Merdeka.com - diet memang banyak jenisnya, ada diet mayo, diet 5:2, diet dukan, diet paleo,
diet alkaline, dan masih banyak lagi lainnya. Salah satu jenis diet yang terkenal dan dipopulerkan
oleh artis asal Indonesia adalah OCD. OCD merupakan akronim dari Obsessive Corbuzier's Diet
(OCD) yang dikenalkan dan dipopulerkan oleh mentalist ternama Indonesia, Deddy Corbuzier.
Diet yang mulai diperkenalkan 2013 silam banyak menuai kontra, namun nyatanya kini semakin
banyak yang mengikuti diet OCD dan memberikan testimoni yang positif terkait mengikuti
program OCD ini.
Karena banyaknya testimoni atau keberhasilan yang diraih oleh para penganut diet OCD, serta
bukti nyata dari seorang artis yang tak lain adalah Deddy sendiri, diet OCD menjadi terkenal dan
menjamur seantero nusantara. Deddy menuturkan bahwa diet OCD yang dia ciptakan ini sama
saja dengan melaksanakan puasa. Yang berbeda adalah jika puasa untuk menambah pahala,
sedangkan diet OCD untuk menurunkan berat badan.
Diet OCD terbilang unik jika dibandingkan dengan jenis diet terkenal lainnya. Jika biasanya diet
diartikan sebagai cara menurunkan berat badan dengan mengurangi jatah dan porsi makan, maka
diet OCD merupakan kebalikannya. Pada waktu tertentu, Anda diperbolehkan makan sesuka hati
namun tetap dalam batas normal alias tidak gila makan.
Dalam ebook yang menjelaskan secara jelas diet OCD, ada sebutan khas yang dipakai untuk
melabeli penerapan diet OCD, yakni Jendela Makan. Jendela makan merupakan istilah yang
merujuk pada pengaturan waktu kapan Anda diperbolehkan makan dalam jangka waktu tertentu.
Daripada Anda harus bingung membayangkan bagaimanakah diet OCD, simak saja cara diet
OCD di bawah ini.
Pada jendela makan yang pertama ini, Anda memiliki waktu makan selama 8 jam kemudian
dilanjutkan dengan berpuasa selama 16 jam. Masih bingung? Contohnya begini :
1. Anda mulai makan pukul 10 pagi, maka Anda tetap bisa memakan apapun selama 8 jam
ke depan, lebih tepatnya hingga pukul 6 sore.
2. 16 jam selanjutnya, Anda diharuskan untuk berpuasa. Tapi tenang, Anda hanya perlu
puasa makan. Anda masih bisa minum, namun hanya meminum air mineral saja, bukan
minuman yang lain.
3. Tapi perlu diingat juga bahwa Anda bisa makan semau Anda namun masih dalam koridor
wajar, bukan gila makan.
Jendela makan pertama ini dapat diterapkan sebagai cara diet OCD untuk pemula. Lakukan
hingga tubuh beradaptasi baru kemudian naik pada tingkatan selanjutnya.
Jendela makan kedua ini tentu saja memiliki waktu yang berbeda. Pada tingkatan kedua diet
OCD, Anda memiliki waktu bebas makan 6 jam dan 18 jam sisanya berpuasa.
Misal Anda mulai makan pukul 11 siang, maka waktu makan berakhir pada pukul 5 sore dan
sisanya berpuasa.
Bagi Anda yang sudah terbiasa dengan jendela makan pertama dan merasa berat melakukan
jendela makan kedua, Anda bisa mengombinasikannya.
Contoh Dalam seminggu Anda melakukan jendela makan pertama selama 6 hari, 1 hari sisanya
melakukan jendela makan kedua. Terus lakukan peningkatan agar tubuh Anda dapat terbiasa
dengan jendela makan kedua.
Semakin meningkat tentu waktu Anda untuk makan semakin terbatas. Level tiga dari diet OCD
hanya memperbolehkan Anda makan selama 4 jam saja dan 20 jam sisanya Anda harus
berpuasa.
Misalkan Anda mulai makan pukul 11 siang, maka Anda hanya bisa makan hingga pukul 3 sore
dilanjutkan dengan 20 jam berpuasa.
Anda masih belum kuat untuk mempraktekkannya? Anda bisa mengombinasikan dengan 2
tingkatan jendela makan sebelumnya. Anda bisa melakukannya bertingkat, contoh :
1. Senin hingga Kamis menerapkan jendela makan pertama, Jumat dan Sabtu menerapkan
jendela makan kedua, pada hari Minggu menerapkan jendela makan ketiga.
2. Atau Anda bisa mengombinasikannya secara bergantian. Hari ini jendela makan pertama,
besok jendela makan kedua, lusa jendela makan ketiga.
Jangan lupa untuk meningkatkan intensitas jendela makan ketiga agar tubuh Anda dapat terbiasa.
Jendela makan terakhir ini sekilas terdengar mengerikan karena Anda harus berpuasa 24 jam.
Namun tenang saja, bukannya Anda tidak makan sama sekali, namun hanya makan sekali dalam
sehari dan tentu saja itu terserah Anda. Misalkan Anda makan pukul 11 siang, maka Anda bisa
makan lagi pukul 11 siang keesokan harinya.
Terdengar ekstrim memang, tapi ingat, Anda bisa mengombinasikannya dengan 3 tingkatan
jendela makan lainnya.
Setelah Anda mengetahui tingkatan OCD, simak juga tips diet OCD agar lebih berhasil dan
hasilnya nampak nyata.
1. Menghindari sarapan
Lucu memang kedengarannya. Jika diet lain menyarankan untuk tidak melewatkan sarapan, diet
OCD justru sebaliknya. Deddy berpendapat bahwa sarapan hanya menambah insulin yang
membuat Anda mengantuk. Mulailah makan 3-4 jam setelah Anda terbangun dari tidur.
Memang tidak ada pantangan dalam diet OCD. Namun jangan karena hal itu Anda menjadi kalap
makan. Makanlah sesuai dengan porsi Anda biasanya. Jika porsi makan Anda adalah 1 piring, ya
teruslah makan 1 piring saja.
Bagi Anda yang pemula, jangan langsung memulai dengan level susah. Lakukan dulu yang
mudah. Mulailah dengan melakukan jendela maka pertama selama 1 minggu, kemudian pada
minggu berikutnya jika tubuh telah terbiasa atau beradaptasi tingkatkan pada jendela makan
kedua. Jika berhasil, pada minggu ketiga mulai terapkan jendela makan ketiga. Nah, pada
minggu ke empat bukan berarti Anda harus menerapkan jendela makan keempat setiap hari.
Selingi jendela makan ketiga dengan jendela makan keempat.
4. Berolahraga rutin
Melakukan diet bukan berarti Anda malas-malasan. Dengan berolahraga rutin selama melakukan
diet OCD, maka berat badan ideal atau bentuk tubuh ideal yang Anda idam-idamkan bisa segera
terwujud. Tidak perlu melakukan olahraga yang terlalu berat, cukup dengan olahraga ringan
seperti jogging, sit-up, dan push-up.
Diet OCD kelihatannya memang mudah dan berbeda dari jenis diet yang lain. Namun melakukan
diet tanpa komitmen tinggi pun percuma. Oleh karena itu, demi kesuksesan diet OCD yang Anda
lakukan ini, lakukan dengan komitmen tinggi dan dengan cara yang benar. Semoga bermanfaat.
https://www.merdeka.com/sehat/cara-diet-ocd-deddy-corbuzier-yang-benar-kln.html
ARTIKEL 2
Sudah menjadi topik perbincangan hangat akan diet yang dijalani Deddy Corbuzier di kalangan
masyarakat. Temuan tersebut menjadi alternatif bagi mereka yang hendak menurunkan berat
badan hingga membentuk otot yang baik. Hanya saja, cara yang dijalankan terbilang unik.
