Anda di halaman 1dari 3

Penerapan 

sila pertama dalam penanganan Covid-19

Meski tengah di landa krisis pandemi seperti saat ini, kita tidak boleh lupa bahwa Indonesia
masih memiliki ideologi pancasila. Nilai-nilai luhur pancasila sudah semestinya bisa di terapkan
oleh seluruh masyarakat indonesia. Ketika pandemi covid 19 seperti saat ini tentu saja penerapan
sila pertama dalam pancasila bisa di terapkan dengan cara selalu berdoa dan memohon
pertolongan  kepada Tuhan  Yang  Maha Esa.  Sila  pertama  tentu  saja menjadi  pondasi yang  kuat
dalam  diri manusia  saat  ini.  Ketika  virus  corona menyerang,  maka  kita  masih  memiliki  tempat
untuk berdoa kepada sang pencipta serta kesadaran pada tiap orang untuk tetap beribadah dari
rumah saat pandemi covid 19.

Penerapan nilai Pancasila dalam penanganan covid 19

Dalam keadaan saat ini, suatu bangsa dituntut untuk menunjukkan nilai-nilai terbaik dari
ideologi kebangsaan untuk dapat mengatasi tantangan pandemi COVID-19. Keadaan ini
mengandung semua nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam Pancasila, yaitu efektivitas
pemerintahan yang berpadu dengan kepercayaan dan kepatuhan rakyat terhadap semua ketentuan
yang diterbitkan pemerintah, serta kesadaran pada masyarakat untuk menghubungkan
kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat, yakni dengan menjauhi sikap
egosentris yang hanya memikirkan diri sendiri. Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan
keputusan tetap berada di rumah, tidak bepergian, dan menghindari kerumunan.

Nilai-nilai lainnya yang merupakan cerminan dalam kearifan lokal yang terkandung dalam
Pancasila adalah gotong royong atau kebersamaan. Pada gilirannya nanti, perwujudan dari nilai-
nilai yang terkandung dalam kearifan lokal bukan saja menunjukkan keberhasilan melaksanakan
gotong royong, tetapi juga dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan mewujudkan ketahanan
nasional.

Penerapan nilai Sila ke-2 dalam penanganan covid 19

Sila kedua berbunyi  “Kemanusiaan  yang  adil  dan  beradab.” memberikan makna bahwa setiap


manusia adalah makhluk yang beradab yang perlu diakui dan diperlakukan sesuai harkat dan
martabatnya selaku makhluk ciptaan Tuhan YME, memiliki derajat, hak dan kewajiban yang
sama. Setiap manusia dilengkapi dengan olah pikir, rasa, karsa, dan cipta. Melalui hal itu,
manusia membangun budaya, nilai-nilai dan norma-norma yang dijadikan landasan untuk
bersikap dan bertingkah laku di masyarakat.

Dalam situasi pandemi corona ini tentu aspek kemanusiaan pada sisi kesehatan, ekonomi, sosial,
agama, hukum, budaya dan lain sebagainya sangatlah perlu menjadi perhatian dan menjadi dasar
bagi penyelenggaraan negara dan relasi sesama manusia yang berujung pada rasa keadilan bagi
masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Semua masyarakat mendapatkan hak perlindungan
dan bantuan yang adil dari pemerintah.
Penerapan nilai sila ke-2 dalam penanganan covid 19 untuk diri kita sendiri. Pertama kita harus
ingat bahwa, kita adalah makhluk social yang harus memiliki sikap tenggang rasa terhadap
sesama. Maksudnya kita harus melakukan penerapan Protokol Kesehatan dari diri kita sendiri
dulu.  Seperti  contoh, mencuci tangan selepas berpergian,  atau  penggunaan  masker  saat hendak
berpergian.

Penerapan nilai sila ke-2 dalam penanganan covid 19 di lingkungan keluarga. Dalam lingkungan
keluarga penerapan protokol juga sangat penting. Apalagi di saat pandemi empati dan tanggung
jawab kemanusiaan benar-benar diuji membentuk satu kesadaran bahwa kita tidak hidup sendiri
dan berkewajiban untuk saling menjaga agar wabah tidak menyebar . Disiplin ptotokol kesehatan
menjadi tanggung jawab kolektif.

Penerapan nilai sila ke-2 dalam penanganan covid 19 di lingkungan sekolah. Dalam situasi
pandemi  seperti  ini  pastinya kegiatan belajar mengajar di  lakukan  di  rumah,  baik  guru  maupun
siswa. Untuk menanggulangi pandemi ini para siswa dan juga guru melakukan pembelajaran via
daring demi penerapan protocol kesehatan.

Penerapan nilai sila ke-2 dalam penanganan covid 19 di lingkungan masyarakat. Masyarakat
memiliki kewajiban untuk patuh dan taat terhadap ketentuan hukum dan kebijakan yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah dalam menanggulangi pandemi covid 19 ini. Jadi sangat penting
untuk menjaga jarak antar orang.

Penerapan sila ketiga dalam menangani covid 19 dalam lingkungan masyarakat.

Dalam sila ketiga yakni Persatuan Indonesia,

maka kita sebagai bangsa indonesia harus bisa mengimplementasikan bahwa virus corona ini
tidak mengenal suku , agama, ras maupun golongan. Semua orang bisa terkena virus covid 19 ini.
Sehinggga, walau kita beragam dan berbeda. Rasa persatuan harus tetap diwujuddkan , kompak
untuk menggunakan masker ketika keluar rumah, menjaga jarak dan bangsa Indonesia harus
bersatu melawan virus covid 19 ini tidak boleh mementingkan sendiri, hal ini tentu saja mampu
megurangi resiko penularan covid 19.

Sila Ke empat
Sila Ke 5 Dalam Penganganan Covid 19

Memang tidak mudah pemerintah dalam penanganan suatu keadaan yang genting seperti
sekarang ini, Pemerintah juga mengharap kepada masyarakat agar selalu mematuhi aturan
protokol kesehatan. Ketidaktahuan masyarakat tentang covid-19 sehingga acuh terhadap
protokol kesehatan membuat pemerintah kesulitan menghadapi covid-19, sehingga
menyebabkan pasien yang positif covid terus bertambah.

Melihat sila ke 5 pemerintah sudah menyediakan bantuan baik berupa dana bagi yang
usahanya terkena dampak covid dan juga memberikan pengobatan secara gratis kepada pasien
yang terkena covid 19. Peran semua pihak untuk mengawasi alokasi dana dan bantuan sosial
Covid-19 merupakan perwujudan dari sila ke-5. Jangan sampai dengan adanya bantuan sosial
hanya pihak-pihak yang secara politik mendukung pemerintah kota atau kabupaten saja dan
mereka yang miskin dan berhak mendapatkan bantuan terabaikan begitu saja. Dalam keadaan
genting seperti ini, kealidan pada pemimpin justru dipertaruhkan sebagai bentuk pengamalan
dari sila ke-5.

Dalam  sila  Kelima  yakni keadilan  sosial bagi  seluruh  rakyat  Indonesia,  memiliki makna  bahwa
Negara Indonesia harus adil dalam urusan kesejahteraan sosial bagi  rakyatnya. Implementasi
dalam sila terakhir ini tentu membutuhkan sinergitas yang baik antara pemerintah daerah
dengan pemerintah pusat.

Salah satu cara mengimplementasikan sila kelima ini adalah dengan cara menyalurkan bantuan
dari pemerintah secara transparan dan jujur. Karena bantuan ini amatlah penting bagi
keberlangsungan hidup masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai