Anda di halaman 1dari 28

Efisiensi Fermentasi dalam

rumen
DISUSUN OLEH FRANS UMBU DATTA
Fermentasi rumen

► Fermentasi rumen adalah proses yang mengubah pakan


yang tertelan menjadi sumber energi untuk inang.
Serat menggores dinding rumen untuk memulai
serangkaian kontraksi. Kontraksi ini menyebabkan
ruminasi, yang merupakan proses yang secara fisik
memecah sumber serat (pakan hijauan)
Perubahan pakan berdasarkan jenis setelah fermentasi dalam rumen

► VFA diubah dari pakan karbohidrat (terutama hemiselulosa dan selulosa)


► Protein mikroba dihasilkan dari mengubah nitrogen dan karbohidrat mudah terfementasi (pati,
rumput segar, daun segar) dari pakan
Feed the Microbes first then the microbes
feed the cow
Beri pakan pada mikroba rumen terlebih dahulu secara
optimal maka miroba akan memberi pakan pada hewan
ruminansia (inang) berupa VFA, protein mikroba dan
vitamin-vitamin
Apa yang terjadi saat fermentasi rumen?

► Asam lemak rantai pendek (Short chain fatty acids)


berupa VFA dan sel mikroba dibentuk dari bahan pakan, dan produk ini masing-masing
berfungsi sebagai sumber energi dan protein untuk hewan.
► Metana, panas, dan amonia (sebagaian kecil) juga dihasilkan, dan produk2 ini dapat
menunjukkan hilangnya energi dan nitrogen untuk hewan (suatu ketidakefisienan
fermentasi rumen). Nitrogen yang berlebihan akan dibuang dalam bentuk urin. Sebagaian
besar amonia digunakan untuk pertumbuhan mikroba rumen terutama bakteri dan jamur/
protozoa lebih banyak makan bakteri.
► Ada efisiensi juga dalam fermentasi di rumen=> bagaimana pakan bermutu rendah
(jerami, hay)diubah menjadi VFA dan mikroba rumen dan akhirnya produk peternakan
bernilai ekonomi tinggi yakni daging dan susu
Gambar protozoa rumen
RUMEN PROTOZOA
A rumen protozoa (from the genus Polyplastron), which
has ingested 3 smaller protozoa (from the genus
Dasytricha) surrounded by hundreds of smaller bacteria
and fungi taken at 400 times magnification.
Photo credit: Andrew Williams
Photographer : Andrew Williams
Mikroba rumen dominan
Apa arti efisiensi fermentasi dalam
rumen?
► Yang dimaksud efisiensi fermentasi adalah pengubahan secara efisien jenis pakan
yang dimakan oleh hewan ruminansia menjadi sumber energi berupa VFA dan
berupa protein mikroba yang mati dan akhirnya dialirkan ke usus halus untuk
diserap menjadi protein bagi inang.
► Namun hal ini sulit dicapai secara sempurna karena sebagian energi dan
protein dikeluarkan saat fermentasi berupa panas, gas metana dan amonia
yang hilang dalam bentuk gas dan urin
Cukupkan kebutuhan mikroba rumen

► Pada hewan ruminansia, yang kita beri makan terlebih dahulu adalah mikroba, sehingga
kebutuhan zat makan oleh mikroba haruslah menjadi pertimbangan utama terutama
ketika kita menggunakan pakan berkualitas rendah seperti jerami atau hay
► Karbohidrat mudah difermentasi itu gunanya adalah sumber karbon bagi mikroba
rumen
► Protein (dalam hal ini sumber nitrogen) berfungsi sebagai sumber N bagi mikroba
(sumber N diubah menjadi amonia)
► Efisiensi fermentasi juga dapat berarti tidak boleh terjadi kekurangan nutrisi yang
dibutuhkan oleh mikroorganisme rumen karena akan mengurangi efisiensi pertumbuhan
mikroba yang selanjutnya mengurangi biomassa mikroba dan pada akhirnya mengurangi
kecernaan dan asupan pakan, terutama pakan berserat. Tidak eficiennya pertumbuhan
dan perkembangan mikroba dalam rumen juga akan menurunkan produksi VFA
► Semakin cukup asupan nitrogen dan asupan karbon maka populasi mikroba akan
meningkat, jika demikian, maka jumlah enzim pencernaan yang dihasilkan oleh
mikroba akan meningkat pula. Akibatnya adalah fermentasi bahan pakan akan
lebih cepat dan lebih banyak sehingga produksi VFA akan meningkat dan dengan
demikian kebutuhan energi bagi hewan itu akan tercukupi.
► Demikian pula kebutuhan asam amino hewan (inang) akan tercukup apabila
kebutuhan N bagi mikroba tercukupi
► Hubungan kecukupan N dan C untuk mikroba itu dengan kecernaan pakan adalah:
makin besar populasi mikroba, makin banyak produksi enzim=mamkin tinggi
dayacerna pakan=> makin tinggi pula konsumsi pakan=> makin tinggi
pertumbuhan ternak (pertambahan berat badan harian meningkat) atau makin
tinggi produksi susu
Mutu pakan hijauan dan level amonia
rumen
► Karbon dan nitrogen cukup
► Yang menjadi pertimbangan pertama pada hewan yang tergantung pada rumput
kering, jerami atau hay adalah kandungan amonia dalam rumen. Diketahui dari
hasil riset bahwa standar minimal (normal) konsentrasi amonia dalam rumen
adalah 200 g/liter cairan rumen
► Pertimbangan kedua adalah memperhatikan agar pakan tidak defisien akan
mineral, terutama sulfur, fosfor, magnesium, dan “trace minerals” (Cu, Mn, Zn).
Hubungan antara konsumsi pakan dengan kadar
amonia dalam rumen

Konsumsi pakan (feed intake) = konsumsi


bahan kering

4 kg jerami padi yang diamoniasi =


dipercikkan larutan pupuk urea
sebanyak 3% dari berat jerami
=konsentrat = 2 kg (jagung dan dedak
halus)
= tepung daun kelor 200 gram per
hari +> 856 gram per hari=> sapi SO
–Sumba Ongole
Hubungan antara kadar amonia rumen dengan
daya cerna pakan (kecernaan)

Daya cerna serat kasar tidak


akan mencapai di atas 50%;
Enzim selulase
Enzim protease
Pengambilan cairan rumen untuk analisis
(kandungan ammonia)
Dalam riset untuk mempelajari konsentrasi
amonia rumen, profil mikroba rumen,
kinetika pencernaan dalam rumen
(pergerakan rumen saat sapi sedang makan
atau saat regurgitasi)
Pakan biji-bijian maka protozoa yang
domian aalah genus Entodinia; kalau
dominan hijauan maka protozoa yang
dominan adlah polyplastron

Rumen cannulation –rumen kanula


Dua jenis protein yang dibutuhkan hewan
ruminansia
Yang pertama adalah protein yang dapat terurai di
rumen yang digunakan oleh mikroorganisme untuk menghasilkan protein mikroba.

Yang kedua adalah protein bypass yang dicerna di usus halus dan digunakan oleh hewan itu
sendiri
Protein yang resisten terhadap fermentasi anaerob oleh mikroba dalam rumen, artinya enzim yang
dihasilkan oleh mikroba rumen tidak mampu mendegradasi (memfermentasi protein) menjadi
amonia
RUDP = rumen undegradable protein, contohnya adalah tepung biji kapas, tepung ikan, adalah
contoh2 protein yang agak sulit difermentasi dalam rumen
Rumen undegradable protein (RUDP)

► Protein yang tidak terfementasi dalam rumen sehingga lolos masuk ke abomasum
tanpa dirusak dan sebagian besarnya dapat dicerna di usus halus. Ini melengkapi
(menututpi kekurangan) protein mikroba yang diproduksi dan diperlukan untuk
sapi yang berproduksi pada tingkat produksi yang lebih tinggi. Keadaan dimana
protein mikroba dapat tidak mencukupi kebutuhan hewan ruminansia ialaha jika
kita memberi pakan pada sapi perah dengan produksi susu mencapi potensi
genetik maksimal, misalnya 40 liter per hari. Demikian juga pada sapi potong di
feedlot dengan target pertambahan berat badan perhari 1 kg misalnya
membutuhkan tambahan RUDP karena protein mikroba walaupun mestinya dalam
keadaan normal dinilai mencukupi
Jenis yang pertama digunakan untuk apa?

