1. Jelaskan proses yang terjadi pada pengolahan biologi air limbah secara anaerob!
Pengolahan air limbah biologi secara anaerob adalah proses pengolahan air limbah
dengan mikroorganisme yang tidak memanfaatkan kehadiran oksigen.
Mikroorganisme akan bereaksi dengan organic di air membentuk senyawa metana
dan karbon dioksida. Pada pengolahan biologi anaerob terdapat 4 tahapan:
a. Hydrolysis
Senyawa organik didalam air memiliki molekul yang kompleks. Pada tahap
hydrolysis akan terjadi pemecahan molekul organik kompleks ke molekul
organic yang lebih sederha.
b. Acidogenesis
Molekul organik yang lebih sederha kemudian dirubah menjadi asam lemak pada
proses acidogenesis.
c. Acetogenesis
Pada acetogenesis asam lemak dirubah menjadi asetat, selain itu juga dihasilkan
hydrogen sebagai produk sampingan.
d. Methagenesis
Methagenesis adalah tahapan terakhir dari pengolahan anaerob. Pada tahap ini
asetat yang telah terbentuk dirubah menjadi metana.
2. Bandingkan dengan proses pengolahan biologi aerob, apa saja yang menjadi
pertimbangan pemilihan pengolahan biologi anaerob dibandingkan pengolahan
biologi aerob!
Anaerob Aerob
Tidak memerlukan oksigen serta Pada proses aerob diperlukan kehadiran
menghasilkan energi (biogas) oksigen didalam air, oleh karena itu
perlu energi tambahan untuk
melakukan proses aerasi
Tidak memerlukan lahan yang luas Memerlukan lahan yang luas
Dihasilkan sedikit lumpur Dihasilkan banyak lumpur
Menghasilkan bau busuk (karena gas) Tidak bau
Membutuhkan startup yang lama Waktu startup lebih cepat
3. Terdapat berbagai unit pengolahan biologi anaerob. Jelaskan (1) prinsip pengolahan
pada reactor, (2) spesifikasi dan persyaratan pengolahan, (3) hal-hal penting dalam
perancangan reactor untuk reactor-reaktor berikut:
(3) ACP dapat beroperasi pada temperature yang lebih rendah daripada sistem
yang lain.
(1) Pada UASB digunakan aliran air keatas sehingga lumpur pada dasar
reactor tidak banyak teraduk. Hal ini akan memungkinkan lumpur untuk
berkumpul dan membentuk seperti selimut didasar reaktor. Aliran air
keatas kemudian akan turun dan melewati selimut lumpur sehingga
pengolahan terjadi.
(2) Spesifikasi dan persyaratan
(3) Pada pemanfaatan UASB harus digunakan air dengan polutan yang dapat
membentuk formasi granul agar sludge blanket dapat terbentuk.
Nozzle umpan : 5 – 10 m2
(1) Prinsip pada AnFBR hampir sama dengan AnFBR, dimanfaatkan media
khusus untuk mikroorganisme melakat. Hanya saja pada AnFBR
diusahakan akumulasi mikroorganisme sebanyak mungkin dengan cara
memperluas permukaan media lekat. Oleh karena itu digunakan media
lekat dengan ukuran sangat kecil seperti pasir. Air limbah dialirkan dari
bawah keatas sehingga media dan mikroorganisme yang melekat akan
mengembang.
(2) Spesifikasi dan persyaratan
Rasio H/d = 5 – 25
(3) Ketika terjadi perubahan kecepatan aliran yang mendadak pada AnFBR
maka biomassa yang melekat dapat lepas dari media. Selain itu, jumlah
biomassa yang tumbuh di media sulit dikontrol sehingga pemanfaatan
AnFBR menjadi rumit.