Anda di halaman 1dari 20

CHAPTER III;

Power and Politics,Conflict and


Negotiation, Foundation of Organization
Structure
PART 13
Power and Politics

Power and Leadership/Kekuasaan dan Kepemimpinan


• Kapasitas yang A harus memengaruhi perilaku B sehingga B bertindak sesuai dengan
keinginan A. Itu yang disebut sebagai kapasitas dan potensi, sementra.
• Para pemimpin menggunakan kekuatan sebagai sarana untuk mencapai tujuan kelompok.
Ini yang disebut sebgai leadership.
Bases of Power/Basis Daya

Formal Power Personal Power


Kekuasaan formal didasarkan pada posisi individu Banyak perancang chip yang paling kompeten dan
dalam suatu organisasi. Itu bisa datang dari produktif di Intel memiliki kekuatan, tetapi mereka
kemampuan untuk memaksa atau memberi bukan manajer dan mereka tidak memiliki kekuatan
penghargaan, atau dari otoritas formal. Dan dimana formal. Dan apa yang mereka miliki tersebut adalah
dalam kekuatan formal ini dibagi dalam 3 kekuatan pribadi, yang berasal dari karakteristik unik
macam, ialah: individu. Ada 2 basis kekuatan pribadi:

1. Coercive Power 1. Expert Power


2. Reward Power 2. Referent Power.
3. legitimate Power
Dependence: The Key to Power/Ketergantungan: Kunci Kekuasaan

what Creates Dependence?/ apa yang


menciptakan ketergantungan? Social Network Analysis: A Tool For Assessing
Resources/Analisis Jejaring Sosial: Alat Untuk Menilai
Sumber Daya
bahwasanya Ketergantungan meningkat ketika
sumber daya yang Anda kontrol sangat penting,
langka, dan tidak dapat diganti. Dalam
ketergantungan ini ada 3 factor yang
mempengaruhinya, ialah:

1. Importance
2. Scarcity
3. Nonsubstitutability
Power Tactics/Taktik Kekuatan

Berikut ada 9 macam taktik pengaruh yang


berbeda, yakni: Using Power tactics/Menggunakan taktik Power
1. Legitimasi
2. Persuasi rasional
3. Seruan menginspirasi
4. Konsultasi
5. Pertukaran
6. Banding pribadi
7. Ingratiation
8. Tekanan
9. Koalisi
Cultural Preferences for Power tactics/Preferensi Budaya untuk Taktik
Kekuasaan

Preferensi untuk taktik kekuasaan berbeda-beda antar budaya. Mereka yang berasal dari negara-negara individualis
cenderung melihat kekuasaan dalam istilah yang dipersonalisasi dan sebagai cara yang sah untuk memajukan tujuan
pribadi mereka, sedangkan mereka yang di negara kolektivis melihat kekuasaan dalam istilah sosial dan sebagai cara
yang sah untuk membantu orang lain.

Applying Power tactics/Menerapkan taktik


Kekuatan
Dimana kemampuan untuk memengaruhi orang lain sedemikian rupa untuk meningkatkan tujuan seseorang.

Power Variables/Daya Variabel


Pertama, efek toksik dari kekuasaan tergantung pada kepribadian pengguna.
Kedua, efek korosif kekuasaan dapat terkandung oleh sistem organisasi.
Sexual Harassment: Unequal Power in the workplace/Pelecehan Seksual:
Kekuasaan yang Tidak Setara di tempat kerja

Berikut ada 5 peran manajer sangat


Sexual harassment penting,yakni:
Didefinisikan sebagai aktivitas apa pun yang 1. Pastikan suatu kebijakan aktif mendefinisikan apa yang
merupakan pelecehan seksual, memberi tahu karyawan bahwa
tidak diinginkan yang bersifat seksual yang mereka dapat dipecat karena perilaku yang tidak pantas, dan
memengaruhi pekerjaan seseorang atau menetapkan prosedur untuk membuat pengaduan.
menciptakan lingkungan kerja yang tidak 2. Yakinkan karyawan bahwa mereka tidak akan mengalami
bersahabat. pembalasan jika mereka mengajukan keluhan.

Pelecehan seksual dapat berdampak buruk 3. Selidiki setiap keluhan, dan beri tahu departemen hukum dan
SDM.
bagi individu dan organisasi, tetapi dapat
dihindari. 4. Pastikan pelanggar didisiplinkan atau diberhentikan.

5. Mengatur seminar di rumah untuk meningkatkan kesadaran


karyawan tentang masalah pelecehan seksual.
Definition of organizational Politics/Definisi Politik organisasi

Pada dasarnya, jenis politik ini berfokus pada penggunaan


kekuatan untuk memengaruhi pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi, kadang-kadang untuk perilaku
yang mementingkan diri sendiri dan tidak berorganisasi.

Factors Contributing to Political


Behavior/Faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap Perilaku Politik
Gambar 13-3 disamping mengilustrasikan bagaimana faktor
individu dan organisasi dapat meningkatkan perilaku politik dan
memberikan hasil yang menguntungkan (peningkatan imbalan dan
hukuman yang dihindari) bagi individu dan kelompok dalam
organisasi.
Part 14
Conflict And Negotiation
A Definition of Conflict
Suatu proses yang dimulai ketika satu pihak menganggap bahwa pihak lain telah memengaruhi secara negatif, atau akan
memengaruhi secara negatif, sesuatu yang dipedulikan pihak pertama.
▪ Berdasarkan dari perspektif temporer membedakan jenis konflik berdasarkan efeknya, ada 2, yakni:
1. Konflik fungsional, dan
2. konflik destruktif atau disfungsional.

