Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

Di susun oleh kelompok III :


1.FAHRIZAL FAJAR (186602080)

2.SRI WULAN (186602103)

3.SILVANA ANAWAI LADOA (186602

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM

KENDARI

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Akuntansi syariah ini yang berjudul “sistem pengendalian managemen sektor
publik”.

Kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin agar dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik mungkin dan sebenar-benarnya. Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan baik
materi, penganalisaan, dan pembahasan. Semua hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengalaman.

Kami berharap makalah ini dapat diterima dan dipahami bagi para pembaca. Dan kami juga
mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak terutama yang bersifat membangun, guna terciptanya
kesempurnaan makalah ini. Dan bila didalamnya ada kesalahan dan kekurangan mohon dimaklumi
dan dimaafkan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan makalah ini dapat berguna
bagi semua pihak.
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................i

Kata Pengantar....................................................................................................ii

Daftar Isi...............................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang................................................................................................1

Bab II Pembahasan
2.1 sistem Pengendalian Manajemen sektor Publik...........................................3
2.2 Tipe Pengendalian Manajemen.....................................................................3
2.3 Struktur Pengendalian Manajemen................................................................4
2.4 Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik...........................................8

Bab III Penutup


3.1Kesimpulan......................................................................................................14
3.2Saran...............................................................................................................14

Daftar Pustaka......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Setiap organisasi publik maupun swasta memiliki tujuan yang hendak
dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut diperlukan strategi yang
dijabarkan dalam bentuk program-program atau aktivitas. Organisasi memerlukan
sistem pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan dilaksanakannya
strategi organisasi secara efektif dan efisisen sehingga tujuan organisasi dapat
dicapai. Dengan tercapainya sebuah tujuan, manajemen organisasi dapat
mengukur bagaimana kinerjanya selama proses hinggga tujuan itu dapat tercapai
dan dapat menilai apakah manajemen itu sudah bekerja dengan baik. Dalam hal ini
tujuan dari akuntansi Sektor publik tidak untuk mencari keuntungan melainkam
pelayanan terhadap masyarakat.
Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu; (1)
perencanaan, (2) koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi, (3)
komunikasi informasi, (4) pengambilan keputusan, (5) memotivasi orang-orang
dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi agar
berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi, (6) pengendalian, (7) penilaian
kinerja.
kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat
terjadi karena adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau beberapa
tahap dalam proses pengendalian manajemen.
Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus pada bagaimana
melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efesien sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai. Sistem pengendalian manajemen tersebut harus
didukung dengan perangkat yang lain berupa struktur organisasi yang sesuai
dengan tipe pengendalian manajemen yang digunakan, manajemen sumber daya
manusia, dan lingkungan yang mendukung.
Struktur organisasi harus sesuai dengan desain sistem pengendalian
manajemen, karena sistem pengendalian manajemen berfokus pada unit-unit
organisasi sebagai pusat pertanggungjawaban. !usat-pusat pertanggungjawaban
tersebut merupakan basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kerja.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan fungsi sistem Pengendalian Manajemen sektor Publik

. 1. Pengertian sistim pengendalian manajemen sektor publik


Sistem pengendalian manajemen adalah merupakan suatu proses
untuk menentukan suatu sasaran agar seluruh fungsi dapat dilaksanakan
sesuai dengan fungsinya.Sedangkan proses pengendalian manajemen adalah proses
dimana manajer diseluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka
awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.

2.Fungsi pengendalian manajemen meliputi:


1).Perencanaan
2).Koordinasi
3).Komunikasi informasi
4).Pengambilan keputusan
5).Memotivasi orang-orang dalam organisasi
6).Pengendalian
7).Penilaian kinerja

2.2 Tipe Pengendalian Manajemen

Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Pengendalian preventif (prefentive control). Dalam tahap ini pengendalian


manajemen terkait dengan perumusan strategic dan perencanaan strategic
yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2. Pengendalian operasional (Operational control). Dalam tahap ini
pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program
yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan
untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa
analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah
ditetapkan.

