Tonik Rambut
NIM : 189299
2020
BAB I
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : P. Amaryllifolius
Aroma harum yang khas ini terasa kuat ketika daunnya masih cukup segar
atau agak kering. Selain sebagai pengharum kue, daun pandan juga dipakai sebagai
sumber warna hijau bagi makanan (selain daun suji), sebagai komponen hiasan
penyajian makanan, dan juga sebagai bagian dalam rangkaian bunga di pesta
perkawinan (dironce) untuk mengharumkan ruangan. Daun pandan banyak sekali
digunakan terutama dalam membuat kue-kue tradisional Indonesia atau asia
Daun pandan wangi merupakan bahan alami yang mudah ditemukan dan
sering digunakan masyarakat terutama sebagai penambah aroma pada makanan.
Senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun pandan wangi adalah
alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, polifenol, dan zat warna. Perangsang pertumbuhan
rambut (hair tonic) adalah sediaan yang mengandung bahan-bahan yang diperlukan
oleh rambut, akar rambut dan kulit kepala (Tranggono dan Latifah, 2007).
Setiap orang pasti ingin berambut sehat dan kuat tanpa memiliki masalah
kerontokan. Sayangnya, sebagian wanita memiliki masalah rambut tersebut. Seperti
hasil survei wolipop baru-baru ini mengungkapkan, sebanyak 50% partisipan dari 140
responden menjawab bahwa mereka memiliki masalah rambut rontok (Oktaviani,
2012).
Rambut rontok bisa diatasi dengan berbagai macam perawatan dari dalam
dan luar. Perawatan dari dalam seperti mengonsumsi suplemen atau makanan yang
mengandung vitamin E, fungsinya untuk menguatkan akar dan menyuburkan rambut
(Oktaviani, 2012).
Ada baiknya pemakaian hair tonic dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan
malam hari. Pemakaian malam hari sebaiknya dilakukan menjelang tidur agar kinerja
hair tonic lebih maksimal. Pada saat pemijatan perhatikan kuku jari tangan anda. Jika
anda memiliki kuku yang panjang pastikan kuku jari tangan anda tidak melukai kulit
kepala anda. Atau kuku jari tangan anda dipotong akan lebih baik. Selalu perhatikan
untuk memperlakukan rambut anda selembut mungkin (Prasetyo, 2013).
Hair tonik pada prinsipnya adalah memberi kesuburan pada akar rambut.
Namun bila akar rambut tidak ada maka hair tonic tidak ada gunanya. Hal ini bukan
karena kesalahan dari kulit kepala yang membandel atau hair tonicnya yang tidak
ampuh, melainkan pada hormon testosteron. Hormon pria ini sebenarnya membantu
proses produksi sperma. Tetapi akibat bereaksi dengan enzim 5-alpha-reductase,
hormon ini berubah bentuk menjadi dehydrotertosteron (DHT). Rangsangan DHT
membuat kantung rambut mengecil sehingga rambut menjadi rontok dan terjadilah
kebotakan. Itulah sebabnya pria lebih banyak botak daripada perempuan
(Poeradisastra, 2004).
Semakin tinggi kadar DHT, proses kebotakan kepala semakin cepat. Pria
yang dilahirkan dengan kadar DHT yang rendah, jarang mengalami kerontokan
rambut. Untuk mencegah kebotakan rambut biasanya digunakan obat yang
mengandung minoxidil, tetapi obat ini hanya ampuh pada 40 % pasiennya saja.
Kemudian pasien beralih pada obat finasteride yang terbukti mampu mengatasi
kebotakan pada 83 % pasien. Finastidine sebenarnya obat yang berfungsi untuk
penderita kelenjar prostat yang membesar atau benign prostatic hyperplasia (BPH)
(Poeradisastra, 2004).
Salah satu akibat dari BPH ini adalah meningkatnya enzim 5-alpha-
reductase dan DHT melebihi batas normal. Kelebihan kedua zat ini membuat pria
mengalami banyak kebotakan. Dengan dihambatnya BPH maka produksi 5-alpha-
reductase dan DHT akan menurun sehingga kebotakan dapat diatasi (Poeradisastra,
2004). Kerontokan rambut yang berlebihan juga bisa berawal dari akar rambut yang
kering dan telah mati, beberapa penyebab di antaranya infeksi kulit kepala serta akar
rambut yang kurang gizi, kurang darah, ketombe, stress, polusi dll (Pesona, 2013).
Namun ada hal yang harus diperhatikan ketika akan perawatan dengan hair
tonic maupun serum rambut. Hal yang harus diperhatikan adalah keadaan rambut dan
masalah utama pemicu kerontokan. Misalnya, jika rambut rontok karena ketombe dan
berminyak, atasi dulu dua masalah tersebut. disarankan, sembuhkan terlebih dahulu
rambut yang berketombe dan berminyak itu (Oktaviani, 2012).
