k3 PDF
k3 PDF
Diusulkan oleh:
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah kesehatan dan keselamatan kerja dengan tema
kecelakaan akibat kerja. Penulisan makalah ini merupakan salah satu persyaratan yang
harus dipenuhi untuk nilai akhir.
Penulisan makalah ini telah berhasil diselesaikan selama kurang lebih lima hari. Untuk itu
segenap saran dan kritikan dari teman-teman dan bapak ibu dosen masih diharapkan demi
kemajuan kami di kemudian hari.
Akhir kata kami berharap penulisan makalah ini dapat berguna bagi semua pihak. Sekian
dan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecelakaan kerja merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi pada
pekerja di perusahaan. Kecelakaan kerja ini biasanya terjadi karena faktor dari
pekerja itu sendiri dan lingkungan kerja yang dalam hal ini adalah dari pihak
pengusaha. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek
perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 13
Tahun 2003. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan
kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya
kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan
kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan
keselamatan kerja yang tinggi.
Pekerja muda memiliki tingkat kecelakaan kerja yang lebih tinggi dibandingkan
pekerja dewasa. Menurut data Eropa baru-baru ini, insiden kecelakaan non-fatal
di tempat kerja lebih dari 40 persen lebih tinggi di antara pekerja muda berusia
antara 18 dan 24 tahun dibandingkan pekerja dewasa (EU-OSHA, 2007). Di
Amerika Serikat, risiko yang dihadapi pekerja muda berusia antara 15 dan 24
tahun untuk mengalami kecelakaan kerja non-fatal adalah dua kali lebih tinggi
dibandingkan pekerja yang berusia 25 tahun ke atas (CDC, 2010).
1
tempat kerja, tapi angka kematian dalam kecelakaan kerja tidak ikut turun. Pada
tahun 2010 lalu jumlahnya menurun dari 98.711 menjadi jadi 86.368 kasus tahun
2011. Muji Handaya, Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Kemenakertrans RI mengatakan masih tingginya angka kematian dalam
kecelakaan kerja karena kasus kecelakaan lalu lintas yang dialami pekerja saat
berangkat sampai pulang ke rumah, dihitung masuk kematian akibat kecelakaan
kerja. Sedangkan faktor pekerja dan lingkungan serta fasilitas alat pelindung diri
yang kurang memadai turut menentukan besarnya proporsi kecelakaan kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kecelakaan akibat kerja?
2. Apa faktor yang mempengaruhi kecelakaan akibat kerja?
3. Apa jenis kecelakaan akibat kerja?
4. Bagaimana cara mengatasi kecelakaan akibat kerja?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kecelakaan akibat kerja.
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kecelakaan akibat kerja.
3. Mengetahui jenis kecelakaan akibat kerja.
4. Mengetahui cara mengatasi kecelakaaan akibat kerja.
2
BAB II PEMBAHASAN
3
2. Faktor mekanik dan lingkungan, letak mesin, tidak dilengkapi dengan alat
pelindung, alat pelindung tidak pakai, alat-alat kerja yang telah rusak. Faktor
mekanis dan lingkungan dapat pula dikelompokkan menurut keperluan dengan
suatu maksud tertentu. Misalnya di perusahaan penyebab kecelakaan dapat
disusun menurut kelompok pengolahan bahan, mesin penggerak dab
pengangkat, terjatuh di lantai dan tertimpa benda jatuh, pemakaian alat atau
perkakas yang dipegang dengan manual (tangan), menginjak atau terbentur
barang, luka bakar oleh benda pijar dan transportasi. Kira-kira sepertiga dari
kecelakaan yang menyebabkan kematian dikarenakan terjatuh, baik dari
tempat yang tinggi maupun di tempat datar. Lingkungan kerja berpengaruh
besar terhadap moral pekerja. Faktor-faktor keadaan lingkungan kerja yang
penting dalam kecelakaan kerja terdiri dari pemeliharaan rumah tangga (house
keeping), kesalahan disini terletak pada rencana tempat kerja, cara menyimpan
bahan baku dan alat kerja tidak pada tempatnya, lantai yang kotor dan licin.
