Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Rohmah

NPM : 2202171013
Mata Kuliah : Hygiene Industri
Tugas 7 : Telinga dan Bagian-bagiannya

“TELINGA”

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara &


juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan
vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa
variasi sesuai dengan fungsi dan spesies.
Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak
simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan
lokalisasi suara.
Telinga mempunyai batasan frekuensi suara yang dapat didengar, yakni yang
frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz. Telinga mempunyai peran penting terhadap
pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga mempunyai
reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara yang datang melalui
gendang telinga. Maka dari itu, manusia mampu untuk mengenali bunyi dalam not balok
dengan baik dan cermat.

BAGIAN - BAGIAN TELINGA

Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
1. Telinga luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga.Telinga luar terdiri dari daun
telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga
atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau
membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan
suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang
begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian
terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang rawan
yang dilapisi kulit tipis. Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang
menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya
bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada
ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam.
Telinga luar dan kebudayaan Walaupun bagian daun telinga tidak begitu penting,
bagian ini sering digunakan untuk memperbaiki tampilan wajah. Dalam masyarakat
Barat, telinga yang terlalu besar dan terlihat tidak simetris akan memperburuk
penampilan. Bedah pertama untuk mengatasi hal ini dipublikasikan pada 1881

2. Telinga tengah
Telinga tengah adalah rongga udara di belakang gendang telinga, yang meliputi, 3
tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau
stapes). Ujung dari saluran Eustachius juga berada di telinga tengah. Getaran suara
yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran.
Masing-masing tulang pendengaran akan tetap I menyampaikan getaran ke tulang
berikutnya.Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan
getaran ke koklea atau rumah siput. Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga
tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara dalam keadaan normal. Tidak
seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan dengan
udara di luar tubuh.Saluran Eustachius menghubungkan ruangan telinga tengah ke
belakang faring. Dalam keadaan biasa, hubungan saluran Eustachius dan telinga
tengah tertutup dan terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini
menjelaskan mengapa penumpang pesawat terbang merasa 'tuli sementara' saat
lepas landas. Rasa tuli disebabkan adanya perbedaan tekanan antara udara sekitar.
Tekanan udara di sekitar telah turun, sedangkan di telinga tengah merupakan
tekanan udara daratan. Perbedaan ini dapat di atasi dengan mekanisme mengunyah
sesuatu atau menguap. Menurut Gabriel Corfas, beberapa orang tidak begitu
merasakan gangguan pendengaran karena alasan yang berbeda. Sehingga
dibutuhkan diagnosis patogenesis yang tepat dan dianggap sangat penting. Mereka
menemukan penyebab ini menggunakan tikus yang mengalami gangguan dalam sel
Schwann yang membuat myelin (insulates akson saraf pada telinga) menyebabkan
hilangnya pendengaran tersembunyi. Ketika telinga terkena suara keras selama
beberapa waktu, sinapsis menghubungkan sel-sel dengan neuron di telinga bagian
dalam yang hilang. Kehilangan sinapsis telah terbukti sebagai mekanisme yang
menyebabkan hilangnya pendengaran. Penyebab kekurangan sel Schwann bisa
terjadi pada individu yang telah mengalami paparan suara sehingga terjadi
gangguan neuropati pendengaran. Kedua bentuk gangguan ini dapat terjadi pada
individu yang sama sebagai efek aditif.

3. Telinga dalam
Telinga bagian dalam berada di dalam bagian petrosa tulang temporal yang
tersusun atas dua bagian yaitu tulang labyrinth yang menonjol (bony labirynth) dan
membran labyrinth. Tulang labyrinth selanjutnya terbagi atas tiga bagian yaitu
vestibula, koklea dan kanal semisirkular. Vestibula berdampingan dengan bagian
telinga tengah melewati dua lubang yaitu fenestra vestibuli yang ditempati oleh
dasar stapes dan fenestra koklea yang terisi oleh jaringan fibrosa. Di bagian
belakang terdapat muara yang menuju kanal semisirkular dan dibagian depan
terdapat muara yang mengarah ke koklea. Koklea merupakan bagian telinga yang
penting bagi fungsi pendengaran. Koklea adalah saluran berbentuk spiral yang
membentuk dua pertiga putaran mengitari pusat tulang yang disebut modiolus.
Berdasarkan panjangnya, saluran koklea terbagi atas tiga terowongan oleh dua
membran yaitu membran basilar dan membran vestibular, yang meregang dari
modiolus ke dinding luar. Pada saluran bagian luar, terdapat skala vestibuli di
bagian atas dan skala timpani di bagian bawah. Saluran ini berisi perilimfe dan
bergabung dengan puncak modiolus. Bagian ujung skala timpani yang lebih rendah
ditutupi fibrosa fenestra koklea. Bagian tengah saluran koklea disebut duktus
koklear dan berisi endolimfe. Bentuknya sama dengan tulang labyrinth dan disebut
membran labyrinth. Di dalam duktus koklear terdapat ujung ujung saraf
pendengaran yang disebut sel sel rambut. Pada koklea, terdapat tiga kanal
semisirkular yang terletak di atas dan di belakang vestibula dalam tiga ruang yang
berbeda, satu vertikal, satu horisontal dan yang lain transversal. Semua ruang ini
berisi perilimfe. Dalam fungsi keseimbangannya, apabila posisi kepala berubah,
gerakan endolimfe akan merangsang sel sel khusus yang memiliki tonjolan seperti
rambut rambut yang terdapat di ujung setiap kanal Di bagian dalam tulang
labyrinth terdapat labyrinth membranosa yang berupa membran berukuran kecil.
Membran ini terdiri atas utrikel, sakul, duktus semikular dan duktus koklea. Utrikel
dan sakulus adalah dua kantung kecil dalam vestibula yang satu sama lain
dihubungkan oleh saluran penyambung (connecting tube). Kantung kantung
tersebut berisi potongan kecil saraf sel rambut yang distimulasi oleh gaya gaya
gravitas pada kristal kristal kecil (otolith) yang menempel pada sel sel tersebut.
Bentuk duktus semisirkular sama dengan kanal semisirkular terletak di dalam
duktus tersebut, tetapi diameter duktus semisirkular hanya 1/4 kanal semisirkular.
Duktus semisirkular mengandung endolimfe. Duktus koklear adalah saluran spiral
yang terdapat di dalam kanal koklea yang menonjol dan membentang di sepanjang
dinding luar. Langit langit duktus koklear dibentuk oleh membran vestibular dan
bagian dasarnya oleh membran basiler dan kedua dinding luarnya oleh tonjolan
dinding koklea.

PENDENGARAN
Proses pendengaran timbul akibat getaran atmosfer yang dikenal sebagai
gelombang suara yang memiliki kecepatan dan volume yang berbeda. Gelombang suara
bergerak melalui rongga telinga luar (auris eksterna) yang menyebabkan membran
timpani bergetar, getarangetaran tersebut diteruskan menuju inkus dan stapes melalui
maleus yang berhubungan dengan membran tersebut.
Getaran yang timbul pada setiap tulang, akan menyebabkan tulang memperbesar
getaran yang kemudian disalurkan ke fenestra vestibuler menuju perilimfe. Getaran
perilimfe dialihkan menuju endolimfe dalam saluran koklea dan rangsangan menuju
organ korti selanjutnya dihantarkan ke otak. Perasaan pendengaran ditafsirkan otak
sebagai suara yang enak atau tidak enak. Gelombang suara menimbulkan bunyi yaitu
Tingkatan suara biasa 80-90 desible dan Tingkatan maksimum kegaduhan 130 desible.
Telinga manusia dan mekanisme pendengaran merupakan hal yang sangat luar
biasa. Dalam waktu yang begitu cepat telinga dapat melakukan konversi energi mekanik
menjadi respon elektrokimia. Sensitivitas telinga, kemampuannya untuk membedakan
suara-suara tertentu dari suara-suara lain, membuat kinerjanya tidak dapat ditandingi
oleh instrumen buatan manusia.
Secara anatomis, telinga manusia terdiri dari 3 bagian utama, yaitu telinga
bagian luar, bagian tengah yang berisi udara dan bagian dalam yang berisi cairan.
Fungsi dari telinga bagian luar adalah untuk mengumpulkan suara, sedangkan bagian
tengah untuk mengkonversi dan mengirimkan rangsangan suara ke telinga bagian
dalam dimana reseptor sensorik (sel rambut) berada untuk merasakan suara.
Mekanisme mendengar dimulai ketika gelombang suara masuk ke telinga luar dan
berjalan melalui jalan sempit yang disebut lubang telinga yang mengarah ke gendang
telinga. Suara yang masuk membuat gendang telinga bergetar, kemudian getaran ini
dikirim ke tiga tulang kecil yang berada di telinga tengah, yaitu malleus, incus dan
stapes. Tulang-tulang tersebut memperkuat atau meningkatkan getaran suara dan
mengirimkannya ke telinga bagian dalam, disebut dengan koklea, suatu saluran yang
berbentuk seperti siput dan berisi cairan. Sel-sel sensoris khusus pada koklea, dikenal
dengan sel-sel rambut, mendeteksi getaran dan mengonversikannya menjadi
sinyalsinyal listrik. Selanjutnya, sinyal-sinyal listrik ini dikirim melalui syaraf
pendengaran menuju ke otak yang kemudian diterjemahkan menjadi suara yang kita
kenali dan pahami.

Anda mungkin juga menyukai