Anda di halaman 1dari 10

1

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS


ACARA II: ANALISA LOG KUANTITATIF

JURNAL

OLEH:
MELTI TIKU LEMBANG
D611 16 509

GOWA
2019
2

PRAKTIKUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS

Melti Tiku Lembang1, Nooraliza Rande Bua2


1
Praktikan Geologi Minyak dan Gas2Asisten Geologi Minyak dan Gas
Praktikum Geologi Minyak dan Gas, Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Abstrak

Minyak bumi dan gas bumi merupakan gabungan/campuran komposisi dari Hydrogen dan karbon,
oleh karena itu disebut juga sebagai hidrokarbon. Minyak dan gas bumi berada dalam satu system
yang disebut petroleum system. Kegiatan eksplorasi Minyak dan Gas Bumi (Hidrokarbon) merupakan
serangkaian kegiatan yang panjang, dari studi geologi permukaan, survey seismik, hingga dilakukan
pemboran. Khususnya dalam kegiatan pemboran, dilakukan suatu kegiatan pengukuran log/logging,
yaitu perekaman dan pengukuran data bawah permukaan (sifat-sifat fisik batuan) di sepanjang lubang
pemboran. Di dalam industri jasa survey eksplorasi Minyak dan Gas Bumi, terdapat berbagai macam
jenis pengukuran log sesuai dengan prinsip kerja dan fungsinya. Interpretasi data log secara
kuantitatif dengan menggunakan rumus perhitungan. Metode ini dapat digunakan untuk
menentukan porositas batuan, permeabilitas batuan, saturasi hidrokarbon maupun kandungan
shale dalam reservoar. Dari analisis Log kuantatif ini terdapat 4 Zona yng dianggap prospek
yaitu pada Zona 2 pada kedalaman 1112-1113,5 demgan tebal 1,5 meter, zona 6 pada
kedalaman 1181,5-1184 meter dengan tebal 2,5 meter, zona 8 pada kedalaman 1199-1201,5
meter dengan tebal 1,5 meter dan Zona 10 pada kedalaman 1208,5-1211,5 meter dengan tebal
3 meter.

Kata kunci: Hidrokarbon, Kuantitatif , Porositas, permeabilitas, saturasi

I. PENDAHULUAN menjadi batuan karena pengaruh tekanan

Minyak bumi dan gas alam berasal dari lapisan di atasnya. Minyak dan gas bumi

jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan berada dalam satu system yang disebut

yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. petroleum system. System tersebut

Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di mencakup source rocks, reservoir rocks, seal

dasar lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. rocks, trap dan migrasi minyak bumi. Untuk

Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah dapat mengambil minyak dan gas bumi yang
ada di bawah permukaan bumi dilakukan
3

