Dengan
Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Tim Kabupaten/Kota,Departemen
Kesehatan RI. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat;
(2012).
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
16