Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm.

01-11 ISSN: 2541-2280

PENDIDIKAN NILAI PADA MATERI KONSEP SISTEM IMUN

Ipin Aripin1
1
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka
Jln. KH. Abdul Halim No. 103, Majalengka
e-mail: ipin.aripin@unma.ac.id / i.arifin85@gmail.com

ABSTRAK

Artikel ini betujuan untuk memberikan pandangan pendidikan nilai pada konsep
sistem imun. Dalam artikel ini akan dibahas nilai religius, nilai praktis, nilai
intelektual, nilai sosial politik dan nilai pendidikan yang digali dari kajian materi
konsep sistem imun. Sistem kekebalan tubuh (imun) sendiri dipelajari dalam
studi khusus, yaitu imunologi berasal dari kata imun yang berarti kekebalan dan
logos yang berarti ilmu. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem
kekebalan tubuh. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar
yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai
parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel
organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. Selain
itu pada artikel ini dikaji beberapa nilai karakter yang dapat dikembangkan atau
digali dari materi sistem imun.

Kata Kunci : Pendidikan Nilai, Sistem Imun

[1]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-11 ISSN: 2541-2280

VALUE EDUCATION IN IMUN SYSTEM CONCEPT MATERIALS

Ipin Aripin1
1
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka
Jln. KH. Abdul Halim No. 103, Majalengka
e-mail: ipin.aripin@unma.ac.id / i.arifin85@gmail.com

ABSTRAC

This article aims to provide a view of value education on the concept of the
immune system. In this article we will discuss religious values, practical values,
intellectual values, socio-political values and educational values which are
explored from the study of immune system concept material. The immune system
it self is studied in special studies, namely immunology derived from the word
immune which means immunity and logos which means science. Immunology is
the study of the immune system. This system detects a wide range of external
biological influences, organisms will protect the body from infections, bacteria,
viruses to parasites, and destroy other foreign substances and destroy them from
healthy organism cells and tissues to continue to function as usual. In addition,
this article examines some character values that can be developed or extracted
from immune system material.

Keywords: Value Education, Immune System

[2]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-11 ISSN: 2541-2280

PENDAHULUAN Imunitas adaptif (spesifik) merupakan


Disadari atau tidak setiap harinya tubuh imunitas yang melibatkan mekanisme
kita menghadapi berbagai ancaman yang pengenalan spesifik dari patogen atau antigen
datang dari luar berupaya untuk memasuki ketika berkontak dengan sistem imun. Tidak
tubuh kita dengan berbagai cara. Jutaan seperti imuitas bawaan, imunitas adaptif
bakteri, virus, pathogen dan berbagai memiliki respon yang lambat, tetapi memiliki
mikroogranisme yang lainnya berupaya komponen memori, sehingga dapat langsung
memasuki tubuh kita dengan berbagai cara mengenali kontak selanjutnya. Limfosit
melalui sistem pernapasan, sistem merupakan komponen dari imunnitas adaptif.
pencernaan dan melalui permukaan kulit. Pada materi sistem imun terdapat
Maha besar Allah dengan segala kekuasaan- berbagai nilai yang dapat digali. Baik
Nya meskipun serangan yang sangat luar merupakan nilai yang termasuk nilai
biasa terhadap tubuh kita tetapi Allah sudah Einstein, yaitu nilai religius, nilai pendidikan,
mempersiapkan sebuah sistem yang mampu nilai intelektual, nilai praktis dan nilai sosio
menangkal segala ancaman tersebut melalui politik juga nilai-nilai pendidikan karakter
sistem imun atau sistem pertahanan tubuh. yang dapat digali dari materi sistem imun
Sistem kekebalan tubuh sendiri tersebut.
dipelajari dalam studi khusus, yaitu Pada dasarnya pendidikan karakter
imunologi berasal dari kata imun yang berarti bertujuan untuk membentuk manusia
kekebalan dan logos yang berarti ilmu. Indonesia yang bermoral, membentuk
Imunologi adalah ilmu yang mempelajari manusia Indonesia yang cerdas dan rasional,
tentang sistem kekebalan tubuh. Sistem ini membentuk manusia yang inovatif dan suka
mendeteksi berbagai macam pengaruh bekerja keras, optimis dan percaya, dan
biologis luar yang luas, organisme akan berjiwa patriot. Dengan demikian pendidikan
melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus yang sangat dibutuhkan saat ini adalah
sampai parasit, serta menghancurkan zat-zat pendidikan yang dapat mengintegrasikan
asing lain dan memusnahkan mereka dari sel pendidikan karakter dengan pendidikan yang
organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat mengoptimalkan perkembangan
dapat berfungsi seperti biasa. Sistem seluruh dimensi anak baik dari ranah
pertahanan padamakhluk hidup ada 2 yaitu kognitif, fisik, sosial-emosi, kreativitas dan
sistem pertahanan bawaan, innate immunity spiritual harus seimbang. Dari materi sistem
maupun system pertahanan spesifik adaptive imun dapat digali nilai-nilai karakter yang
immunity. dapat dijadikan inspirasi dalam
Ada dua jenis imunitas, imunitas pengembangan pendidikan karakter dalam
bawaan dan adaptif. Imunitas bawaan (non kehidupan sehari-hari.
spesifik) merupakan pertahanan yang telah
ada semenjak lahir. Imunitas ini berfungsi PEMBAHASAN
sebagai respon cepat dalam mencegah A. Kajian Materi Sistem Imun
penyakit. Imunitas bawaan tidak mengenali Mikroba yang menyerang masuk ke
mikroba secara spesifik dan melawan semua dalam tubuh harus menembus rintangan
mikroba dengan cara yang identik. Selain itu, eksternal yang dibentuk oleh kulit dan
imunitas bawaan tidak memiliki komponen membrane mukosa, yang menutupi
memori sehingga tidak dapat mengenali permukaan dan melapisi pembukaan pada
kontak yang dulu pernah terjadi. Imunitas tubuh hewan. Jika berhasil melewati barier
bawaan terdiri dari komponen lini pertama, tersebut, pathogen harus menghadapi garis
yaitu kulit dan membran mukus dan lini pertahanan non spesifik kedua, yaitu
kedua yaitu substansi antimikroba, sel mekanisme yang saling berinteraksi dan
natural killer, dan fagosit. meliputi fagositosis, respon peradangan, dan
protein antimikroba.

