Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
NAMA: AULIARAHMAH
NIM : B1A020100
KELOMPOK : 02
HARI / TANGGAL : KAMIS / 3 DESEMBER 2020
ASISTEN : APRILIA NAFI NURAINI
2020
DAFTAR ISI
TUJUAN …………………………………………………………………………… 1
KESIMPULAN …………………………………………………………………… 19
SARAN …………………………………………………………………………… 19
ii
I. TUJUAN
Percobaan 1 : Mengidentifikasi adanya logam K, Na, dan Ca dalam suatu bahan.
Percobaan 2 : Mengidentifikasi ion-ion logam dalam larutan yang mewakili
logam-logam dari golongan 1 sampai golongan 5.
Percobaan 3 : Mengidentifikasi anion-anion dalam larutan yang mewakili anion-
anion atau sisa asam dari golongan 1 sampai dengan golongan 4 sementara
golongan 5 sampai golongan 7 belum dapat dilakukan.
SASARAN BELAJAR
Percobaan 1 :
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi adanya logam K, Na, dan Ca dalam 3
macam larutan bahan dengan cara reaksi nyala api bunsen.
2. Mahasiswa dapat melihat dan mengenal spektrum emisi dari K, Na, dan
Ca. Percobaan 2 :
Mahasiswa dapat mengidentifikasi ion-ion logam Ag+, Pb2+, Hg2+, Fe2+, Ba2+, Na2+
dalam larutan dengan menggunakan pereaksi pembentukkan endapan, warna, gas
dan bau yang dapat diamati.
Percobaan 3 :
Mahasiswa dapat mengidentifikasi anion-anion Br-, SO42-, Fe(CN)64-, Cr4 2-, SO32-
dengan pereaksi atas dasar perbedaan kelarutan garam peraknya dan Bariumnya.
Perubahan suatu senyawa zat kimia menjadi bagian terkecil di ruang lingkup
kimia disebut dengan kimia analitis. Di dalam ilmu kimia analitis dapat dibagi
kedalam 2 bidang yaitu analisis kualitatif serta analisis kuantitatif. Analisis
kualitatif adalah analisa yang membahas tentang identifikasi zat-zat kimia,
sedangkan analisa kuantitatif adalah analisia yang berkaitan dengan penetapan
terkait dengan banyaknya suatu zat tertentu dalam sampel. (Day, 1993).
Analisis kualitatif berdasarkan sifat fisika serta sifat kimia. Sifat kimia
melibatkan beberapa reaksi dimana hukum kesetimbangan massa zat dapat
berguna untuk menentukan kearah mana reaksi berjalan, contohnya adalah reaksi
redoks, reaksi asam basa, reaksi kompleks, serta reaksi pengendapan. Sedangkan
sifat fisikanya dapat diamati diamati langsung secara organoleptis, seperti bau,
warna, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan yang merupakan informasi
awal yang berguna untuk analisis selanjutnya (Syukri, 1999).
1
2
Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion
tertentu dengan menggunakan pereaksi yang bersifat aktif serta selektif. Pereaksi
selektif itu sendiri ialah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis
kation/anion tertentu. Dengan menggunakan pereaksi yang bersifat aktif dan
selectifmaka akan terlihat adanya perubahan kimia yang terjadi,misalnya
terbentuk endapan, terjadinya perubahan warna, bau dan timbulnya gas
(G. Svehla, 1985). Di dalam kimia analitis juga terdapat prosedur untuk
memisahkan ion logam tertentu. Untuk zat yang berwujud padat, maka harus
menentukan pelarut yang cocok untuk digunakan. Bila terdapat endapan, dapat
dipisahkan dengan cara disaring atau diputar dengan centrifuga
(Cokrosarjiwanto, 1997)
Kation adalah ion yang bermuatan positif. Kation dikelompokkan dalam lima
golongan berdasarkan reaksi kation tersebut terhadap reagensia tertentu dengan
membentuk endapan atau tidak. (Wardiyah, 2016).
Selain ada kation, ada pula anion. Anion adalah ion negative yang terbentuk
ketika atom menerima elektron dalam proses kimia. Analisis kualitatif pada
umumnya didasari pada kesetimbangan untuk memisahkan dan mengidentifikasi
ion yang sejenis kesetimbangan asam, basa, kesetimbangan heterogen, redoks
dan kesetimbangan yang sering digunakan dalam analisis kualitatif anion. Kajian
yang lebih tentang kesetimbangan biasanya dipelajari dalam kimia fisika
(G. Svehla, 1985)
3
Namun, metode untuk mendeteksi anion tidak sistematik seperti kation. Sampai
saat ini, belum terlalu tepat untuk menggambarkan skema pemisahan anion-
anion kedalam golongan utamanya. (G. Svehla, 1985)
III.METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat
Alat yang digunakan untuk praktikum identifikasi anion dan kation yaitu kawat
platina, tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas ukur, permbakar bunsen,dan pipet
tetes.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam Praktikum Identifikasi Anion dan Kation, yaitu
larutan HCl pekat, KCl 5%, NaCl 5% dan CaCl2 5%, larutan AgNO3 1%, HCl
1%, NH4OH 1%, Pb(NO3)2 1%, KI 1%, HgCl2 1%, FeSO4 1%, NaOH 1%,
BaCl2 1%, (NH4)2CO3 1%, HNO3 1%, NH4Cl 1% , kertas laksmus, larutan KBr
1%, AgNO3 1%, Na2SO4 1%, BaCl2 1%, K4Fe(CN)6 1%, H2SO4 pekat,
H3PO4 1%, (NH4)2MoO4 1%, Na2C2O4 1%, HNO3 1% dan Na2SO4 1%.
3.3 Cara Kerja
PERCOBAAN 1: IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM ALKALI DENGAN
CARA REAKSI NYALA
Prosedur:
a. Jarum Osche yang terbuat dari platina dicuci terutama bagian ujungnya
dengan cara dicelupkan ke dalam HCl pekat dalam botol reagen tertutup
dan dalam lemari asam.
b. Ujung jarum dimasukkan ke dalam api bunsen di daerah fusi, sampai
tidak warna apapun yang ditimbulkan dari api bunsen.
c. Ujung jarum Osche tersebut dicelupkan kembali ke dalam HCl tadi
kemudian dicelupkan ke dalam larutan bahan dalam tabung reaksi saudara
yang diduga mengandung logam K, Na, dan Ca. gunakan larutan 5% KCl,
NaCl dan CaCl2.
d. Larutan yang dibawa jarum osche tersebut pada api bunsen dibakar di
daerah oksidasi. Untuk bahan-bahan yang mudah menguap pembakaran
dilakukan di daerah fusi.
PERCOBAAN 2. IDENTIFIKASI KATION DENGAN CARA REAKSI
BASAH
Prosedur:
a. Sebanyak 1 mL 1% AgNO3 (gol.1) ditambahkan ke dalam 1 mL
pereaksi larutan 1% HCl, kemudia diamati dan ditambahkan ke
pereaksi larutan 1% NH4OH. Bagaimana akibatnya endapan
yang terbentuk.
b. Sebanyak 1 mL larutan Pb(NO3)2 (gol.1) ditambahkan 1 mL
pereaksi larutan 1% KI. Kemudian diamati apa yang terjadi?
penangas air dididihkan. Apa yang terjadi? Bila didinginkan apa
5
yang terlihat?.
c. Sebanyak 1 mL larutan HgCl2 (gol. 3) 1 mili pereaksi larutan 1%
KI ditambahkan. Kemudian diamati apa yang terjadi,selanjutnya
ditambahkan lagi 4 ml pereaksi tersebut. Bagaimanakah akibatnya
endapan yang sudah terbentuk?
d. Sebanyak 1 mL larutan 1% FeSO4 (gol. 3) ditambahkan ke 1 ml
pereaksi larutan 1% NaOH. Selanjutnya diamati apa yang terjadi
kemudian di kocok. Bagaimana akibatnya endapan yang sudah
terbentuk?
e. Sebanyak 1 mL larutan 1% BaCl 2 (gol 4) ditambahkan ke 1 mili
pereaksi larutan 1% (NH4)2CO3. Selanjutnya diamati apa yang
terjadi kemudian 1% pereaksi larutan HNO3.ditambahkan kekan,
bagaimana akibatnya endapan yang sudah terbentuk dan apa yang
timbul?
f. Sebanyak 1 mL larutan 1% NaOH (gol 5) ditambahkan ke 1 mili
pereaksi larutan 1% NH4Cl. Selanjutnya diamati apa yang terjadi
jika lakmus merah ditaruh pada bibir tabung dan bagaimana
baunya? Jika tidak ada lakmus, batang gelas diambil dan
dimasukkan ke dalam HCl pekat dan ditaruh di atas mulut tabung
reaksi. apa yang saudara lihat. Setelah praktikum selesai buatlah
laporan lengkap dengan persamaan reaksinya.