Types of Conflic

Berikut ada 3 macam kategori konflik,yakni:


1. Task conflict/konflik tugas
2. Relationship conflict/konflik hubungan
3. Process conflict/konflik proses
Loci of Conflict/Lokasi Konflik

Berikut ada 3 tipe dasar konflik, meliputi: Berikut gambran proses konflik
1. Dyadic conflict : Konflik itu terjadi antara dua orang.
2. Intragroup conflict:Konflik yang terjadi dalam suatu
kelompok atau tim.
3. Intergroup conflict: Konflik antara berbagai kelompok
atau tim.

The Conflict Process/Proses Konflik

Didefinisikan sebagai suatu proses yang memiliki lima


tahap: oposisi potensial atau ketidakcocokan, kognisi dan
personalisasi, niat, perilaku, dan hasil.
Negotiation

Suatu proses di mana dua atau lebih pihak bertukar


barang atau jasa dan berusaha menyepakati nilai
tukar untuk mereka.
Bargaining Strategies/Strategi Perundingan
Ada (2) dua pendekatan umum untuk negosiasi.

1. Distributive Bargaining/Tawar Menawar


distributive
2. Integrative Bargaining/Perundingan Integratif
The Negotiation Process/Proses Negosiasi

Model proses negosiasi yang disederhanakan.


memandang negosiasi sebagai terdiri dari (5) lima
langkah: (1) persiapan dan perencanaan, (2) definisi
aturan dasar, (3) klarifikasi dan justifikasi, (4)
tawar-menawar dan pemecahan masalah, dan (5)
penutupan dan implementasi.
Individual Differences in Negotiation Effectiveness/Perbedaan
Individu dalam Keefektifan Negosiasi

Berikut ada (3) faktor mempengaruhi seberapa efektif individu bernegosiasi:


1. Personality Traits in negotiations/Ciri-ciri kepribadian dalam negosiasi.
2. Moods/emotions in negotiations/Suasana / emosi dalam negosiasi.
3. Culture in negotiations/Budaya dalam negosiasi.

Negotiating in a Social Context/Bernegosiasi dalam Konteks


Sosial

❖ Untuk benar-benar memahami negosiasi dalam praktik, maka, kita harus


mempertimbangkan faktor sosial reputasi dan hubungan.
Third-Party negotiations/Negosiasi Pihak Ketiga

Ada (3) tiga peran dasar pihak ketiga: mediator, arbitrator, dan konsiliator.
1. Mediator/Penengah:Pihak ketiga yang netral yang memfasilitasi solusi yang dinegosiasikan dengan
menggunakan alasan, persuasi, dan saran untuk alternatif.
2. Arbitrator:Pihak ketiga dalam negosiasi yang memiliki wewenang untuk menentukan suatu
kesepakatan.
3. Conciliator/pendamai:Pihak ketiga tepercaya yang menyediakan hubungan komunikasi informal
antara negosiator dan lawan.
Part 15
Foundations Of Organization Structure
What Is Organizational Structure?/ Apa Struktur Organisasi?
• Dimana Struktur organisasi mendefinisikan bagaimana tugas pekerjaan secara formal dibagi,
dikelompokkan, dan dikoordinasikan.

Work Specialization/Spesialisasi Kerja

• Sejauh mana tugas-tugas dalam suatu organisasi dibagi lagi menjadi pekerjaan yang terpisah.

Departmentalization

• Dasar dimana pekerjaan dalam suatu organisasi dikelompokkan bersama.


Centralization And Decentralization/Sentralisasi Dan Desentralisasi

centralization decentralized
Sejauh mana pengambilan keputusan Pengambilan keputusan terdesentralisasi didorong
terkonsentrasi pada satu titik dalam suatu ke manajer yang paling dekat dengan tindakan atau
kelompok kerja. Konsep sentralisasi hanya mencakup
organisasi.
otoritas formal yaitu, hak yang melekat pada suatu
posisi.

formalization

▪ Sejauh mana pekerjaan dalam suatu


organisasi distandarisasi.
Common Organizational Frameworks and Structures/Kerangka Kerja dan Struktur
Organisasi Umum

Berikut (4) empat kerangka kerja organisasi yang lebih umum: struktur sederhana, birokrasi,
dan struktur matriks.
1. The Simple Structure/Struktur Sederhana
2. The Bureaucracy/Birokrasi
3. The Functional Structure/Struktur Fungsional
4. The Divisional Structure/Struktur Divisi
The Leaner Organization: Downsizing/Organisasi Leaner:
Perampingan

4 Strategi efektif utk


perampingan

Invest Communicate Participate Assist


Organizational Strategies/Strategi Organisasi

Berikut ada (3) tiga macam strategi saat ini fokus pada dimensi; strategi inovasi, strategi
minimalisasi biaya, dan strategii imitasi.
1. innovation strategy: Strategi yang menekankan pada pengenalan produk dan layanan
baru utama.
2. cost-minimization strategy: Strategi yang menekankan kontrol biaya yang ketat,
penghindaran inovasi atau pengeluaran pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan
harga.
3. imitation strategy: Strategi yang berupaya untuk pindah ke produk baru atau pasar baru
hanya setelah kelayakannya telah terbukti.
THANK YOU
FOR YOU ATTENTION…!!!

Anda mungkin juga menyukai