Anda di halaman 1dari 22

Laporan Praktikum Kosmetik

Tonik Rambut

Dosen Pembimbing : Apt, WENI PUSPITA, M.Farm.

Tanggal & Tempat Praktikum : 10 Desember 2020 di Lab.Akfar Yarsi

Nama : BAGUS AKBAR RULAZI

NIM : 189299

Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Peranan rambut sangat penting untuk diperhatikan, Rostamaili (2008)
menyebutkan bahwa rambut selalu menempati kedudukan paling penting.
Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan berbagai fungsi rambut,
karena rambut berfungsi sebagai pelindung kepala dari sengatan sinar matahari,
penghangat, penunjang penampilan dan estetika. Rambut yang tebal, panjang,
berwarna hitam, berkilau dan sehat merupakan keinginan setiap orang, namun tidak
semua orang dapat memilikinya. Hal ini dikarenakan adanya faktor genetik, usia dan
lainnya yang dapat membuat rambut rusak, rontok dan akhirnya menyebabkan
kebotakan (Soepardiman, 2010).
Perawatan rambut tidak cukup hanya dengan menggunakan shampo dan
condisioner saja, karena rambut merupakan sel hidup maka perlu dipelihara, dirawat
dan diberi pupuk sehingga dapat hidup sehat dan indah. Salah satu caranya
adalahdengan menggunakan hair tonic (Wasitaatmadja, 1997).
Hariana (2013) mencatat salah satu tanaman yang secara empiris dapat
dimanfaatkan sebagai perawatan rambut adalah daun pandan wangi (Pandanus
amaryllifolius Roxb). Daun pandan wangi merupakan bahan alami yang mudah
ditemukan dan sering digunakan masyarakat terutama sebagai penambah aroma pada
makanan. Senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun pandan wangi
adalah alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, polifenol, dan zat warna. Perangsang
pertumbuhan rambut (hair tonic) adalah sediaan yang mengandung bahan-bahan
yang diperlukan oleh rambut, akar rambut dan kulit kepala (Tranggono dan Latifah,
2007). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun
pandan wangi dapat digunakan untuk penumbuh rambut alami.

1.2. TUJUAN PRAKTIKUM.


- Mahasiswa mampu mengetahui proses teknik pembuatan sediaan tonik rambut
dalam berbagai konsentrasi dengan menggunakan bahan alam.
BAB II

DASAR TEORI

2.1. LANDASAN TEORI

Pandan wangi (atau biasa disebut pandan saja) adalah jenis


tumbuhan monokotil dari famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi
yang khas. Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi
masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.Tumbuhan ini mudah
dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang teduh. Akarnya
besar dan memiliki akar tunggang yang menopang tumbuhan ini bila telah cukup
besar. Daunnya memanjang seperti daun palem dan tersusun secara roset yang rapat,
panjangnya dapat mencapai 60cm. Beberapa varietas memiliki tepi daun yang
bergerigi.

Klasifikasi Daun Pandan :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Pandanales

Famili : Pandanaceae

Genus : Pandanus

Spesies : P. Amaryllifolius

Daun tumbuhan merupakan komponen cukup penting dalam tradisi


boga Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya sebagai pewangi makanan
karena aroma yang dihasilkannya. Daun pandan biasa dipakai dalam
pembuatan kue atau masakan lain seperti kolak dan bubur kacang hijau. Sewaktu
menanak nasi, daun pandan juga kerap diletakkan di sela-sela nasi dengan maksud
supaya nasi menjadi beraroma harum.

Aroma harum yang khas ini terasa kuat ketika daunnya masih cukup segar
atau agak kering. Selain sebagai pengharum kue, daun pandan juga dipakai sebagai
sumber warna hijau bagi makanan (selain daun suji), sebagai komponen hiasan
penyajian makanan, dan juga sebagai bagian dalam rangkaian bunga di pesta
perkawinan (dironce) untuk mengharumkan ruangan. Daun pandan banyak sekali
digunakan terutama dalam membuat kue-kue tradisional Indonesia atau asia
Daun pandan wangi merupakan bahan alami yang mudah ditemukan dan
sering digunakan masyarakat terutama sebagai penambah aroma pada makanan.
Senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun pandan wangi adalah
alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, polifenol, dan zat warna. Perangsang pertumbuhan
rambut (hair tonic) adalah sediaan yang mengandung bahan-bahan yang diperlukan
oleh rambut, akar rambut dan kulit kepala (Tranggono dan Latifah, 2007).

Rambut mempunyai peran dalam proteksi terhadap lingkungan yang


merugikan, antara lain suhu dingin atau panas, dan sinar ultraviolet. Selain itu, rambut
juga berfungsi melindungi kulit terhadap pengaruh-pengaruh buruk; misalnya alis
mata melindungi mata agar keringat tidak mengalir ke mata, sedangkan bulu hidung
menyaring udara. Rambut juga berfungsi sebagai pengatur suhu, pendorong
penguapan keringat, dan sebagai indera peraba yang sensitif (Harahap, 2000).

Bagi manusia yang mempunyai sifat suka dengan keindahan, menjadikan


rambut ini sebagai penunjang penampilan seseorang. Bahkan ada ungkapan yang
menunjukkan betapa pentingnya rambut bagi penampilan seseorang, yaitu: rambut
adalah mahkota kecantikan seseorang (Dalimartha dan Soedibyo, 1999).

Setiap orang pasti ingin berambut sehat dan kuat tanpa memiliki masalah
kerontokan. Sayangnya, sebagian wanita memiliki masalah rambut tersebut. Seperti
hasil survei wolipop baru-baru ini mengungkapkan, sebanyak 50% partisipan dari 140
responden menjawab bahwa mereka memiliki masalah rambut rontok (Oktaviani,
2012).

Perawatan rambut tidak cukup hanya dengan menggunakan shampo dan


condisioner saja, karena rambut merupakan sel yang hidup maka perlu dipelihara,
dirawat dan diberi pupuk sehingga dapat hidup sehat dan indah. Salah satu caranya
adalah dengan menggunakan hair tonic (Wasitaatmadja, 1997).

Rambut rontok bisa diatasi dengan berbagai macam perawatan dari dalam
dan luar. Perawatan dari dalam seperti mengonsumsi suplemen atau makanan yang
mengandung vitamin E, fungsinya untuk menguatkan akar dan menyuburkan rambut
(Oktaviani, 2012).

Sedangkan perawatan rambutnya sendiri bisa menggunakan hair tonic. Hair


tonic adalah ramuan penyubur rambut “ajaib” yang berfungsi untuk menjaga agar
rambut selalu tetap indah dan sehat. Ada baiknya pemakaian tonic saat rambut dalam
kondisi lembab usai keramas. Hair tonic merupakan obat penyubur rambut berupa
cairan perangsang penumbuh rambut yang biasanya berbahan dasar alami dari tumbuh
– tumbuhan, seperti ekstrak gingseng atau biji – bijian seperti biji bunga matahari dan
daun mint. Hair tonic merupakan obat penyubur rambut yang digunakan untuk
memperkuat akar rambut, merangsang tumbuhnya rambut, menghilangkan kotoran
pada kulit kepala dan rambut, memperlancar peredaran darah serta membantu
melumasi rambut (Prasetyo, 2013).
Pemakaian hair tonic cukup dengan meneteskan tiga sampai empat tetes pada
titik – titik kulit kepala dan pada daerah kulit kepala yang riskan mengalami
kebotakan. Kemudian pijat perlahan dengan lembut pada kulit kepala agar hair tonic
mudah meresap dan langsung bekerja. Pijatan – pijatan lembut ini akan merangsang
stimulasi pertumbuhan rambut. Mekanisme kinerja hair tonic sebagai obat penyubur
rambut adalah mampu merangsang pertumbuhan bagian dasar rambut atau akar
rambut yang mengandung sel – sel melanosit yang cukup untuk menghasilkan
melanin. Melanin tersebut berfungsi sebagai pembentuk zat warna rambut atau
pigmen. Sehingga rambut akan tampak lebih berkilau dan subur (Prasetyo, 2013).

Ada baiknya pemakaian hair tonic dilakukan dua kali sehari yaitu pagi dan
malam hari. Pemakaian malam hari sebaiknya dilakukan menjelang tidur agar kinerja
hair tonic lebih maksimal. Pada saat pemijatan perhatikan kuku jari tangan anda. Jika
anda memiliki kuku yang panjang pastikan kuku jari tangan anda tidak melukai kulit
kepala anda. Atau kuku jari tangan anda dipotong akan lebih baik. Selalu perhatikan
untuk memperlakukan rambut anda selembut mungkin (Prasetyo, 2013).

Hair tonik pada prinsipnya adalah memberi kesuburan pada akar rambut.
Namun bila akar rambut tidak ada maka hair tonic tidak ada gunanya. Hal ini bukan
karena kesalahan dari kulit kepala yang membandel atau hair tonicnya yang tidak
ampuh, melainkan pada hormon testosteron. Hormon pria ini sebenarnya membantu
proses produksi sperma. Tetapi akibat bereaksi dengan enzim 5-alpha-reductase,
hormon ini berubah bentuk menjadi dehydrotertosteron (DHT). Rangsangan DHT
membuat kantung rambut mengecil sehingga rambut menjadi rontok dan terjadilah
kebotakan. Itulah sebabnya pria lebih banyak botak daripada perempuan
(Poeradisastra, 2004).

Semakin tinggi kadar DHT, proses kebotakan kepala semakin cepat. Pria
yang dilahirkan dengan kadar DHT yang rendah, jarang mengalami kerontokan
rambut. Untuk mencegah kebotakan rambut biasanya digunakan obat yang
mengandung minoxidil, tetapi obat ini hanya ampuh pada 40 % pasiennya saja.
Kemudian pasien beralih pada obat finasteride yang terbukti mampu mengatasi
kebotakan pada 83 % pasien. Finastidine sebenarnya obat yang berfungsi untuk
penderita kelenjar prostat yang membesar atau benign prostatic hyperplasia (BPH)
(Poeradisastra, 2004).

Salah satu akibat dari BPH ini adalah meningkatnya enzim 5-alpha-
reductase dan DHT melebihi batas normal. Kelebihan kedua zat ini membuat pria
mengalami banyak kebotakan. Dengan dihambatnya BPH maka produksi 5-alpha-
reductase dan DHT akan menurun sehingga kebotakan dapat diatasi (Poeradisastra,
2004). Kerontokan rambut yang berlebihan juga bisa berawal dari akar rambut yang
kering dan telah mati, beberapa penyebab di antaranya infeksi kulit kepala serta akar
rambut yang kurang gizi, kurang darah, ketombe, stress, polusi dll (Pesona, 2013).
Namun ada hal yang harus diperhatikan ketika akan perawatan dengan hair
tonic maupun serum rambut. Hal yang harus diperhatikan adalah keadaan rambut dan
masalah utama pemicu kerontokan. Misalnya, jika rambut rontok karena ketombe dan
berminyak, atasi dulu dua masalah tersebut. disarankan, sembuhkan terlebih dahulu
rambut yang berketombe dan berminyak itu (Oktaviani, 2012).

Hal-hal yang perlu di perhatikan untuk menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala:

 Hindari pemakaian perawatan rambut yang memiliki kandungan yang keras dan
merusak dan merugikan kesuburan rambut.
 Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak.
 Ubah kehidupan dengan hidup sehat olah raga rutin dan teratur.
 Gunakan shampoo 2 hingga 3 hari sekali agar kebersihan kulit kepala terjaga
dengan baik (Pesona, 2013).

2.2. MONOGRAFI BAHAN


 Propylen glikol
Sinonim : Metil Glikol
Rumus Molekul :
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
rasa khas
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol, kloroform p, minyak
esensial dan eter
Stabilitas : Higroskopis. Pada suhu yang tinggi akan teroksidasi
menjadi propionaldehid asam laktat, asam piruvat &
asam asetat. Stabil jika dicampur dengan etanol, gliserin
atau air.
OTT : Dengan zat pengoksidasi seperti potassium
permanganat
Titik Lebur : 99
Konsentrasi : 5-80%
Kegunaan : kosolven dan stabilizer
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup dengan baik, dilindungi dari
cahaya, ditempat yang dingin dan kering
 Glycerin
Sinonim :Glycerol, glycerin, croderol
Rumus molekul : C3H8O3
Pemerian :Cairan seperti sirup; jernih, tidak berwarna; tidak
berbau; manis diikuti rasa banget. Higroskopik. Jika
disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat
memadat membentuk massa hablur tidak berwarna yang
tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 200C
Kelarutan :Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) P,
praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan
dalam minyak lemak.
Stabilitas :Pada suhu 20 . Gliserin sebaiknya di tempat sejuk dan
kering

OTT :Gliserin bisa meledak jika bercampur dengan oksidator


kuat seperti kromium trioksida, potasium klorat atau
potasium permanganat. Adanya kontaminan besi bisa
menggelapkan warna dari campuran yang terdiri dari
fenol, salisilat dan tanin. Gliserin membentuk kompleks
asam borat, asam gliseroborat yang merupakan asam
yang lebih kuat dari asam borat