Ventilasi yang tidak sempurna sehingga ruangan kerja terdapat debu, keadaan
lembab yang tinggi sehingga orang merasa tidak enak kerja. Pencahayaan
yang tidak sempurna misalnya ruangan gelap, terdapat kesilauan dan tidak ada
pencahayaan setempat.
2. Berdasarkan penyebab
a) Mesin, misalnya mesin pembangkit tenaga listrik, mesin penggergajian .
4
b) Alat angkut dan angkat, misalnya mesin angkat dan peralatannya, alat
angkut darat, udara dan air
c) Peralatan lain misalnya dapur pembakar dan pemanas, instalasi pendingin,
alat-alat listrik, bejana bertekanan, tangga, scaffolding dan sebagainya.
d) Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi, misalnya bahan peledak, debu, gas, zat-
zat kimia, dan sebagainya.
e) Lingkungan kerja (diluar bangunan, didalam bangunan dan dibawah
tanah).
6
Gambar 4. Terkilir
Gambar 5. Terjatuh
7
D. Cara Pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja
Pencegahan kecelakaan kerja menurut Suma’mur (2009) ditujukan kepada
lingkungan, mesin, peralatan kerja, perlengkapan kerja dan terutama faktor
manusia.
1. Lingkungan Syarat lingkungan kerja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Memenuhi syarat aman, meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara,
pencahayaan dan penerangan di tempat kerja dan pengaturan suhu udara ruang
kerja
b. Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja yang
dapat menjamin keselamatan
c. Memenuhi penyelenggaraan ketatarumahtanggaan, meliputi pengaturan
penyimpanan barang, penempatan dan pemasangan mesin, penggunaan tempat
dan ruangan
2. Mesin dan peralatan kerja Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan pada
perencanaan yang baik dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya pagar atau tutup pengaman pada
bagian-bagian mesin atau perkakas yang bergerak, antara lain bagian yang
berputar. Bila pagar atau tutup pengaman telah terpasang, harus diketahui dengan
pasti efektif tidaknya pagar atau tutup pengaman tersebut yang dilihat dari bentuk
dan ukurannya yang sesuai terhadap mesin atau alat serta perkakas yang
terhadapnya keselamatan pekerja dilindungi.
3. Perlengkapan kerja Alat pelindung diri merupakan perlengkapan kerja yang harus
terpenuhi bagi pekerja. Alat pelindung diri berupa pakaian kerja, kacamata,
sarung tangan, yang kesemuanya harus cocok ukurannya sehingga menimbulkan
kenyamanan dalam penggunaannya.
8
Gambar 7. Perlengkatan Safety
9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kecelakaan akibat kerja adalah
suatu tragedi atau musibah yang dialami pekerja akibat kurang berhati-hati atau
kesalahan teknis. Kecelakaan kerja dapat terjadi dikarenakan kesalahan dari diri
sendiri atau kesalahan pada mesinnya. Jenis-jenis kecelakaan akibat kerja pun
berbeda mulai dari luka ringan hingga dapat mereganggkan nyawa. Untuk
mencegah para pekerja harus selalu berhati-hati, periksa keadaan mesin yang
akan dipakai, harus dalam keadaan sehat saat bekerja, bekerjalah sesuai porsi
jangan berlebihan dan yang paling utama adalah doa.
B. Saran
Dengan maraknya kecelakaan akibat kerja, peran perusahaan seharusnya lebih
ketat lagi dalam pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja agar para pekerja
aman dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Sedangkan para pekerja harus
berhati-hati lagi dalam bekerja dan dalam pemakaian alat. Jika hal ini sangat
diperhatikan maka dapat meminimalisir kecelakaan akibat kerja tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kristiana, Retna. 2018. Identifikasi Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi
Bangunan Gedung Tinggi. Jurrnal.Jakarta:Universitas Mercu Buana..
Kepmenaker Nomor 386, 2014. Petunjuk Pelaksanaan Bulan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Nasional Tahun 2015-2019
11