Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIK TEORI PENELITIAN KUANTITATIF

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Insya’ 3

Dosen Pengampu: Muh. Munawar Said, M.Pd.I

Disusun oleh :

1. Meri One I Gusti Al Atho’ (23020170060)


2. Fuad Johar Maknun (23020170062)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kesempatan kepada
penulis menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang semoga kita mendapatkan
syafa’atnya di yaumil akhir nanti.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muh. Munawwar Said,


M.Pd.I selaku dosen mata kuliah insya’ 3 karena telah memberi tugas iniagar para
mahasiswanya lebih paham dan memiliki pengetahuan terkait Praktik Teori
Penelitian Kuantitatif.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran akan penulis terima demi penyempurnaan makalah ini.

Salatiga, 29 November 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap penelitian bermaksud untuk menemukan atau
mengembangkan pengetahuan. Pengetahuan itu adakalanya berupa teori,
yang merupakan penjelasan terhadap gejala-gejala, dan adakalanya berupa
knowledge yang merupakan konsep-konsep atau pola-pola regulasi yang
terdapat di alam ini. Selain itu, penelitian juga bermaksud untuk
menemukan pengetahuan yang berupa strategi-strategi untuk pemecahan
suatu masalah. Pada dasarnya penelitian Kuantitatif.dapat digunakan untuk
ketiga maksud tersebut.
Untuk menggali ragam pengetahuan yang disebut di atas,
penelitian Kuantitatif mempunyai caranya sendiri, yang berbeda dari
penelitian Kuantitatif Jika penelitian Kuantitatif bertolak dari suatu teori
dan kemudian bermaksud untuk mengujinya, maka dalam penelitian
Kuantitatif tidak demikian halnya. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian
yang bertolak dari ketidaktahuan, artinya peneliti belum memiliki
pengetahuan tentang obyek yang diteliti, termasuk jenis data dan
kategorikategori yang mungkin ditemukan. Karena itu, penelitian
Kuantitatif menggunakan teori yang sudah ada sebagai dasar
pengembangan teoritiknya.
Dalam pembahasan kali ini kami pemakalah mencoba untuk
menjabarkan apa yang telah kami pelajari tentang Praktik Teori Penelitian
Kuantitatif..
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan teori dalam penelitian Kuantitatif?


2. Apa saja tahapan penelitian Kuantitatif?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui teori penelitian Kuantitatif.
2. Untuk mengetahui tahapan dalam penelitian Kuantitatif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Praktik Teori Penelitian Kuantitatif


Dalam KBBI di jelaskan praktik memiliki makna : 1. pelaksanaan secara nyata
apa yang disebut dalam teori. 2. Pelaksanaan pekerjaan. 3. perbuatan menerapkan
teori (keyakinan dan sebagainya) 1. Sedangkan menurut Bahar teori adalah
seperangkat dalil mengenai hubungan antara berbagai konsep 2. Kemudian Penelitian
adalah sebuah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sesuatu secara teliti,
kritis dalam mencari fakta-fakta dengan menggunakan langkah-langkah tertentu.
Keinginan untuk mengetahui sesuatu tersebut secara teliti, muncul karena adanya
suatu masalah yang membutuhkan jawaban yang benar dan berbagai alasan yang
menjadi sebabmunculnya sebuah penelitian3. Selanjutnya Kuantitatif adalah penelitian
yang hasilnya menyajikan angka-angka atau sekadar persentase. Sementara itu,
penelitian kualitatif adalah penelitian yang hasilnya berupa kata-kata atau kalimat4.
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau
cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). 5

Praktik teori penelitian kuantitatif adalah pelaksanaan secara sadar dalam


menerapakan teori-teori mengenai hubungan seperangkat dalil antara berbagai konsep
untuk mengetahui sesuatu secara teliti, kritis dalam mencari fakta-fakta dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu yang yang hasilnya menyajikan angka-angka
atau sekadar persentase.

B. Prosedur Penelitian Kuantitatif


Bagian paling utama terpenting dalam melakukan penelitian adalah mengikuti
segala tahapan.Untuk melakukan tahap kedua, tahap pertama harus sudah
diselesaikan. Untuk memasuki tahap ketiga, tahap kedua harus diselesaikan.

