ORIENTASI
Orientasi adalah program yang dirancang untuk menolong pegawai baru (yang lulus
seleksi) mengenal pekerjaan dan perusahaan tempatnya bekerja. Program orientasi sering
juga disebut dengan induksi. Yakni memperkenalkan para karyawan dengan peranan atau
kedudukan mereka, dengan organisasi dan dengan karyawan lain. Orientasi dilaksanakan
karena semua pegawai baru membutuhkan waktu untuk dapat menyesuaikan diri atau
beradaptasi dengan lingkungan kerjanya yang baru.
Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga pegawai baru dapat
bekerja lebih depat dan lebih baik. Namun tidak semua orientasi menjamin hasil yang baik.
Pemberian informasi yang tidak tepat dapat menimbulkan situasi yang buruk bagi pegwai
baru maupun organisasi/ perusahaan. Banyak informasi yang diberikan dapat menyebabkan
pegawai baru kewalahan. Sementara pemberian informasi yang tidak tepat waktu atau tidak
tepat takarannya dapat menimbulkan kecemasan pada diri pegawai baru. Banyak informasi
yang tidak layak diberikan pada pegawai baru juga dapat berarti “bocornya” rahasia
organisasi.
Oleh karena itu perancang program orientasi harus sensitiv melihat hal tersebut.
Dengan demikian orientasi dapat mempercepat masa adaptasi dan menjadikannya produktif
dan tidak sebaliknya.
Pada sebagian perusahaan, masa orientasi juga dimanfaatkan sebagai masa percobaan.
Dilakukannya masa percobaan dengan maksud mengurangi masa risiko akibat kesalahan
pada saat rekrutmen maupun seleksi. Pada masa percobaan dapat dinilai kemampuan,
kedisiplinan dan kerja sama dengan teman kerjanya. Bila dalam masa percobaan, karyawan
tersebut tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditetapkan, perusahaan dapat
memberhentikan mereka tanpa wajib memberikan pesangon. Masa percobaan biasanya antara
3 – 6 bulan kerja.
Masa percobaan memang akan mengurangi risiko kesalahan yang dibuat dalam
rekrutmen dan seleksi, namun tidak menghilangkannya sama sekali. Karena bisa jadi pada
masa percobaan mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk lolos dari masa percobaan
tersebut. Mereka tidak akan menampakkan sifat aslinya.
B. REKRUTMEN
1. Pengertian Rekrutmen
Pendapat tentang pengertian rekrutmen bermacam-macam, sebagai berikut adalah
beberapa pengertian atau definisi tentang rekrutmen yang dipersepsikan oleh para ahli;
Menurut Simamora (2006:170), yang dimaksud dengan rekrutmen (recruitment)
serangkaian aktivitas untuk mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi,
kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangaam
perencanaan kepegawaian. Sementara Gomes (1995:105) mengartikan bahwa rekrutmen
sebagai suatu proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan
dalam dan oleh suatu organisasi.
2. Tujuan Rekrutmen
Tujuan rekrutmen menurut (Sulistiyani, 2004: 145) adalah kegiatan menarik pegawai
baru maupun pegawai lama untuk menduduki posisi ataupun jabatan yang lowong.
Disamping itu tujuan umum rekrutmen adalah menyediakan karyawan yang memenuhi
syatat-syarat bagi segala kebutuhan organisasi. Adapun tujuan yang lebih spesifiknya antara
lain adalah;
3. Sumber Rekrutmen
Terdapat dua sumber rekrutmen yang dapat digunakan, yakni sumber internal dan sumber
eksternal. Sumber internal berkenaan dengan pegawai yang ada saat ini didalam organisasi.
Sumber eksternal adalah pelamar atau tenaga kerja dari luar organisasi atau instansi.
a) Sumber Internal
Sumber internal untuk rekrutmen yang dimaksudkan adalah sumber pegawai dari
dalam organisasi. Organisasi pada umumnya akan melaksanakan rekrutmen internal yang
bertujuan memberikan kesempatan pegawai-pegawainya untuk mengisi jabatan yang
lowong. Pegawai-pegawai yang ada saat ini merupakan sumber rekrutmen yang efektif.
Hal ini disebabkan karena pegawai – pegawai yang ada mengetahui harapan – harapan
organisasi menyangkut kinerja, keahlian, dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
berbagai pekerjaan serta sikap yang diperlukan bagi keanggotaan organisasi. Pengisian
jabatan yang lowong melalui sumber internal akan dimungkinkan untuk
memberikan motivasi pegawai untuk berkembang, manakala mereka mengetahui bahwa
kinerja yang baik akan diberikan imbalan dengan promosi jabatan. Dengan demikian
rekrutmen internal dapat dikatakan akan memberikan dampak positip bagi organisasi sebagai
berikut :
b) Sumber Eksternal
Sumber eksternal untuk rekrutmen meliputi pelamar atau tenaga kerja dari luar
organisasi atau instansi. Sumber eksternal ini bisa didapatkan melalui:
Secara garis besar terdapat dua faktor yang mempengaruhi proses pengadaan tenaga,
yaitu Faktor Organisasi dan Faktor Lingkungan.
1. Faktor Organisasi
Selain melalui penciptaan image baik melalui media massa, penciptaan image juga
dapat dilakukan oleh karyawan yang telah ada. Sebagai contoh, seorang karyawan suatu
organisasi/perusahaan yang memiliki masalah dengan gaya kepemimpinan atasannya atau
merasakan adanya kesenjangan antara harapan yang diberikan dengan kenyataan yang
dihadapi akan mengeluarkan komentar yang sedikit banyaknya menurunkan citra
organisasi/perusahaan. Kondisi seperti ini pada gilirannya menyebabkan
organisasi/perusahaan tersebut kesulitan mendapatkan calon pegawai yang bermutu dari
masyarakat umum.
Perencanaan SDM Membantu proses perekrutan menjadi lebih efektif, karena
melalui perencanaan SDM perusahaan telah mengetahui pekerjaan mana yang harus
dipemuhi dari sumber eksternal atau internal. Persyaratan pekerjaan Hal ini akan membatasi
perekrutan yang dilakukan, karena hanya SDM yang sesuai dengan ketentuan yang dapat
mengajukan lamaran pekerjaan. Proses perekrutan masa lampau Hasil evaluasi proses
perekrutan yang pernah dilakukan menjadi feedback untuk proses berikutnya agar menjadi
lebih baik dan efektif.
2. Faktor Lingkungan