Protein/nitrogen yang mudah diubah menjadi amonia sangat penting bagi


pertumbuhan dan perkembangan mikroba rumen.
Degradasi protein secara ekstensif terjadi saat fermentasi sehingga apemberian
sumber protein pakan yang mahal seperti kacang-kacangan atau jenis pakan
mengandung tepung daging misalnya adalah sebuah pemborosan karena hampir
semuanya akan diubah menjadi amonia dan kelebihannya akan dibuang dalam bentuk
urea dan urin (melalui siklous urea)

Strategi menyediakan sumber nitrogen yang murah untuk kebutuhan amonia bagi
mikroba rumen adalah urea.
Jenis yg kedua: By pass protein (protected
protein)
Karena protein mudah terdegradasi dalam rumen , maka sejumlah teknik telah dicoba
untuk melindungi protein bahan pakan.
Diantaranya adalah / modifikasi kimiawi, penghambatan aktivitas proteolitik dan
identifikasi protein yang dilindungi secara alami
Contoh Produk komersial RUDP
► Smartamine adalah produk komersial berupa asam amino metionine dan lisin yang
dibuat sedemikian rupa dengan teknologi enkapsulasi agar terlindungi dari
serangan enzim mikroba di rumen dan lolos untuk diserap di usus halus dalam
keadaan masih utuh sebagai asam amino metionin. Asam amino metionine adalah
salahsatu asam amino esensial yang mutlak diperlukan untuk pertumbuhan bulu
pada domba agar menghasilkan bulu yang halus dan tidak mudah patah (wool
yang demikian mahal harganya)+ extra fine wool namanya untuk pembuatan
pakain mewah
smartamine
Spesifikasi produk smartamineM berupa
butiran putih

Butiran warna putih adalah smartamine yang


disebarkan untuk dicampurkan dengan
konsentrat
Apakah semua pakan protein difermentasi
dalam rumen?
► By-pass protein adalah protein yang nitrogennya tidak dapat dirusak oleh
enzim protease yang diproduksi oleh mikroba dalam rumen menjadi amonia
dan tetap utuh masuk ke dalam abomasum dan di situ mengalami “deaminasi”
(amino menjadi amina) untuk siap diserap melalui vili usus halus
Rasio protein/energi (protein:energy ratio)

► Perbandingan protein yang dicerna dan diserap dalam usus halus dengan jumlah
VFA yang dihasilkan dan diserap melalui dinding rumen disebut P/E ratio.
Faktor-faktor Penentu Produk akhir
fermentasi rumen
► 1. Pakan
► 2. Tingkat konsumsi pakan
► 3. Keseimbangan antara zat makanan yang tersedia bagi mikroba untuk bertumbuh
dan berkembang dengan keseimbangan jenis mikroba yang tumbuh di dalam
rumen (bacteria, protozoa and fungi).
Sumber energi utama hewan
ruminansia adalah VFA
► SCFA – short-chained fatty acids- asam-asam lemak berantai pendek ini tidak
lain adalah VFA-volatile fatty acids yang terdiri atas asam asetat, asam
propionat dan asam butirat; ada lainnya lagi namanya asam valerat, iso butirat,
iso valerat,
► Yang paling dominan dibicarakan dalam praktek pemberian pakan hewan
ruminansia adalah asam asetat dan asam propionat
► Jika pakan dominan hijauan berserat tinggi maka asam asetat diproduksi dlm
jlh paling banyak;
► Jika pakan dominan biji-bijian (pakan konsentrat) maka asam propionat
diproduksi paling banyak
Perbandingan pakan hijauan dan biji-bijian
(konsentrat)
► Pakan dominan konsentrat itu mengandung energi yang lebih padat dibanding
pakan berserat tinggi seperti rumput-rumputan dan daun-daunan (pakan
hijauan pada umumnya)
► pakan konsentrat padat energi karena kandungan pati (polisakarida mudah
dicerna atau monosakarida, disakarida, trisakarida) lebih banyak dibanding
hijauan.
► Hijauan mengandung lebih sedikit monosakarida dan lebih banyak
polisakarida sulit dicerna yi selulosa, hemiselulosa dan lignoselulosa
Grass fed versus Grainfed beef cattle

Anda mungkin juga menyukai