[3]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-11 ISSN: 2541-2280

komplemen sistem komplemen, mediator


inflamasi lainnya dan berbagai sitokin, sel-
sel fagosit yaitu sel-sel polimorfonuklear,
Tabel 1. Sistem Pertahanan Tubuh makrofag dan sel natural killer (NK)
Mekanisme Pertahanan Non Mekanisme (Kresno, 2010).
Spesifik Pertahanan a. Pertahanan Tubuh Nonspesifik Eksternal
Spesifik Kulit merupakan rintangan yang
Garis Garis Garis pertama dihadapi oleh pathogen. Kulit
Pertahanan Pertahanan Pertahanan diibaratkan sebagai benteng pertama
Pertama Kedua Ketiga pertahanan tubuh. Fungsi perlindungan
 Kulit  Sel darah  Limposit utama dari kulit diwujudkan lewat lapisan sel
 Membran putih fagosit  Antibodi mati yang merupakan bagian terluar kulit.
mukos  Protein Setiap sel baru yang dihasilkan dari
 Sekresi antimikroba pembelahan sel bergerak dari bagiand alam
dari kulit  Respon kulit menuju ke permukaan kulit. Selain itu
dan peradangan kulit menghasilkan protein yang sangat kuat,
Membran yaitu keratin. Senyawa keratin mempunyai
e mukosa struktur yang sangat kuat dan keras sehingga
(Campbell, 2004:74) sulit didekomposisi oleh mikroorganisme
Berdasarkan urutan mekanisme sistem pathogen. Kulit dan membrane mukosa juga
pertahanan tubuh seperti yang diungkapkan menghasilkan kelenjar minyak dan keringat
di atas dapat digambarkan sebagai berikut. yang memberikan pH kulit berkisar antara 3-
5 yang cukup asam untuk mencegah
kolonisasi oleh mikroba.
Kolonisasi mikroba juga dapat
dihambat oleh kelenjar saliva, air mata, dan
sekresi mukosa yang terus menerus
membahasahi permukaan yang terpapar.
Sekresi tersebut juga mengandung lisozim,
yaitu enzim yang mampu merusak dinding
sel bakteri yang berusaha masuk melalui
Gambar 1. Mekanisme Sistem Pertahanan sistem respirasi dan pembukaan disekitar
Tubuh mata.
1. Pertahanan Tubuh Non Spesifik Mucus merupakan cairan kental yang
Respon imun nonspesifik pada disekresikan oleh sel-sel membrane mukosa.
umumnya merupakan imunitas bawaan Di trakea, sel epithelium bersilia menyapu
(innate immunity), artinya bahwa respon keluar mucus dengan mikroba yang terjerat
terhadap zat asing yang masuk ke dalam di dalamnya, sehingga mencegah mikroba
tubuh dapat terjadi walaupun tubuh belum memasuki paru-paru. Mikroba yang masuk
pernah terpapar pada zat tersebut. Respon melalui makanan akan menghadapi HCl yang
imun nonspesifik dapat mendeteksi adanya sangat asam yang dapat membunuh bakteri
zat asing dan melindungi tubuh dari (Campbell, 2004).
kerusakan yang diakibatkannya, tetapi tidak b. Pertahanan Tubuh Nonspesifik Internal
mampu mengenali dan mengingat zat asing Mikroba yang mampu menembus
tersebut. Komponen-komponen utama respon sistem pertahanan tubuh, akan menghadapi
imun nonspesifik adalah pertahanan fisik, garis pertahanan kedua. Mekanisme utama
kimiawi, humoral dan selular. Pertahanan ini sistem pertahanan non spesifik internal
meliputi epitel dan zat-zat antimikroba yang bergantung pada fagositosis, yaitu proses
dihasilkan dipermukaannya, berbagai jenis penelanan mikroorganisme yang menyerang
protein dalam darah termasuk komplemen- tubuh oleh sel darah putih tertentu. Selain itu,

