Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN

PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL


DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Klinik Stase Jiwa

disusun oleh :
LAESA DARMAWATI
P1337420116025

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2018
STRATEGI PELAKSANAAN
PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Hari/tanggal :
Jam :
Nama klien :
No. MR :
Pertemuan ke :
Nama perawat: Laesa Darmawati

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien dengan isolasi sosial menarik diri jarang bahkan tidak
mampu melakukan interaksi dengan orang lain. Klien sering menunjukan
tanda dan gejala seperti kurang spontan, apatis, akspresi wajah kurang
berseri, afek datar, kontak mata kurang, komunikasi verbal menurun,
mengisolasi diri (menyendiri), posisi klien (ceritakan kondisi klien,
gambaran pasiennya seperti apa).
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3. Tujuan
Tujuan umum
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
Tujuan khusus
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya
b. Klien mampu menyebutkan penyebab isolasi sosial menarik
diri
c. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan
orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
d. Klien mampu berkenalan dengan orang lain.

1
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
SP 1 Pasien : Berdiskusi tentang kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain dan mengajarkan cara berkenalan.

ORIENTASI
“Selamat pagi ”
“Perkenalkan saya Laesa Darmawati, bisa dipanggil Laesa, Saya mahasiswa
keperawatan dari Poltekkes Semarang, saya yang akan membantu merawat ibu
dari sekarang sampai 2 minggu kedepan
“Siapa nama Ibu? Senang dipanggil siapa?”
“Apa keluhan ibu S hari ini?” Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
keluarga dan teman-teman ibu S? Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana
kalau di ruang tamu? Mau berapa lama ibu S? Bagaimana kalau 15 menit”.

KERJA
(Jika pasien baru)
”Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan Ibu S? Siapa
yang jarang bercakap-cakap dengan ibu S? Apa yang membuat ibu S jarang
bercakap-cakap dengannya?”
(Jika pasien sudah lama dirawat)
”Apa yang ibu S rasakan selama dirawat disini? Apakah ibu S merasa
sendirian? Siapa saja yang ibu S kenal di ruangan ini”
“Apa saja kegiatan yang biasa ibu S lakukan dengan teman yang ibu S kenal?”
“Apa yang menghambat ibu S dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
pasien yang lain?”
”Menurut ibu S apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman ? Wah
benar, ada teman bercakap-cakap. Apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan
beberapa) Nah kalau kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya S ? Ya, apa
lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga ruginya
tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah ibu S belajar bergaul dengan orang

2
lain ? Bagus…. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan
orang lain”
“Begini lho ibu S, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama
kita dan nama panggilan yang kita suka, asal kita, dan hobi. Contoh: Nama Saya
S, senang dipanggil S. Asal saya dari Semarang, hobi memasak”
“Selanjutnya ibu S menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya
begini: Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana, Hobinya
apa?”
“Ayo ibu S dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan ibu S. Coba berkenalan
dengan saya!”
“Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali”
“Setelah ibu S berkenalan dengan orang tersebut, ibu S bisa melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan untuk dibicarakan. Misalnya
tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya.”

TERMINASI
”Bagaimana perasaan ibu S setelah kita latihan berkenalan?”
”ibu S tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali”
”Selanjutnya ibu S dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama
saya tidak ada. Sehingga ibu S lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain.
Ibu S mau praktekkan ke pasien lain. Mau jam berapa mencobanya?. Mari kita
masukkan pada jadwal kegiatan hariannya.”
”Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak ibu S berkenalan
dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, ibu S mau kan?”

”Baiklah, sampai jumpa.”

3
Hari/tanggal :
Jam :
Pertemuan ke :
Nama perawat: Laesa Darmawati

SP 2 Pasien : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan


dengan orang pertama,seorang perawat)

ORIENTASI
“Assalammualaikum ibu S! ”(berjabat tangan)
“Bagaimana perasaan ibu S hari ini?Masih ingat dengan pelajaran kita tetang
berkenalan . Coba sebutkan lagi sambil bersalaman dengan saya ya bu.”
“Bagus sekali,ibu S masih ingat. Nah  seperti janji saya, saya akan mengajak ibu
S mencoba berkenalan  dengan teman saya perawat N. Tidak lama kok, sekitar
10 menit. Bagaimana apakah ibu bersedia?”.
Bagaimana kalau kita lakukan disana ibu, kita dekati teman saya yang sedang
duduk di depan ruangan. Apakah ibu bersedia untuk berkenalan dengan teman
saya?”Baiklah ayo kita temui perawat N disana ibu.”

KERJA
( Bersama-sama ibu S mendekati perawat N)
“Selamat pagi perawat N, Ibu s ini  ingin berkenalan dengan N “
“Baiklah ibu S, bisa berkenalan dengan perawat N seperti yang kita praktekkan
kemarin”
(pasien mendemontrasikan cara berkenalan dengan perawat N : memberi salam,
menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya)
“Ada lagi yang ibu S ingin tanyakan kepada perawat N  . coba tanyakan tentang
keluarga perawat N”
“Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan,ibu S bisa sudahi perkenalan ini.
Lalu ibu S bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat N, misalnya  jam 1
siang nanti”

4
“  Baiklah perawat N, karena ibu S sudah selesai berkenalan, saya  dan ibu S
akan kembali ke ruangan . Selamat pagi “
(Bersama-sama pasien saudara meninggalkan perawat N untuk melakukan
terminasi dengan ibu S di tempat lain)

TERMINASI
“Bagaimana perasaan ibu S setelah berkenalan dengan perawat N”
“Ibu S tampak bagus   sekali saat berkenalan tadi” 
”Pertahankan terus   apa yang sudah ibu S lakukan tadi ya bu. Jangan lupa untuk
menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan
keluarga, hobi, dan sebagainya. Bagaimana, mau coba dengan perawat lain.
Mari kita masukkan pada jadwal harian ibu ya.
“Ibu S Mau berapa kali ibu berlatih dalam sehari? Bagaimana kalau 2 kali. Baik
nanti ibu S coba sendiri ya. Besok kita latihan lagi ya ibu cara yang ketiga, mau
jam berapa ibu kita berlatih? Jam 10?Dimana ibu ?. Sampai jumps besok ys bu
S.”
(berjabat tangan)

5
Hari/tanggal :
Jam :
Pertemuan ke :
Nama perawat: Laesa Darmawati

SP 3 Pasien : Melatih Pasien Berinteraksi Secara Bertahap (berkenalan


dengan orang kedua, seorang pasien)

ORIENTASI
“Assalammu’alaikum ibu S”(berjabat tangan) Bagaimana perasaan Ibu hari
ini?”Alhamdulillah jika keadaan dan perasaan ibu baik”
  ”Bagaimana perasaan ibu S setelah bercakap-cakap dengan perawat N kemarin
siang”
”Bagus sekali ibu S menjadi senang karena punya teman lagi”
”Kalau begitu ibu S ingin punya banyak teman lagi?”
”Bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan orang lain, yaitu pasien
ibu O”
”Seperti biasa kira-kira 10 menit, bagaimana apakah ibu bersedia?”
”Mari kita temui dia di ruang makan”

KERJA
( Bersama-sama ibu S mendekati pasien ibu O)
“Selamat pagi , ini ada pasien saya yang ingin berkenalan dengan ibu”
“Baiklah , ibu S sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang telah ibu
lakukan sebelumnya.”
(pasien mendemontrasikan cara berkenalan: memberi salam, menyebutkan nama,
nama panggilan, asal dan hobi dan menanyakan hal yang sama). »
“Ada lagi yang ibu S ingin tanyakan kepada ibu O.”
“Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, ibu S bisa sudahi perkenalan ini.
Lalu ibu S bisa buat janji bertemu lagi, misalnya bertemu lagi jam 4 sore nanti,
setelah makan sore”

6
(ibu S membuat janji untuk bertemu kembali dengan ibu O)
“Baiklah ibu O, karena ibu S sudah selesai berkenalan, saya   dan ibu S akan
kembali ke ruangan. Selamat pagi.”
(Bersama-sama pasien saudara meninggalkan ibu O untuk melakukan terminasi
dengan ibu S di tempat lain)

TERMINASI
“Bagaimana perasaan ibu S setelah berkenalan dengan ibu O”
”Dibandingkan kemarin pagi, cara berkenalan ibu S saat berkenalan dengan
perawat N, tampak lebih baik saat ibu berkenalan dengan ibu O”  ”pertahankan
apa yang sudah ibu S lakukan tadi ya. Jangan lupa untuk bertemu kembali
dengan ibu O  jam 4 sore nanti.”
”Selanjutnya, bagaimana jika kegiatan  berkenalan dan bercakap-cakap dengan
orang lain kita tambahkan lagi di jadwal harian. Jadi satu hari ibu S dapat
berbincang-bincang dengan orang lain sebanyak tiga kali, jam 10 pagi, jam 1
siang dan jam 8 malam, ibu S bisa bertemu dengan N, dan tambah dengan pasien
yang baru dikenal.
“Selanjutnya ibu S bisa berkenalan dengan orang lain lagi secara
bertahap.    Bagaimana apakah ibu S, setuju ?”
”Baiklah, besok kita ketemu lagi untuk membicarakan pengalaman ibu S. Pada
jam yang sama dan tempat yang sama ya bu, Bagaimana?”
“ Sampai berjumpa besok”(berjabat tangan)
“ Assalamu’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai