Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN AL-QUR’AN KEDUDUKAN

DAN FUNGSI AL-QUR’AN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas individu

Mata Kuliah: Materi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits

Dosen Pengampu: Reza Agusta, M. Pd.

Disusun Oleh:
Nissa Arsytha (1811010236)
Sem.V/ PAI I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS RADEN INTAN LAMPUNG
2020
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kedudukan dan Fungsi Al-Qur’an


Bagi umat islam bahwa Al-Qur’an adalah sumber yang asasi bagi
syari’at (hokum) islam. Dari Al-Qur’an lah dasar-dasar hukum islam
beserta cabang-cabangnya digali. Agama islam, agama yang dianut oleh
ratusan juta jiwa diseluruh dunia merupakan way of life yang menjamin
kebahagiaan hidup pemeluknya didunia dan di akhirat kelak. Agama islam
datang dengan Al- Qur’an membuka lebar-lebar mata manusia, agar
mereka menyadari jati diri dan hakikat keberadaan mereka dipentas bumi
ini. Dan juga mereka tidak terlena dengan kehidupan ini, sehingga mereka
tidak menduga bahwa hidup merekahanya dimulai dengan kelahiran dan
diakhiri dengan kematian. Al-Qur’an mengajak mereka berpikir tentang
kekuasaan Allah, untuk mencapai kebahagiaan hidup diakhirat kelak
manusia memerlukan peraturan-peraturan untuk mencapai hal tersebut.
Adapun fungsi dan tujuan Al-Qur’an diturunkan sebagai berikut:
1. Sebagai petunjuk manusia
Sudah tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur’an memberikan petunjuk
dalam persoalan-persoalan akidah, syari’ah, dan akhlak. Dan Allah
SWT telah menugaskan Rasul Saw untuk memberikan keterangan
yang  lengkap.
2. Sumber pokok ajaran Islam
Allah SWT telah menjelaskan dengan firmannya, antara lain:
a. QS. Al-An’am: 38. Sudah tidak disangkal lagi bahwa didalam Al-
Qur’an Allah telah menerangkan segala sesuatu yang diperlukan
manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
b. Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah menjelaskan kaidah-kaidah
syari’at serta hukum-hukumnya yang cocok untuk diterapkan di
dalam disegala zaman dan tempat, serta diperuntukkan bagi
seluruh umat manusia. Tidak dibatasi untuk suatu golongan atau
suatu bangsa saja.

1
c. Dan di dalam Al-Qur’an, Allah menerangkan hukum yang
menyeluruh, akidah yang tegas, dalil atau hujjah yang kuat dan
akurat untuk menyatakan kebenaran agama islam. Karena itulah
maka Al-Qur’an dapat berlaku sepanjang zaman, hukum-
hukumnya yang menyeluruh terus dijadikan sumber hukum bagi
hukum-hukum yang lain.
3. Peringatan dan pelajaran bagi manusia
Di dalam Al- Qur’an, banyak terdapat kisah para Nabi atau Rasul
beserta umatnya. Ada yang mengungkapkan kebaikan-kebaikannya
yaitu kepatuhan dan ketaatan umat kepada Rasulnya, dan ada yang
mengungkapkan keburukan-keburukannya yaitu keingkaran dan
kesembongan umat kepada Rasulnya.
Kesemuanya itu merupakan peringatan dan pelajaran bagi kita. Kisah-
kisah dalam Al-Qur’an tidak hanya dimaksudkan untuk menguraikan
sejarah, melainkan yang terpenting ialah menggambarkan bagaimana
cara yang ditempuh oleh para Nabi dan Rasul terdahulu dalam
mengembangkan dan menyeru kepada kebenaran. Dan bagaimana
tantangan dan penderitaan yang mereka hadapi yang merupakan
peringatan dan pelajaran yang sangat berharga bagi para penegak
agama yang membawa kebenaran yang hakiki.

B. Fungsi Al-Qur’an Sebagai Obat Petunjuk dan Pembenar dari Kitab


Sebelumnya
Kata “syifa” atau “istisyfa” mengandung beberapa makna, seperti:
1. Ahsana (‫ ) اﺣﺴﻦ‬artinya mengadakan perbaikan,
2. Aslaha (‫ ) اﺻﻠﺢ‬artinya melakukan perbaikan,
3. Zakkâ (‫ )زآﻰ‬artinya mensucikan, membersihkan dan memperbaiki,
4. Thahhara (‫ )ﻃﻬﺮ‬artinya mensucikan dan membersihkan,
5. Akhraja (‫ )اﺧﺮج‬artinya mengeluarkan, mengusir, membuang atau
meniadakan,
6. Syaraha (‫ )ﺷﺮح‬artinya menjelaskan, membuka, meluaskan dan
melapangkan,

2
7. Wadha’a‘an (‫ وﺿﻊ‬J‫ )ﻋﻦ‬artinya menghilangkan, mencabutkan dan
menurunkan,
8. Ghafara (‫ )ﻏﻔﺮ‬artinya menutupi, mengampuni dan memperbaiki,
9. Kaffara (‫)آﻔﺮ‬, artinya menyelubungi, menutupi, mengampuni dan
menghapuskan,
10. Naza’a (‫)ﻧﺰغ‬, artinya mencabut, memecat, melepaskan, mengeluarkan
dan menjauhkan.
Sedangkan arti penyembuh/obat (syifa) yang terdapat dalam al-
Qur’an menunjukkan bahwa Al-Qur’an itulah pengobatan dan
penyembuhan suatu penyakit, apakah mental, spiritual, moral maupun
fisik dengan melalui bimbingan al-Qur’an dan as-Sunnah Nabi saw.
Adapun arti penyembuh/obat (syifa) yang terdapat dalam al-Qur’an
menunjukkan bahwa al-Qur’an itulah pengobatan dan penyembuhan bagi
siapa saja yang meyakininya.
Dalam hal itu al-Qur’an sebagai penyembuh dibagi menjadi dua
bagian:
1. Bersifat Umum
Seluruh isi al-Qur’an secara maknawi, surat-surat, ayat-ayat,
maupun huruf-hurufnya adalah memiliki potensi penyembuh atau
obat, sebagaimana firman-Nya:
َ ‫ور َوه ًُدى َو َرحْ َم ٌة لِّ ْلم ُْؤ ِمن‬
‫ِين‬ ُّ ‫ٰ َٓيأ َ ُّي َها ٱل َّناسُ َق ْد َجٓا َء ْت ُكم م َّْوعِ َظ ٌة مِّن رَّ ِّب ُك ْم َوشِ َفٓا ٌء لِّ َما فِى ٱل‬
ِ ‫ص ُد‬
Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu suatu pelajaran dari Tuhanmu, dan penyembuh terhadap
penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat untuk
orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus (10):57).

2. Bersifat Khusus
Yakni bukan seluruh al-Qur’an, melainkan hanya sebagian,
bahwa ada dari ayat-ayat atau surat-surat dapat menjadi obat atau
penyembuh terhadap suatu penyakit secara spesifik bagi orang-orang
yang beriman dan meyakini akan kekuasaan Allah swt.

3
Sebagaimana firman-Nya:
‫ِين إِاَّل َخ َسارً ا‬ َّ ٰ ‫ِين ۙ َواَل َيزي ُد‬
َ ‫ٱلظلِم‬ َ ‫ان َما ه َُو شِ َفٓا ٌء َو َرحْ َم ٌة لِّ ْلم ُْؤ ِمن‬
ِ ‫َو ُن َن ِّز ُل م َِن ْٱلقُرْ َء‬
ِ
Artinya: “Dan kami menurunkan sebagian dari al-Qur’an
sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. al-
Isra (17):82).
Kekhususan-kekhususan itu dapat dilihat dalam beberapa ayat
yang memiliki kekhususan pula, seperti:
1. Asmaul Husna
۟ ُ‫ُوا ٱلَّ ِذينَ ي ُْل ِح ُدونَ فِ ٓى أَ ْس ٰ ٓمئِ ِهۦ ۚ َسيُجْ َزوْ نَ ما َكان‬
َ‫وا يَ ْع َملُون‬ ۟ ‫َوهَّلِل ِ ٱأْل َ ْسمٓا ُء ْٱل ُح ْسن َٰى فَٱ ْدعُوهُ بهَا ۖ َو َذر‬
َ َ ِ َ

Artinya : “Dan Allah memilki nama-nama yang baik, maka


berdo’alah kepada-Nya dengan menggunakan nama-nama asmâ-ul
husna itu.” (QS. al A’raf (7):180).
2. Kalimat “basmallah”
‫إِنَّ ۥهُ ِمن ُسلَ ْي ٰ َمنَ َوإِنَّ ۥهُ بِس ِْم ٱهَّلل ِ ٱلرَّحْ ٰ َم ِن ٱل َّر ِح ِيم‬
Artinya : “Sesungguhnya ayat itu berasal dari Sulaiman, dan
isinya adalah “dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang”. (QS. an-Naml, (27):30).
Rasulullah saw., menyatakan, “Apabila seseorang ingin
memulai suatu pekerjaan; maka hendaklah ia memulainya dengan
membaca kalimat “basmalah” agar selama melakukan pekerjaan itu
senantiasa di dalam bimbingan rahmat Allah swt. Dan Ibnu Mas’ud
telah menyatakan, bahwa barangsiapa ingin agar Allah swt.,
menyelamatkan dirinya dari malaikat Jabaniyah yang berjumlah
sembilan belas, maka hendaknya ia memperbanyak membaca sembilan
kali huruf, setiap huruf dapat menyelamatkan dari salah serang
mereka; dan barangsiapa yang telah memperbanyak menyebut
sembilan belas huruf itu (basmalah) maka Allah akan melimpahkan
kehormatan di alam ‘uluwi (alam yang tinggi) dan alam sufliy (alam
yang rendah), dan

4
dengan kalimat basmalah itu telah berdiri kokoh Raja Sulaiman bin Daud
as.
3. Surah Al-Fatihah
Dalam HR. Baihaqi dari Jabir, ra:
“Rasulullah saw., menyatakan, pembuka kitab (surat al-Fatihah)
merupakan obat untuk semua penyakit, kecuali yang beracun dan
racun kematian.” (HR. Baihaqi dari Jabir, ra.)
4. Beberapa surat yang lain
Rasulullah saw. menyatakan, barangsiapa yang telah membaca dua
ayat yang terakhir dari surat al-Baqarah pada waktu malam hari
niscaya keduanya mematikannya; membaca ayat kursi menjauhkan diri
dari syetan hingga pagi hari; membaca surat al-Kahfi dapat
mendatangkan kebahagian.1

1
Imam Bukhari, Shahih Bukhari 2, Dar al-Thibi, Beirut, 1994, h. 231

Anda mungkin juga menyukai