Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KE- 10

PENDEKATAN DALAM KONSELING


“KONSELING BEHAVIORISTIK (LANJUTAN)”
Dosen Pembina: Lisa Putriani, M.Pd, Kons

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUTIARA AQILLA TASYA
NIM : 18006290

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
Tujuan Konseling
Perkembangan Tingkah
Membantu menciptakan kondisi dan
Laku Salah Suai
lingkungan baru agar klien mampu belajar
Masalah-masalah
merubah perilakunya dalam rangka
yang sebagian besar
memecahkan masalah yang dihadapi
berkenaan dengan belajar.
KONSELING
BEHAVIORISTIK (KONBE)
LANJUTAN

Teknik Konseling Cara Menganalisis Masalah Klien

a. Desensitisasi Sistematik 1. Mengubah tingkah laku

(Systematic Desensitization) salah suai menjadi betul suai

b. Latihan Asertif (Assertive 2. Mempelajari proses

Training) pembuatan keputusan dan

c. Terapi Aversi (Aversion pengambilan keputusan

Therapy) 3. Menemukan cara-cara untuk

d. Terapi Implosif dan mencegah terjadinya

Pembanjiran masalah-masalah dengan

e. Pekerjaan Rumah (Home cara memperkuat tingkah

Work) laku yang diinginkan.


KONSELING BEHAVIORISTIK (LANJUTAN)
A. Perkembangan Tingkah Laku Salah Suai
Sebagaimana tingkah laku tepat yang merupakan kebutuhan yang dipelajari secara
tepat, tingkah laku yang salah suai pun menurut aliran behaviour juga merupakan sesuatu
yang dipelajari, dan pernah menjadi jalan untuk memenuhi kebutuhannya (reinforcement
yang diperoleh individu dipandang sebagai pemenuhan kebutuhan).
Ukuran tingkah laku yang salah suai hanya terdapat jika tingkah laku tersebut berada
pada derajat tingkah laku yang dapat mengecewakan individu atau lingkungannya. Oleh
sebab itu, keberadaan budaya akan sangat menentukan sebaga refleksi pertimbangan
kesesuaian. Ketepatan atau ketidaktepatan perilaku akan sangat bergantung pada
determinasi pemenuhan kebutuhan yang disandarkan kepada kondisi lingkungan dan
budaya. Karena itu pula, interaksi dengan kebudayaan akan berguna sebagai
pembelajaran dan dalam merangking hirarki khasanah tingkah laku.
Tingkah laku salah suai dalam teori ini menurut Prayitno (1998:71-72), yaitu:
1. Masalah-masalah klien sebagian besar adalah masalah berkenaan dengan proses
belajar.
2. Kepribadian manusia terdiri dari kebiasaan-kebiasaan positif dan negative
3. Perbedaan antara tingkah laku normal dan salah suai tidak terletak pada bagaimana
tingkah laku-tingkah laku itu dipelajari, melainkan pada tingkat kesesuaiannya
terhadap tuntutan lingkungan. Tingkat kesesuaian ini akan menentukan apakah
individu tidak lagi mendapat kepuasaan dengan tingkah lakunya itu dan ataukan akan
timbul konflik antara individu dan lingkungan
4. Konseling behavioural amat memperhatikan pola-pola tingkah laku yang tampak
yang menyebabkan individu mengalami kesulitan

B. Tujuan Konseling
Sesuai dengan namanya maka tujuan konseling behavioral yaitu membantu
menciptakan kondisi dan lingkungan baru agar klien mampu belajar merubah perilakunya
dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi. Klien menghadapi masalah karena
salah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau maslah itu timbul karena
terjadi penyimpangan perilaku dari apa yang seharusnya ia lakukan. Maka melalui
konseling behavioral ini klien diharapkan mampu untuk meningkatkan ketrampilan sosial,
memperbaiki tingkah lakunya yang menyimpang dan mengembangkan keterampilan self
manajemen dan self kontrol.
Menurut Wolpe (1958) tujuan terapi behavioral adalah untuk memodivikasi koneksi-
koneksi (hubungan-hubungan) dan metode-metode Stimulus-Respon (S-R) sedapat
mungkin. Maka tujuan pendekatan konseling behavioral adalah memodifikasi perilaku
melalui rekayasa lingkungan sehingga terjadi proses belajar untuk perubahan tingkah
laku.

C. Teknik Konseling
1. Desensitisasi sistematik (Systematic desensitization)
Desentisasi sistematik, teknik ini dikembangkan oleh Wolpe yang mengatakan
bahwa semua perilaku neurotic adalah ekspresi dari kecemasan dan respon terhadap
kecemasan dapat dieliminasi dengan menemukan respon yang antagonistik (keadaan
relaksasi). Rangsangan yang menimbulkan kecemasan secara berulang-ulang
disepanjang keadaan sangkan dengan keadaan relaksasi sehingga hubungan antara
rangsangan dengan respon terhadap kecemasan dapat dieliminasi.  
2. Latihan Asertif (Assertive training)
Assertive training yaitu konseling yang menitik beratkan pada kasus yang
mengalami kesulitan dalam perasaan yang tidak sesuai dalam menyatakannya
(misalnya: ingin marah tetapi tetap berespon manis). Maka peran konselor adalah
berusaha memberikan keberanian kepada klien dalam mengatasi kesulitan terhadap
orang lain. Pelaksanaan teknik ini ialah dengan role playing (bermain peran).
3. Terapi Aversi (Aversion therapy)
Teknik ini bertujuan untuk menghukum perilaku yang negatif dan memperkuat
perilaku yang positif. Dalam hal ini konselor dapat menerapkan punishment (sangsi)
dan reward (pujian/hadiah) secara tepat dan proposional terhadap perubahan perilaku
klien.
4. Terapi implosif dan pembanjiran
Teknik ini terdiri atas pemunculan stimulus berkondisi secara berulang-ulang
tanpa pemberian penguatan. Teknik pembanjiran ini tidak menggunakan agen
pengkondisian balik maupun tingkatan kecemasan. Terapis memunculkan stimulus-
stimulus penghasil kecemasan, klien membayangkan situasi, dan terapis berusaha
mempertahankan kecemasan klien.
5. Pekerjaan Rumah (Home work)
Teknik ini berbentuk suatu latihan/ tugas rumah bagi klien yang kurang mampu
menyesuaikan diri terhadap situasi tertentu, caranya dengan memberikan tugas rumah
(untuk satu minggu), misalnya: tidak menjawab apabila klien dimarahi ibunya atau
bapaknya.

D. Cara Menganalisis Masalah Klien dengan Model KONBE


1. Mengubah tingkah laku salah suai menjadi betul suai
2. Mempelajari proses pembuatan keputusan dan pengambilan keputusan
3. Menemukan cara-cara untuk mencegah terjadinya masalah-masalah dengan cara
memperkuat tingkah laku yang diinginkan. Dengan demikian konseling behavioral
pada dasarnya adalah proses yang memfokuskan pada prubahan tingkah laku yang
tidak layak dan menganti dengan tingah laku yang lebih berarti.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. 1998. Konseling Pancawaskita. Padang: FIP UNP.
Rosjidan. 1988. Pengantar Teori-teori Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Dirjen DIKTI.
Taufik. 2016. Pendekatan Dalam Konseling. Padang: UNP.
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
PERTANYAAN
1. Perkembangan salah suai yang biasanya sering terjadi pada teori ini berkaitan dengan…
a. Masalah belajar
b. Masalah umum
c. Masalah kisah kasih
d. Masalah keluarga
2. Teknik yang berbentuk suatu latihan untuk dikerjakan dirumah, disebut…
a. Desensitisasi sistematik
b. Latihan Atersif
c. Pekerjaan rumah
d. Terapi Aversi
3. Apakah tujuan dasar dari konseling teori behavioristik?
Jawab: Membantu menciptakan kondisi dan lingkungan baru agar klien mampu belajar
merubah perilakunya dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi.
4. Sebutkan cara menganalisis masalah klien?
Jawab:
a. Mengubah tingkah laku salah suai menjadi betul suai
b. Mempelajari proses pembuatan keputusan dan pengambilan keputusan
c. Menemukan cara-cara untuk mencegah terjadinya masalah-masalah dengan cara
memperkuat tingkah laku yang diinginkan. Dengan demikian konseling behavioral
pada dasarnya adalah proses yang memfokuskan pada prubahan tingkah laku yang
tidak layak dan menganti dengan tingah laku yang lebih berarti.

Anda mungkin juga menyukai

  • PDKT 2
    PDKT 2
    Dokumen8 halaman
    PDKT 2
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Slta Tugas 7
    Slta Tugas 7
    Dokumen3 halaman
    Slta Tugas 7
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • PDKT 1
    PDKT 1
    Dokumen8 halaman
    PDKT 1
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen2 halaman
    Dokumen
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Tugas 8 Kelompok 4
    Tugas 8 Kelompok 4
    Dokumen7 halaman
    Tugas 8 Kelompok 4
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ramu
    Tugas Ramu
    Dokumen1 halaman
    Tugas Ramu
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Tugas 13
    Tugas 13
    Dokumen7 halaman
    Tugas 13
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Tugas 12
    Tugas 12
    Dokumen5 halaman
    Tugas 12
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Tugas 8
    Tugas 8
    Dokumen7 halaman
    Tugas 8
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Tugas 9
    Tugas 9
    Dokumen8 halaman
    Tugas 9
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Kesmen 5
    Kesmen 5
    Dokumen6 halaman
    Kesmen 5
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Kesmen 4
    Kesmen 4
    Dokumen4 halaman
    Kesmen 4
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Kesmen 2
    Kesmen 2
    Dokumen5 halaman
    Kesmen 2
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Slta 3
    Slta 3
    Dokumen2 halaman
    Slta 3
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Kesmen 3
    Kesmen 3
    Dokumen5 halaman
    Kesmen 3
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Kesmen 6
    Kesmen 6
    Dokumen3 halaman
    Kesmen 6
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • 13
    13
    Dokumen10 halaman
    13
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Tugas 10
    Tugas 10
    Dokumen7 halaman
    Tugas 10
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Rangkum TI Med
    Rangkum TI Med
    Dokumen1 halaman
    Rangkum TI Med
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Teklab 3 Farhan
    Teklab 3 Farhan
    Dokumen6 halaman
    Teklab 3 Farhan
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Pemahaman Materi 1 TI
    Pemahaman Materi 1 TI
    Dokumen1 halaman
    Pemahaman Materi 1 TI
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • 11
    11
    Dokumen7 halaman
    11
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Rangkum TI Med
    Rangkum TI Med
    Dokumen1 halaman
    Rangkum TI Med
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • 14
    14
    Dokumen10 halaman
    14
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • PDKT 10
    PDKT 10
    Dokumen10 halaman
    PDKT 10
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • 12
    12
    Dokumen12 halaman
    12
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3 Adm
    Tugas 3 Adm
    Dokumen12 halaman
    Tugas 3 Adm
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2 Adm
    Tugas 2 Adm
    Dokumen11 halaman
    Tugas 2 Adm
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • PDKT 10
    PDKT 10
    Dokumen10 halaman
    PDKT 10
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat
  • 11
    11
    Dokumen7 halaman
    11
    Stevano Ojo
    Belum ada peringkat