2.3 Struktur Pengendalian Manajemen


1.Pusat biaya
Pusat biaya merupakan pusat pertanggung jawaban yang presentasi
manajer di nilai berdasarkan biaya yang telah di keluarkan suatu unit organisasi
disebut suatu pusat biaya apabila ukuran kinerja dinilai berdasarkan biaya yang
telah digunakan (bukan nilai output yang di hasilkan). Pusat biaya banyak di jumpai
pada sector publik karena output yang dihasilkan sering kali ada akan tetapi tidak
dapat di ukur atau hanya secara fisik tidak dalam rupianya. Contoh pusat biaya
adalah departemen produksi, dinas sosial, dan dinas pekerjaan umum.
Pusat biaya pertanggung jawaban memiliki ciri-ciri karakteristik sebagai berikut:
a Melaksanakan tugas/pekerjaan yang tidak terkait dengan perolehan
pendapatan atau laba.
b Diberi wewenang untuk mengatur biaya dalam rangka melaksanakan
pekerjaan yang menjadi tugasnya.
c Prestasinya diukur berdasarkan perbandingan biaya yang dianggarkan
dengan realisasinya. Input atau biaya pada pusat biaya diukur dalam unit
2. Pusat Pendapatan (Revenue Centre)
Merupakan pusat pertanggung jawaban dimana pimpinannya bertanggung
jawab atas pendapatan. Bertanggungjawab artinya mempunyai kewenangan atas
hal-hal yang dapat meningkatkan pendapatan, seperti menentukan harga jual dan
biaya-biaya yang secara tidak langsung bisa relevan atau tidak sama sekali.
Atau juga pusat pendapatan adalah pusat pertanggung jawaban yang
prestasi manajernya dinilai berdasarkan pendapat yang dihasilakan. Contoh pusat
pendapatan, dinas pendapatan daerah dan departemen pemasaran.
Pendapatan merupakan sesuatu yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor
eksternal (sentiment pasar), sehingga upaya untuk meningkatkannya tidak
sebanding lurus dengan pengorbanan atau biaya yang terjadi. Hal ini menjadi
isyarat bagi pimpinan untuk cermat dalam mengkaji pengendalian biaya yang
relative dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan. Contohnya: Biaya Riset
Pemasaran.
3. Pusat Laba (Profit Centre)

Pusat laba merupakan pusat pertanggung jawaban dimana kinerja finansialnya


diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran.
Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan
pihak manajemen senior dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif
dibandingkan harus menggunakan beberapa indikator.
Keberadaan suatu pusat laba akan relevan ketika perencanaan dan pengendalian
laba mengaku kepada pengukuran unit masukan dan keluaran dari pusat laba yang
bersangkutan.
Manfaat pusat laba yaitu:
a) Keputusan operasional dapat dilakukan lebih cepat karena tidak
memerlukan pertimbangan dari kantor pusat.
b) Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena dilakukan oleh orang yang
benar-benar mengerti tentang keputusan tersebut.
c) Manajemen kantor pusat bebas dari urusan operasional rutin dan bias lebih
focus pada keputusan yang lebih luas.
d) Kesadaran laba (Profit Consciousness) lebih meningkat pada manajer pusat
laba, karena ukuran prestasinya adalah laba.
e) Pengukuran prestasi pusat laba lebih luas daripada hanya pengukuran pada
pusat pendapatan dan pusat biaya yang terpisah.
f) Manajer pusat laba lebih bebas berkreasi.
g) Dapat difungsikan sebagai pusat atau sarana pelatihan yang handal, karena
pusat laba hampir sama dengan satu perusahaan yang independen.
h) Memudahkan kantor pusat untuk memperoleh informasi profitabilitas dari komponen
produk-produk perusahaan.
i) Untuk meningkatkan kinerja bersaing karena outputnya siap pakai atau jelas,
dan sangat responsif terhadap tekanan
4. Pusat Investasi (Investment Centre)
Yaitu pusat pertanggung jawaban yang kinerja pimpinannya dinilai dari
prestasinya memanfaatkan asset perusahaan, sehingga menghasilkan pendapatan
atau laba yang maksimal bagi perusahaan.
Kewenangan pusat investasi menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas
pendapatan dan biaya) serta mengelola asset yang dipergunakan untuk
memperoleh laba. Pusat investasi prestasinya diukur berdasarkan perbandingan
antara laba yang diperoleh dengan asset (investasi) yang dipergunakan.
Tujuan dari pengukuran prestasi pada pusat investasi adalah sebagai berikut:
a Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
mengenai investasi yang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi
b mereka untuk melakukan keputusan yang tepat.
Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha yang berdiri sendiri.
c Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan
alokasi sumber ekonomi.

