PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Novel berasal dari bahasa novella, yang dalam bahasa jerman disebut
novelle dan novel dalam bahasa inggris, dan inilah yang kemudian masuk ke
Indonesia. Secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil, yang
Novel adalah subuah karta sastra yang ditulis oleh si pengarang, yang
di ambil dari kehidupanya , dan kehidupan masyarakat, baik dari kehidupa dari
aspek lain dalam masyarakat. Namum sastra bukanlah jiplakan dari kenyataan,
konsep umum.
unsur isi. Unsur bentuk ialah semua elemen linguis yang digunakan untuk
menuangkan isi ke dalam unsur fakta cerita, sarana cerita, tema sastra, sedangkan
unsur isi ialah ide dan emosi yang dituangkan ke dalam karya sastra.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Novel
Novel berasal dari bahasa novella, yang dalam bahasa jerman disebut
novelle dan novel dalam bahasa inggris, dan inilah yang kemudian masuk ke
Indonesia. Secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil, yang
daerahnya adalah suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang
luar biasakarena kejadian ini terlahir suatu konflik, suatu pertikaian, yang
2
baru, nurani penulis novel akan terpanggil untuk segera menciptakan sebuah
cerita.3Sebagai bentuk karya sastra tengah (bukan cerpen atau roman) novel
Ada beberapa pengertian novel menurut parA ahli antara lian yaitu;
makna harfiah sebuah barang barun yang kecil, yang kemudian di artika sebangai
2. Menurut Nurgiyantoro
sebuah karya prosa fiksi yang cukup pajang tidak terlalu panjang namun tidak
terlalu pendek.
yaitu: intrinsic dan ektrinsik yang makna ke duanya saling berkaitan karena saling
3
Nursito, Ikhtisar Kesusastraan………,h. 168.
3
Novel ialah sebuah karya sastra yang berbentuk prosa dan mempunyai
Roni, M.Pd
Novel ialah sebuah cerita yang berkaitan dengan peristiwa nyata atau
Novel ialah suatau karya sastra yang memiliki dua unsur yaitu;
intrinsik dan eksrintik yang ke duanya saling terkait sebagai pengaruh timbal balik
dalam literatul.
4
Novel ialiah bentuk sastra yang sangat populer di dunia, salah satu
bentuk sastra yang paling banyak beredar dan di cetak,karna masyarakat dalam
Novel ialah sebuah karya fikti prosa yang di tulis dalam narasi,
ambil dari kehidupannya sehari-hari, baik dari kegiatan masyarakat, dan dari
dalam sebuah cerita, ataupun hayalan imajinasi dari penulis karya sastra.
intrinsik dan ekstrinsik , selain itu juga terdapat unsur sosial, kebudayaan, moral,
dan pedidikan. Adapu nilia-nilai yang terdapat dalam karya sastra yaitu; nilai
kagama, nilai kebudayaan, nilai sosial, nilai moral, nilai pendidikan, dan nilai
5
Novel juga di sebut sebagai karya fikti prosa yang di tulis dalam
bentuk narasi, yang biasanya dalam bentuk cerita, yang mengandung rangkain
nyata, oleh penulis karya sastra dalam kehidupannya, maupun dalam masyarakat
Ada beberapa pendapat para ahli yang dapat saya pahami dengan
mudah yaitu;
4. Menurut Wikipedia.
C. Ciri-Ciri Novel
Sebagai salah satu karya sastra, novel memiliki ciri khas tersendiri
bila di bandingkan dengan karya sastra lain. Dari segi jumlah kata ataupun
kalimat, novel lebih mengandung banyak kata dan kalimat sehingga dalam proses
pemaknaan relative jauh lebih mudah dari pada memaknai sebuah puisi yang
cenderung mengandung beragam bahasa kias. Dari segi panjang cerita novel
lebih panjang dari pada cerpen sehingga novel dapat mengemukakan sesuatu
6
secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan
4. Novel bergantung pada perilaku dan mungkin lebih dari satu pelaku.
diutamakan.
D. Unsur-unsur Novel
yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Unsur-unsur pembangun sebuah
novel yang secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu unsur extrinsic dan unsur
intrinsik.
7
1. Unsur extrinsic adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu,
Unsur extrinsic terdiri dari keadaan subyektivitas individu pengar ang yang
karya sastra, unsur-unsur yang secara factual akan dijumpai jika seseorang
Adapun unsur yang dimaksud adalah tema, plot, penokohan, latar, dan
sudut pandang. 4
a. Tema
dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang
sebuah cerita bersifat mengikat karena tema tersebut yang akan menentukan
pengembangan seluruh cerita maka tema pun bersifat menjiwai seluruh bagian
cerita. Tema dengan demikian dapat dipandang sebagai dasar cerita, gagasan
4
Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian….h.23.
5
Ibid, h.70
8
dasar umum sebuah novel. Gagasan yang telah ditentukan oleh pengarang
yang digunakan untuk mengembangkan cerita. Dengan kata lain cerita akan
peristiwa, konflik dan pemilihan berbagai unsure intrinsik yang lain seperti
b. Plot
yang sambung menyambung tersebut terjadilah sebuag cerita. Diantara awal dan
akhir cerita itu terdapat alur. Jadi alur memperlihatkan bagaimana cerita
berjalan. Kita misalkan cerita dimulai dengan peristiwa A dan diakhiri dengan
kemudian.
2. Plot flash-back,
9
Urutan kejadian yang dikisahkan dalam karya fiksi yang berplot
regresif tidak bersifat kronologis, cerita tidak dimu lai dari tahap awal
c. Penokohan
seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan
tokoh merujuk pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai jawaban dari
pertanyaan: “siapakah tokoh utama novel Sepatu Dahlan?”, atau “Ada berapa
naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
Dengan demikian, istilah penokohan lebih luas pengertiannya dari pada tokoh
10
sebuah cerita sehingga saggup memberikan gambaran yang jelas kepada
d. Latar
dengan sebuah dunia, dunia yang dilengkapi dengan tokoh penghuni beserta
apabiladalam cerita tidak ada ruang lingkup, tempat dan waktu sebagai tempat
membaca sebuah novel, pasti akan ditemukan sebuah lokasi tertentu seperti
nama kota, desa, jalan, hotel dan lain -lain tempat terjadinya peristiwa. Di
samping itu, pembaca juga akan berurusan dengan hubungan waktu seperti
tahun, tanggal, pagi, siang, pukul, saat bulan purnama, atau kejadian yang
1. Latar tempat
11
Latar tempat merupakan lokasi terjadinya peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang digunakan dapat berupa
tanpa nama yang jelas. Latar dalam sebuah novel biasanya meliputi berbagai
lokasi, ia akan berpindah-pindah dari satu tempat ke yempat yang lain sejalan
2. Latar waktu
karya naratif dapat bermaksa ganda yaitu merujuk pada pada waktu
penceritaan, waktu penulisan cerita dan di pihak lain menunjuk pada urutan
Latar waktu juga harus dikaitkan dengan latar tempat juga latar
sosial sebab pada kenyataannya memang saling berkaitan. Keadaan suatu yang
diceritakan mau tidak mau harus mengacu pada waktu tertentu karena tempat
3. Latar sosial
fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam
12
lingkup yang cukup komplek. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat,
itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang
bersangkutan7.
e. Sudut pandang
latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya
diceritakan. Dengan menggunakan kata ganti nama ia, dia, dan mereka,
masa sekarang8
luar cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat sampai
7
Ibid, h.234
8
Nyoman Kutha Ratna, Penelitian Sastra (Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2011), h 319
13
ke dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia batin yang paling
BAB III
KESIMPULAN
14
adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya,
Dalam novel terdapat dua unsure intrinsic dan ektrinsik yang makna
ke duanya saling berkaitan karena saling berpengaruh dalam karya sastra. Adapun
4. Novel bergantung pada perilaku dan mungkin lebih dari satu pelaku.
diutamakan.
DAFTAR PUSTAKA
15
Suroto, Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMTA (Jakarta:
Erlangga, 1989)
16