MEMBANGUN EKONOMI DIPLOMASI MINERAL ITU MUDAH KALAU TAHU KELAS KEMANA DUNIA ARAH KAPAL 02/09 slide -->
DIPLOMASI MINERAL KELAS
DUNIA
Masih ingat komentar beberapa pengamat
ekonomi internasional yang menyatakan kehe- ranannya tentang strategi amerika “ngerjain” In- donesia selama lebih dari 40 tahun lalu sekarang Tiongkok mengerjain dengan cara yang sama, namun tetap Indonesianya ngak belajar banyak, kenapa ya?
Kita tahu di tambang Grassberg freeport itu
menghasilkan copper atau tembaga, dan produk tambang tersebut yang berupa concentrate dikirim ke pabrik di luar Indonesia bukan hanya menghasilkan tembaga murni outputnya, tetap juga gold, platinum dan banyak unsur mineral tanah jarang lainnya.
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
03/09 slide -->
Sekedar mengingatkan, freeport adalah kon-
Secara yang traktor pertambangan pribadi, hanyasaya ini anti Ki- menghasilkan yosaki. Saya anti untuk menja- copper concentrate. di kaya itu harus berbisnis. Walau Hasil Apa itu concentrate? sayatambang ini pebisnis murni, yidak murni tembaga tetapitetapi masih 10 adatahun awal karir unsur mineral saya lainnya adalah ikut. Apa itu mineral pegawai, yang sangat lainnya? bermanfaat kelimuannya Masih ada emas, hinggaplatinum bahkan saat ini sayauranium ( pakai yang bagian dari mineral sayatanah selalujarang- rare earth) bersyukur karena tanpa melewati periode terse- Apa yang indonesia but sayadapat, beda Indonesia “cara pan- dapat hanya pajak dari transaksi dang”nya. COPPER?!!
Lalu entah mengapa Indonesia minat masuk ke
pemilihan tambang copper tadi? Ini banyak mem- bingungkan pengamat ekonomi. Karena tambang- nya copper, ya hasilnya copper. Tembaga.
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
04/09 slide -->
Freeport bukan tambang emas, kalau tambang
emas, mana emasnya? Atau gold concetrate, atau ingot atau dore, bahkan bulion!!! Ngak tuh. Hasil- nya copper concentrate. Slim dari anoda copper.
Produk concentrate tadi dibawa ke smelter di
jepang dan smelter milik group rio tinto. Di sinilah pemilik smelter yang untungnya terbesar karena mereka melakukan refining, atau pemurnian yang memisahkan copper, asam sulfat, emas, platinum, dan unsur tanah jarang lainnya.
Mulai faham apa yang di maksud di awal tulisan
ini tentang kebingungan pengamat ekonomi akan cara bernegara indonesia yang aset natural nya tidak membuat keuantungan maksimum buat negaranya karena kalah diplomasi dalam negosiasi di tambang, salah satunya tembaga di papua ini.
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
05/09 slide -->
Lalu, terjadi lagi baru baru ini. yaitu di dunia
nikel!! Tambang nikel di Indonesia hanya meng- hasilkan batuan nikel, pabrik smelter nikel nya yuang di bangun bukan pemurnian hanya smleter pembuang impuritis. tidak menghasilkan nikel 99,9% namun hanya menghasilkan produk yang TIDAK LEBIH 25% saja kadar nikelnya bahkan 40% nikel ngak mau, (baca : ngak boleh).
Persis seperti copper concentrate-nya freeport,
smelter nikel 25% tadi hanya membuang impurity pengotor saja dimana kalau 99,9% nikel, kebuang semua unsur yang mahal dari nikel tersebut yang menjadi target utama.
Bahkan di 40% kadar nikelnya, kebuang itu min-
erak yang mereka incer.
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
06/09 slide -->
Kalau di 25% kadar nikel, ferro nya masih ada
lithiumnya masih ada. Ini di “crack” dulu nanti di Tiongkok, baru diproses pemurnian semuanya, dapatlah ferro, nikel, lithium dan beberapa unsur lainnya yang mereka butuhkan.
Indonesia? Ya hanya dapat pajak transaksi
nikel!!!
Sama ya seperti freeport dengan coppernya,
nikel juga sama, dibuang pengotornya, impuri- tiesnya lalu yang penting penting di-smelting dan di-purifikasi ( metal refining) di tempat lain. Wis paham? Jadi kedepan bagaimana harusnya? Se- bentar kita lanjut dulu ndongengnya.
Kemudian yang paling terbaru adalah tin atau
timah. Ini menjadi mainan baru karena apa miner- al ikutan dari TIN?
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
07/09 slide -->
Ya benar ada THORIUM. Mantap sekali. Thori-
um adalah mineral tanah jarang – rare earth yang saat ini diincar oleh negara yang mau jadi super power atau sudah jadi super power sebagai peng- ganti uranium untuk PLTN tenaga thorium.
Ada 4 negara yang saat ini agresive urusan thori-
um yaitu Israel, Amerika, Rusia, dan Tiongkok.
Jadi nanti apa yang di tambang , yak betul sekali
timahnya atau TIN nya dengan kadar di bawah 40% karena dipastikan thorium, osmium- mineral yang bagus buat membuat laras senjata mineraln- ya. Semua mineral ikutan itu dipastikan TIDAK DI BAYAR dan dipastikan MASIH NGIKUT dalam jumlah besar dalam TIN tadi.
Pastikan germainumnya, pastikan lead-nya
semua juga masih ikut dalam TIN tadi atau dalam
fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp
08/09 slide -->
bahasa kimianya Sn stannnum. Jadi smelter yang
di bangun pastikan bukan pemurnian refining Tin tetapi hanya membuang imputities agar kerja di tempat pabrik pembelinya nanti unsur pengotor, limbah B3 nya masih di Indonesia.
Pastikan pajak ekportnya murah dan pastikan
buat peraturan tambang rakyat harus punya smel- ter atau rakyat atau pemilik tambah timah harus menjual ke smelter yang biasanya sudah di miliki asing yang mau mengambil thorium, osmium, ger- manium dan lain sebagainya.
Bagi saya, mudah mudahan saya salah lagi dalam
menganalisa ekonomi seperti ratusan analisa saya yang salah dan tidak ada benernya ini. mohon maaf sekali lagi atas analisa abal abal. Yang niatnya dalam mengingatkan ke masyarakat adalah ingin semua refining, cracking, purifikasinya ada di Indonesia. fb.com/wowiek @mardiguwp t.me/mardiguwp 09/09
Tambangnya di indonesia ya harusnya SMELTER
nya SUMURUPING GENI nya sampai refiningnya harus dibuat di Indonesia, cintailah harta kekayaan alam Indonesia ini. jangan sampahnya di Indonesia, di bayar sedikit, yang untung negara lain.
Karena akan indah kalau seperti halnya kelolaan
chock point selat malaka kita mainkan dalam di- plomasi logam tanah jarang ini. Wui, Indonesia mengendalikan 2 negara super power yang bertikai tiong kok dan Amerika. Kereen. Bukan jadi mengi- kuti maunya mereka, tetapi posture atas dimain- kan, minimum sejajar, Punya khan strateginya? #peace #dinaran