Titik lebur : 18,2


Konsentrasi : <50%
Kegunaan :Digunakan pada berbagai formulasi sediaan
farmasetika, pada formulasi farmasetika sediaan topikal
dan kosmetik, gliserin utamanya digunakan sebagai
humektan dan pelembut. Rentang gliserin yang
digunakan sebagai humektan sebesar ≤30%, pengental
struktur transparan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

 VCO
Sinonim : Virgin coconut oil
Rumus Molekul : C3H8O2
Pemerian : cairan minyak tidak berwarna
Kelarutan : Tidak larut dalam air tapi larut dalam alcohol (1:1)
Stabilitas : vco yang disimpan dalam etanol absolut padasuhu
dingin 40 derajat selsius stabil selama 4 hari dengan
tingkat kemurnian radiokimia masih diatas 90%
Titik Lebur : 20-25
Kegunaan : menghilangkan ketombe dan melembutkan rambut
Penyimpanan : Ditempat sejuk dan bersih

 Nipagin
Sinonim : Metil Paraben
Rumus Molekul :
Pemerian : Kristal tidak berwarna atau bubuk Kristal putih, tidak
berbau, rasa sedikit terbakar.
Kelarutan : etanol 1 dalam 2, eter 1 dalam 10, gliserin 1 dalam 60,
pencahar praktis tidak larut, air 1 dalam 400
Stabilitas : Stabil dalam pemanasan dan dalam bentuk larutan
OTT : Nonionik surfaktan seperti polisorbat 80, bentonit,
magnesium, trisilikat, talk, tragakan, sodium alginate.
Titik Lebur : 125-128
Konsentrasi : untuk topical 0,02-0,3%
Kegunaan : Pengawet
Penyimpanan : Tertutup baik disuhu kamar

 Aquadest
Sinonim : Aqua dsestillata, air suling
Rumus Molekul : O
Pemerian : Jernih tidak berwarna, tidak berasa
Kelarutan : Larut dalam etanol gliser
Stabilitas : Stabil diudara
OTT : Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan
eksipient lainnya yang mudah terhidrolisis
Titik Lebur : 180
Kegunaan : Sebagai pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
BAB III

METODE

3.1. ALAT
- Kain flannel
- Pisau
- Timbangan analitik (RADWAG tipe AS 160/C/2)
- Pipet
- Botol plastik 100 ml
- Batang pengaduk
- pH indicator
- Kain kasa

3.2. BAHAN
- Zat aktif ( Ekstrak daun pandan wangi )
- Nipagin
- Etanol
- VCO
- Glycerin
- Aquadest

3.3. FORMULASI
Bahan Konsentrasi Fungsi Jumlah

Ekstrak daun 15% Zat aktif 15 gram


pandan wangi
Propilen glikol 5% Kosolven dan stabilizer 5 gram

Glycerine 3% Humektan 3 gram

VCO 10% Pelembut dan penghilang 10 gram


ketombe
Nipagin 0,2% Pengawet 0,2 gram

Aquadest Ad 100% Pelarut 75,8 gram/ad


100 gram
3.4. PERHITUNGAN BAHAN
- Ekstrak daun kelor = 15/100 x 100 = 15 gram
- Propilen glikol = 5/100 x 100 = 5 gram
- Glycerine = 3/100 x 100 = 3 gram
- VCO = 10/100 x 100 = 10 gram
- Nipagin = 0,2/100 x 100 = 0,2 gram
- Aquadest = 100 – 24,2 = 75,8 gram

3.5. PENIMBANGAN BAHAN


- Ekstrak daun kelor = 15 gram
- Propilen glikol = 5 gram
- Glycerine = 3 gram
- VCO = 10 gram
- Nipagin = 0,2 gram
- Aquadest = 75,8 gram / ad 100 gram

3.6. CARA KERJA


1. Pembutan simplisia
Daun pandan
- Daun panda segar dicuci dan dikeringkan dengan bantuan kipas angin
selama 1 minggu
- Dimasukkan kedalam lemari pengering selama 2 hari sampai benar-
benar kering.
- Diblender halus sebanyak 600 gram
Simplisia daun pandan
2. Pembuatan ekstrak
Simplisia daun pandan
- Dimasukkan simplisia dalam sebuah bejana dan dilarutkan dengan
etanol 96%
- Ditutup dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya selama kurang
lebih 2 hari sambil diaduk, diserkai, diperas.
- Dibiarkan lagi ekstrak selama 2 hari
- Dipekatkan dengan alat rotary evaporator pada suhu 400˚C
- Diperoleh ekstrak kental.