kegiatan yang bernama eksplorasi minyak batuan klastik. Sesuai karakteristiknya


dan gas bumi. Kegiatan eksplorasi Minyak keberadaaannya sering dihubungkan dengan
dan Gas Bumi (Hidrokarbon) merupakan fungsinya sebagai batuan pelindung ( seal
serangkaian kegiatan yang panjang, dari rock), penghasil hidrokarbon ( source rock)
studi geologi permukaan, survey seismik, atau penyimpan hidrokarbon ( reservoir
hingga dilakukan pemboran. Khususnya rock). (Rahardjo, 2015)
dalam kegiatan pemboran, dilakukan suatu
Minyak dan gas bumi merupakan istilah
kegiatan pengukuran log/logging, yaitu
Indonesia yang pemakaiannya telah
perekaman dan pengukuran data bawah
mendarah daging pada kita.
permukaan (sifat-sifat fisik batuan) di
(Koesoemadinata, 1980)
sepanjang lubang pemboran. Tujuan
utamanya adalah untuk membuktikan  Analisa data log sumur pemboran dapat
keberadaan hidrokarbon, yang dilakukan secara kualitatif maupun
kemungkinannya terindikasi dari kuantitatif. Secara kualitatif, praktisnya
penafsiran/interpretasi seismik. Data log adalah dengan menganalisa karakteristik
yang diperoleh, kemudian dilakukan grafik data log, untuk langkah awal
evaluasi/analisa. identifikasi dan zonasi reservoar
Maksud dari dilakukannya praktikum ini hidrokarbon. Sedangkan analisa secara
adalah dapat menginterpretasi data log kuantitatif, yaitu dengan perhitungan
berdasarkan analisa kuantitatif. menggunakan persamaan-persamaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah tertentu, untuk identifikasi tahap lanjut
Praktikan dapat menginterpretasi zona yang terhadap tingkat porositas, permeabilitas
prospek hidrokarbon berdasarkan analisa batuan reservoar, dan saturasi air. Di dalam
kuantitatif. industri jasa survey eksplorasi Minyak dan
Gas Bumi, terdapat berbagai macam jenis
II. TINJAUAN PUSTAKA
pengukuran log sesuai dengan prinsip kerja
Sekitar 80% permukaan benua tertutup dan fungsinya. Namun, dari bermacam
oleh batuan sedimen dan keberadaan pengukuran log yang tersedia, terdapat jenis
hidrokarbon sering ditemukan pada jenis pengukuran log yang utama, yaitu;
batuan ini. Terdapat beberapa jenis batuan Log Gamma Ray, Log Spontaneous
sedimen yaitu batuan evaporit (kimia), Potential, Log Resistivitas, Log Densitas,
batuan, bayuan organic, batuan karbonat dan
4

Log Neutron, Log Sonik, dan Log Kaliper. IGR : Indeks Gamma Ray
(Wahyono, K. A. 2008). 2.2 Density Shale
Density Shale bertujuan untuk
Interpretasi data log secara kuantitatif
menentukan porositas dengan mengukur
dengan menggunakan rumus perhitungan.
nilai bulk density batuan. Adapun nilai
Metode ini dapat digunakan untuk
ketettapan Density Shaleadalah 2,6
menentukan porositas batuan, permeabilitas
batuan, saturasi hidrokarbon maupun 2.3 Porositas
kandungan shale dalam reservoar. Parameter
Porositas suatu medium adalah
yang dihitung dalam analisis ini berupa
bagian dari volume batuan yang tidak terisi
Volume Shale, Porositas (), Saturasi air
oleh benda padat (Harsono, 1997). Ada
(Sw), Permeabilitas (K).
beberapa macam porositas batuan :

2.1 Volume Shale (Vshale) 1. Porositas Total


Porositas total merupakan
Perhitungan Lapisan yang
perbandingan antara ruang kosong total
mempunyai sisipan berupa shale maupun
yang tidak terisi oleh benda padat yang
serpih menggunakan persamaan volume
ada diantara elemen-elemen mineral dari
shaledapat diperoleh dari Log Gamma Ray,
batuan dengan volume total batuan.
Log SP dan Log Neutron :
Porositas total meliputi :
 Perhitungan Vshale menggunakan Log  Porositas primer, yaitu ruang antar butir
GR log−GR min atau antar kristal yang tergantung pada
GammaRay: IGR=
GR max−GR min bentuk dan ukuran butir serta pemilahan
butirnya.
Keterangan :
 Porositas gerowong, terbentuk secara
- GRlog : nilai GR pada lapisan dissolusi dan porositas rekah yang diperoleh
tersebut secara mekanik dan membentuk porositas
- GRmax : nilai GR paling maksimum, sekunder. Porositas ini dikenal sebagai
sama dengan shale base line vuggy pada batugamping.
- GRmin : nilai GR saat defleksi paling Adapun rumus dari porositas total
minimum adalah sebagai berikut:
Vsh = 0,083(2(3.7x IGR) . 1,0) density log−density sand
ФT = 1−density sand
Keterangan:
5

2. Porositas Efektif air dengan volume porositas total (Adi


Merupakan perbandingan volume Harsono, 1997). Tujuan menentukan saturasi
pori-pori yang saling berhubungan dengan air adalah untuk menentukan zona yang
volume total batuan. Porositas efektif bisa mengandung hidrokarbon, jika air
jauh lebih kecil dibandingkan dengan merupakan satu-satunya fluida yang
porositas total jika pori-porinya tidak saling terkandung dalam pori-pori batuan, maka
berhubungan. Penentuan harga porositas nilai Sw = 1, tetapi apabila pori-pori batuan
pada lapisan reservoar menggunakan mengandung fluida hidrokarbon maka nilai
gabungan harga porositas dari dua kurva Sw< 1.
yang berbeda, yaitu porositas densitas (ØD) Adapun Rumus untuk menghitung
yang merupakan hasil perhitungan dari kurva Saturasi Air(SW) adalah:
RHOB dan porositas neutron (ØN) yang a . Rw
Swn =
dibaca dari kurva NPHI. Kurva RHOB yang Фm . Rt

mengukur berat jenis matriks batuan Keterangan:

reservoar biasanya dikalibrasikan pada berat - Фm : Nilai porositas Efektif


jenis matriks batuan (batugamping = 2.71 - Rw: Rw = Resistivitas air formasi

dan batupasir = 2.65) serta diukur pada dengan nilai ketetapan 0,35

lumpur pemboran yang digunakan dalam - Rt: Resistivitas formasi, dibaca dari

pemboran (f), setelah itu kurva ini baru bisa kurva resistivitas.

menunjukkan harga porositas. - m,n = 2, dan a = 1.

Adapun rumus porositas efektif III. METODE PENELITIAN


adalah sebagi berikut:
Adapun metode penelitian yang
ФE = ФT – (Vsh x Фsh) dilakukan pada pengamatan analisa log
kuantitatif ini adalah :
Keterangan:
1. Setelah Melakukan Analisa Kualitatif
- ФT: Porositas total
untuk menetukan Zona yang dianggap
- Vsh: Nilai Volume Shale
prospek sebagai lapisan yang
- Фsh: Nilai Porositas Shale
mengandung minyak dan gas kemudian
2.4 Saturasi Air dilakukan analisa kuantitatif untuk
menentukan cadangan suatu reservoar
Saturasi atau kejenuhan air formasi
2. Menghitung Volume Shale dalam suatu
adalah rasio dari volume pori yang terisi oleh
reservoar,
6

GR log−GR min
IGR=
GR max−GR min
Vsh= 0.083 X (2 3.7 X IGR . 1.0 )
3. Density Shale = 2,6
4. Menghitung Porositas Suatu Batuan
 Porositas Total
density log −density sand
ФT = 1−density sand
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Porositas Shale
density log −density sand
Фsh =
1−density sand
 Porositas efektif
ФE = ФT – (Vsh x Фsh)
5. Menghitung Saturasi Air
a . Rw
Swn =
Фm . Rt
Dimana m,n = 2, dan a = 1
Foto 4.1 Data Well log

Laboratorium minyak dan Dari Analisis kuantitatif tersebut


gas bumi
didapatkan 10 Zona yaitu Zona 1, Zona 2,
Zona 3, Zona 4, Zona 5, Zona 6, Zona 7,
Analisa jumlah Zona
Zona 8, Zona 9, dan Zona 10.

4.1 Analisa Kuantitatif


Menghitung nilai Tentukan saturasi
Volume Shale, air Pada Praktikum Geologi minyak dan
Densitas Shale,
porositas total, gas bumi terdapat 4 Zona yng dianggap
porositas shale
prospek yaitu pada Zona 2 pada kedalaman
1112-1113,5 demgan tebal 1,5 meter, zona 6
Zona yang Prospek Hidrokarbon pada kedalaman 1181,5-1184 meter dengan
tebal 2,5 meter, zona 8 pada kedalaman
Gambar 3.1 Diagram Penelitian
1199-1201,5 meter dengan tebal 1,5 meter
dan Zona 10 pada kedalaman 1208,5-1211,5
meter dengan tebal 3 meter.
7