[4]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-11 ISSN: 2541-2280

mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik terbatas, namun mengandung enzim


internal juga dilakukan oleh sel natural killer penghancur di dalam granul sitoplasmanya.
(NK), respon peradangan dan senyawa Eosinofil berperan dalam pertahanan tubuh
antimikroba. terhadap cacing parasit. Eosinofil
1) Fagositosis memposisikan diri di permukaan cacing dan
Sel fagosit yang disebut neutrofil menyekresikan enzim dari granul untuk
dalam darah putih merupakan yang menghancurkan cacing tersebut.
terbanyak, sekitar 60-70%. Sel neutrofil
mendekati sel yang diserang mikroba dengan
adanya sinyal kimiawi (kemotaksis).
Neutrofil dapat meninggalkan peredaran
darah menuju jaringan yang terinfeksi dan
membunuh mikroba penyebab infeksi.
Sel monosit, meski hanya sebanyak 5%
dari seluruh sel darah putih, memberikan
pertahanan fagosit yang efektif. Setelah
mengalami pematangan, sel monosit Gambar : Komponen Leukosit
bersirkulasi dalam darah untuk beberapa jam. Sumber : (http://jokowarino.id/fungsi-dan-
Setelah itu, bergerak menuju jaringan dan ciri-ciri-dari-jenis-jenis-sel-darah-putih-
berubah menjadi makrofag. Sel leukosit/)
mirip Amoeba ini mampu memanjangkan
pseudopodia untuk menarik mikroba yang 2) Sel Natural Killer (NK)
akan dihancurkan enzim perncernaannya. Sel NK atau sel pembunuh alami
Namun, beberapa mikroba telah berevolusi tidak menyerang mikroorganisme secara
terhadap cara makrofag. Misalnya, beberapa langsung; alih-alih mereka merusak sel tubuh
bakteri memiliki kapsul yang membuat yang diserang oleh virus dan sel-sel
pseudopodia makrofag tidak dapat abnormal yang dapat membentuk tumor. Sel
menempel. Bakteri lain kebal terhadap enzim NK tidak bersifat fagositik; melainkan
pelisis fagosit dan bahkan dapat bereproduksi menyerang membrane sel sehingga sel
dalam sel makrofag. Beberapa makrofag tersebut lisis (pecah).
secara permanen berada di organ-organ tubuh 3) Respon Peradangan
dan jaringan ikat. Inflamasi merupakan respon tubuh
terhadap kerusakan jaringan, misal akibat
tergores atau benturan keras. Pada proses ini
dipengaruhi oleh Histamin dan prostalgidin.
Histamin yang dihasilkan oleh sel tubuh
berperan untuk meningkatkan konsentrasi
otot dan permeabilitas dinding pembuluh
darah kapiler di sekitar areal yang terinfeksi.
Peningkatan aliran darah akan memudahkan
perpindahan sel – sel fagosit dari darah ke
dalam jaringan yang terluka. Netrofil
merupakan fagosit pertama yang
Gambar. Proses Fagositosis menyelubungi luka selanjutnya monosit
Sumber : Campbell, 2011 berperan dengan berkembang menjadi
Selain neutrofil dan monosit, terdapat makrofag yang akan membersihkan sel – sel
juga eosinofil yang berperan dalam sistem jaringan yang rusak.
pertahan nonspesifik internal. Sekitar 1,5%
sel darah putih merupakan eosinofil.
Eosinofil memiliki aktivitas fagositosit yang

