Leukosit PDF
Leukosit PDF
DARAH
Merupakan CAIRAN TUBUH YANG TERDAPAT PADA
JANTUNG & PEMBULUH DARAH
CAIRAN LAINNYA:
JARINGAN : TERDAPAT DALAM JARINGAN
LYMPH: TERDAPAT PD PEMBULUH LYMPH
SINOVIAL: TERDAPAT DI ANTARA SENDI
SEREBROSPINAL (CEREBROSPINAL): YANG TERDAPAT PD
OTAK BESAR (SEREBRUM) & MEDULA SPINALIS (poros
tulang belakang)
ENDOLIMPH & PERILIMPH: TERDAPAT DI DALAM TELINGA
(RUMAH SIPUT) UNTUK KESEIMBANGAN
FUNGSI DARAH
1. TRANSPORTASI a. yg berhubungan dg
respirasi; b. yg berhubungan dg nutrisi
(makanan); c. yg berhubungan dg ekskresi;
d. yg berhubungan dg regulasi
2. REGULASI KESEIMBANGAN pH DARAH
(7.0-7.2) mengentalkan darah karena
mempunyai plasma protein (albumin,
fibrinogen, globulin)
3. REGULASI KESEIMBANGAN Darah dg
jaringan
4. MENCEGAH PENDARAHAN (TROMBOSIT)
5. PERTAHANAN TUBUH (LEKOSIT)
PEMBAGIAN DARAH
PLASMA DARAH 55 %
Bagian:
1. Patogen
2. Fagosom
3. Lisosom
4. Limbah bahan
5. Sitoplasma
6. Membran sel
Cara Macrophage menelan patogen
a. Menelan melalui fagositosis, yang fagosom
terbentuk
b. Fusi lisosom dengan menciptakan fagosom
phagolysosome; patogen diuraikan oleh
enzim
c. Bahan limbah dikeluarkan atau berasimilasi
Berbagai substansi kimia pada jaringan menyebabkan
netrofil dan makrofag bergerak menuju substansi
kimia tersebut dikenal dengan kemotaksis.
Ketika jaringan mengalami inflamasi, berbagai produk
yang dapat menyebabkan kemotaksis menuju daerah
inflamasi (toksin bakteri atau virus, produk turunan
dari jaringan terinflamasi itu sendiri, beberapa produk
reaksi dari “kompleks complement” dan beberapa
produk reaksi cloting plasma pada daerah inflamasi).
Prosedur fagositosis
Struktur alami pada jaringan tubuh mempunyai
permukaan yang halus dimana dapat menahan
fagositosis dan jika permukaan menjadi kasar maka
fagositosis akan meningkat.
Substansi alami pada tubuh mempunyai lapisan protein
pelindung yang dapat menolak fagosit, kebanyakan
jaringan mati dan partikel asing tidak --->sasaran dari
fagositosis.
Opsonisasi : Sistem imun pada tubuh mengembangkan
antibodi dalam menghadapi agen infeksi seperti bakteri.
Antibodi kemudian menempel pada membran bakteri
dan membuat bakteri difagositosis.
Setelah partikel asing difagosit, lisosom dan granul
sitoplasma pada netrofil dan makrofag membuat kontak
dengan kantung fagosit dan mengeluarkan enzim
pencerna dan agen bakterisid kedalam kantung
sehingga kantung fagosit menjadi kantung pencerna
dan mencerna partikel fagosit
Netrofil dan makrofag mengandung lisosom yang
berlimpah yang berisikan enzim proteolitik khususnya
untuk “mencerna” bakteri dan protein asing lainnya.
Lisosom pada makrofag juga mengandung sejumlah
besar lipase untuk “mencerna” membran lipid tebal
yang ada pada beberapa jenis bakteri seperti
tuberculosis bacillus
netrofil dan makrofag mengandung agen bakterisid yang
dapat membunuh bakteri bahkan ketika enzim lisosom
gagal untuk “mencerna” bakteri.
Beberapa bakteri mempunyai lapisan pelindung atau
faktor lain yang dapat mencegah kerusakan akibat enzim
pencerna.
Sebagian besar efek perusak tadi merupakan hasil agen
oksidasi yang dibentuk oleh enzim pada membrane
fagosom atau oleh organela khusus yang disebut
peroksisom.
Beberapa agen oksida termasuk superoxide (O 2-),
hydrogen perokside (H2O2) dan ion hidroksil (-OH-)
yang bisa mematikan bakteri walaupun dalam jumlah
kecil sekalipun
Satu dari enzim lisosom, myeloperoksidase
mengkatalisa reaksi antara H2O2 dan ion klorida
membentuk hipoklorit yang berfungsi bakterisid.
Beberapa bakteri seperti basil tuberkulosa
mempunyai pelindung yang tahan terhadap pencerna
lisosom dan juga mengeluarkan zat yang tahan
terhadap efek pembunuh dari netrofil dan makrofag --
-> TBC
Masa hidup sel darah putih
Umur granulosit setelah dilepas dari sumsum
sekitar 4-8 jam didalam darah dan 4-5 hari
dalam jaringan tubuh.
Pada saat infeksi jaringan yang berat, umur
granulosit akan memendek menjadi hanya
beberapa jam karena proses granulosit
semakin cepat pada daerah terinfeksi dan
melakukan fungsinya serta akan rusak pada
proses ini
Monosit juga mempunyai waktu hidup yang
pendek, 10-20 jam didalam darah sebelum
masuk kedalam jaringan melalui membran
kapiler. Setelah didalam jaringan tubuh monosit
akan membesar dan menjadi makrofag jaringan,
makrofag dapat hidup berbulan bulan kecuali
rusak ketika proses fagositosis.
Makrofag jaringan ini merupakan dasar dari
system makrofag jaringan yang merupakan
pertahanan yang terus menerus dalam melawan
proses infeksi
ETIOLOGI
Pemeriksaan Laboratorium
Daftar Pustaka
1. ACENG MUTOLIB. Skripsi: PERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT
DALAM SALIVA MENURUT STATUS MEROKOK PADA PASIEN
POLI GIGI. 2005.
http://www.fkm.undip.ac.id/data/index.php?action=4&idx=2434
2. Dahlia, S. Tugas Akhir: Pengidentifikasian Jenis Kelamin Manusia
Melalui Citra Drumstick Dalam Leukosit Berbasis Pengolahan Citra
Digital. 2009.
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_repository
&Itemid=34&task=detail&nim=111050246
3. Imam Sofii, Tubagus Odih, Sungsang Rochadi. Hubungan Nilai
Leukosit Dengan Apendisitis Akut Sederhana dan Komplikatif
Pada Anak. 2009. http://jurnalbedah.org/index.php
3. Guyton C. Arthur dkk, Fisiologi Kedokteran, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta 2006
4. Voehringer D Trends in Parasitologi ,. 2009.
5. Janeway CA, Jr. et al (2001) (electronic full text via NCBI
Bookshelf). Imminobiology (5th ed. ed.). Garland Publishing. ISBN
0-8153-3642-X http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books: Diakses
21/11/09
6. Grattan CE, Dawn G, Gibbs S, Francis DM (Mar 2003). "Blood
basophil numbers in chronic ordinary urticaria and healthy
controls: diurnal variation, influence of loratadine and
prednisolone and relationship to disease activity". Clin Exp Allergy
33 (3): 337–41. PMID 12614448. http://www.blackwell-
synergy.com : diakses 21/11/09
7. Wikipedia Free Ekscopedi, http://www.wikipedia.free
ekslopedi.com : diakses 21/11/09