4.2 Volume Shale 4. Zona 4

Tabel 4.1 Perhitungan Volume Shale Dari hasil perhitungan volume shale
didapatkan nilai Vsh 0,133 dan VSh %
Zonasi VSh VSh %
1 0,133 1,33 1,33%. Dengan demikian zona 1
2 0,214 2,14 termasuk cleand sand Formation.
3 0,177 1,77
4 0,133 1,33
5. Zona 5
5 0,146 1,46
6 0,811 8,11
Dari hasil perhitungan volume shale
7 0,110 1,1
8 0,177 1,77 didapatkan nilai Vsh 0,146 dan VSh %
9 0,146 1,46
1,46%. Dengan demikian zona 1
10 0,553 5,53
termasuk cleand sand Formation.
Dari hasil perhitungan volume shale
terendah adalah 0,110 pada zona 7 dan 6. Zona 6

volume shale tertinggi 0,811 pada zona 6. Dari hasil perhitungan volume shale

1. Zona 1 didapatkan nilai Vsh 0,811 dan VSh %


8,11%. Dengan demikian zona 1
Dari hasil perhitungan volume shale termasuk cleand sand Formation.
didapatkan nilai Vsh 0,133 dan VSh %
1,33%. Dengan demikian zona 1 7. Zona 7

termasuk Cleand sand Formation. Dari hasil perhitungan volume shale

2. Zona 2 didapatkan nilai Vsh 0,11 dan VSh %


1,1%. Dengan demikian zona 1 termasuk
Dari hasil perhitungan volume shale cleand sand Formation.
didapatkan nilai Vsh 0,214 dan VSh %
2,14%. Dengan demikian zona 1 8. Zona 8

termasuk cleand sand Formation. Dari hasil perhitungan volume shale

3. Zona 3 didapatkan nilai Vsh 0,177 dan VSh %


1,77%. Dengan demikian zona 1
Dari hasil perhitungan volume shale termasuk cleand sand Formation.
didapatkan nilai Vsh 0,177 dan VSh %
1,77%. Dengan demikian zona 1 9. Zona 9

termasuk Cleand sand Formation.


8

Dari hasil perhitungan volume shale Zonasi Фsh


didapatkan nilai Vsh 0,146 dan VSh % 1 0,151
2 0,212
1,46%. Dengan demikian zona 1 3 0,212
termasuk cleand sand Formation. 4 0,212
5 0,272
6 0,272
10. Zona 10
7 0,212
8 0,272
Dari hasil perhitungan volume shale 9 0,212
didapatkan nilai Vsh 0,553 dan VSh % 10 0,272
5,53%. Dengan demikian zona 1 Tujuan perhitungan porositas Shale
termasuk cleand sand Formation. adalah tujuannya mengetahui kemampuan
batuan dalam menyimpan air pada setiap
4.3 Density Shale
lapisan Shale.
Nilai Density Shale adalah 2,6 dan
4.7 Porositas Efektif
tujuannya untuk mencari Density Shale dari
keseluruhan Log. Tabel 4.3 Perhitungan Porositas Efektif
Zonasi Porositas Efektif
4.4 Porositas Total
1 0,009
2 -0,015
Nilai porositas totalnya adalah 0,03 3 -0,007
dan tujuannya mengetahui kemampuan 4 -0,001
5 -0,009
batuan dalam menyimpan air.
6 -0,190
7 0,006
8 -0,018
9 -0,009
10 -0,087

Semakin tinggi nilai porositas


efektifnya maka semakin besar daya
tampung zona tersebut terhadap hidrokarbon.
4.5 Porositas Shale Sebaliknya Semakin rendah nilai porositas
efektifnya maka semakin kecil daya tamping
Tabel 4.2 perhitungan Porositas Shale
zona tersebut terhadap hidrokarbon.