[5]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-11 ISSN: 2541-2280

telah berhasil melewati sistem pertahanan


tubuh nonspesifik. Sistem pertahanan tubuh
spesifik disebut juga dengan sistem
kekebalan tubuh atau sistem imun. Sistem
kekebalan tubuh terbentuk karena adanya
peran antigen dan antibodi. Pertahanan tubuh
secara spesifik dilakukan oleh antibodi yang
dibentuk oleh limfosit karena
adanya antigen yang masuk ke tubuh.
Gambar : Mekanimse pertahanan tubuh Limfosit terdiri atas dua tipe, yaitu limfosit B
dengan respon inflamatori (sel B) dan limfosit T (sel T).
Sumber : (Campbell, 2004) (1) Sel B
4) Protein Antimikroba "B" sebenarnya berasal dari
Protein yang berperan dalam sistem kata Bursa Fabrisius, yaitu sebuah organ
pertahanan tubuh nonspesifik disebut sistem unik bagi unggas tempat sel B unggas
komplemen. Protein tersebut dapat secara mengalami pematangan dan tempat dimana
langsung membunuh mikroorganisme limfosit B pertama kali ditemukan. Akan
ataupun mencegah reproduksinya. Terdapat tetapi karena sel B semua vertebrata lain
sekitar 20 jenis protein yang termasuk dalam berkembang dalam sumsum tulang (bone
sistem ini. Histamin dan interleukin termasuk marrow), "B" bisa diartikan "bone"
protein ini. Protein komplemen bersirkulasi maupun "bursa".
dalam darah dalam bentuk tidak aktif. Jika Sel B berperan dalam
beberapa molekul dari satu jenis protein pembentukan kekebalan humoral dengan
komplemen aktif, hal tersebut memicu membentuk antibodi. Sel B dapat dibedakan
gelombang reaksi yang besar. Mereka menjadi 3 jenis berikut.
mengaktifkan banyak molekul komplemen  Sel B pembelah, berfungsi membentuk sel
lain. Setiap molekul yang teraktifkan, akan B plasma dan sel B pengingat (memori).
mengaktifkan jenis protein komplemen lain  Sel B plasma, berfungsi membentuk
dan begitu seterusnya. Aktivasi protein antibodi.
komplemen terjadi jika protein komplemen  Sel B pengingat (memori), berfungsi
tersebut berikatan dengan protein yang mengingat antigen yang pernah masuk ke
disebut antigen. Antigen telah dimiliki oleh tubuh serta menstimulasi pembentukan sel
patogen. Aktivasi dapat terjadi ketika protein B plasma jika terjadi infeksi kedua.
komplemen berikatan langsung dengan (2) Sel T
permukaan bakteri. Beberapa protein "T" berasal dari kata timus, yaitu
komplemen dapat bersatu membentuk pori suatu kelenjar dalam rongga dada di atas
kompleks yang menginduksi lisis (kematian jantung yang berperan dalam pematangan
sel) pada patogen. Beberapa protein limfosit T setelah diproduksi di sumsum
komplemen yang teraktifkan juga tulang. Sel T berperan dalam
menyebabkan respons pertahanan tubuh pembentukan kekebalan seluler yaitu dengan
nonspesifik yang cara menyerang sel penghasil antigen secara
disebut peradangan (inflamasi). Selain itu, langsung. Sel T juga ikut membantu produksi
“menarik” sel-sel fagosit menuju sel atau antibodi oleh sel B plasma. Sel T dapat
jaringan yang rusak. dibedakan menjadi tiga jenis berikut.
 Sel T sitotoksik, berfungsi menyerang
2. Pertahanan Tubuh Spesifik patogen yang masuk ke tubuh, sel tubuh
Sistem pertahanan tubuh spesifik yang terinfeksi, serta sel kanker secara
merupakan pertahanan tubuh langsung.
terhadap patogen tertentu yang masuk ke
 Sel T helper, berfungsi menstimulasi
tubuh. Sistem ini bekerja apabila patogen
pembentukan jenis sel T lainnya dan sel B

[6]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-11 ISSN: 2541-2280

plasma serta mengaktivasi makrofag kunci dengan lubangnya. Tiap jenis antibodi
untuk melakukan fagositosis. spesifik terhadap antigen jenis tertentu.
 Sel T supresor, berfungsi menurunkan dan a. Jenis-jenis Antibodi
menghentikan respon imun dengan cara Antibodi disebut juga
menurunkan produksi antibodi dan immunoglobulin (Ig) atau serum protein
mengurangi aktivitas sel T sitotoksik. Sel globulin, karena berfungsi untuk melindungi
T supresor akan bekerja setelah infeksi tubuh lewat proses kekebalan (immune). Ada
berhasil ditangani. lima macam immunoglobulin, yaitu IgG,
IgM, IgA, IgE, dan IgD.
a) Immunoglobulin G (IgG)
IgG terbentuk 2-3 bulan setelah infeksi,
kemudian kadarnya meninggi dalam satu
bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat
selama bertahun-tahun dengan kadar yang
rendah. IgG beredar dalam tubuh dan banyak
terdapat pada darah, sistem getah bening, dan
usus. Senyawa ini akan terbawa aliran darah
langsung menuju tempat antigen berada dan
menghambatnya begitu terdeteksi. Senyawa
ini memiliki efek kuat antibakteri maupun
virus, serta menetralkan racun. IgG juga
mampu menyelinap diantara sel-sel dan
menyingkirkan mikroorganisme yang masuk
Gambar : Respon Imun ke dalam sel-sel dan kulit. Karena
(Sumber : Campbell, 2011) kemampuan serta ukurannya yang kecil, IgG
merupakan satu-satunya antibodi yang dapat
3. Antibodi dipindahkan melalui plasenta dari ibu hamil
Antibodi merupakan biomolekul yang ke janin dalam kandungannya untuk
tersusun atas protein dan dibentuk sebagai melindungi janin dari kemungkinannya
respons terhadap keberadaan benda-benda infeksi yang menyebabkan kematian bayi
asing yang tidak dikehendaki di dalam tubuh sebelum lahir. Selanjutnya immunoglobulin
kita. Benda-benda asing itu dalam kolostrum (air susu ibu atau ASI yang
disebut antigen. Tiap kali ada benda-benda pertama kali keluar), memberikan
asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan perlindungan kepada bayi terhadap infeksi
10-14 hari untuk membentuk antibodi. sampai sistem kekebalan bayi dapat
Antibodi dihasilkan oleh limfosit B atau sel- menghasilkan antibodi sendiri.
sel B. Antibodi digunakan untuk menetralkan b) Immunoglobulin A (IgA)
atau menghancurkan antigen yang masuk ke Immunoglobulin A atau IgA ditemukan
dalam tubuh. Setiap detik sekitar 2.000 pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh
molekul antibodi diproduksi oleh sel-sel B. selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-
Salah satu contoh peristiwa yang melibatkan paru, dan usus. IgA juga ditemukan di dalam
antibodi adalah ketika kulit kita terkena darah dan cairan tubuh lainnya, seperti air
infeksi karena luka maka akan timbul nanah. mata, air liur, ASI, getah lambung, dan
Nanah itu merupakan limfosit atau sel-sel B sekresi usus. Antibodi ini melindungi janin
yang mati setelah berperang melawan dalam kandungan dari berbagai penyakit.
antigen. Antibodi dapat ditemukan pada IgA yang terdapat dalam ASI akan
aliran darah dan cairan nonseluler. Antibodi melindungi sistem pencernaan bayi terhadap
memiliki struktur molekul yang bersesuaian mikroba karena tidak terdapat dalam tubuh
dengan antigen secara sempurna, seperti anak bayi yang baru lahir.

[7]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-11 ISSN: 2541-2280

c) Immunoglobulin M (IgM) beredar sebagai respon humoral bekerja


Antibodi ini terdapat pada darah, getah melawan bakteri bebas, racun, virus dan
bening, dan pada permukaan sel-sel B. Pada mikroorganisme lainnya yang berada dalam
saat antigen masuk ke dalam tubuh, cairan tubuh. Serangkaian respon terhadap
Immunoglobulin M (IgM) merupakan pathogen ini disebut dengan respon
antibodi pertama yang dihasilkan tubuh kekebalan primer antara lain :
untuk melawan antigen tersebut. IgM  Netralisasi yaitu antibodi akan
terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan menetralkan suatu virus dengan cara
menetap selama 1-3 bulan, kemudian melekat pada molekul yang harus
menghilang. Janin dalam rahim mampu digunakan oleh virus untuk menginfeksi
memproduksi IgM pada umur kehamilan sel inang.mekanisme ini akan menetralkan
enam bulan. Jika janin terinfeksi kuman racun dari mikroorganisme sehingga akan
penyakit, produksi IgM janin akan mudah difagositosis oleh makrofag.
meningkat. IgM banyak terdapat di dalam  Aglutinasi (penggumpalan) yaitu proses
darah, tetapi dalam keadaan normal tidak penggumpalan bakteri atau virus yang
ditemukan dalam organ maupun jaringan. diperantarai oleh antibody yang akan
Untuk mengetahui apakah janin telah bekerja menetralkan mikrorganisme
terinfeksi atau tidak, dapat diketahui dari tersebut. Terjadi karena setiap molekul
kadar IgM dalam darah. antibody memiliki paling tidak dua tempat
d) Immunoglobulin D (IgD) pengikatan antigen. Kompleks besar yang
Immunoglobulin D atau IgD juga terbentuk melalui proses aglutinasi yang
terdapat dalam darah, getah bening, dan pada akan memudahkan fagositosis makrofag.
permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah  Presipitasi (pengendapan) yaitu proses
yang sangat sedikit. IgD ini bertindak dengan dimana molekul – molekul antigen yang
menempelkan dirinya pada permukaan sel- terlarut dalam cairan tubuh akan
sel T, mereka membantu sel-sel T diendapkan oleh antibody. Proses ini akan
menangkap antigen. memudahkan proses pengeluaran dan
e) Immunoglobulin E (IgE) pembuangan antigen oleh fagositosis.
Immunglobulin E atau IgE merupakan  Fiksasi komplemen (aktivasi) yaitu
antibodi yang beredar dalam aliran darah. mengaktivasikan komplemen dengan
Antibodi ini kadang juga menimbulkan adanya kompleks antigen – antibody.
reaksi alergi akut pada tubuh. Oleh karena Apabila ada infeksi maka protein yang
itu, tubuh seorang yang sedang mengalami pertama dalam rangkaian protein
alergi memiliki kadar IgE yang tinggi. IgE komplemen akan diaktifkan, reaksi
penting melawan infeksi parasit, misalnya komplemen ini akan mengakibatkan
skistosomiasis, yang banayk ditemukan di lisisnya banyak jenis virus dan sel – sel
negara-negara berkembang (Pujiyanto, pathogen.
2012). 2) Kekebalan Seluler
4. Respon Kekebalan Imun Kekebalan seluler melibatkan sel T
Respon kekebalan tubuh terhadap Yang bertugas menyerang sel – sel asing atau
antigen dapat dikelompkan menjadi dua jaringan tubuh yang terinfeksi secara
macam yaitu kekebalan humoral (antibody – langsung. Berdasarkan cara memperolehnya
mediated immunity) dan kekebalan seluler kekebalan tubuh digolongkan menjadi dua
(cell – mediated immunity). Berikut akan kelompok yaitu kekebalan aktif dan
saya jelaskan satu persatu respon kekebalan kekebalan pasif.
tubuh.  Kekebalan Aktif
1) Kekebalan Humoral Kekebalan aktif merupakan
Kekebalan humoral melibatkan kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu
aktivitas sel B dan antibodi yang beredar sendiri, Tubuh membentuk antibodi sendiri
dalam cairan darah dan limfe. Antibodi yang karena infeksi antigen. Kekebalan ini dapat