Testimoni akan manfaat dari diet tersebut banyak mencuat, tetapi kebenarannya masih diragukan
sejumlah pihak. Tulisan berikut ini berusaha membahas apa yang terjadi pada tubuh kita jika
menjalankan diet tersebut secara medis mengingat belum ada pembuktian luas secara ilmiah
akan manfaat dan kerugian cara berdiet tersebut. Diet merujuk pada istilah umum dari sebuah
pola makan. Masyarakat sering menyamakannya dengan proses untuk membatasi asupan kalori,
terutama lemak. Menu yang dianjurkan dalam diet tersebut sebenarnya disesuaikan secara
individual. Namun, dalam prakteknya masyarakat dengan mudah mengakses informasi tersebut
melalui kerabat maupun berbagai media informasi. Sebuah diet ideal tetap mempertimbangkan
asupan dan keluaran kalori dari seseorang secara terinci. Mudahnya, asupan makanan tetap
diperlukan, tetapi pencapaian defisit kalori dalam batas wajar diperlukan untuk mengurangi berat
badan secara normal. Oleh karena itu, konsultasi pada dokter spesialis gizi turut menunjang
keberhasilan diet. Secara prinsip, lemak baru akan dipakai ketika gula darah hampir habis
terpakai untuk energi. Urutan pemakaian energi dimulai dari kreatinin sebagai tenaga dorong
pemula, dilanjutkan dengan pemakaian glukosa, penggunaan cadangan lemak, baru diakhiri
dengan mengubah protein sebagai energi. Urutan pemakaian nutrisi tersebut sebagai energi
terjadi ketika Anda bekerja sehari-hari tanpa makan. Glukosa lama terpakai mengingat ada
cadangan gula di otot dan hati yang jumlahnya juga cukup banyak, sedangkan protein hanya
dipakai untuk membentuk dan memperbaiki sel-sel tubuh sehingga prioritas terakhirlah
penggunaannya.
Ada setidaknya lima hal penting dalam menjalankan diet yang dipopulerkan Deddy Cobuzier
tersebut. Puasa yang dijalankan tidaklah sama dengan puasa selama bulan Ramadhan pada
umumnya. Puasa dalam waktu hingga 24 jam yang tercapai secara bertahap menjadi target, tetapi
minum tetap diperbolehkan. Batasan menu dalam diet tersebut tidak ada, bahkan kolesterol
dianjurkan dengan, tentunya, disertai dengan olahraga yang teratur sekalipun diet sedang
dijalankan. Sarapan menjadi larangan dalam diet ini. Secara prinsip, tindakan tersebut ditujukan
untuk mengurangi timbunan lemak di dalam tubuh sesuai urutan pemakaian energi yang telah
dipaparkan sebelumnya. Puasa memang dianjurkan untuk menjaga kesehatan, mencakup kencing
manis, jantung, daya tahan tubuh, dan sebagaina. Permasalahannya adalah puasa perlu menuntut
pengendalian diri juga oleh pemakainya. Pada bulan Ramadhan, puasa hanya dijalankan dari
pagi dini hari hingga malam hari selama sebulan sehingga masukan dan keluaran energi secara
keseluruhan dalam satu hari tidak berbeda jauh dibandingkan tanpa puasa. Berbeda dengan
OCD, durasi puasa mencapai 24 jam meski diselingi makan dalam jam tertentu dengan tetap
mengonsumsi air. Air dalam jumlah cukup (8 gelas ukuran dewasa dalam sehari) tersebut
penting untuk memastikan kelancaran aliran darah. Cadangan gula dan lemak pun akan terpakai
dengan cara demikian. Permasalahannya, produk sampingan dari pemakaian lemak secara massif
bersifat merugikan. Keton, salah satunya, diproses menjadi energi pada keadaan puasa.
Keasamannyalah yang mengurangi kemampuan metabolisme tubuh. Kejadian tersebut juga
memicu gangguan elektrolit yang membawa garam-garam tertentu keluar bersama air dari ginjal
sehingga dehidrasi muncul. Jika Anda pernah mendengar pasien diabetes mengeluhkan pusing-
pusing hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tidak sadar dan nafas cepat, itulah
kurang-lebih gambaran pasien yang mungkin mengalami penggunaan energi dari lemak secara
berlebihan dengan adanya kesamaan pada bagian tertentu mekanisme tubuh.Sarapan pagi,
menurut penulis, menjadi suatu kontroversi penting dalam diet ini. Sarapan merupakan energi
awal yang penting untuk memulai aktivitas pagi dan penting untuk menjaga tubuh dari tambahan
kalori dari snack yang tidak perlu. Oleh karenanya, aturan yang ada pada OCD tersebut memang
membutuhkan kepatuhan dari penggunanya karena mereka yang tidak menyantap sarapan pagi
akan rentan, secara reflex, meningkatkan konsumsi energi melalui snack atau menambah porsi di
saat ada kesempatan makan berikutnya. Jadi, sebenarnya sarapan pagi memiliki peranan yang
setara dengan diet pada umumnya dalam menjaga berat badan dan mencegah kegemukan.
Kesalahan bagi mereka yang tidak mendapati manfaat tersebut adalah penggunaan makanan
tingginya lemak dibandingkan kadar gula dan protein. Tidak salah jika Anda hanya
mengonsumsi roti dan telur, sereal, dan sayuran ala sarapan pagi di dunia barat untuk tujuan
tersebut. Pada dasarnya, Anda boleh saja menyantap berbagai jenis makanan asalkan komposisi
nutrisinya seimbang. Terkait dengan penggunaan kolesterol, memang tubuh tetap memerlukan
kolesterol mengingat ia berperan sebagai bahan dari hormon-hormon penting tubuh. Simpanan
energi yang besar dari sebuah kolesterol menjadikan bahan bakar bagi kerja jantung. Namun,
tentunya kolesterol tersebut bermanfaat dalam kadar normal. Berlebihnya kadar kolesterol
berpotensi untuk terendapkan dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan penyempitan
pembuluh darah. Penelitian yang ekstensif hingga tingkat molekul pada pembuluh darah saat ini
sudah mengkonfirmasi besarnya masalah kolesterol yang berlebihan tersebut bagi kesehatan.
Olahraga yang dilakukan dalam masa puasa memiliki kondisi tertentu yang harus dipenuhi.
Penggunaan kalori yang tersimpan dari lemak memang menjadi tujuannya, tetapi jangan
berolahraga berlebihan baik dalam intensitas maupun durasinya untuk mencegah pemecahan
lemak berlebihan. Anda cukup berolahraga selama 30 menit setiap harinya dengan olahraga
aerobik yang menyenangkan seperti jogging, jalan atau lari pagi, skipping, dsb. Melatih otot-otot
Anda yang lain dengan menu olahraga di gym tetap diperbolehkan dalam batas kemampuan
Anda. Jadi, mencapai keseimbangan negatif energi tubuh Anda dapat dilakukan dengan berbagai
cara, termasuk OCD tersebut. Hanya saja, efek samping yang ditimbulkan perlu Anda
pertimbangkan lagi. Peningkatan berat badan Anda saat ini tentunya terjadi dalam waktu yang
tidak sebentar, demikian juga dalam menurunkan berat badan. Oleh karena itu, ada baiknya
proses penuunan berat badan Anda terjadi dengan cara yang wajar dan sehat bagi diri Anda
sendiri.
http://dokita.co/blog/manfaat-dan-kerugian-obsessive-corbuziers-diet-ocd/
ARTIKEL 3