4.7 SW

Tabel 4.4 Perhitungan SW


9

Zonasi Nilai SW 4. Zona 4


1 13,706
2 9,565 Pada zona 4 dari hasil perhitungan
3 19,920
didapatkan nilai saturasi air yaitu
4 147,901
5 16,433 147,901 dapat diinterpretasikan bahwa
6 0,758
zona ini mengandung air. Semakin besar
7 24,650
8 7,971 kandungan SW maka kecil kemungkinan
9 15,942 dia mengandung oil.
10 1,649
5. Zona 5
1. Zona 1
Pada zona 5 dari hasil perhitungan
Pada zona 1 dari hasil perhitungan didapatkan nilai saturasi air yaitu 16,433
didapatkan nilai saturasi air yaitu 13,706 dapat diinterpretasikan bahwa zona ini
dapat diinterpretasikan bahwa zona ini mengandung air. Semakin besar
mengandung air. Semakin besar kandungan SW maka kecil kemungkinan
kandungan SW maka kecil kemungkinan dia mengandung oil.
dia mengandung oil.
6. Zona 6
2. Zona 2
Pada zona 6 dari hasil perhitungan
Pada zona 2 dari hasil perhitungan didapatkan nilai saturasi air yaitu 0,758
didapatkan nilai saturasi air yaitu 9,565 dapat diinterpretasikan bahwa zona ini
dapat diinterpretasikan bahwa zona ini mengandung oil. Semakin kecil
mengandung oil. Semakin kecil kandungan SW maka kemungkinan dia
kandungan SW maka kemungkinan dia mengandung oil.
mengandung oil.
7. Zona 7
3. Zona 3
Pada zona 7 dari hasil perhitungan
Pada zona 3 dari hasil perhitungan didapatkan nilai saturasi air yaitu 24,650
didapatkan nilai saturasi air yaitu 19,920 dapat diinterpretasikan bahwa zona ini
dapat diinterpretasikan bahwa zona ini mengandung air. Semakin besar
mengandung air. Semakin besar kandungan SW maka kecil kemungkinan
kandungan SW maka kecil kemungkinan dia mengandung oil.
dia mengandung oil.
10

8. Zona 8 Zona 10 pada kedalaman 1208,5-1211,5


meter dengan tebal 3 meter.
Pada zona 8 dari hasil perhitungan
didapatkan nilai saturasi air yaitu 7,971 DAFTAR PUSTAKA
dapat diinterpretasikan bahwa zona ini
Anonim, Operator Manual Helium
mengandung oil. Semakin kecil Porosimeter,1985,CoreLaboratories,I
kandungan SW maka kemungkinan dia nc., Dallas
mengandung oil. Koesoemadinata, R.P. 1980. Geologi
Minyak Bumi jilid 1. Bandung.
9. Zona 9 Penerbit ITB.
Koesoemadinata, R.P. 1980. Geologi
Pada zona 9 dari hasil perhitungan Minyak Bumi jilid 2. Bandung.
Penerbit ITB.
didapatkan nilai saturasi air yaitu 15,942
Rahardjo, A.S. 2015. Industrilng dan
dapat diinterpretasikan bahwa zona ini Evolusinya Di Indonesia.Jakarta:PT
mengandung air. Semakin besar Binamedia Agroasia.
Wahyono, K. A. 2008. Presentasi : Dasar-
kandungan SW maka kecil kemungkinan
Dasar Teknik Reservoir Migas.
dia mengandung oil. IATMI. Jakarta (tidak
dipublikasikan)
10. Zona 10

Pada zona 10 dari hasil perhitungan


didapatkan nilai saturasi air yaitu 1,649
dapat diinterpretasikan bahwa zona ini
mengandung oil. Semakin kecil
kandungan SW maka kemungkinan dia
mengandung oil.

V. KESIMPULAN

Dari analisa kuantitatif terdapat 4


Zona yang dianggap prospek yaitu pada
Zona 2 pada kedalaman 1112-1113,5
demgan tebal 1,5 meter, zona 6 pada
kedalaman 1181,5-1184 meter dengan tebal
2,5 meter, zona 8 pada kedalaman 1199-
1201,5 meter dengan tebal 1,5 meter dan

Anda mungkin juga menyukai