[8]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-11 ISSN: 2541-2280

diperoleh secara alami dan buatan sebagai dalam mempertahankan tubuh kita dari
contoh secara alami melalui penyakit seperti gangguan dan ancaman dari
halnya penyakit cacar dan secara langsung mikroorganisme yang datang dari luar
tubuh membentuk vaksinasi virus cacar tubuh menunjukkan adanya sang
dengan cara didalam tubuh penderita kreator di balik itu semua. Menurut
dikembangkan kekebalan humoral dan Yahya (2002), mekanisme sistem
kekebalan seluler, setelah mengidap penyakit pertahanan tubuh yang tidak pernah
cacar penderita tidak akan terkena dua kali tidur dan terbentuk secara teratur
penyakit cacar. Sedangkan cara buatan menunjukkan bahwa sistem tersebut
dengan adanya vaksinasi (imunisasi) diciptakan bukan hasil dari evolusi.
terhadap mikroorganisme tertentu dengan Sebagaimana firman Allah SWT dalam
cara dimasukkan antigen yang telah surat Al-Furqon : 2
dilemahkan atau telah mati kedalam tubuh.
     
 Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif merupakan
kekebalan yang diperoleh setelah menerima        
antibody dari luar. Kekebalan ini dapat
diperoleh dengan cara alami yaitu dengan      
cara pemberian ASI (Air Susu Ibu ) dan
Artinya : Yang kepunyaan-Nya-lah
secara buatan melalui penyuntikkan
kerajaan langit dan bumi, dan Dia
antiserum yang mengandung antibody IgG
tidak mempunyai anak, dan tidak ada
atau immunoglobulin lainnya. Kekebalan
sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya),
pasif buatan ini hanya bertahan beberapa
dan Dia telah menciptakan segala
minggu saja karena immunoglobulin yang
sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
berasal dari tubuh akan diuraikan oleh tubuh
ukurannya dengan serapi-rapinya.
orang tersebut.
2. Nilai praktis
Nilai praktis dalam suatu bahan ajar
B. Pendidikan Nilai dalam Materi Sistem
adalah nilai yang berhubungan dengan
Imun
aspek-aspek manfaat sains untuk
Menurut Yudianto (2000), terdapat
kehidupan manusia. Dalam hal ini sains
nilai-nilai yang dapat digali dari setiap materi
dapat berkembang dengan pesat, karena
pembelajaran biologi seperti nilai religius,
banyak memiliki nilai praktis bagi
nilai praktis, nilai intelektual, nilai sosial
kehidupan manusia. Sebagaimana kita
politik dan nilai pendidikan. Pada materi
ketahui bahwa setiap hari tubuh kita
tentang sistem imun (kekebalan tubuh)
disusupi oleh berbagai mikroorganisme
terdapat nilai-nilai yang dapat digali antara
yang berupa masuk ke dalam tubuh,
lain :
seiring dengan pertambahan usia dan
1. Nilai religius
faktor-faktor lain sistem imun akan
Nilai religius dalam suatu bahan ajar
mengalami penurunan. Sistem imun pada
dalam sains adalah kandungan nilai yang
manusia mempunyai banyak nilai praktis,
dapat meningkatkan keyakinan terhadapa
antara lain :
Allah. Adanya keteraturan, keseimbangan,
a. Dikembangkan obat-obatan atau
peristiwa sebab akibat, dan sebagainya
multivitamin yang dapat meningkatkan
merupakan aspek yang menumbuhkan
sistem imun, seperti stimuno dan lain-
kesadaran bahwa segala hal yang terjadi
lain. Dalam ajaran islam salah satu cara
mesti ada yang menciptakan dan
untuk meningkatkan sistem imun
mengaturnya. Kandungan nilai religius
adalah dengan mengkonsumsi madu
dari materi sistem imun antara lain :
sebagaimana firman Allah SWT dalam
a. Mekanisme sistem pertahanan tubuh
Surat An-Nahl:69 sebagai berikut.
yang begitu teratur dan luar biasa

[9]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-11 ISSN: 2541-2280

seseorang dalam menggunakan akalnya


        untuk memahami sesuatu dengan tidak
mempercayai tahayul. Bahan ajar biologi
        baik secara morfologis, anatomis maupun
fisiologis dapat menanamkan nilai
         intelektual. Salah satu jenis respon imun
dalam tubuh kita adalah adanya implamasi
  atau peradangan yang dapat menyebabkan
tubuh kita menjadi demam. Bagi sistem
Artinya: Kemudian makanlah dari tiap- imun demam memiliki banyak manfaat
tiap (macam) buah-buahan dan untuk menghentikan replikasi antigen dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah juga menghemat energi. Berikut
dimudahkan (bagimu). dari perut lebah merupakan nilai intelektual dari materi
itu ke luar minuman (madu) yang sistem imun :
bermacam-macam warnanya, di a. Dengan mengetahui bahwa demam
dalamnya terdapat obat yang merupakan respon imun tubuh terhadap
menyembuhkan bagi manusia. adanya gangguan dari luar yang masuk
Sesungguhnya pada yang demikian itu ke dalam tubuh, dan demam
benar-benar terdapat tanda (kebesaran merupakan mekanisme sistem imum
Tuhan) bagi orang-orang yang agar menghemat energi dalam
memikirkan. melakukan perlawanan terhadap
b. Dikembangkan berbagai vaksin yang antigen yang menyerang, maka jangan
dapat mencegah penyakit dari berbagai lagi ada asumsi bahwa terjadinya
jenis virus atau mikroorganisme demam akibat adanya gangguan
tertentu, seperti vaksin campak, makhluk halus.
rubella, polio dan lain-lain. Dalam b. Dengan mengetahui bahwa sistem
pandangan islam menggunakan vaksin imun (pertahanan tubuh) dapat
adalah salah satu cara kita agar mengalami peningkatan dan penurunan
terhindar dari penyakit berbahaya, akan maka kita dapat melakukan pola hidup
tatapi menggunakan vaksin bukan yang sehat dengan rajin berolahraga,
berarti kita pasti akan kebal dari pola hidup dan makanan yang baik
penyakit. Karena Allah SWT telah serta mengkonsumsi nutrisi yang dapat
berfirman dalam QS Al Hadiid : 22 meningkatkan sistem imun.
sebagai berikut : 4. Nilai sosial politik
        Konsep-konsep dalam sains biologi
memberikan banyak petunjuk untuk
dijadikan pelajaran bagi hubungan
         interaksi manusia dibidang sosial, politik,
ekonomi. Nilai suatu bahan ajar
      merupakan suatu model tentang jalinan
hubungan sesama manusia sebagai
Artinya : Tiada suatu bencanapun yang
makhluk sosial yang tidak bisa hidup
menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
sendiri, tetapi memerlukan peran serta
dirimu sendiri melainkan telah tertulis
orang lain dalam mewujudkan misi politik
dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum
dan kemajuan ekonominya. Berikut
Kami menciptakannya. Sesungguhnya
adalah nilai sosial politik dari materi
yang demikian itu adalah mudah bagi
sistem imun.
Allah.
a. Adanya sistem pertahanan tubuh yang
3. Nilai intelektual
berlapis dengan berbagai perangkatnya
Nilai intelektual suatu bahan ajar sains
mengajarkan kepada suatu sistem
biologi adalah mengajarkan kecerdasan

[10]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-11 ISSN: 2541-2280

pertahanan Negara, yang terdiri atas berbagai penyakit seksual dan


TNI, Polri sampai dengan Hansip. HIV/AIDS.
Kulit dan mukosa diibaratkan benteng
teluar dari Negara, Sumsum tulang C. Pendidikan Karakter pada Materi
diibaratkan sebagai barak tentara, Sistem Imun
Limfosit diibaratkan sebagai gudang 1. Bertanggung jawab
senjata, Sel T sebagai pasukan tempur Pada sistem imun setiap bagian tubuh
dan Makrofag sebagai pasukan yang berperan untuk melakukan sistem
pembersih. pertahanan memiliki tugas pokok
5. Nilai pendidikan tersendiri seperti bagian pertahanan
Nilai pendidikan suatu bahan ajar sains pertama, yaitu kulit dan mukosa
merupakan kandungan nilai yang dapat berupaya untuk menangkal setiap
memberikan inspirasi atau gagasan yang serangan melalui mekanismenya masing-
dimunculkan untuk pemenuhan kebutuhan masing, kulit selalu berupaya menangkal
hidup manusia. Berkaitan dengan nilai serangan fisik dari luar dengan
pendidikan, maka beberapa nilai yang mengeluarkan keringat dan minyak serta
dapat dikembangkan dari pembelajaran keratin untuk menghalangi masuknya
konsep sistem imun antara lain : antigen ke dalam tubuh demikian pula
a. Dengan memahami cara kerja sistem lapisan mukosa berupaya menjerat
pertahanan tubuh dapat diadaptasi antigen yang masuk dengan secret
dalam dunia militer dalam melakukan demikian pula sistem pertahanan tubuh
pertahanan Negara. yang selanjutnya. Hal ini memberikan
b. Sistem pertahanan tubuh yang berlapis makna tanggung jawab terhadap tugas
dari mulai garis pertahanan pertama, yang telah dibebankan kepadanya.
yaitu kulit dan mukosa, garis 2. Gotong Royong
pertahanan kedua, yaitu fagosit, Dalam melakukan pertahanan tubuh,
peradangan dan garis pertahanan sistem pertahanan yang dilakukan oleh
ketiga, yaitu limfosit dan antibody tubuh bekerja bersama-sama. Sel B dan
dapat dijadikan inspirasi dalam sel T bekerjasama untuk membentuk
membentuk sistem pertahanan Negara antibody dan menghancurkan antigen
yang berlapis. Dimulai dari masyrakat, yang masuk. Secara umum, mekanisme
aparat sipil Negara dan TNI sebagai kerja sistem imun tubuh kita adalah
pertahanan inti Negara. sebagai berikut; saat ada antigen (benda
c. Adanya sumsum tulang sebagai asing yang masuk ke dalam tubuh)
penghasil prajurit sistem pertahanan terdeteksi, maka beberapa tipe sel
dapat menjadi inspirasi dalam bekerjasama untuk mencari tahu siapa
pengembangan instansi pertahanan mereka dan memberikan respons. Sel-sel
Negara seperti Akmil. ini memicu limfosit B untuk
d. Adanya sel T sebagai pasukan khusus memproduksi antibodi, suatu protein
yang bertugas sebagai prajurit khusus yang mengarahkan kepada suatu
pembunuh maka dapat menginspirasi antigen spesifik.
dalam pembentukan satuan khusus 3. Tolerasi
seperti Densus 88, Kopasus dan Contohnya bila seseorang pernah terkena
sebagainya. cacar maka biasanya individu tersebut
e. HIV/AIDS dapat menular melalui tidak terkena penyakit yang sama lagi
hubungan seks, jarum suntik dan atau seandainya terjangkit tidak akan
sebagainya oleh karena itu perlu memberikan komplikasi yang fatal serta
adanya pembekalan pendidikan agama cepat pulih. Hal ini juga merupakan
yang baik agar siswa terhindar dari mekanisme bagaimana imunisasi
mencegah penyakit tertentu. Sebuah

