GERONTIK
OLEH :
KUPANG
2020
A. Pengertian Keperawatan Gerontik
Keperawatan yang berkeahlian khusus merawat lansia diberi nama untuk pertama kalinya
sebagai keperawatan geriatric (Ebersole et al, 2005). Namun, pada tahun 1976, nama tersebut diganti
dengan gerontological. Gerontologi berasal dari kata geros yang berarti lanjut usia dan logos berarti
ilmu. Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lanjut usia dengan masalah-masalah yang
terjadi pada lansia yang meliputi aspek biologis, sosiologis, psikologis, dan ekonomi. Gerontologi
merupakan pendekatan ilmiah (scientific approach) terhadap berbagai aspek dalam proses penuaan
(Tamher&Noorkasiani, 2009). Menurut Miller (2004), gerontologi merupakan cabang ilmu yg
mempelajari proses manuan dan masalah yg mungkin terjadi pada lansia. Geriatrik adalah salah satu
cabang dari gerontologi dan medis yang mempelajari khusus aspek kesehatan dari usia lanjut, baik
yang ditinjau dari segi promotof, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang mencakup kesehatan
badan, jiwa, dan sosial, serta penyakit cacat (Tamher&Noorkasiani, 2009).
Sedangkan keperawatan gerontik adalah istilah yang diciptakan oleh Laurie Gunter dan
Carmen Estes pada tahun 1979 untuk menggambarkan bidang ini. Namun istilah keperawatan
gerontik sudah jarang ditemukan di literature (Ebersole et al, 2005). Gerontic nursing berorientasi
pada lansia, meliputi seni, merawat, dan menghibur. Istilah ini belum diterima secara luas,
tetapi beberapa orang memandang hal ini lebih spesifik. Menurut Nugroho (2006), gerontik adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan lanjut usia dengan segala permasalahannya, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit. Menurut para ahli, istilah yang paling menggambarkan keperawatan
pada lansai adalah gerontological nursing karena lebih menekankan kepeada kesehatan ketimbang
penyakit. Menurut Kozier (1987), keperawatan gerontik adalah praktek perawatan yang berkaitan
dengan penyakit pada proses menua. Menurut Lueckerotte (2000) keperawatan gerontik adalah ilmu
yang mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status
fungsional, perencanaan, implementasi serta evaluasi.
B. Tujuan Keperawatan Gerontik
Adapun tujuan dari gerontologi adalah (Maryam, 2008):
1. Membantu individu lanjut usia memahami adanya perubahan pada dirinya berkaitan dengan
proses penuaan
2. Mempertahankan, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia baik jasmani,
rohani, maupun social secara optimal
3. Memotivasi dan menggerakkan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan lanjut
usia
4. Memenuhi kebutuhan lanjut usia sehari-hari
5. Mengembalikan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
6. Mempercepat pemulihan atau penyembuhan penyakit
7. Meningkatkan mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat, sesuai dengan keberadaannya dalam masyarakat
1. Mempertahankan derajat kesehatan pada lanjut usia pada taraf yang setinggi-tingginya
sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan
2. Memelihara kondisi kesehatan dengan akticitas fisik dan mental
3. Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosis yang
tepat dan dini bila mereka menemukan kelainan tertentu
4. Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lanjut usia yang menderita suatu penyakit atau
gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu
pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal)
5. Bila para lanjut usia sudah tidak dapat disembuhkan dan bila mereka sudah sampai pada
stadium terminal, ilmu ini mengajarkan untuk tetap memberi bantuan yang simpatik dan
perawatan dengan penuh pengertian (dalam akhir hidupnya, memberi bantuan moral dan
perhatian yang maksimal sehingga kematiannya berlangsung dengan tenang).
6. Mempertahankan derajat kesehatan pada lanjut usia pada taraf yang setinggi-tingginya
sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan
7. Memelihara kondisi kesehatan dengan akticitas fisik dan mental
8. Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosis yang
tepat dan dini bila mereka menemukan kelainan tertentu
9. Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lanjut usia yang menderita suatu penyakit atau
gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu
pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal)
10. Bila para lanjut usia sudah tidak dapat disembuhkan dan bila mereka sudah sampai pada
stadium terminal, ilmu ini mengajarkan untuk tetap memberi bantuan yang simpatik dan
perawatan dengan penuh pengertian (dalam akhir hidupnya, memberi bantuan moral dan
perhatian yang maksimal sehingga kematiannya berlangsung dengan tenang).