1.
Nur Hidayati, 1.Siti Husna Nurrohmah
1,
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan
Jl. PalaganTentaraPelajar Km. 15 Purwobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta
Email: inunghidayati@yahoo.com
Abstrak
pengolahan yang baik. Oleh karena itu dengan sejumlah polong (sekitar 250-300/pohon) yang
adanya permasalahan hama dan penyakit yang berkisar 1.700 biji.
menyerang pertumbuhan tanaman Kaliandra ini, Kaliandraakanlebihproduktifmenghasilkanbijipa
maka diperlukan suatu penelitian yang mengarah dalahan yang cocok (Chamberlain, 2000).
pada identifikasi dan inventarisasi serangga yang Calliandra calothyrsus yang berbunga
berpotensi sebagai hama pada tanaman merah merupakan jenis dengan sebaran alami
Kaliandra, diharapkan dengan hasil penelitian dari Mexico sampai Panama. C. calothyrsus
ini serangan hama bias diantisipasi lebih dini memiliki banyak kegunaan yaitu untuk kayu
dan metode pengendalian bias ditentukan lebih energi, pakan ternak, pengontrol erosi,
tepat sehingga dalam proses budidaya tanaman perbaikan tanah karena kemampuannya
Kaliandra tidak lagi bermasalah pada hama dan mengikat nitrogen dan memproduksi seresah,
penyakit yang menyerang dan hasil serta bunganya yang bagus juga menyebabkan
produktivitas Kaliandra akan semakin maksimal. jenis ini ditanam sebagai penghias jalan dan
Kaliandra merupakan tanaman multi sumber nektar bagi lebah. C. calothyrsus untuk
cabang dengan tinggi kurang dari 12 m dan kayu bakar ditanam di lahan-lahan pribadi dan
diameter 20 cm. Ukuran tanaman yang kecil milik umum di Jawa. Kayunya yang
menjadikan Kaliandra jarang diminati untuk berkerapatan tinggi dengan berat jenis 0,5-0,8
tujuan komersial. Pada tempat yang sesuai membuatnya cepat kering dan mudah dibakar.
Kaliandra tumbuh dengan sangat cepat. Tanaman Kaliandrabisa membentuk trubus
Sembilan bulan setelah ditanam, mampu tumbuh dengan cepat setelah dipangkas, dan dengan
setinggi 3,5 m dan pada umur satu tahun sudah pemangkasan tiap tahun pada cabang diameter
bisa dipanen. Dalam waktu enam bulan, trubus 3-5 cm, tanaman dapat bertahan hidup hingga
anakan muncul dan bisa mencapai tinggi yang bertahun-tahun.Tanamaninibisamenghasilkan
sama. Karena kemampuan ini, Indonesia sebagai kayu bakar 5-20 m3/ha/th dari areal
daerah beriklim tropis sangat cocok untuk pertanamanyang berumur satu tahun
pertumbuhan Kaliandra yang potensial sebagai kemudianmeningkat menjadi 30-65 m³/ha/th
sumber kayu energi(NAS, 1983). Tanaman ini dari kebun yang berumur 20 tahun (NAS,
tumbuh optimal pada ketinggian 200–1.800 1983).
mdpl dengan curah hujan antara 1.000–4.000 Hama adalah semua serangga atau satwa
mm/tahun dan bulan kering tidak lebih dari 4 yang bias menimbulkan kerusakan pada bibit
bulan. Padaumumnya perbanyakan tanaman dan tanaman sehingga menimbulkan kerugian
Kaliandramenggunakan biji yang dihasilkan dari secara ekonomi. Hama tumbuhan dapat
tanaman yang telah dewasa. Biji dihasilkan dari menimbulkan kerugian bagi petani karena
Walang Sangit menyerang tanaman dengan segi enam dan pipih. Lama periode telur rata-
cara menghisap cairan tanaman sehingga rata 5,2 hari (Siwi et al., 1981). Menurut
menyebabkan tanaman kekurangan hara dan Rajapakse & Kulasekera (2000) siklus hidup
menguning (klorosis), dan perlahan-lahan Walang Sangit 35-56 hari dan mampu bertelur
melemah karena nutrisi jaringan tanaman 200-300 butir per induk. Walang sangit
dihisap, seranggaini memiliki tipe alat mulut mempunyai kemampuan bertelur yang tinggi
pencucukpenghisap. Hama ini bukan saja dapat sehinggadapat menyebabkan peningkatan
menurunkan hasil tetapi juga menurunkan populasi hama dengan cepat di pertanaman,
kualitas produksi. Pada permukaan daun sehingga hal ini akan meningkatkan tingkat
bagian atas tanaman budidaya, Walang sangit serangan. Serangga dewasa berbentuk ramping
akan bertelur secara kelompok dalam satu dan berwarna coklat, dengan tungkai dan antena
sampai dua baris. Walang Sangit merupakan yang panjang.
hama penting pada tanaman padi dan berbahaya
karena dapat mengakibatkan menurunnya b. Bapak Pucung (Dysdercus cingulatus)
produksi sekaligus menurunkan kualitas gabah.
Menurut Willis (2001), serangga dewasa
menyebabkan tingkat serangan dan menurunkan
hasil lebih besar dibandingkan nimfa. Menurut
Suharto dan Damardjati (1988), tiap 5 ekor
Walang Sangit pada tiap 9 rumpun tanaman
akan merugikan hasil sebesar 15%, sedangkan
10 ekor pada 9 rumpun tanaman akan Gambar 2. Bapak Pucung (Dysdercus cingulatus)
(Sumber : dokumentasipribadi)
mengurangi hasil sampai 25%. Kerusakan yang
Bapak Pucung (Dysdercus cingulatus)
tinggi terjadi pada tanaman dimana areal
merupakan hama, baik serangga muda maupun
sebelumnya banyak ditumbuhi rumput-
dewasa, yang menyerang tanaman dari keluarga
rumputan serta pada tanaman yang terakhir
Malvaceae (kapas, rosela, dan okra) serta
berbunga (Willis, 2001).
keluarga Bombacaceae (kapuk randu)
Metamorfosis yang dialami oleh Walang
(Mulyani, 2014).Bapak Pucung (D.
Sangit tergolong sederhana. Perkembangannya
cingulatus)mempunyai badan berwarna merah
dimulai dari stadia telur, nimfa dan imago.
api dengan panjang 1117 mm dan lebar 4,5
Walang Sangit mampu menghasilkan telur lebih
mm. Di belakang kepala dan perut, ada garis
dari 100 butir/betina (Kalshoven, 1981). Telur
putih dan hitam. Bapak Pucung memiliki tipe
Walang Sangit berwarna hitam, dengan bentuk