Ekstrak kental daun pandan

3.7. CARA KERJA EVALUASI SEDIAAN BESERTA PERSYARATAN TIAP


EVALUASI
1. Uji Organoleptis
Sediaan tonik rambut yang baik yaitu memiliki aroma, warna, rasa dan tekstur
tidak berubah dari warna bau tekstur dan rasa yang sebelumnya
Tonik rambut ekstrak daun pandan

- Dilakukan pengamatan visual terhadap tonik rambut meliputi


aroma,warna, rasa dan tekstur

- Dicium sediaan ditentukan aromanya

- Dirasa tonik rambut tersebut untuk mengetahui rasa dari sediaan

- Diliat warna sediaan dengan indera pengelihatan

- Dilihat tekstur dari tonik rambut tersebut


Hasil uji organoleptis
2. Uji Homogenitas
Sediaan tonik rambut harus homogen dan jernih
Tonik rambut ekstrak daun pandan
- Disiapkan gelas beker
- Dituangkan Sediaan tonik rambut kedalam gelas beaker
- Diamati Permukaan Gelas dari bawah dengan menggunakan alat
bantuan cahaya seperti senter
- Dilihat apakah masih ada partikel yang terbentuk pada sediaan

Hasil uji kejernihan

3. Uji pH
Syarat pH sediaan hair tonik menurut SNI 16-2955-1998 yaitu antara 3.0-7.
Tonik rambut ekstrak daun pandan
- Dimasukan sediaan tonik rambut kedalam gelas beaker
- Disiapkan pH universal kemudian dicelupkan kedalam larutan tonik
rambut
- Dilihat perubahan warna yang terjadi dikertas pH dan dicocokan
dengan warna serta ukuran pH yang tersedia pada kemasan kertas pH
universal

Hasil uji pH
4. Uji Viskositas
Parameter uji viskositas yang baik pada uji viskositas sediaan hair tonik adalah 5
cP

Tonik rambut ekstrak daun pandan

- Dimasukkan sampel kedalam gelas kaca sampai hamper mendekati


penuh, agar spindle yang digunakan dapat masuk
- Dipilih nomor spindle yang sesuai
- Diturunkan hingga spindle tercelup
- Ditekan tombol on
- Dibaca pengukuran dengan melihat jarum merah

Hasil uji viskositas

5. Uji Bobot Jenis


Nilai bobot jenis hair tonik yang baik adalah kurang dari 1 yaitu bobot jenis air
Tonik rambut ekstrak daun kelor
- Ditimbang bobot pikometer kosong
- Diisi dan ditimbang kembali
- Dilakukan penimbangan piknometer yang telah diisi sediaan
- Diulangi Penimbangan masing-masing sebanyak 3 kali
Hasil uji bobot jenis
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

LEMBAR KERJA HASIL PRAKTIKUM KOSMETIK AKFAR YARSI PONTIANAK

Jl. Pangliam A’im No. 2 . Telp 0561 -745486

Judul praktikum : Pembuatan Tonik Rambut

Dosen Pembimbing : Apt, Weni puspita ,M.Farm.

Hari dan Tanggal Praktikum : 10 Desember 2020

Kelompok :1A

Nama Mahasiswa : Bagus Akbar Rulazi

NIM : 189299

Hasil Praktikum :

Table 1. Hasil Evaluasi Organoleptik Tonik Rambut

Tonik Rambut Warna Aroma Rasa Tekstur

Replikasi I Hijau Muda Khas Khas Cair

Replikasi II Hijau Muda Khas Khas Cair

Replikasi II Hijau Muda Khas Khas Cair

Table 2. Hasil Evaluasi Homogenitas Dan Kejernihan Tonik Rambut

Tonik Rambut Homogenitas Kejernihan

Replikasi I Homogen Jernih (Tidak Ada Partikel)

Replikasi II Homogen Jernih (Tidak Ada Partikel)

Replikasi III Homogen Jernih (Tidak Ada Partikel)


Table 3. Hasil Evaluasi Tonik Rambut

Evaluasi Replikasi I Replikasi II Replikasi III Rata-rata Syarat

pH 5,77 5,71 5,68 5,72 3-7

Viskositas 125 cP 140 cP 130 cP 131,6 cP 5 cP

Bobot Jenis 0,9024 g/ml 0,9203 g/ml 0,9102 g/ml 0,9109 g/ml <1

Pembahasan :

Pada praktikum kali ini dibuat sediaan tonik rambut, Tonik rambut adalah cairan
perangsang penumbuh rambut yang biasanya berbahan dasar tumbuh-tumbuhan, seperti
ekstrak ginseng, biji bunga matahari dan daun mint. Pada praktikum ini bahan dasar atau zat
aktif tumbuhan yang digunakan adalah tumbuhan daun pandan..

Pembuatan tonik rambut dari daun pandan dilakukan dengan cara membuat simplisia
daun pandan terlebih dahulu simplisia di haluskan sampai menjadi serbuk, proses ini
mempengaruhi mutu ekstrak kental daun pandan nantinya karna semakin halus serbuk
simplisia, proses ekstraksi semakin efektif efesien. Setelah didapatkan simplisia daun pandan
dilanjutkan dengan proses pembuatan ekstrak, pembuatan ekstrak ini bertujuan untuk
menarik zat-zat aktif atau senyawa yang terkandung dalam simplisia daun pandan, dalam
proses ini pelarut yang digunakan adalah etanol 96%. Dipilih etanol sebagai pelarut, karena
etanol tidak bersifat toksik sehingga lebih aman dan etanol dapat melarutkan hampir semua
senyawa yang terkandung dalam simplisia. Selain itu etanol juga murah serta mudah
didapatkan. Ekstrak daun pandan yang dihasilkan kemudian diolah sebagai sediaan tonik
rambut dengan formulasi yaitu ekstrak daun pandan, Propilen glikol, Glycerine, VCO,
Nipagin, dan Aquadest.

Pada evaluasi sediaan hair tonic dilakukan 3 kali replikasi dengan berbagai macam uji
yaitu meliputi; uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH,uji viskositas, dan uji bobot jenis.
Hasil dari evaluasi sediaan tonik rambut ini adalah :
1. Uji Organoleptis
Pengamatan organoleptis terhadap sediaan hair tonic meliputi pemeriksaan
terhadap warna, bau, rasa dan tekstur. Ketiga parameter tersebut merupakan ciri visual
dan karakteristik fisik yang dapat diamati secara langsung. Dari hasil diatas diketahui
bahwa warna sediaan tonik rambut ekstrak daun pandan adalah hijau muda dengan
aroma khas, rasa khas, dan memiliki tekstur yang cair.

2. Uji Homogenitas
Hasil evaluasi homogenitas hair tonic replikasi 1, replikasi 2 dan replikasi 3
menunjukkan bahwa ketiga replikasi tersebut menunjukkan hasil yang homogen
secara fisik, karena tidak terlihat adanya sebaran partikel kasar pada tonik rambut
ekstrak daun pandan.

3. Uji pH
Pengujian pH sediaan hair tonic dilakukan dengan menggunakan kertas ph
indicator. pH sediaan hair tonic sebaiknya berkisar antara 3,0-7,0 sesuai dengan
standar SNI nomor 16- 4955-1998 pH untuk sediaan tonik rambut yang digunakan
pada kulit kepala(10). Dari hasil pengukuran didapatkan ph dengan nilai 5,72. Hal ini
menunjukkan bahwa ph sediaan masih berada pada rentang ph sediaan yang
digunakan di kulit kepala
.
4. Uji Viskositas
Pengujian viskositas bertujuan untuk mengetahui kekentalan suatu zat.
Semakin tinggi nilai viskositas maka semakin tinggi nilai kekentalan zat tersebut.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi viskositas yaitu massa jenis, bentuk atau
besar dari partikel dan suhu. Nilai viskositas sediaan hair tonic yaitu sebesar 5 cps.
Berdasarkan hasil diatas, viskositas sediaan tonik rambut tidak memenuhi syarat yang
berlaku, karena besar nilai viskositas sediaan adalah 131,6 cp.
.
5. Uji Bobot Jenis
Bobot jenis adalah perbandingan berat zat terhadap air volume sama yang
ditimbang di udara pada suhu yang sama. Bobot jenis ditentukan dengan
menggunakan piknometer dan diperoleh hasil pada replikasi 1, replikasi 2,
replikasi 3 berturut-turut adalah 0,9024; 0,9293; 0,9102 gram/ml hasil ini
menunjukan bobot jenis tonik rambut ekstrak daun kelor memenuhi syarat tonik
rambut yang baik yaitu kurang dari 1 yaitu bobot jenis air. Semakin tinggi
kandungan aquades maka bobot jenisnya semakin besar
BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan diatas, tonik rambut ekstrak daun
pandan memenuhi persyaratan uji organoleptis, homogenitas, pH, dan bobot jenis, tetapi
tidak memenuhi persyaratan uji viskositas, adapun pengaruh atau factor-faktor yang
mempengaruhi viskositas antara lain adalah suhu, konsentrasi larutan, berat molekul solute,
tekanan, dan ikatan hydrogen
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. Taksonomi Rambut. Http://www. Wikipedia.com. Diakses 14 Agustus