2.4 Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Setiap organisasi publik maupun swasta memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut diperlukan strategi yang dijabarkan dalam bentuk program-program
atau aktivitas. Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk memberikan
jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisisen sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai. Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu:

 Perencanaan,
 Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi,
 Komunikasi informasi
 Pengambilan keputusan
 Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi
 Pengendalian dan penilaian kinerja

Kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat terjadi karena adanya
kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau beberapa tahap dalam proses pengendalian
manajemen. Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus pada bagaimana
melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efesien sehingga tujuan organisasi dapat
dicapai. Sistem pengendalian manajemen tersebut harus didukung dengan perangkat yang lain
berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang digunakan,
manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang mendukung.

Struktur organisasi harus sesuai dengan desain sistem pengendalian manajemen, karena sistem
pengendalian manajemen berfokus pada unit-unit organisasi sebagaui pusat pertanggungjawaban
tersebut merupakan basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja. Manajemen sumber
daya manusia harus dilakukan sejak proses seleksi dan rekruitmen, training, pengembangan, dan
promosi hingga pemberhentian karyawan. Faktor lingkungan meliputi kestabilan politik, ekonomi,
sosial, keamanan, dan sebagainya. Kesemua unsur tersebut hendaknya dapat mendukung
pelaksanaan strategi organisasi.
BAB 3

Penutup

3.1Kesimpulan

Sistem pengendalian manajemen sektor publik merupakan pengendalian yangdilakukan


manajemen untuk memberikan jaminan terlaksananya strategi organisasi secaraefektif dan efisien
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Pengendalian manajemen inimeliputi beberapa aktivitas, yaitu:

1. perencanaan,
2. koordinasi antar berbagai bagiandalam organisasi,
3. komunikasi informasi,
4. pengambilan keputusan,
5. memotivasiorang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi,
6. pengendalian, dan
7. penilaian kinerja.

Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu; pengendalian
preventif, pengendalian operasional dan pengendalian kinerja. Sistempengendalian manajemen
harus didukung dengan struktur organisasi yang baik dantermanifestasi dalam bentuk struktur
pusat pertanggungjawaban (responsibility centers).Pusat pertanggungjawaban terdiri dari empat
jenis, yaitu pusat biaya, pusat pendapatan,pusat laba dan pusat investasi.Proses pengendalian
manajemen sektor publik diantaranya:

1. perumusan strategi(strategy formulation),


2. perencanaan startegik (strategic plannning),
3. penganggaran,
4. operasional (pelaksanaan anggaran), dan
5. evaluasi kinerja.

3.2.Saran

Berdasarkan hasil kerja kelompok, penyusun mencoba menyampaikan saran yangsekiranya dapat
bermanfaat, diantara:

1. Hendaknya organisasi mengawasi unit organisasi yang dipimpin oleh manajer


yangbertanggung jawab karena mengawasi manajer pusat pertanggungjawaban
dapatmenciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya input dengan output
yangdihasilkan.
2. Diharapkan organisasi benar-benar menyusun strategi dalam pembuatan anggaran
agarhasil aktual sesuai dengan yang dianggarakan dan tidak terjadidefisit budget.
Olehkarena itu diperlukan sistem pengendalian manajemen sektor publik
DAFTAR PUSTAKA

http://lestachi.blogspot.com/2013/10/sistem-pengendalian-manajemen-sektor.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai