Anda di halaman 1dari 3

Artikel ini dibuat untuk kelas English For Psychology (2020) Universitas Buana Perjuangan

Sekilas tentang Psychological Well-Being


By: Dinda Aisha, M.Psi., Psikolog

Apakah kamu pernah merasa sedih, marah, frustrasi, atau bahkan pernah terlintas sedikit
untuk menyakiti diri kamu sendiri? Kita sebagai manusia pastinya memiliki banyak emosi
atau perasaan yang akan kita rasakan setiap harinya, setiap menitnya bahkan setiap
detiknya. Dan juga kita memiliki banyak pengalaman yang terjadi di setiap harinya,
pengalaman baik maupun pengalaman buruk bisa kita alami. Pengalaman dan perasaan
ini membuat kita merasakan banyak emosi dari waktu ke waktu. Jika kita mengalami
pengalaman yang baik, maka kita cenderung merasakan emosi yang baik. Yang menjadi
masalah adalah ketika kita mengalamai pengalaman buruk dan terjadi berkali-kali, maka
akan menimbulkan efek yang tidak baik pula khususnya untuk kondisi psikologis. Jika
seseorang memiliki kondisi psikologis yang kurang baik, maka dia memiliki
kecenderungan mengalami masalah psikologis di dalam kehidupan serta merasa kurang
Bahagia.
Berbicara tentang kebahagiaan, apakah kamu pernah merasakan senang? Bahgia?
Apakah perasaan ini anda rasakan setiap harinya? Setiap minggu? Atau bahkan hanya
sesekali dalam setahun? Bagaimana kamu melihat kehidupanmu? Apakah kamu marasa
puas? Berbicara tenang kebahagiaan dan kehidupan, erat sekali kaitannya dengan istilah
dalam psikologi yaitu Psychological Well-Being (PWB) atau kesejahteraan secara
psikologis. Istilah PWB ini sangat popular di dalam pembahasan mengenai psikologi
positif yang memiliki arti dimana seseorang mampu untuk mengoptimalkan fungsi
psikologis nya dan pengalamanya dalam hidup. PWB juga berarti bagaimana seseorang
melihat dan menilai dirinya secara positif. Seseorang yang memiliki nilai tinggi dalam PWB
cenderung merasa lebih Bahagia dalam hidup dan melihat diri dan hidup mereka lebih
positif.
Carol Ryff mengemukakan PWB terdiri dari 6 dimensi. Dimensi tersebut adalah:
1. Autonomy
Ketika seseorang memiliki nilai tinggi pada dimensi ini makai a cenderung memiliki
determinasi diri dan mandiri. Mereka biasanya mampu untuk menolak tekanan dari
lingkungan yang menuntut mereka untuk melakukan apa yang lingkungan
inginkan. Mereka cenderung mudah untuk meregulasi perrilaku dan mengevaluasi
diri mereka menggunakan patokan dirinya sendiri.
2. Environmental Mastery
Seseorang yang memiliki nilai yang tinggi pada dimensi ini cenderung memiliki
kemampuan yang baik dalam mengelola lingkungannya. Mereka mampu
mengkondisikan lingkungannya agar lebih efektif dan membuat nilai-nilai dan
kebutuhan untuk kehidupannya.
Artikel ini dibuat untuk kelas English For Psychology (2020) Universitas Buana Perjuangan

3. Personal Growth
Orang selalu tumbuh dan berkembang. Dimensi ini memberi kesempatan pada
orang untuk selalu terbuka pada pengalaman baru dan selalu merefleksikan
pengetahuannya.
4. Positive Relations with others
Orang dengan nilai tinggi di dimenasi ini merupakan orang yang hangat,
memuaskan dan dapat diandalkan di dalam hubungan. Mereka memiliki empati
yang tinggi, afeksi dan keintiman.
5. Purpose in Life
Orang dengan nilai tinggi di dimenasi ini memiliki tujuan dalam hidup mereka.
6. Self-Acceptance
Pada dimensi ini, orang akan memiliki penilaian yang positif terhadap diri mereka
sendiri dan mereka bisa menerima diri mereka yang baik maupun yang buruk.

PWB dapat diukur menggunakan skala PWB. Salah satu yang terkenal adalah skala yang
dibentuk dan dikembangkan oleh Caroll D. Ryff. Skala ini terdiri dari 42 aitem dan meneliti
6 aspek dimensi yang disebutkan di atas. Orang dengan nilai PWB yang tinggi biasanya
akan meresa lebih mampu, Bahagia dan puas akan hidupnya. Mereka biasanya memiliki
kualitas hidup yang lebih baik dan sedikti masalah sosial. Sebaliknya, orang dengan nilai
PWB rendah biasanya sering terlibat dalam Tindakan criminal dan penyalahgunaan obat-
obatan. Mereka biasanya melihat diri dan kehidupan mereka lebih negative dan sulit
untuk merasakan kebahagiaan.

Verywellmind.com mengemukakan ada 3 tips bagaimana supaya seseorang bisa


meningkatkan rasa Kesejahteraannya, yaitu:
1. Menciptakan tujuan
Salah satu cara untuk meningkatkan perasaan sejahtera dalam hidup adalah
dengan membuat tujuan dan arti di dalam hidup. Kita juga harus memiliki tujuan
yang ingin dicapai dalam hidup. Tujuan dalam hidup tidak harus sesuatu yang
besar dan sulit untuk dicapai, namun bisa sesuatu yang sederhana seperti
tersenyum kepada setiap orang yang ditemui, dll.
2. Berpikiran positif
Dengan berpikir positif, maka kita selangkah menuju sejahtera secara psikologis.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membuat pikiran positif adalah
menuliskan mengenai masa depan kita, mengingat Kembali kejadian-kejadian
positif dalam hidup yang sudah pernah kita lalui, belajar dan berlatih teknik
Mindfulness, berlatih untuk mengucap rasa syukur dan memaafkan, serta
mengidentifikasi kekuatan yang kita miliki.
3. Membangun Hubungan
Hubungan yang berkualitas dan memiliki dukungan sosial dapat meningkatkan
kesejahteraan dalam psikologis.
Artikel ini dibuat untuk kelas English For Psychology (2020) Universitas Buana Perjuangan

Daftar Pustaka:
Morin, Amy. (2020, April 17). How to Improve Your Psychological Well-Being.
https://www.verywellmind.com/improve-psychological-well-being-4177330

Ryff, C.D & Singer, B. 1996. ‘Psychological Well-Being: Meaning, Measurement, and
Implications for Psychotherapy Research, Psychother Psychosom, vol. 65, hlm. 14.23

Anda mungkin juga menyukai