Hal-hal yang perlu di perhatikan untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala:
Hindari pemakaian perawatan rambut yang memiliki kandungan yang keras dan
merusak dan merugikan kesuburan rambut.
Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak.
Ubah kehidupan dengan hidup sehat olah raga rutin dan teratur.
Gunakan shampoo 2 hingga 3 hari sekali agar kebersihan kulit kepala terjaga
dengan baik (Pesona, 2013).
VCO
Sinonim : Virgin coconut oil
Rumus Molekul : C3H8O2
Pemerian : cairan minyak tidak berwarna
Kelarutan : Tidak larut dalam air tapi larut dalam alcohol (1:1)
Stabilitas : vco yang disimpan dalam etanol absolut padasuhu
dingin 40 derajat selsius stabil selama 4 hari dengan
tingkat kemurnian radiokimia masih diatas 90%
Titik Lebur : 20-25
Kegunaan : menghilangkan ketombe dan melembutkan rambut
Penyimpanan : Ditempat sejuk dan bersih
Nipagin
Sinonim : Metil Paraben
Rumus Molekul :
Pemerian : Kristal tidak berwarna atau bubuk Kristal putih, tidak
berbau, rasa sedikit terbakar.
Kelarutan : etanol 1 dalam 2, eter 1 dalam 10, gliserin 1 dalam 60,
pencahar praktis tidak larut, air 1 dalam 400
Stabilitas : Stabil dalam pemanasan dan dalam bentuk larutan
OTT : Nonionik surfaktan seperti polisorbat 80, bentonit,
magnesium, trisilikat, talk, tragakan, sodium alginate.
Titik Lebur : 125-128
Konsentrasi : untuk topical 0,02-0,3%
Kegunaan : Pengawet
Penyimpanan : Tertutup baik disuhu kamar
Aquadest
Sinonim : Aqua dsestillata, air suling
Rumus Molekul : O
Pemerian : Jernih tidak berwarna, tidak berasa
Kelarutan : Larut dalam etanol gliser
Stabilitas : Stabil diudara
OTT : Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan
eksipient lainnya yang mudah terhidrolisis
Titik Lebur : 180
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
BAB III
METODE
3.1. ALAT
- Kain flannel
- Pisau
- Timbangan analitik (RADWAG tipe AS 160/C/2)
- Pipet
- Botol plastik 100 ml
- Batang pengaduk
- pH indicator
- Kain kasa
3.2. BAHAN
- Zat aktif ( Ekstrak daun pandan wangi )
- Nipagin
- Etanol
- VCO
- Glycerin
- Aquadest
3.3. FORMULASI
Bahan Konsentrasi Fungsi Jumlah
3. Uji pH
Syarat pH sediaan hair tonik menurut SNI 16-2955-1998 yaitu antara 3.0-7.
Tonik rambut ekstrak daun pandan
- Dimasukan sediaan tonik rambut kedalam gelas beaker
- Disiapkan pH universal kemudian dicelupkan kedalam larutan tonik
rambut
- Dilihat perubahan warna yang terjadi dikertas pH dan dicocokan
dengan warna serta ukuran pH yang tersedia pada kemasan kertas pH
universal
Hasil uji pH
4. Uji Viskositas
Parameter uji viskositas yang baik pada uji viskositas sediaan hair tonik adalah 5
cP
Kelompok :1A
NIM : 189299
Hasil Praktikum :
Bobot Jenis 0,9024 g/ml 0,9203 g/ml 0,9102 g/ml 0,9109 g/ml <1
Pembahasan :
Pada praktikum kali ini dibuat sediaan tonik rambut, Tonik rambut adalah cairan
perangsang penumbuh rambut yang biasanya berbahan dasar tumbuh-tumbuhan, seperti
ekstrak ginseng, biji bunga matahari dan daun mint. Pada praktikum ini bahan dasar atau zat
aktif tumbuhan yang digunakan adalah tumbuhan daun pandan..
Pembuatan tonik rambut dari daun pandan dilakukan dengan cara membuat simplisia
daun pandan terlebih dahulu simplisia di haluskan sampai menjadi serbuk, proses ini
mempengaruhi mutu ekstrak kental daun pandan nantinya karna semakin halus serbuk
simplisia, proses ekstraksi semakin efektif efesien. Setelah didapatkan simplisia daun pandan
dilanjutkan dengan proses pembuatan ekstrak, pembuatan ekstrak ini bertujuan untuk
menarik zat-zat aktif atau senyawa yang terkandung dalam simplisia daun pandan, dalam
proses ini pelarut yang digunakan adalah etanol 96%. Dipilih etanol sebagai pelarut, karena
etanol tidak bersifat toksik sehingga lebih aman dan etanol dapat melarutkan hampir semua
senyawa yang terkandung dalam simplisia. Selain itu etanol juga murah serta mudah
didapatkan. Ekstrak daun pandan yang dihasilkan kemudian diolah sebagai sediaan tonik
rambut dengan formulasi yaitu ekstrak daun pandan, Propilen glikol, Glycerine, VCO,
Nipagin, dan Aquadest.
Pada evaluasi sediaan hair tonic dilakukan 3 kali replikasi dengan berbagai macam uji
yaitu meliputi; uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH,uji viskositas, dan uji bobot jenis.
Hasil dari evaluasi sediaan tonik rambut ini adalah :
1. Uji Organoleptis
Pengamatan organoleptis terhadap sediaan hair tonic meliputi pemeriksaan
terhadap warna, bau, rasa dan tekstur. Ketiga parameter tersebut merupakan ciri visual
dan karakteristik fisik yang dapat diamati secara langsung. Dari hasil diatas diketahui
bahwa warna sediaan tonik rambut ekstrak daun pandan adalah hijau muda dengan
aroma khas, rasa khas, dan memiliki tekstur yang cair.
2. Uji Homogenitas
Hasil evaluasi homogenitas hair tonic replikasi 1, replikasi 2 dan replikasi 3
menunjukkan bahwa ketiga replikasi tersebut menunjukkan hasil yang homogen
secara fisik, karena tidak terlihat adanya sebaran partikel kasar pada tonik rambut
ekstrak daun pandan.
3. Uji pH
Pengujian pH sediaan hair tonic dilakukan dengan menggunakan kertas ph
indicator. pH sediaan hair tonic sebaiknya berkisar antara 3,0-7,0 sesuai dengan
standar SNI nomor 16- 4955-1998 pH untuk sediaan tonik rambut yang digunakan
pada kulit kepala(10). Dari hasil pengukuran didapatkan ph dengan nilai 5,72. Hal ini
menunjukkan bahwa ph sediaan masih berada pada rentang ph sediaan yang
digunakan di kulit kepala
.
4. Uji Viskositas
Pengujian viskositas bertujuan untuk mengetahui kekentalan suatu zat.
Semakin tinggi nilai viskositas maka semakin tinggi nilai kekentalan zat tersebut.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi viskositas yaitu massa jenis, bentuk atau
besar dari partikel dan suhu. Nilai viskositas sediaan hair tonic yaitu sebesar 5 cps.
Berdasarkan hasil diatas, viskositas sediaan tonik rambut tidak memenuhi syarat yang
berlaku, karena besar nilai viskositas sediaan adalah 131,6 cp.
.
5. Uji Bobot Jenis
Bobot jenis adalah perbandingan berat zat terhadap air volume sama yang
ditimbang di udara pada suhu yang sama. Bobot jenis ditentukan dengan
menggunakan piknometer dan diperoleh hasil pada replikasi 1, replikasi 2,
replikasi 3 berturut-turut adalah 0,9024; 0,9293; 0,9102 gram/ml hasil ini
menunjukan bobot jenis tonik rambut ekstrak daun kelor memenuhi syarat tonik
rambut yang baik yaitu kurang dari 1 yaitu bobot jenis air. Semakin tinggi
kandungan aquades maka bobot jenisnya semakin besar
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan diatas, tonik rambut ekstrak daun
pandan memenuhi persyaratan uji organoleptis, homogenitas, pH, dan bobot jenis, tetapi
tidak memenuhi persyaratan uji viskositas, adapun pengaruh atau factor-faktor yang
mempengaruhi viskositas antara lain adalah suhu, konsentrasi larutan, berat molekul solute,
tekanan, dan ikatan hydrogen
DAFTAR PUSTAKA
Bariqina, Endang dkk. (2001) Perawatan dan penataan rambut. Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa.
Chitrawati, 1997. Perawatan rambut dengan tumbuhan obat dan diet suplemen. Jakarta :
penerbit penebar swadaya. Hal 1 – 10.
Ditjen POM.(2007). Uji sediaan larutan penyubur rambut daun kucai(Allium schoen
oprasum L) terhadap pertumbuhan dan kelembapan rambut serta uji
iritasi. SKRIPSI. Bandung.
Putro, 1998. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3 Kelas 12. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Rosnita ida.(2016). Penggunaan ekstrak etanol teh hitam sebagai sediaan hair
tonic,SKRIPSI. Medan : Fakultas farmasi universitas sumatera utara.
Kemasan :
Diproduksi Oleh :
PT.LUPA FARMA
Pontianak-Indonesia