Anatomi Payudara
Anatomi Payudara
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
kehamilan dan persalinan secara aman serta tiak mendapatkan bayi tanpa
resiko apapun atau well health mother dan well born baby dan selanjutnya
antara lain :
b. Infeksi
1) Mastitis
setelah bayi lahir pada minggu ke-2 dan ke-3, namun juga sering
(Sjamsuhidajat, 2004).
8
9
berikut :
2) Fistel paraareola
c. Tumor jinak
dalam suatu wadah yang menyerupai kantong yang sifatnya jinak dan
1) Fibroadenoma
2) Tumor filoides
3) Papiloma intraduktus
puting susu.
11
4) Adenosis sklerosis
5) Lipoma
yang terdiri dari lemak. Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut
6) Nekrosis lemak
2011).
supraklavikula membesar.
2. Payudara
a. Anatomi
(Prawirohardjo, 2008).
utama, yaitu :
1) Korpus ( badan)
Bagian dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma,
sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari
laktiferus)
2) Areola
gambar 2.2
gambar 2.3
15
gambar 2.4
gambar 2.5
b. Fisiologi
Sekitar hari ke delapan haid, payudara jadi lebih besar, dan pada
16
Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata, pada waktu
terlalu besar.
2004).
a. Definisi
payudara yang terdiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa. Benjolan ini
(Prawirohardjo, 2008).
jarang, tumor mungkin multiple dan bergaris tengah lebih dari 10 cm.
2007).
17
b. Etiologi
kehamilan. Lesi membesar pada akhir daur haid dan selam hamil.
estrogen.
c. Patofisiologi
2005).
18
dibagi menjadi :
1) Intracanalicular fibroadenoma
oleh satu atau lebih lapisan sel yang regular dengan membran basal
jelas dan utuh, dimana sebagian lesi rongga duktus terbuka, bundar
2) Pericanalicular fibroadenoma
kista yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak
sebagai berikut :
e. Diagnosis
2) Mammografi
3) Duktografi
4) Biopsi
kanker .
20
bercabang (intrakanalikuler)
memiliki resiko.
6) USG payudara
f. Penatalaksanaan
berikut:
1) Ukuran
3) Usia pasien
4) Hasil biopsy
22
(Nugroho, 2011).
g. Pencegahan
1) Langkah Pertama
2) Langkah Kedua
Gunakan telapak tangan dari tiga jari tengah pada tangan kiri
3) Langkah Ketiga
4) Langkah Keempat
5) Langkah Kelima
6) Langkah Keenam
7) Langkah Ketujuh
h. Pathway
payudara
normal abnormal
Pappiloma intraduktus
Adenosis sklerosis
Diagnosis : Deteksi dini
Mastitis sel plasma SADARI
Pemeriksaan fisik
Mammogram Nekrosis lemak
Biopsi
lipoma
Duktografi
Biopsy
USG payudara Penyebab :
estrogen yang
berlebih
Penatalaksanaan
1. Pengertian
bersama klien.
individu.
selanjutnya.
dimulai saat klien masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama
Sumber data alternatif atau sumber data sekunder adalah data yang
sudah ada.
1) Observasi
2) Wawancara
relevan.
29
3) Pemeriksaan
yang benar atas data-data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah
potensial
menyeluruh
penatalaksanaan
sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau
mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui
berikutnya.
1. Teori Kewenangan
a. Pengertian
sangatlah penting.
Pada Pasal 10
Pada Pasal 11
Pada Pasal 12
Tumor Payudara
melaksanakan kegiatan :
1) Promotif
2) Preventif
3) Kuratif
4) Rehabilitatif
b. Permenkes No 369/MENKES/SK/III/2007
369/MENKES/SK/III/2007.
Definisi Operasional :
medik.
dokumentasi.
Definisi Operasional :
asuhan kebidanan.
b) Standar II : Pengkajian
meliputi data :
− Riwayat haid
− Pengaturan kesuburan
telah dikumpulkan.
Definisi Operasional :
kebidanan.
e) Standar V : Tindakan
Definisi Operasional :
perkembangan klien.
tersedia.
40
Definisi Operasional :
Definisi Operasional :
Definisi Operasional :
sesuai standar.
i) Standar IX : Dokumentasi
Definisi Operasional :
kebidanan.
kebidanan.
MENKES / PER/X/2010
kesehatan tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan
factor resiko wanita yang dapat terkena penyakit tumor payudara dan