[11]
Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 1, April 2019, hlm. 01-11 ISSN: 2541-2280

imunisasi mengenalkan tubuh terhadap dalam materi IPA, dapat dilakukan dengan
antigen dengan cara yang tidak membuat cara memberikan pemahaman yang
sakit, tapi cukup untuk membuat tubuh komprehensif dalam pemikiran, perasaan dan
memproduksi antibodi yang akan perilaku pada siswa.
melindungi seseorang dari serangan
penyakit tersebut di masa depan. Hal ini DAFTAR PUSTAKA
memberikan makna adanya toleransi. Campbell, et. al. (2012). Biology Tenth
4. Kerja Keras Edition. US : Pearson Education
Terdapat sel B pengingat (memori),
berfungsi mengingat antigen yang Campbell, et. al. (2004). Biologi Edisi
pernah masuk ke tubuh serta Kelima Jilid III. Jakarta : Erlangga
menstimulasi pembentukan sel B plasma
jika terjadi infeksi kedua. Adanya sel B Kimball. J. W. (1983). Biologi Jilid 2 Edisi
pengingat ini memberikan makna adanya Kelima. Jakarta : Erlangga
kreativitas yang dikembangkan agar
setiap ada antigen yang masuk tidak Kresno, B.S. (2010). Imunologi: Diagnosis
harus dideteksi kembali dari awal tapi dan Proses Laboratorium. Edisi
cukup mengenali berdasarkan data yang Kelima. Jakarta: Balai Penerbit
sudah ada. Fakultas Kedokteran Universitas
5. Disiplin Indonesia.
Setiap mekanisme sistem pertahanan
tubuh bekerja secara terprogram dan Pujiyanto, S. (2012). Menjelajah Dunia
spesifik sesuai dengan job deskripsinya. Biologi 2. Jakarta : Platinum
Sel B dan sel T tidak pernah berebutan
untuk menghancurkan antigen yang Yahya, H. (2002). Sistem Kekebalan Tubuh
masuk tetapi bekerja sesuai dengan dan Keajaiban di Dalamnya. Bandung
mekanismenya masing-masing dimana : Dzikra
sel B berperan untuk menghasilkan
antibody sementara sel T berperan Yudianto, S. A. (2010). Manajemen Alam
menghancurkan musuh. Dari sini dapat Sumber Pendidikan Nilai. Bandung :
memberikan makna adanya disiplin Mughni Sejahtera
sesuai dengan tugas pokok masing-
masing. Sumber website :
https://alkafyuone.wordpress.com/2013/05
SIMPULAN /27/sistem-pertahanan-tubuh/
Berdasarkan materi sistem imun ini http://wartabiology.blogspot.com/2015/05/
kita dapat belajar berbagai hal tentang sistem-pertahanan-tubuh-manusia.html
pendidikan nilai dan pendidikan karakter. https://immune0system.wordpress.com/20
Dari sistem imun kita dapat belajar 10/04/29/antibodi-dan-jenis-jenis-antibodi/
bagaimana memahami nilai religius atas https://lifestyle.kompas.com/read/2010/03/
kekuasaan Allah SWT yang menciptakan
06/07500742/bagaimana.sistem.imun.beker
alam dan sistem dengan teratur dan
ja
sistematis seperti pada sistem imun.
Demikian juga pada pendidikan karakter kita
dapat belajar bagaimana sistem pertahanan
tubuh bekerja sama satu dengan yang lainnya
dalam mempertahankan tubuh dari ancaman
antigen yang masuk. Berkaitan dengan
bagaimana mengembangkan pendidikan
karakter dari nilai-nilai yang terkandung

[12]

Anda mungkin juga menyukai