Anda di halaman 1dari 4

BAGAIMANA KITA MENGETAHUI CARA ROH KUDUS MEMIMPIN

KITA

Roh Kudus adalah Penolong yang lain yang diminta Tuhan Yesus kepada Bapa,
supaya Bapa mengutus Roh Kudus kepada murid-murid untuk memimpin, menghibur dan
mengajar. Dan di dalam Alkitab dijelaskan secara nyata bahwa Roh Kudus yang diutus Bapa
atas nama Tuhan Yesus itu dapat melakukan hal seperti di bawah ini:
o Ia berbicara dan memanggil, di dalam Kisah Para Rasul 13 : 2
“2Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah
Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
Kutentukan bagi mereka.”
o Ia mencegah dan tidak mengizinkan, di dalam Kisah Para Rasul 16:6-7
“6Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah
mereka untuk memberitakan Injil di Asia. 7Dan setibanya di Misia mereka mencoba
masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.”
o Ia memimpin, di dalam Roma 8:14
“14Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.”
o Ia dapat berduka, di dalam Efesus 4:30
“30Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan
kamu menjelang hari penyelamatan.”
Bagi tiap orang yang telah diselamatkan ataupun orang yang sudah percaya kepada
Tuhan Yesus, Allah mempunyai rencana yang tertentu. Allah berkehendak supaya tiap orang
yang sudah dimateraikan dengan Roh Kudus itu tidak hanya duduk diam menanti kedatangan
Tuhan Yesus yang kedua kali, namun untuk melayani dalam Kerajaan Allah, karena itu
sangatlah penting bagi kita untuk mengikuti rencana Allah bagi kita. Panggilan Tuhan yang
total harus kita jawab dengan penyerahan yang total pula.
Namun, ingatlah! Bukan sembarang melayani kemana hati mau, namun kita harus
mengerti kemana Roh Kudus memimpin kita dan mulailah hidup dipimpin oleh Roh Kudus,
maka kita akan mengerti kemana Roh Kudus memimpin kita. Di dalam hati kita pasti
bertanya “Bagaimana saya mengetahui cara Roh Kudus memimpin saya?”. Sesuai dengan
apa yang sudah tertulis di dalam Alkitab, ada 6 cara, yaitu:
1. Roh Kudus memimpin dengan memakai firman Allah
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Maz 119:105)”.
Dari firman Tuhan itu, kita dapat mengerti bahwa firman Tuhan itu sebagai
penerang dan penuntun setiap langkah dalam kehidupan kita. Dari hal itulah, Roh
Kudus memimpin kita dengan memakai firman Tuhan. Misalnya, ketika kita sedang
membaca Alkitab, ada satu ayat ataupun pasal yang begitu jelas bagi kita dan firman
itu tertuju bagi kita karena tetap mengingat apa yang sudah kita baca itu. Terkadang
Roh Kudus juga dapat memakai suatu khotbah untuk menjadi petunjuk jalan bagi kita.

2. Roh Kudus memimpin melalui perkataan yang langsung


“6Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah
mereka untuk memberitakan Injil di Asia. 7Dan setibanya di Misia mereka mencoba
masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. (Kis 16:6,7)”.
Bukan berarti Roh Kudus berbicara dengan kita seperti kita berbicara dengan
orang lain, namun kita dapat mendengar suaranya dalam hati kita, karena Ia ada di
dalam hati kita, bukan di luar hati kita.
Dan timbul pertanyaan “Bagaimana saya dapat membedakan suara Roh Kudus
dan keinginan hati kita sendiri?”. Agar hal itu tidak membingungkan kita, hendaklah
kita memiliki persekutuan pribadi dengan Tuhan Yesus dan hidup setiap hari dalam
terang Tuhan, itulah syarat mutlak untuk membedakan suara Tuhan daripada suara
keinginan hati kita.

3. Roh Kudus berbicara melalui penglihatan-penglihatan


“8Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. 9Pada malam harinya tampaklah
oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru
kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" 10Setelah Paulus
melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke
Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah
memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.”
Dalam hal penglihatan itu, Paulus bersedia agar penglihatan yang diterimanya
diuji dalam persekutuan teman-teman sekerjanya. Sehingga mereka menyimpulkan
bahwa Allah telah memanggil untuk memberitakan Injil kepada orang-orang disana.

4. Roh Kudus memimpin melalui keterlibatan yang aktif dalam suatu situasi
“35... Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-
ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. (Yoh 4:35)”.
Ketika Simon dari Kirene menggantikan Yesus untuk mengangkat salib,
karena Tuhan Yesus sudah tidak sanggup untuk mengangkatnya sampai golgota. Bagi
Simon hal itu karena kebetulan namun bagi Yesus pada saat itulah Yesus
menyelamatkan dan pelayanannya dimulai, tidak hanya untuk dia, namun juga untuk
keluarganya. Di kemudian hari Paulus mengingat dengan penuh syukur keluarga
Simon dari Kirene, seperti yang tertulis di bagian terakhir surat Roma 16:13 “Salam
kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku
adalah juga ibu.” Rufus adalah anak Simon dari Kirene yang menjadi orang pilihan
dalam Tuhan. Sebelumnya, Simon tidak pernah menyangka akan apa yang Tuhan
rencanakan dalam hidupnya. Jadi, Roh Kudus juga memakai peristiwa-peristiwa
tertentu sebagai pintu yang terbuka atau pintu yang tertutup, yakni jika waktu Tuhan
tiba.

5. Roh Kudus memimpin melalu persekutuan


Paulus dan Barnabas memasuki tugas utama melalui suara Roh Kudus dalam
persekutuan tua-tua jemaat di Antiokhia. Tugas itu sendiri telah mereka terima dari
Tuhan melalui Roh Kudus. Tetapi, jika suatu persekutuan membuat kesalahan dalam
mengambil keputusan atas dasar keinginan sendiri ataupun jika tua-tua jemaat tidak
mau menerima kesaksian hamba Tuhan yang masih muda tentang panggilannya, apa
yang harus dilakukan?
Petrus memberi nasehat supaya tunduk kepada orang-orang tua dan merendahkan diri
dengan percaya bahwa Tuhan akan meninggikan/ mengangkatnya pada waktunya.
(lihat 1 Pet 5:5-6)

6. Dan akhirnya Roh Kudus memimpin melalui kesaksian damai sejahtera


“6Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai
sejahtera. (Roma 8:6)”. Jelas bahwa, keinginan daging itu mendatangkan maut,
sedangkan keinginan Roh (dipimpin oleh Roh) mendatangkan hidup dan damai
sejahtera.
“15Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah
kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. (Kol 3:15)”. Mau
diperintah oleh damai sejahtera Kristus dalam hati kita dan ada ucapan syukur yang
kita sampaikan kepada Tuhan Yesus.
“7Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan
pikiranmu dalam Kristus Yesus. (Flp 4:7)”. Damai sejahtera Allah yang melebihi/
melampaui/ memenuhi segala akal/pikiran kita dalam Yesus Kristus. Sehingga, ketika
kita hendak mengambil suatu keputusan ataupun kesimpulan, apabila hal itu tidak
mendatangkan damai sejahtera, jangan pergi, jangan mengambil tindakan. Karena
apabila kita hidup dipimpin oleh Roh Kudus, hal itu akan mendatangkan damai
sejahtera.

Kesimpulannya, bagaimanapun cara yang dipakai oleh Roh Kudus untuk memimpin
hidup kita tidak boleh kita yang menentukan sendiri. Dan hal yang paling mutlak
(yang tidak dapat diganggu gugat) adalah kita harus memiliki persekutuan pribadi
dengan Tuhan dalam hidup kita, sehingga terang bagi kita kemana Roh Kudus
memimpin hidup kita.

Anda mungkin juga menyukai