1
https://kbbi.web.id/praktik
2
Madekhan, “Posisi dan Fungsi Teori dalam Penelitian Kualitatif”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 7,
No. 2 2018, hal. 63
3
Jurnal study komunikasi dan media penelitian kuantitatif Vol. 15 No. 1 (Januari – Juni 2011)
4
Metode penelitian Kuantitatif, Lina Miftahul Jannah, M.Si. dan Bambang Prasetyo, M.Si. SOSI4311/MODUL 1
5
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2020), hlm. 39.
Demikian seterusnya hingga tahap akhir. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti juga
tidak dimungkinkan untuk mengulang kembali tahap sebelumnya atau melompat ke
tahap berikutnya. Dengan demikian, penelitian kuantitatif, selain bercirikan pola yang
ketat, juga memiliki pola linear. Ada baiknya kita mengetahui tahapan yang harus
dilakukan dalam penelitian kuantitatif dan mengapa harus dilakukan tahap demi
tahap.
Secara umum, tahap penelitian meliputi:
1. Membuat rancangan penelitian;
2. Membuat instrumen penelitian;
3. Mengumpulkan data;
4. Mengolah dan menganalisis data;
5. Membuat laporan.
Seorang peneliti yang memakai pendekatan kuantitatif harus melakukan tahap
demi tahap. Peneliti tidak bisa melakukan analisis data bila tahap pengumpulan data
belum selesai6.
1. Membuat rancangan penelitian.
Dalam tahapan ini ada komponen yang harus di selesaikan sebagai berukut:
a. Permasalahan
Berisi penjelasan mengapa suatu peristiwa itu menarik atau
penting untuk diteliti atau dijadikan sebagai permasalahan. pendekatan
kuantitatif akan mencoba mencari penjelasan-penjelasan atau hukum
universal. Dengan demikian, dalam merumuskan permasalahan,
penelitian tipe ini mengarahkan pada upaya untuk memberikan
gambaran tentang sebab terjadinya suatu gejala.
b. Teori yang digunakan
Penelitian kuantitatif selalu menekankan teori yang sudah baku
dan universal.
c. Hipotesisi penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalahan yang
akan diteliti. Hipotesis ini muncul dari pembahasan terhadap teori
yang digunakan. Dengan demikian, peneliti tidak akan bisa membuat
hipotesis bila pengkajian teori belum selesai dilakukan.

6
Metode penelitian Kuantitatif, Lina Miftahul Jannah, M.Si. dan Bambang Prasetyo, M.Si. SOSI4311/MODUL 1
d. Menentukan populasi dan sampel
Setelah selesai merumuskan permasalahan, kemudian
membahas teori, barulah kita dapat menentukan siapa yang akan
diteliti. Dalam hal ini, kita bicara mengenai populasi. Apakah
populasi kita individu, kelompok, organisasi, atau institusi.
2. Membuat Instrumen Penelitian
Setelah tahap membuat rencana penelitian selesai, peneliti akan
membuat instrumen penelitian. Instrumen dalam penelitian kuantitatif
umumnya disebut sebagai kuesioner. Kuesioner adalah sebuah daftar
pertanyaan yang sudah baku dengan pola jawaban yang sudah baku
pula.
3. Mengumpulkan data
Setelah proses pembuatan instrumen selesai, barulah peneliti dapat
melangkah ke tahap berikutnya, yaitu mengumpulkan data di lapangan.
Data yang dikumpulkan di lapangan diperoleh dengan menyebarkan
kuesioner kepada sejumlah responden.
4. Mengolah dan menganalisis data
Setelah proses pengumpulan data selesai, data dapat diolah dan
dianalisis. Tahap analisis data ini tidak bisa dilakukan bila tahap
pengumpulan data belum selesai.
5. Membuat laporan.

Contoh penerapan tahapan penelitian kuantitatif:


BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Teori merupakan seperangkat dalil mengenai hubungan antara berbagai
konsep. Pada umumnya teori bagi penelitian kuantitatif berguna sebagai sumber
pengukur. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantitatifikasi (pengukuran). Penelitian
kuantitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan
masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-
lain.

B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis berharap makalah ini bisa menambah
pengetahuan para pembaca dan semoga para pembaca mampu mengaplikasikan isi
dari makalah ini dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penulisan makalah ini tentunya
banyak kesalahan dan kekurangan dari segi apapun, untuk itu penulis berharap
pembaca mampu memberikan saran maupun kritikan yang membangun agar penulis
mampu memperbaiki isi makalah tersebut

Anda mungkin juga menyukai