PERCOBAAN 3 : IDENTIFIKASI ANION DENGAN CARA REAKSI
BASAH
Prosedur:
Ke dalam tabung reaksi yang berisi:
diam ti
a
dia ati
m
Hasil
2. 1 mL larutan Pb(NO₃)₂ 1%
diamati
dididihkan
diamati
Hasil
3. 1 mL larutan HgCl₂ 1%
B. Identifikasi anion pasa reaksi basah
diamati
diamati
Hasil
1 mL larutan FeSO₄ 1%
4.
diamati
dikocok
diamati
Hasil
1 mL larutan KBr 1%
1% diamati
Hasil
1 mL larutan Na₂SO₄ 1%
1% diamati
Hasil
1 mL larutan K₄Fe(CN)₆ 1%
diamati
Hasil
1 mL larutan H₃PO₄ 1%
diamat
i
dipanas an
k
didingi kan
n
diamat
i
Hasil
1 mL larutan Na₂C₂O₄ 1%
diamati
Hasil
1 mL larutan Na₂SO₄ 1%
diamati
Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
10
11
4.2 Pembahasan
Identifikasi adalah salah satu analisis kualitatif. Identifikasi dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu secara kimia dan fisika. Jika suatu zat dapat direaksikan
atau dapat diidentifikasikan, maka zat tersebut harus direaksikan dengan zat lain.
Zat tersebut dapat menjadi zat-zat atau senyawa baru yang sifatnya mudah
dikenali. Perubahan ini disebut reaksi kimia dan zat yang digunakan untuk
perubahan disebut zat pereaksi atau reagen.
Reaksi basah merupakan reaksi uji yang dilakukan dengan cara zat yang
akan dianalisis akan dilarutkan terlebih dahulu ke dalam suatu zat pelarut yang
tepat. Keuntungan dari reaksi basah adalah sebagian besar jalannya reaksi kimia
mudah dilihat dan perubahan warna atau timbulnya endapan. Perubahan bau gas
yang timbul juga membantu mengidentifikasi beberapa substansinya. Adanya
12
endapan juga membantu mengetahui adanya suatu reaksi. Reaksi basah mudah
dilakukan dan jalannya reaksi juga dapat diikuti dari pembentukan endapan,
perubahan warna, pengeluaran gas atau bau spesifik ( Kartika dan Vaulina, 2017).
Reaksi kering merupakan sebuah uji yang dapat dilakukan dalam keadaan
kering yakni tanpa melarutkan suatu zat kedalam pelarut . Contoh reaksi kering
dapat dilakukan dengan cara pemanasan, uji nyala bunsen, uji manik boraks.
Reaksi kering biasanya dipakai untuk pengujian pendahuluan terhadap kemurnian
endapan dan pengujian adanya mineral di dalam suatu bahan (Azharman, 2010).
Tedapat beberapa syarat agar zat dapat di indentifikasi secara reaksi kering,
diantaranya adalah dapat melebur, mampu menghasilkan warna yang berbeda
dengan nyala Bunsen, volatil (mudah menguap), bertingkah laku redoks
(Kartika dan Vaulina, 2017).
Hasil dari percobaan yang dilakukan sesuai dengan referensi yang ada yaitu
larutan menjadi berwarna putih keruh dan endapan berwarna putih
(Svehla, 1985).
Percobaan 2
Percobaan 3
Gambar 4.2.7
1 mL FeSO₄ 1% + 1 mL NaOH
1% kemudian dikocok.
Gambar 4.2.8
1 mL BaCl₂ 1% + 1 mL
(NH₄)₂CO₃ 1% + 1 mL HNO₃ 1%.
Percobaan 6
Mengidentifikasi Anion
Percobaan 1
Gambar 4.2.11
1 mL KBr 1% + 0,1 mL AgNO₃
1%
Hal ini sesuai dengan reaksi:
Gambar 4.2.12
1 mL Na₂SO₄ 1% + 1 mL BaCl₂
1%
17
Percobaan 3
Gambar 4.2.13
K₄Fe(CN)6, H₂SO4
Percobaan 4
Gambar 4.2.14
H3PO4, (NH4)2MoO4, HNO3.
18
Percobaan 5
Gambar 4.2.15
Na2C2O4 dan H2SO4
.
Percobaan 6
Gambar 4.2.16
Na2SO4 dan AgNO3
.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan identifikasi kation dan anion
ini adalah :
1. Identifikasi logam alkali dengan reaksi kering yang menghasilkan beberapa
warna yang berbeda setiap larutan. KCl menghasilkan warna ungu, NaCl
menghasilkan warna warna kuning, dan CaCl menghasilkan warna orange
melalui pembakaran bunsen.
2. Identifikasi kation dengan reaksi basah yang menghasilkam beberapa warna
dan endapan pada tiap-tiap larutan yang tercampur.
3. Identifikasi anion dengan reaksi basah yang menghasilkan beberapa warna
dan endapan sebagai cara untuk mengetahui ada tidaknya anion dalam
larutan yang diuji.
5.2 Saran
Pada percobaan identifikasi kation dan anion perlu diperhatikan
kemurnian bahan, kebersihan alat, serta kepekaan indra praktikan. Untuk
melihat dan mencium perubahan reaksi zat tertentu perlu diperhatikan.
19
DAFTAR PUSAKA
20