Anda di halaman 1dari 13

A.

Konsep Teori Keperawatan Self Care Orem


1. Defenisi Teori Keperawatan Orem
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah suatu pelaksanaan
kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi
kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai
keadaan, baik sehat maupun sakit” (Orem’s 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-
kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu
sendiri, kecuali bila tidak mampu. Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan
dengan keyakinan bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri
sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan
dan kesejahteraan, teori ini dikenal dengan teori self care (perawatan diri).

2. Falsafah Teori Keperawatan Orem


Teori Orem mendefenisikan keperawatan sebagai sebuah tindakan dalam
membantu individu lainnya dalam menetapkan atau mengatur proses perawatan diri
serta meningkatkan peran dan fungsi individu tersebut agar lebih optimal. Menurut
Orem dalam Fawcett (2010) falsafah teori keperawatan Orem adalah:
a. Asumsi terhadap manusia
b. Pandangan spesifik keperawatan terhadap manusia
c. Dasar pemikiran terhadap manusia
d. Prasangka tentang perawatan diri
e. Asumsi kebutuhan perawatan diri
f. Asumsi tindakan perawatan diri
g. Asumsi manusia dan tindakan perawatan diri
h. Asumsi tentang keperawatan
i. Filosofi manusia dan keperawatan
j. Asumsi tindakan perawatan diri dan keperawatan

3. Pengembangan Sains Keperawatan berdasarkan Teori Keperawatan Dorothea E.


Orem
Orem dalam Taylor dan Renpenning (2011) perawatan diri seorang individu sudah
menjadi kebutuhan yang berjalan sepanjang daur kehidupan manusia. Kebutuhan
tersebut dipengaruhi oleh faktor interaksi dari lingkungan terhadap individu dan faktor
kemampuan dari individu itu sendiri. Pemenuhan kebutuhan perawatan diri dapat
dilakukan oleh individu itu sendiri atau melalui bantuan orang lain apabila terjadi
penurunan dalam proses pemenuhannya.
Pemenuhan kebutuhan perawatan diri bertujuan untuk menjalankan atau memenuhi
kebutuhan agar terpenuhi, apabila tidak terpenuhi dapat di berikan melalui bantuan
orang lain. Bantuan yang diberikan dapat berupa dukungan dari lingkungan individu,
dukungan terhadap kebutuhan itu sendiri, dengan tindakan secara langsung (Taylor &
Renpenning, 2011).
Hal yang perlu menjadi fokus dalam pemenuhan kebutuhan meliputi kebutuhan
secara umum (universal requisite), kebutuhan pengembangan (developmental requisite),
dan kebutuhan penyimpangan kesehatan (health deviation requisite). Bentuk dari
bantuan yang diberikan dapat berupa bantuan atau kompensasi penuh, sebagian, atau
hanya dukungan.
a. Self-care Theory
Perawatan diri merupakan kegiatan yang terjadi sehari-hari yang jelas berbeda
dengan aktivitas atau kegiatan sistem lainnya, seperti sistem-sistem organ dalam
tubuh. Perawatan diri didapat dengan belajar dan dipraktikkan setiap hari dan
secara berkelanjutan di dalam kehidupan sebagai sebuah kebutuhan. Kebutuhan
perawatan diri akan berbeda pada tiap individu sesuai tahap perkembangan masing-
masing individu tersebut (Alligood, 2014)
Perawatan diri tidak hanya dapat diberikan oleh seorang perawat kepada
pasien, akan tetapi dapat diberikan melalui keluarga ataupun suatu kelompok
kepada individu yang memerlukan bantuan dalam pemenuhan perawatan diri, baik
itu perawatan jangka panjang maupun jangka pendek (Graham, 2006).
Model Orem’s, meyebutkan ada beberapa kebutuhan self care atau yang
disebutkan sebagai keperluan self care, yaitu :
1) Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal) Kebutuhan
yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti
kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan,
eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut
dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian
terhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.
2) Development self care requisites
Kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses
perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam
siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang
dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk
meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
3) Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan
kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau
keturunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau penyimpangan cara,
struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan pengaruhnya,
diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan
integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan
self care.

b. Teori Self Care Deficit


Merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem. Dalam
teori ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus
ketergantungan) tidak mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara
efektif. Keperawatan diberikan jika kemampuan merawat berkurang atau tidak
dapat terpenuhi atau adanya ketergantungan. Orem mengidentifikasi lima metode
yang dapat digunakan yaitu :
1) Tindakan untuk atau lakukan untuk orang lain.
2) Memberikan petunjuk dan pengarahan.
3) Memberikan dukungan fisik dan psychologis.
4) Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan
personal.
5) Pendidikan, Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan
beberapa atau semua metode tersebut dalam memenuhi self care.

Orem menggambarkan hubungan diantara konsep yang telah


dikemukakannya.

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa jika kebutuhan lebih banyak dari
kemampuan, maka keperawatan akan dibutuhkan. Tindakan-tindakan yang dapat
dilakukan oleh perawat pada saat memberikan pelayanan keperawatan dapat
digambarkan sebagi domain keperawatan. Orem (1991) mengidentifikasikan lima area
aktifitas keperawatan yaitu:
1) Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat klien dengan individu,
keluarga, kelompok sampai pasien dapat melegitimasi perencanaan keperawatan.
2) Menentukan jika dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan.
3) Bertanggungjawab terhadap permintaan pasien, keinginan dan kebutuhan untuk
kontak dan dibantu perawat.
4) Menjelaskan, memberikan dan melindungi klien secara langsung dalam bentuk
keperawatan.
5) Mengkoordinasikan dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-hari
klien, atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan sosial dan
edukasional yang dibutuhkan atau yang akan diterima.

c. Nursing System Theory


Nursing system theory merupakan teori yang mengacu kepada sistem
keperawatan yang dibentuk berdasarkan rancangan dan hasil (designed and
produced) yang dilakukan oleh seorang perawat yang telah dilatih dalam
melakukan perawatan diri dan menemukan apa yang dibutuhkan yang dilakukan
bersama orang yang mengalami penurunan derajat kesehatan atau yang memiliki
keterbatasan dan bergantung terhadap orang lain (Alligood, 2014).
Teori ini melibatkan perawat dan pasien yang saling berinteraksi dalam
proses perawatan. Menurut Masters (2012) Proses perawatan yang dilakukan dapat
bersifat wholly, partly, atau supportive :
1) Wholly Compensatory Nursing
Dalam hal ini perawat berperan penuh dalam dalam menyelesaikan
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan terapeutik pasien dengan memperhatikan
kondisi pasien dalam proses perawatan terkait keselamatan dan dukungan
terhadap pasien.
2) Partly Compensatory Nursing
Perawat berperan sebagian saja dalam proses perawatan pasien, sementara
sebagian lagi dibutuhkan tindakan atau action dari pasien. Perawat
menjelaskan kebutuhan-kebuthan yang harus diselesaikan terhadap pasien
saat itu serta membantu beberapa kebutuhan pasien yang memang
memerlukan bantuan dari perawat. Namun pasien juga ikut membantu dalam
proses perawatan diri yang dianggap mampu untuk dilakukan sendiri oleh
pasien tampa bantuan perawat.
3) Supportive Developmental Nursing
Pasien sudah mampu melakukan perawatn diri sendiri tanpa bantuan dari
perawat. Dalam kondisi ini perawat hanya membantu untuk mengingatkan
pasien terkait proses pemenuhan kebutuhan yang telah terjadwalkan.
Pelayanan keperawatan penting untuk diberikan pada saat klien tidak mampu
untuk memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan perkembangan.
Seorang perawat mencari tahu apa yang dibutuhkan klien, mengapa klien tidak
mampu memenuhi kebutuhan, dan berapa banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.
Untuk itu diperlukan sebuah Nursing Agency dalam menemukan apa saja yang
dibutuhkan oleh klien (Perry & Potter, 2005).

4. Teori Orem dalam Paradigma Keperawatan


Sebuah teori dapat mengalami perkembangan dari satu model ke bentuk model
yang lain. Teori keperawatan merupakan sebuah model yang dikembangkan melalui
sebuah kerangka kerja yang berfokus kepada keperawatan. Penerapan teori orem dalam
paradigma keperawatan dalam Shah (2015) adalah:
a. Manusia
Orem melihat manusia sebagai makhluk biopsikososio yang memiliki perbedaan
masing-masing dalam kemampuan untuk memberikan perawatan diri. Manusia
memiliki kebutuhan terhadap perawatan diri yang dapat didukung dengan
kemampuan untuk belajar dan berkembang dalam memenuhi kebutuhan.
b. Keperawatan
Intervensi keperawatan yang disusun diberikan dengan harapan untuk memenuhi
kebutuhan terhadap perawatan diri. Penerapan intervensi terapeutik diharapkan
mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri yang tidak mampu dipenuhi oleh
pasien.
c. Sehat
Sehat yang dimaksud adalah sehat secara fisik, mental, dan sosial. Sehat
merupakan bagian terpenting dari paradigma keperawatan yang terintegritas
dalam tubuh manusia
d. Lingkungan
Klasifikasi lingkungan yang menjadi tempat terjadi interaksi manusia meliputi
lingkungan fisik, kimia, biologi dan sosial. Lingkungan memiliki beberapa
komponen seperti perkembangan dan elemen-elemen lingkungan itu sendiri

5. Konseptual Model Dorothea E. Orem dan Asuhan Keperawatan


Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek
keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien. Pada pelaksanaan asuhan
keperawatan terdapat pendekatan dan metode utama yang digunakan yaitu metode
memecahkan masalah secara ilmiah yang selanjutnya dikenal sebagai proses
keperawatan (nursing process).
Proses keperawatan yang dijelaskan oleh Orem mempunyai tiga tahap proses
keperawatan yang dikenal sebagai kegiatan proses teknologi dari praktek keperawatan.
Tahapan tersebut meliputi: diagnosa keperawatan dan persepsi, mendisain sistem
keperawatan dan perencanaan, dan memproduksi dan mengatur sistem keperawatan.
a. Pengkajian
Pengkajian keperawatan dengan pendekatan Orem merupakan proses
pengumpulan data yang berdasarkan adanya tuntutan untuk perawatan diri,
kekuatan untuk melakukan perawatan diri, kebutuhan perawatan diri, dan
penyimpangan kebutuhan perawatan diri pada pasien yang mengalami masalah
kesehatan dan peningkatan fungsi normal (Christensen & Kenney, 2009). Riwayat
penyakit dan pemeriksaan fisik difokuskan pada tanda dan gejala hiperglikemia dan
faktor-faktor fisik, emosional, dan sosial yang dapat mempengaruhi kemampuan
pasien untuk mempelajari dan melaksanakan berbagai aktivitas perawatan mandiri
diabetes (Smeltzer & Bare, 2009). Pengkajian menurut Orem terdiri dari Basic
Conditioning Factor (kondisi faktor yang mendasar), Universal Self Care Requisite
(kebutuhan perawatan diri secara umum), Development Self Care Requisites
(kebutuhan pengembangan perawatan diri), Health Deviation Self Care
Requisites (kebutuhan perawatan diri dari gangguan kesehatan).
1) Pemenuhan Kebutuhan Kondisi Faktor yang Mendasar (Basic
Conditioning Factor )
Pengkajian mencakup kondisi yang mempengaruhi pasien Asma Bronchial
dalam memenuhi kebutuhan dirinya. Data pengkajian meliputi umur, jenis
kelamin, pendidikan, status kesehatan, status perkembangan, sistem perawatan
kesehatan sistem keluarga, pola hidup, lingkungan. Riwayat kesehatan yang
penting adalah apakah pasien sering mengalami serangan Asma Bronchial
(Purnomo, 2011).

2) Pemenuhan Kebutuhan Perawatan diri yang Universal (Universal Self


Care Requisite)
a) Kebutuhan Pernapasan dan Sirkulasi
b) Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
c) Kebutuhan Nutrisi
d) Kebutuhan Eliminasi dan Eksresi
e) Keseimbangan antara Aktivitas dan Istirahat
f) Pemeliharaan keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial
g) Pencegahan terhadap Resiko yang Mengancam Hidup

3) Pemenuhan Kebutuhan Pengembangan Perawatan Diri (Development Self


Care Requisites)
Tujuan kebutuhan pengembangan perawatan diri berhubungan dengan tingkat
perkembangan individu dan lingkungan tempat tinggal yang berkaitan dengan
siklus kehidupan serta perubahan hidupnya. Beberapa hal yang berhubungan
dengan tingkat perkembangan perawatan diri adalah situasi yang mendukung
terhadap perkembangan perawatan diri, terlibat dalam pengembangan diri serta
mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan situasi kehidupan
yang mungkin mempengaruhi perkembangan manusia. (Orem, 1980 dalam
Tomey & Alligood, 2006 ).

4) Pemenuhan Kebutuhan Perawatan Diri yang Menyimpang dari


Kesehatan (Health Deviation Self Care Requisites)
Tujuan Perawatan diri dalam hal ini ditujukan kepada orang yang sakit atau
trauma, yang mengalami gangguan patologi, termasuk ketidakmampuan dan
pasien cacat yang sedang dirawat dan menjalani terapi. Gangguan kesehatan
dapat terjadi sepanjang waktu sehingga akan mempengaruhi pengalaman
individu dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang hidupnya. Penyakit atau
trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi dan psikologi saja, tetapi juga
pada konsep diri seutuhnya. Ketika konsep diri manusia mengalami gangguan
(termasuk retardasi mental atau autisme), perkembangan individu akan
memberikan dampak baik permanen maupun sementara. Perawatan diri
merupakan komponen dari sistem tindakan perawatan diri individu yang
merupakan langkah – langkah dalam perawatan ketika terjadi gangguan
kesehatan (Orem, 1980 dalam Tomey & Alligood, 2006 ).

5) Kebutuhan Perawatan Diri yang Terapeutik (Therapeutic Self Care


Demand)
Terapi pemenuhan kebutuhan dasar merupakan program perawatan yang
bertujuan dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien sesuai dengan tanda dan
gejala yang muncul pada pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan perawat
ketika memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien, diantaranya
mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan
pasien dan bagaimana cara pemberiannya pada pasien. Therapeutic Self Care
Demand juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan yang menunjang
pemenuhan kebutuhan dasar seperti promosi dan pencegahan yang mendukung
pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar sesuai tingkat kemandiriannya
(Orem, 1980 dalam Tomey & Alligood, 2006 ).
A. Format Pengkajian menggunakan Teori Self Care Orem pada Kasus HIV/AIDS

1. Pengkajian
a. Identitas
No. RM : ……………………………………………………..
Nama : ……………………………………………………..
Umur : ……………………………………………………..
Agama : ……………………………………………………..
Pendidikan : ……………………………………………………..
Pekerjaan : ……………………………………………………..
Suku/bangsa : ……………………………………………………..
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama :
....................................................................................................................................
.........................................................................
2) Riwayat Kesehatan sekarang :
....................................................................................................................................
..............................................................................
3) Riwayat Kesehatan Dahulu :
....................................................................................................................................
..............................................................................

Pengkajian menurut Dorothea E.Orem


a. Self care
1) Universal self care
a) Oksigen dan Sirkulasi
...............................................................................................................................
..........................................................................
b) Nutrisi dan metabolic
...............................................................................................................................
..........................................................................
c) Eliminasi
...............................................................................................................................
..........................................................................
d) Pola aktivitas dan istirahat
...............................................................................................................................
..........................................................................
e) Kebutuhan Psikososial/spiritual
...............................................................................................................................
..........................................................................
f) Kebutuhan perlindungan/kenyamanan
...............................................................................................................................
..........................................................................
2) Developmental self care
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
......................................................
3) Health Deviation self care
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.......................................................

b. Self care agency


..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............................................................
c. Therapeutik self care demand
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............................................................
d. Self care deficit
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............................................................
e. Nursing Agency
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............................................................
f. Nursing system
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
............................................................

Pemeriksaan Penunjang :
1. .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
........................................................................
2. .............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
........................................................................
Medical Problem and Plan :
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
.....................
2. Diagnosa Keperawatan
Kebutuhan Perawatan Diri Universal
1. ..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................
Kebutuhan Pengembangan Perawatan Diri
1. ..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................
Kebutuhan Perawatan Diri Yang menyimpang dari Masalah Kesehatan
1. ..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
3. ..............................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai