Anda di halaman 1dari 22

TUGAS ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELLITUS

MODUL 6.1 ASKEP PREDIABETIK

PERTEMUAN HARI KE - 3

OLEH :

AYU ANDIRA
PO714201171010

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN D.IV KEPERAWATAN

TAHUN 2020
LOGBOOK MODUL 6.1 ASUHAN KEPERAWATAN PRE DIABETIK

Pertemuan hari III


Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus prediabetik secara mandiri, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis yang
telah dimunculkan.
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan
masalah tersebut
2. Mampu berdiskusi kelompok tentang rencana keperawatan pada kasus prediabetik yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
3. Mampu menyusun catatan perkembangan pada kasus prediabetik secara mandiri
4. Mampu mendiskusikan tentang catatan perkembangan pada kasus prediabetik yang sudah
diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok
5. Mampu membuat dokumentasi keperawatan pada kasus prediabetik secara mandiri

Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus prediabetik secara mandiri!
Jawab :
Dx 1 : Obesitas b.d penggunaan energi kurang dari asupan d.d IMT = 34 Kg/m 2
Edukasi berat badan efektif
 Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
 Terapeutik
1. Sediakan materi dan media edukasi
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
 Edukasi
1. Jelaskan hubungan asupan makanan , Latihan, peningkatan dan penurunan berat
badan.
2. Jelaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan.
3. Jelaskan resiko kondisi kegemukan (overweight) dan kurus (underweight).
4. Jelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta faktor genetik yang mempengaruhi berat
badan.
5. Ajarkan cara mengelola berat badan secara efektif.
Dx 2 : Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah d.d penambahan berat badan
Manajemen Hiperglikemia
 Observasi
1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia.
2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis.poli uria, poli dipsia, polifagia)
3. Monitor kadar glukosa darah, jika perlu.
4. Monitor intake dan output cairan.
 Terapeutik
1. Konsultasi dengan medis Jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau
Memburuk.
 Edukasi
1. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dl.
2. Anjurkan memonitor kadar glukosa darah secara mandiri.
3. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga.
Pelibatan keluarga
 Terapeutik
1. Diskusikan cara perawatan di rumah
2. Motivasi keluarga mengembangkan aspek positif rencana perawatan.
 Edukasi
1. Jelaskan kondisi pasien kepada keluarga.
2. Informasikan tingkat ketergantungan pasien kepada keluarga.

Dx 3 : Resiko perfusi perifer tidak efektif d.d kurang terpapar informasi tentang
faktor pemberat : obesitas
Edukasi Proses Penyakit
 Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
 Terapeutik
1. Sediakan materi dan media edukasi
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
 Edukasi
1. Jelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit
2. Jelaskan proses patofisiologis munculnya penyakit
3. Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
4. Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
5. Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan
6. Ajarkan cara meminimalkan efek samping dari intervensi atau pengobatan
7. Informasikan kondisi fisik pasien saat ini
8. Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala memberat atau tidak biasa.
Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus prediabetik yang sudah diidentifikasi secara
individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok!
Jawab :
Setelah didiskusikan, didapatkan beberapa rencana keperawatan berdasarkan dioagnosis
keperawatan pada kasus yang ada.Dalam penerapan rencana keperawatan menggunakan
prinsip OTEK (Observasi, Terapeutik, Edukasi, danKolaborasi). Berikut intervensi
keperawatannya :

Dx 1 : Obesitas b.d penggunaan energi kurang dari asupan d.d IMT = 34 Kg/m 2
Edukasi berat badan efektif
 Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
 Terapeutik
2 . Sediakan materi dan media edukasi
3. Jadwalkan pendidikan kesehatan
 Edukasi
1. Jelaskan hubungan asupan makanan , Latihan, peningkatan dan penurunan berat
badan.
2. Jelaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan.
3. Jelaskan resiko kondisi kegemukan (overweight) dan kurus (underweight).
4. Jelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta faktor genetik yang mempengaruhi berat
badan.
5. Ajarkan cara mengelola berat badan secara efektif.

Dx 2 : Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah d.d penambahan berat badan


Manajemen Hiperglikemia
 Observasi
1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia.
2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis.poli uria, poli dipsia, polifagia)
3. Monitor kadar glukosa darah, jika perlu.
4. Monitor intake dan output cairan.
 Terapeutik
1. Konsultasi dengan medis Jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau
Memburuk.
 Edukasi
1. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dl.
2. Anjurkan memonitor kadar glukosa darah secara mandiri.
3. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga.
Pelibatan keluarga
 Terapeutik
1. Diskusikan cara perawatan di rumah
2. Motivasi keluarga mengembangkan aspek positif rencana perawatan.
 Edukasi
1. Jelaskan kondisi pasien kepada keluarga.
2. Informasikan tingkat ketergantungan pasien kepada keluarga.

Dx 3 : Resiko perfusi perifer tidak efektif d.d kurang terpapar informasi tentang
faktor pemberat : obesitas
Edukasi Proses Penyakit
 Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
 Terapeutik
1.. Sediakan materi dan media edukasi
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
 Edukasi
1. Jelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit
2. Jelaskan proses patofisiologis munculnya penyakit
3. Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
4. Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
5. Ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan
6. Ajarkan cara meminimalkan efek samping dari intervensi atau pengobatan
7. Informasikan kondisi fisik pasien saat ini
8. Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala memberat atau tidak biasa.
Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus prediabetik secara mandiri!
Jawab :
Diagnosa Keperawatan 1 : Obesitas b.d penggunaan energi kurang dari asupan d.d IMT = 34 Kg/m2
Catatan Perkembangan
Hari/Tanggal Pelaksanaan Evaluasi
Senin, Jam 10.00 Jam 14.00
7 Desember 2020 1. Mengdentifikasi kesiapan dan kemampuan S :
menerima informasi.  klien mengatakan masih belum mampu
Jam 11.00 menerima semua informasi yang telah
1. Menyediakan materi dan media edukasi. diberikan.
2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan O:
Jam 12.00  klien nampak masih kurang memahami
1. Menjelaskan hubungan asupan makanan, latihan, informasi yang telah diberikan.
peningkatan dan penurunan berat badan. A : Obesitas
2. Menjelaskan kondisi medis yang dapat P : Lanjutkan intervensi
mempengaruhi berat badan.
3. Menjelaskan resiko kondisi kegemukan
(overweight) dan kurus (underweight).
4. Menjelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta
factor genetic yang mempengaruhi berat badan.
5. Mengajarkan cara mengelola berat badan secara
efektif.
Selasa, Jam 10.00 Jam 14.00
8 Desember 2020 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S :
menerima informasi.  klien mengatakan mulai mampu menerima
Jam 11.00 semua informasi yang telah diberikan.
1. Menyediakan materi dan media edukasi. O:
2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan  klien nampak sudah memahami beberapa
Jam 12.00 informasi yang telah diberikan.
1. Menjelaskan hubungan asupan makanan, latihan, A : Obesitas
peningkatan dan penurunan berat badan. P : Lanjutkan Intervensi
2. Menjelaskan kondisi medis yang dapat
mempengaruhi berat badan.
3. Menjelaskan resiko kondisi kegemukan
(overweight) dan kurus (underweight).
4. Menjelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta
factor genetic yang mempengaruhi berat badan.
5. Mengajarkan cara mengelola berat badan secara
efektif.

Diagnosa Keperawatan 2 : Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah d.d penambahan berat badan
Catatan Perkembangan
Hari/Tanggal Pelaksanaan Evaluasi
Senin, Jam 10.00 Jam 14.00
7 Desember 2020 1. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab S :
hiperglikemia.  Klien mengatakan tidak merasakan tanda
2. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. dan gejala hiperglikemia.
Poliuri, polidipsi, polifagia).  Klien mengatakan belum mengikuti anjuran
3. Memonitor kadar glukosa darah, jika perlu. yang diberikan oleh perawat.
4. Memonitor intake dan output cairan. O:
Jam 11.00  Klien nampak belum mengikuti anjuran
1. Mengonsultasikan dengan medis jika tanda dan yang telah diberikan.
gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk. A : Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa
Jam 12.00 Darah
1. Menganjurkan menghindari olahraga saat kadar P : Lanjutkan Intervensi
glukosa darah lebih dari 250 mg/dl.
2. Menganjurkan memonitor kadar glukosa darah
secara mandiri.
3. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga.
Selasa, Jam 10.00 Jam 14.00
8 Desember 2020 1. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab S :
hiperglikemia.  Klien mengatakan tidak merasakan tanda
2. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. dan gejala hiperglikemia.
Poliuri, polidipsi, polifagia).  Klien mengatakan mulai mengikuti anjuran
3. Memonitor kadar glukosa darah, jika perlu. yang diberikan oleh perawat.
4. Memonitor intake dan output cairan. O:
Jam 11.00  Klien nampak mulai mengikuti anjuran
1. Mengonsultasikan dengan medis jika tanda dan yang telah diberikan.
gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk. A : Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa
Jam 12.00 Darah
1.. Menganjurkan menghindari olahraga saat kadar P : Lanjutkan Intervensi
glukosa darah lebih dari 250 mg/dl.
2. Menganjurkan memonitor kadar glukosa darah
secara mandiri.
3. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga.

Diagnosa Keperawatan 3 : Resiko perfusi perifer tidak efektif d.d kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat : obesitas
Catatan Perkembangan
Hari/Tanggal Pelaksanaan Evaluasi
Senin, Jam 10.00 Jam 14.00
7 Desember 2020 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S:
menerima informasi - Klien mengatakan belum mampu
Jam 10.30 memahami materi yang telah diajarkan
1. Menyediakan materi dan media edukasi O:
2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan - Klien tidak dapat memberikan kesimpulan
3. memberikan kesempatan untuk bertanya materi yang telah diajarkan
Jam 11.00 - Klien Nampak masih bingung akan materi
1. Menjelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit yang diajarkan
2. Menjelaskan proses patofisiologis munculnya A : resiko perfusi perifer tidak efektif
penyakit P : lanjutkan intervensi
3. Menjelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan
oleh penyakit
4. Menjelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
5. Mengajarkan cara meredakan atau mengatasi
gejala yang dirasakan
6. Mengajarkan cara meminimalkan efek samping
dari intervensi atau pengobatan
7. Menginformasikan kondisi fisik pasien saat ini
8. Menganjurkan melapor jika merasakan tanda dan
gejala memberat atau tidak biasa.

Selasa, Jam 10.00 Jam 14.00


8 Desember 2020 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S:
menerima informasi - Klien mengatakan mulai memahami materi
Jam 10.30 yang telah diajarkan
1. Menyediakan materi dan media edukasi O:
2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan - Klien mampu menjelaskan kembali
3. memberikan kesempatan untuk bertanya penyebab dan faktor resiko prediabetes
Jam 11.00 - Klien nampak mulai memahami materi
1. Menjelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit yang diajarkan
2. Menjelaskan proses patofisiologis munculnya A : Resiko perfusi perifer tidak efektif
penyakit P : lanjutkan intervensi
3. Menjelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan
oleh penyakit
4. Menjelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
5. Mengajarkan cara meredakan atau mengatasi
gejala yang dirasakan
6. Mengajarkan cara meminimalkan efek samping
dari intervensi atau pengobatan
7. Menginformasikan kondisi fisik pasien saat ini
8. Menganjurkan melapor jika merasakan tanda dan
gejala memberat atau tidak biasa.
Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus tipe I tanpa komplikasi yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok!
Jawab :
Setelah melakukan diskusi, terdapat catatan perkembangan pada kasus diatas. Catatan
perkembangan ini berfungsi untuk mengetahui perkembangan terbaru klien. Adapun hasil
diskusi catatan perkembangannya yaitu : (dapat dilihat pada aktifitas 3 pertemuan 3)

Aktifitas 5
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe I tanpa komplikasi secara
mandiri!
Jawab :
PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Nama pasien : TN .J
Usia : 39 tahun
II. Keluhan utama : Obesitas tapi tidak merasakan keluhan apa-apa
III. Riwayat keluhan utama : Tn. J mengalami obesitas dengan IMT melebihi batas normal,
disamping itu ia tidak mengalami keluhan apa-apa. IMT = 34 Kg/m 2 .. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan kadar HDL Tn. J rendah sedangkan kadar LDL berada diatas
nilai normal beserta gliserida.

KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
- - IMT = 34 kg/m²
- TD = 125/80 mmHg
- HDL = 30 mg/dL
- Trigliserida = 185 mg/dL
- LDL = 185 mg/dL
- GDP = 111 mg/dL satu minggu
kemudian GDP = 115 mg/dL
-

ANALISA DATA
Data Masalah

DS : -
DO :
- IMT = 34 kg/m² Obesitas
- HDL = 30 mg/dL
- LDL = 185 mg/dL

DS : -
DO :
- GDP = 111 mg/dL = 115 mg/dL Resiko ketidakstabilan kadar
- IMT = 34 kg/m² glukosa darah : Hiperglikemia
- HDL = 30 mg/dL
- LDL = 185 mg/dL
- Trigliserida = 185 mg/dL

DS : -
DO :
- IMT = 34 kg/m² Resiko perfusi perifer tidak
- HDL = 30 mg/dL efektif
- TD = 125/80 mmHg
- Trigliserida = 185 mg/dL
- LDL = 185 mg/dL

DIAGNOSAN KEPERAWATAN
1. Obesitas b.d penggunaan energi kurang dari asupan d.d IMT = 34 Kg/m2
2. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah d.d penambahan berat badan
3. Resiko perfusi perifer tidak efektif d.d kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat
: obesitas
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Obesitas b.d Setelah dilakukan intervensi keperawatan Edukasi Berat Badan efektif
penggunaan energi selama 2 x 24 jam, maka berat badan  Observasi
kurang dari asupan d.d membaik dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
IMT = 34 Kg/m2  Berat badan membaik menerima informasi.
 Indeks massa tubuh membaik  Terapeutik
2. Sediakan materi dan media edukasi
3. Jadwalkan pendidikan kesehatan
 Edukasi
1. Jelaskan hubungan asupan makanan , Latihan,
peningkatan dan penurunan berat badan.
2. Jelaskan kondisi medis yang dapat
mempengaruhi berat badan.
3. Jelaskan resiko kondisi kegemukan
(overweight) dan kurus (underweight).
4. Jelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta
faktor genetik yang mempengaruhi berat
badan.
5. Ajarkan cara mengelola berat badan secara
efektif.
2. Resiko ketidakstabilan Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Hiperglikemia
kadar glukosa darah selama 2 X 24 Jam, maka ketidakstabilan  Observasi
d.d penambahan berat kadar glukosa darah meningkat dengan 1. Identifikasi kemungkinan penyebab
badan kriteria hasil : hiperglikemia.
 Keluhan lapar menurun 2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
 Kadar glukosa dalam urin membaik (mis.poli uria, poli dipsia, polifagia)
3. Monitor kadar glukosa darah, jika perlu.
4. Monitor intake dan output cairan.
 Terapeutik
1. Konsultasi dengan medis Jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau Memburuk.
 Edukasi
1. Anjurkan menghindari olahraga saat kadar
glukosa darah lebih dari 250 mg/dl.
2. Anjurkan memonitor kadar glukosa darah
secara mandiri.
3. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga.
Pelibatan keluarga
 Terapeutik
1. Diskusikan cara perawatan di rumah
2. Motivasi keluarga mengembangkan aspek
positif rencana perawatan.
➢ Edukasi
1. Jelaskan kondisi pasien kepada keluarga.
2. Informasikan tingkat ketergantungan pasien
kepada keluarga.
3. Resiko perfusi perifer Setelah dilakukan intervensi keperawatan  Observasi
selama 2 X 24 Jam, maka perfusi perifer 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
tidak efektif d.d
meningkat dengan kriteria hasil: menerima informasi
kurang terpapar  Denyut nadi perifer meningkat  Terapeutik
informasi tentang  Turgor kulit membaik
1. Sediakan materi dan media edukasi
 Tekanan sistolik membaik
faktor pemberat : 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
 Tekanan diastolik membaik
Obesitas 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
 Edukasi
1. Jelaskan penyebab dan faktor resiko penyakit
2. Jelaskan proses patofisiologis munculnya
penyakit
3. Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan
oleh penyakit
4. Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
5. Ajarkan cara meredakan atau mengatasi
gejala yang dirasakan
6. Ajarkan cara meminimalkan efek samping
dari intervensi atau pengobatan
7. Informasikan kondisi fisik pasien saat ini
8. Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan
gejala memberat atau tidak biasa.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal DiagnosaKeperawatan Implementasi Evaluasi
Senin, Obesitas b.d penggunaan energi Jam 10.00 Jam 14.00
7 Desember 2020 kurang dari asupan d.d IMT = 34 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S :
kemampuan menerima informasi.  klien mengatakan masih belum
Kg/m2
Jam 11.00 mampu menerima semua
1. Menyediakan materi dan media informasi yang telah diberikan.
edukasi. O:
2. Menjadwalkan pendidikan  klien nampak masih kurang
kesehatan memahami informasi yang telah
Jam 12.00 diberikan.
1. Menjelaskan hubungan asupan A : Obesitas
makanan, latihan, peningkatan P : Lanjutkan intervensi
dan penurunan berat badan.
2. Menjelaskan kondisi medis yang
dapat mempengaruhi berat badan.
3. Menjelaskan resiko kondisi
kegemukan (overweight) dan
kurus (underweight).
4. Menjelaskan kebiasaan, tradisi
dan budaya, serta factor genetic
yang mempengaruhi berat badan.
5. Mengajarkan cara mengelola
berat badan secara efektif.
Selasa, Obesitas b.d penggunaan energi Jam 10.00 Jam 14.00
8 Desember 2020 kurang dari asupan d.d IMT = 34 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S :
kemampuan menerima informasi.  klien mengatakan mulai mampu
Kg/m2
Jam 11.00 menerima semua informasi
1. Menyediakan materi dan media yang telah diberikan.
edukasi. O:
2. Menjadwalkan pendidikan  klien nampak sudah memahami
kesehatan beberapa informasi yang telah
Jam 12.00 diberikan.
1. Menjelaskan hubungan asupan A : Obesitas
makanan, latihan, peningkatan P : Lanjutkan Intervensi
dan penurunan berat badan.
2. Menjelaskan kondisi medis
yang dapat mempengaruhi berat
badan.
3. Menjelaskan resiko kondisi
kegemukan (overweight) dan
kurus (underweight).
4. Menjelaskan kebiasaan, tradisi
dan budaya, serta factor genetic
yang mempengaruhi berat
badan.
5. Mengajarkan cara mengelola
berat badan secara efektif.

Hari/Tanggal DiagnosaKeperawatan Implementasi Evaluasi


Senin, Resiko ketidakstabilan kadar Jam 10.00 Jam 14.00
7 Desember glukosa darah d.d penambahan 1. Mengidentifikasi kemungkinan S :
penyebab hiperglikemia.  Klien mengatakan tidak
2020 berat badan
2. Memonitor tanda dan gejala merasakan tanda dan gejala
hiperglikemia (mis. Poliuri, hiperglikemia.
polidipsi, polifagia).  Klien mengatakan belum
3.
Memonitor kadar glukosa mengikuti anjuran yang
darah, jika perlu. diberikan oleh perawat.
4. Memonitor intake dan output O:
cairan.  Klien nampak belum mengikuti
Jam 11.00 anjuran yang telah diberikan.
1. Mengonsultasikan dengan A : Resiko Ketidakstabilan Kadar
medis jika tanda dan gejala Glukosa Darah
hiperglikemia tetap ada atau P : Lanjutkan Intervensi
memburuk.
Jam 12.00
1. Menganjurkan menghindari
olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/dl.
2. Menganjurkan memonitor kadar
glukosa darah secara mandiri.
3. Menganjurkan kepatuhan
terhadap diet dan olahraga.
Selasa, Resiko ketidakstabilan kadar Jam 10.00 Jam 14.00
8 Desember glukosa darah d.d penambahan 1. Mengidentifikasi kemungkinan S :
penyebab hiperglikemia.  Klien mengatakan tidak
2020 berat badan
2. Memonitor tanda dan gejala merasakan tanda dan gejala
hiperglikemia (mis. Poliuri, hiperglikemia.
polidipsi, polifagia).  Klien mengatakan mulai
3. Memonitor kadar glukosa mengikuti anjuran yang
darah, jika perlu. diberikan oleh perawat.
4. Memonitor intake dan output O:
cairan.  Klien nampak mulai mengikuti
Jam 11.00 anjuran yang telah diberikan.
1. Mengonsultasikan dengan A : Resiko Ketidakstabilan Kadar
medis jika tanda dan gejala Glukosa Darah
hiperglikemia tetap ada atau P : Lanjutkan Intervensi
memburuk.
Jam 12.00
2. Menganjurkan menghindari
olahraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/dl.
3. Menganjurkan memonitor kadar
glukosa darah secara mandiri.
4. Menganjurkan kepatuhan
terhadap diet dan olahraga.

Hari/Tanggal DiagnosaKeperawatan Implementasi Evaluasi


Senin, Resiko perfusi perifer tidak Jam 10.00 Jam 14.00
7 Desember efektif d.d kurang terpapar 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
2020 informasi tentang faktor pemberat kemampuan menerima informasi - Klien mengatakan belum
Jam 10.30 mampu memahami materi yang
: Obesitas
1. Menyediakan materi dan media telah diajarkan
edukasi O:
2. Menjadwalkan pendidikan - Klien tidak dapat memberikan
kesehatan kesimpulan materi yang telah
3. memberikan kesempatan untuk diajarkan
bertanya - Klien Nampak masih bingung
Jam 11.00 akan materi yang diajarkan
1. Menjelaskan penyebab dan faktor A : resiko perfusi perifer tidak
resiko penyakit efektif
2. Menjelaskan proses P : lanjutkan intervensi
patofisiologis munculnya
penyakit
3. Menjelaskan tanda dan gejala
yang ditimbulkan oleh penyakit
4. Menjelaskan kemungkinan
terjadinya komplikasi
5. Mengajarkan cara meredakan
atau mengatasi gejala yang
dirasakan
6. Mengajarkan cara meminimalkan
efek samping dari intervensi atau
pengobatan
7. Menginformasikan kondisi fisik
pasien saat ini
8. Menganjurkan melapor jika
merasakan tanda dan gejala
memberat atau tidak biasa.

Selasa, Resiko perfusi perifer tidak Jam 10.00 Jam 14.00


8 Desember efektif d.d kurang terpapar 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S:
2020 informasi tentang faktor pemberat kemampuan menerima informasi - Klien mengatakan mulai
Jam 10.30 memahami materi yang telah
: Obesitas
2. Menyediakan materi dan media diajarkan
edukasi O:
3. Menjadwalkan pendidikan - Klien mampu menjelaskan
kesehatan kembali penyebab dan faktor
4. memberikan kesempatan untuk resiko prediabetes
bertanya - Klien nampak mulai memahami
Jam 11.00 materi yang diajarkan
1. Menjelaskan penyebab dan faktor A : Resiko perfusi perifer tidak
resiko penyakit efektif
2. Menjelaskan proses P : lanjutkan intervensi
patofisiologis munculnya
penyakit
3. Menjelaskan tanda dan gejala
yang ditimbulkan oleh penyakit
4. Menjelaskan kemungkinan
terjadinya komplikasi
5. Mengajarkan cara meredakan
atau mengatasi gejala yang
dirasakan
6. Mengajarkan cara meminimalkan
efek samping dari intervensi atau
pengobatan
7. Menginformasikan kondisi fisik
pasien saat ini
8. Menganjurkan melapor jika
merasakan tanda dan gejala
memberat atau tidak biasa.

Anda mungkin juga menyukai