TINJAUAN TEORITIS
objek kerja, tempat kerja dan lingkungan kerja secara langsung dan
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan
kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta
nilai-nilai agama.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka
Republik Indonesia.
bahaya kecelakaan.
sarana yang ada. Oleh karena itu, masih diperlukan upaya untuk
baik.
mempengaruhi K3 adalah:
1) Lingkungan Kerja
ditentukan oleh dua faktor yaitu karakter atau sifat dan jumlahnya/
keadaan tenaga kerja yang perlu diatur antara lain : kondisi mental
dan fisik, kebiasaan yang baik dan aman, serta pemakaian alat
pelindung diri.
5) Metode kerja
kerja yang benar. Pengalaman dan cara kerja yang benar harus
kurang benar.
Ruswansi, 2009):
syarat lingkungan kerja) antara lain tempat kerja steril dari debu,
kerja.
kerja yang higienis, aman dan nyaman yang dikelola oleh tenaga kerja
adalah untuk :
kerja
efisien
tenaga kerja
mungkin ditimbulkan.
tindakan yang salah atau kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai
kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas
sebuah tangga. Hal tersebut menunjukkan cara yang lebih baik selamat
peralatan keselamatan.
Satu lagi pertanyaan yang tak terjawab ialah apakah ada hubungan
yang lain. Ada kemungkinan bahwa kejadian secara acak dari sebuah
tersebut serasi maka bisa dicapai suatu derajat kesehatan kerja yang
1) Kapasitas Kerja
protein, 30% menderita anemia gizi dan 35% kekurangan zat besi
tanpa anemia. Kondisi kesehatan seperti ini tidak memungkinkan
yang ada sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan
2) Beban Kerja
pola kerja bergilir dan tugas/jaga malam. Pola kerja yang berubah-
yang turut memperberat beban kerja antara lain tingkat gaji dan
menimbulkan stres.
3) Lingkungan Kerja
Related Diseases).
lingkungan kerja.
kontak langsung.
serta lingkungannya.
f) Radiographer n) Akupunkturis
Kecelakaan Kerja
era globalisasi ini kita harus mengikuti trend yang ada di negara
Setelah itu perlu adanya rumah sakit pekerja sebagai pusat rujukan
nasional. Sudah barang tentu hal ini juga harus didukung dengan
Kesehatan Kerja.
yang meliputi:
a) Pemeriksaan Awal
(3) Alergi
b) Pemeriksaan Berkala
c) Pemeriksaan Khusus
sebagainya.
g) Merumuskan tujuan
Pekerja
medik
k) Penilaian
ditujukan kepada:
Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh
maupun radiasi) atau zat-zat yang bersifat membakar baik berupa asam kuat
Luka bakar merupakan suatu jenis trauma yang memiliki morbiditas dan
fase awal hingga fase lanjut. Etiologi terjadinya luka bakar yaitu (Hardisman,
2016):
a. Scald Burns
karena air panas dan sering terjadi dalam masyarakat. Air pada suhu
690C menyebabkan luka bakar parsial atau dalam waktu dengan waktu
b. Flame Burns
ruangan.
c. Flash Burns
d. Contact Burns
atau batu bara panas seperti setrika, oven, dan bara kayu.
e. Chemical Burns
Luka bakar yang diakibatkan oleh iritasi zat kimia, yang bersifat
f. Electrical Burns
Luka bakar yang disebabkan oleh benda-benda yang dialiri arus
listrik.
a. Syok hipovolemik
Akibat pertama dari luka bakar adalah syok karena kaget dan
kesakitan. Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi akan rusak dan
pada kulit, kulit kemerahan pada bagian yang terbakar, bengkak ringan,
nyeri namun kulit tidak terkoyak karena melepuh, tidak terdapat bula,
yang tak hilang selama beberapa hari, kulit terlihat lembab atau becek,
Luka bakar derajat III terjadi pada seluruh ketebalan kulit. Semua
organ kulit sekunder rusak dan tidak ada kemampuan lagi untuk
memiliki gejala berupa daerah luka tampak berwarna putih, kulit hancur,
sedikit nyeri karena ujung saraf telah rusak dan biasanya tidak melepuh.
5) Genetalia / perineum : 1%
Gambar 2 Rumus Sembilan (Rule of Nines) pada Anak-anak
(Wallace, 2017).
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
adalah peralatan yang harus disediakan oleh instansi, pengusaha untuk setiap
yang harus digunakan oleh tenaga kerja apabila berada dalam lingkungan
yang tidak tepat akan menambah biaya. Tujuan dari penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) adalah untuk melindungi tenaga kerja dan resiko cedera
1. Safety Helmet
kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia.
3. Sarung Tangan
atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk
4. Kacamata
5. Masker
6. Pakaian
1. Pengkajian
antara lain:
a. Dimensi Biofisikal
b. Dimensi Psikologi
c. Dimensi Fisik
d. Dimensi Sosial
individu
a. Dimensi Biofisikal
b. Dimensi Psikologis
kelemahan.
peptikum).
c. Dimensi Fisik
1) Bahan kimia
d. Dimensi Sosial
1) Jenis pekerjaan
f. Tahap Pengkajian :
1) Lingkungan
3) Jaminan kesehatan
4) Pemakaian APD
5) Proses kerja
6) Keluhan pekerja
8) P3K
9) Jam kerja
2. Analisa Data
e. Pengetahuan yg kurang
3. Perumusan Diagnosa
a. Pendidikan kesehatan
b. Skrining