2017.

Anonim, 2013. Taksonomi rambut.Http://www. Wikipedia.com. Diakses 14 Agustus


2017.

Bariqina, Endang dkk. (2001) Perawatan dan penataan rambut. Yogyakarta: Adicita Karya
Nusa.

Chitrawati, 1997. Perawatan rambut dengan tumbuhan obat dan diet suplemen. Jakarta :
penerbit penebar swadaya. Hal 1 – 10.

Ditjen POM.(2007). Uji sediaan larutan penyubur rambut daun kucai(Allium schoen
oprasum L) terhadap pertumbuhan dan kelembapan rambut serta uji
iritasi. SKRIPSI. Bandung.

Djoko,1997.The professional Cosmetologist. Edisi ketiga. St. paul :West publishing


Company.Hal 202 – 233.

Dolcas Biotech.2008. Moringa oleifera.http// Info@dolcas_biotech.com

Kurniawan, F, 2016. New cosmetic science.Amsterdam : Elsevier. Haal 49, 431-432.

Putro, 1998. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3 Kelas 12. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Robinson, 2003. Handbook of pharmaceutical excipient. Edisi keenam. London. Press.


Hal 782-783.

Rostamillis Dra. (2005).Penggunaan Kosmetika Dasar Kecantikan dan Berbusana yang


Serasi. Jakarta: Penerbit, PT. RINEKA CIPTA. Hal 8.

Rosnita ida.(2016). Penggunaan ekstrak etanol teh hitam sebagai sediaan hair
tonic,SKRIPSI. Medan : Fakultas farmasi universitas sumatera utara.

Wasiaatmadja,S,M. (1997).Penuntun Ilmu Kosmetik, Jakarta : Universitas Indonesia press


(UI – Press).
LAMPIRAN

1. Gambar Sediaan Tonik Rambut

2. Kemasan dan Brosur dari sediaan mouthwash

Kemasan :

100 gram 100 gram


H - PD adalah tonik rambut Cara penggunaan :
yang berfungsi untuk
Tuangkan secukupnya pada
membantu mengurangi
daerah kulit kepala, lalu pijat
rambut rontok yang parah,
dengan lembut kulit kepala,
menyegarkan kulit sekaligus
menyuburkan rambut sebagai digunakan rutin setiap habis
nutrisi untuk kepala dan kulit keramas
kepala Penyimpanan :
Komposis : Simpan ditempat kering dan
Ekstrak daun pandan, terhindar dari cahaya matahari
Propilen glikol, Glycerine, langsung
VCO, Nipagin, dan Aquadest.

Diproduksi Oleh :
PT.LUPA FARMA
Pontianak-Indonesia

No. Reg : DTL2010010028A1


MFG : 231020
Exp. Date : 231040
Brosur :
100 gram

H - PD adalah tonik rambut yang berfungsi untuk


membantu mengurangi rambut rontok yang parah,
menyegarkan kulit sekaligus menyuburkan rambut
sebagai nutrisi untuk kepala dan kulit kepala
Komposis :
Ekstrak daun pandan, Propilen glikol, Glycerine,
VCO, Nipagin, dan Aquadest.
Cara penggunaan :
Tuangkan secukupnya pada daerah kulit kepala, lalu
pijat dengan lembut kulit kepala, digunakan rutin
setiap habis keramas
Penyimpanan :
Simpan ditempat kering dan terhindar dari cahaya
matahari langsung

No. Reg : DTL2010010028A1


MFG : 231020
Exp. Date : 231040
Diproduksi Oleh :
PT. LUPA FARMA
Pontianak-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai