A. Standar Nasional Pendidikan menurut Undang-Undang yang Berlaku
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 35:
Pengembangan Standar Nasional Pendidikan (SNP) serta pemantauan
dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standarisasi, penjamin dan pengendalian mutu pendidikan.
Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Pemerintah.
2. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
pasal 73:
Dalam rangka pengembangan, pemantauan dan pelaporan pencapaian
SNP dengan PP ini dibentuk Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BSNP bersifat mandiri dan
profesional
3. UU No. 20 Tahun 2003; Pasal 35 Ayat (1):
Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secar berencana dan berkala
4. PP No. 19 Tahun 2005; Pasal 1 Ayat (1):
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
B. Fungsi dan Tujuan Standar Nasional Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu
Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah,
dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global
C. Pengertian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria pendidikan
penjabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan (Priansa&Somad, 2014). Menurut Triwiyanto (2014) pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Tenaga kependidikan menurut Triwiyanto (2014) bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
D. Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kompetensi Pedagogik
Merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman terhadap
Warga Belajar dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substansif, kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, memahami kurikulum, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi Kepribadian
Merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci, setiap elemen kepribadian tersebut dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut: (1) memiliki kepribadian yang mantap dan stabil; (2) memiliki kepribadian yang dewasa; (3) memiliki kepribadian yang arif; (4) memiliki kepribadian yang berwibawa; dan (5) memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan.
Kompetensi Profesional
Merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di satuan pendidikan dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut. Secara rinci, masing-masing elemen kompetensi tersebut memiliki subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut: (1) menguasai substansi keilmuan sosial dan ilmu lain yang terkait bidang studi; dan (2) menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi pembelajaran.
Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian
dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan warga belajar, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut: (1) mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan warga belajar, baik lisan maupun tulisan; (2) mampu berkomunikasi dan bermitra secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan; dan (3) mampu berkomunikasi dan bermitra secara efektif dengan orangtua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar, sesuai dengan kebudayaan dan adat istiadat. E. Dasar Hukum yang Mengatur tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Peraturan yang mengatur tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
terdapat dalam:
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang dimulai dari Bab VI Bagian Kesatu pasal 28-pasal 34 tentang Pendidik dan Bab VII Bagian Kedua pasal 35-pasal 41 tentang Tenaga Kependidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 12
Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 13
Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 24
Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 25
Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 40
Tahun 2009 tentang Standar Penguji pada Kursus dan Pelatihan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41
Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Pembimbing pada Kursus dan Pelatihan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 42 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus dan Pelatihan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 43
Tahun 2009 tentang Standar Tenaga Administrasi Pendidikan pada Program Paket A, B, dan C
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 44
Tahun 2009 tentan Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, B, dan C
F. Pengertian Standar Proses
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan unuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses pendidikan dapat diartikan sebagai suatu bentuk teknis yang merupakan acuan atau kriteria yang dibuat secara terencana atau didesain dalam pelaksanaan pembelajaran.
Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun sistem kredit semester. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
G. Fungsi Standar Proses
Pengendali proses pendidikan untuk memperoleh kualitas hasil dan dan
proses pembelajaran.
Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta program yang
harus dilaksanakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai pedoman bagi guru dalam membuat perencanaan program pembelajaran, baik program untuk periode tertentu maupun program pembelajaran harian.
Sebagai barometer keberhasilan program pendidikan di sekolah.
Sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai kebijakan sekolah
khususnya dalam menentukan ketersediaan berbagai keperluan sarana dan prasana yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan proses pendidikan.
Sebagai pedoman, patokan atau ukuran dalam menetapkan bagian
mana yang perlu disempurnakan atau diperbaiki oleh setiap guru dalam pengelolaan proses pembelajaran.
H. Pasal beserta Isi dari Standar Proses
Dasar hukum dari Standar Proses terdapat dalam:
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang dimulai dari Bab IV tentang Standar Proses pasal 19- pasal 24
Permendiknas No. 1 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan
Khusus
Permendiknas No. 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan