Anda di halaman 1dari 24

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah : Ekonomi Pembangunan Islam

Dosen Pengampu : Ida Roza

Disusun Oleh :
1. Nur Khakiki Rokhipah ( 1805026091)
2. Shinta Nur Fadhilah ( 1805026092 )
3. Muhammad Ilham Maarif ( 1805026093 )

S1 EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

i
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melipahkan rezeki serta karunianya
sehingga kami dapat meyelesaikan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah ekonomi
pembangunan islam dengan judul Model Pertumbuhan Ekonomi Islam

Kami ucapkan terimakasih kepada pembibing mata kuliah Ekonomi


Pembangunan Islam, Ibu Ida roza yang telah membimbing dan memberi arahan dalam penulisan
makalah agar tercapainya tujuan pembuatan makalah. Tak lupa kami ucapkan kepada teman-
teman yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat
waktu.

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfatt dan
pengetahuan bagi pembaca. Terutama materi Model Pertumbuhan Ekonomi Islam.

Karena makalah ini juga jauh dari kata sempurna oleh karenanya kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sebagai acuan dalam pembuatan makalah yang
selanjutnya

Semarang, 11 Maret 2020


Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...............................................................................................................................i

Kata Pengantar..............................................................................................................................ii

Daftar isi.......................................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan........................................................................................................................iv

1. Latar Belakang.................................................................................................................iv
2. Rumusan Masalah............................................................................................................iv
3. Tujuan................................................................................................................................v

Bab II Pembahasan........................................................................................................................1

1. Konsep Pembangunan Ekonomi........................................................................................1


A. Pengertian Pembangunan Ekonomi ............................................................................1
B. Syarat-syarat Pembangunan Ekonomi.........................................................................1
C. Faktor Pembangunan Ekonomi...................................................................................2
D. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi.................................................3
E. Contoh Kasus Pengembangan Ekonomi di Indonesia.................................................4
2. Konsep Pertumbuhan Ekonomi.........................................................................................4
A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi..............................................................................5
B. Faktor Pertumbuhan Ekonomi.....................................................................................6
C. Contoh Kasus Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia ...................................................6
3. Perbedaan Pembangunan & Pertumbuhan Ekonomi.........................................................8
4. Konsep Perkembangan Pengembangan Ekonomi.............................................................8
A. Masalah-masalah dalam pengembangan ekonomi .....................................................9
B. Persyaratan dasar, nilai, dan tujuan pembangunan....................................................10

Bab III Penutup............................................................................................................................16

A. Kesimpulan......................................................................................................................16

Daftar Pustaka.......................................................................................................................17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perencanaan pembangunan ekonomi suatu Negara atau Daerah memerlukan


bermacammacam data untuk dasar penentuan strategi dan kebijakan, agar sasaran pembangunan
dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi yang telah diambil
pada masa-masa lalu perlu dimonitor dan dilihat hasil-hasilnya. Salah satu alat untuk melihat
keberhasilan Pemerintah dalam bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi. Untuk melihat
pertumbuhan ekonomi suatu daerah, dapat dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik Regional
Bruto . Untuk memodelkan pertumbuhan maka dibutuhkan dasar pembangunan ekonomi yang
terdiri dari kekuatan sendiri, menghilangkan ketidakpastian pasar, perubahan structural,
pembentukan modal, kriteria investasi, sosio budaya, dan administrasi. Dan perkembangan
ekonomi diperlukan agar dapat mencari tahu perkembangan ekonomi di suatu daerah

Setelah itu hal yang diperlukan adalah nilai pembangunan yang teridiri dari tiga
komponen yaitu kecukupan, jati diri, serta kebebasan. Hal inilah yang menjadi tolak ukur agar
nantinya tercipta model pembangunan ekonomi.

Terkait dengan pertumbuhan ekonomi hal diatas sangatlah diperlukan agar nantinya dapat
diselaraskan dengan model pembangunan ekonomi yang tepat. Dari apa yang dipaparkan diatas
kami akan membahas sedikit tentang model pembangunan ekonomi.

2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dan konsep Pembangunan Ekonomi ?
b. Bagaimana dampak Pertumbuhan Ekonomi ?
c. Apa pengertian dan konsep Pertumbuhan Ekonomi ?
d. Bagaimana dampak Pertumbuhan Ekonomi ?

3. Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan pengertian dan konsep Pembangunan Ekonomi

v
b. Mengetahui dampak Pembangunan Ekonomi
c. Menjelaskan pengertia dan konsep Pertumbuhan Ekonomi
d. Mengetahui dampak Pertumbuhan Ekonomi

vi
BAB II
 PEMBAHASAN

1.   KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI


Pada umumnya pembangunan ekonomi di artikan sebagai serangkaian usaha dalam suatu
perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktrur lebih banyak
tersedia, perusahaan semakin banyak dan semakin berkembang, taraf pendidikan semakin tinggi
dan teknologi semakin meningkat. Maka, secara ringkas dapat diartikan bahwa pembangunan
ekonomi dapat dirumuskan kembali dalam bentuk suatu usaha untuk mengurangi atau
menghapuskan kemiskinan, ketimpangan dalam distribusi pendapatan dan pengangguran dalam
konteks luas pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Pembangunan ekonomi hanya meliputi usaha suatu masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi dan mempertinggi tingkat pendapatan masyarakat, sedangkan keseluruhan usaha-usaha
pembangunan sosial, politik, dan kebudayaan.

A.    PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI


Dengan demikian,dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu
proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat
dalam jangka panjang.
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita ketahui bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga
sifat penting, yaitu sebagai berikut :
a. Pembangunan ekonomi sebagai proses, yang berarti pembangunan merupakan
perubahan yang terjadi terus menerus.
b. Pembangunan ekonomi sebagai usaha untuk menaikan tingkat pendapatan perkapita.
c. Kenaikan pendapatan perkapita ini harus terus berlangsung dalam jangka panjang.
  
B.    SYARAT-SYARAT PEMBANGUNAN EKONOMI
a. Kekayaan sumber daya alam, baik fisik maupun manusia.
b. Pendapatan per kapita dan tingkat PNK di sejumlah negara lain.
c. Perbedaan iklim.
d. Tingkat pertumbuhan dan penyebaran penduduk.

1
e. Peranan sejarah migrasi dunia.
f. Keuntungan-keuntungan dari perdagangan dunia.
g. Pengetahuan dasar, riset teknologi dan kemampuan membangun
h. Stabilitas dan fleksibilitas lembaga-lembaga politik.

C.    FAKTOR PENGHAMBAT PEMBANGUNAN EKONOMI


Untuk menjelaskan sebab-sebab negara berkembang mengalami berbagai kesulitan
mengembangkan perekonomian mereka, ada beberapa analisis yang dapat dipandang sebagai
teori yang menerangkan faktor yang menjadi penghambat pembangunan ekonomi. Ada 2 faktor
yang menghambat pembangunan ekonomi yaitu berdasarkan dari dalam negeri dan dari luar
negeri. Berikut ini adalah teori penghambat pembangunan ekonomi yang berdasarkan dari dalam
negeri, yaitu:
1.     Analisis mengenai pengaruh perkembangan penduduk terhadap beberapa aspek
dalam pembangunan ekonomi. Dalam teori ini harus diperhatikan ada efek positif dan
efek negatif dari perkembangan penduduk.Efek positif dari perkembangan penduduk
yaitu pada tingkat pembangunan yang lebih tinggi, pertambahan penduduk dapat
memberikan sumbangan yang lebih besar bagi pengembangan kegiatan ekonomi.
Dorongan lain yang timbul dari perkembangan penduduk adalah perluasan pasar. Luas
pasar barang-barang dan jasa ditentukan oleh dua faktor penting, yaitu pendapatan
masyarakat dan jumlah penduduk. Maka apabila penduduk bertambah dengan sendirinya
luas pasar akan bertambah pula.
Lalu efek negatif dari perkembangan penduduk yaitu apabila produktivitas sektor
produksi sangat rendah dan dalam masyarakat terdapat banyak pengangguran. Dengan
adanya kedua keadaan ini, pertambahan penduduk tidak akan menaikkan produksi
secara signifikan. Yang lebih buruk lagi, masalah pengangguran akan menjadi
bertambah serius.
2.     Efek dualisme ekonomi terhadap mekanisme pasar
Berbagai hambatan yang timbul adanya dualisme dalam perekonomian yang baru
berkembang bersumber dari pengaruh sektor tradisional kepada kehidupan masyarakat
dan kegiatan perekonomian. Sebagian besar kegiatan ekonomi negara berkembang yang
relatif miskin masih menggunakan teknik-teknik yang sangat sederhana dan cara berfikir

2
yang masih kuno. Hal yang pertama menyebabkan produktivitas berbagai kegiatan
produktif sangat rendah, dan hal yang kedua menyebabkan usaha-usaha pembaruan
sangat terbatas. Dengan demikian cara berproduksi tradisional dan memiliki
produktivitas rendah tidak mengalami perubahan dari masa ke masa.
3.     Lingkaran perangkap kemiskinan terhadap pembangunan ekonomi
yang dimaksud dengan lingkaran perangkap kemiskinan terhadap pembangunan
ekonomi, adalah serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara sedemikian
rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana sesuatu negara akan tetap miskin san akan
tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi. Kemiskinan bukan saja disebabkan oleh ketiadaan pembangunan di masa lalu
tetapi juga menghadirkan hambatan kepada pembangunan di masa depan.

D.   DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMBANGUNAN EKONOMI DI


INDONESIA
Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
1. Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan
berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
2. Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang
dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
3. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara
langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
4. Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur
perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri,
sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam
dan dinamis.
5. Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal
ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat.
Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi

3
1.     Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan
adanya kerusakan lingkungan hidup.

2.     Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.

E.     KASUS PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA


1.     Kemiskinan dan Ketimpangan Pendapatan
Adalah ketidakmampuan masyarakat untuk kebutuhan dasar. Umumnya disebabkan
karena tidak memperoleh pendapatan yang cukup. Terpusatnya perekonomian pada
suatu dhaerah maka mengindikasikan bahwa pembangunan masih belum merata.
2.   Pengangguran
Pengangguran menunjukkan ketidakseimbangan jumlah SDM dan lapangan pekerjaan,
yang merupakan kurang optimalnya pemanfaatan angkatan kerja. Pertumbuhan
penduduk yang pesat akan mempersulit tercapainya tujuan Negara, trutama tujuan
untuk mempertinggi taraf kesejahteraan ekonomi dan social masyarakat. Perkembangan
penduduk yang pesat akan mengurangi kempuan Negara tersebut untuk memperbesar
tabungan.
3.   Tingkat Inflasi yang Tinggi
Inflasi adalah kenaikan harga barang secara terus menerus dalam jangka lama. Maka
akan mungkin timbul ketidakmampuan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
4.   Kerusakan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan SDA yang kurang tepat akan menimbulkan kerusakan alam, dan
kerusakan alam akan memicu juga kerusakan hasil-hasil pembangunan

2. KONSEP PERTUMBUHAN EKONOMI


Schumpeter tidak berpendapat dengan ahli-ahli ekonomi klasik. Menurut
pendapatnya, pertambahan pendapatan negara dari masa ke masa,keadaannya ditentukan oleh
besarnya kemungkinan untuk menjalankan pembentukan modal yang menguntungkan yang
akan dilakukan oleh para pengusaha.
Untuk mencapai suatu pertumbuhan, dalam perekonomian diperlukan adanya kegiatan
produksi, konsumsi, dan distribusi. Kemampuan ekonomi suatu bangsa dalam menghasilakan

4
barang (produksi) akan berpengaruh pada tingkat pertubuhan ekonomi.
  
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan Pendapatan Nasional Suatu
negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di
negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi.
B. . FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Adanya investasi atau penanaman modal
Modal akan mendorong proses produksi. Semakin banyak modal yang di tanam maka makin
banyak pula barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.
2. Sumber Daya Manusia (Tenaga kerja) yang berkualitas
Tenaga kerja yang berkualitas adalah tenaga kerja yang memiliki etos kerja yang tinggi
inovatif dan kreatif.
3. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam menyediakan bahan baku yang cukup untuk proses produksi baik yang
bersifat hayati maupun nonhayati.
4. Teknologi
Pengembangan dan penggunaan teknologi akan mempermudah dan meningkatkan produksi.
5. Efisiensi
Penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien akan memaksimalkan hasil yang dicapai.
Karena tidak adanya efisiensi maka akan terjadi pemborosan di berbagai bidang.
6. Pertumbuhan penduduk
Peningkatan penduduk pada waktu jangka panjang akan meningkatkan jumlah angkatan kerja
tergantung pada kemampuan sistem ekonomi tersebut untuk menyerap dan memperkerjakan
tambahan pekerja itu secara produktif.

C.    CONTOH KASUS PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA


1. Gempuran produk dan jasa dari luar

5
Poin pertama ini berhubungan dengan perdagangan bebas yang mulai dilakukan oleh banyak
negara termasuk negara kita. Mudahnya produk dan jasa dari luar untuk keluar masuk ke
negara kita, telah menjadi ancaman tersendiri bagi produsen dalam negeri.
2.    Kurangnya dukungan pengadaan barang dan jasa
Masalah pertumbuhan ekonomi berikutnya di negara berkembang, berhubungan dengan
dukungan terhadap pengusaha baru. Banyak pengusaha yang curhat seperti ini, "Bagaimana
bisa berkembang coba, belum-belum udah "dipalak" sana-sini dengan alasan kontribusi,
keamanan, dan uang kerjasama!" Ya, dilema memang. Di satu sisi, kita disuruh untuk kreatif
dengan menciptakan banyak lapangan kerja. Namun di sisi lain, pungutan liar masih ada di
mana-mana. Ibarat sebuah kondisi kita sedang berada di dalam sumur. Ketika kita ingin
keluar dari sumur yang gelap tersebut, dan ingin merasakan hangatnya sinar matahari, kaki
kita ditarik oleh orang-orang yang juga sama-sama berada di dalam sumur.
3.      Kurangnya kreativitas
Sekalipun jumlah orang-orang kreatif meningkat dari waktu ke waktu, namun sejujurnya kita
masih kekurangan orang-orang kreatif. Hal itulah yang juga akan menjadi masalah ekonomi.
Tak ada kreativitas itu artinya mati. Bila saat ini kita adalah mahasiswa yang baru saja lulus
dan tak juga mendapatkan pekerjaan, apa yang akan kita lakukan? Memulai usaha atau
bertahan menjadi pengangguran bergengsi? "Malu dong, masa sarjana jualan?" begitu salah
satu contohnya. Padahal, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa bisa terus naik karena
banyaknya orang-orang kreatif di negara tersebut.
Bila tak ada yang kreatif, mungkin tak ada yang akan menciptakan kendaraan dan alat
komunikasi. Namun, di negara berkembang, biasanya para penduduknya masih suka
mengikuti tren. Kebanyakan dari mereka akan malu bila berjalan sedikit "menyimpang" dari
teman-temannya. Hal tersebut bisa jadi, karena negara berkembang biasanya sudah "terbiasa"
dijajah oleh bangsa lain. Sehingga pola pikir menurut dan patuh itu sangat membudaya.
Sedangkan pola pikir nyeleneh atau tampil beda itu dianggap melanggar aturan. Padahal pola
pikir dan sikap nyeleneh yang positif adalah bagian dari kreativitas yang mungkin bisa
bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi bangsa.
4. Kurangnya apresiasi terhadap penemuan yang bermanfaat
Masalah pertumbuhan ekonomi lainnya di negara berkembang adalah kurang adanya
apresiasi atau dukungan terhadap penemuan-penemuan di bidang ekonomi yang bisa

6
bermanfaat bagi banyak orang. Bahkan, lebih sering mungkin sikap nyinyir yang akan
diperlihatkan ketika penemuan tersebut tercipta.

3.   PERBEDAAN PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI


Pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan
perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Perkembangan tersebut selalu dinyatakan dalam bentuk persentase perubahan
pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Maksud dari pernyataan itu adalah: pada tahun 2005 pendapatan nasional riil negara itu telah
mengalami kenaikan sebanyak 5% apabila dibandingkan dengan tahun 2004.
Dengan menghitung menurut harga tetap, pendapatan nasional riil yang dihitung dari tahun
ketahun menggambarkan perkembangan produksi barang dan jasa yang sebenarnya berlaku
dalam perekonomian. Dengan demikian, tingkat pertumbuhan ekonomi menggambarkan
mengenai perkembangan kegiatan ekonomi yang berlaku dalam satu tahun tertentu. Ia
menggambarkan sampai dimana barang dan jasa telah bertambah pada satu tahun tertentu apabila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

4. Konsep Perkembangan Ekonomi di Indonesia

Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Dengan
pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat
perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. Dengan pendapatan nasional per tahun
indonesia mampu memberikan kemajuan. Ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam
pertumbuhan ekonomi saat ini, salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat
dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian. Selain
itu, ekspor dan impor serta investasi juga mempengaruhi..
Di lihat dari sedikit perekonomian makro dibidang perbankan ini dapat kita rasakan
pertumbuhan ekonomi itu meningkat. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan
ekonomi sepanjang triwulan I-2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni di kisaran 6,4 persen.
Sehingga, sepanjang tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh di kisaran 6-6,5
persen.

7
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengungkapkan hal itu dalam rapat kerja dengan
Komisi XI (membidangi keuangan dan perbankan) DPR, Senin (14/2). “Prospek perekonomian
ke depan akan terus membaik dan diperkirakan akan lebih tinggi,” kata Darmin. Dia
mengatakan, permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian.
Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi, juga akan tumbuh pesat. Ia menambahkan,
Indonesia sudah melalui tantangan yang di 2010. Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup
baik di tahun lalu, yakni 6,1 persen, akan mempermudah mencapai target pertumbuhan di 2013.
Meski demikian, inflasi tinggi masih akan menjadi tantangan serius di tahun ini.

A.         Masalah-masalah dalam Pengembangan Ekonomi di Indonesia


Indonesia merupakan negara yang kaya. Namun, harus diakui bahwa masih banyak
sumber daya milik Indonesia yang belum dimanfaatkan secara maksimal atau bahkan malah
justru pihak asing yang berhasil mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia. Hal tersebut
merupakan salah satu masalah ekonomi Indonesia. Berikut ini adalah beberapa masalah ekonomi
Indonesia yang lain:
1.      Pengangguran
Ini merupakan masalah klasik yang belum juga terselesaikan secara tuntas. Dari
tahun ke tahun jumlah pengangguran di Indoensia semakin bertambah. Upaya
pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja belum bisa menyelesaikan masalah ini.

2.      Ekonomi Biaya Tinggi


Ini juga merupakan masalah klasik di dunia industri. Ada banyak hal yang
menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Diantaranya adalah pungutan liar /
pungli yang tidak hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi namun tidak jarang
dilakukan secara terbuka.

3.      Regulasi Ekonomi


Beberapa kali pemerintah mengeluarkan keputusan mengenai regulasi
ekonomi yang dianggap tidak tepat bagi kondisi perekonomian Indonesia. Contohnya
adalah keputusan pemerintah untuk masuk dalam anggota CAFTA yang sekarang ini

8
mengakibatkan membanjirnya produk China di Indonesia sehingga membuat produk
lokal kepayahan di pasar sendiri.

4.      Kelangkaan Bahan Pokok


Operasi pasar yang sering dilakukan pemerintah disaat harga bahan pokok
mulai beranjak naik bisa dipastikan tidak membantu menyelesaikan masalah ini.
Kelangkaan bahan pokok memang merupakan masalah yang sangat sering terjadi di
wilayah luar jawa karena alasan teknis seperti transportasi. Namun menjelang puasa,
lebaran, dan natal bisa dipastikan wilayah jawa juga mengalami masalah yang sama.

5.      Tingginya Suku Bunga Perbankan


Suku bunga merupakan salah satu indikator sehat / tidaknya kondisi
perekonomian Indonesia. Suku bunga yang terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah
akan sangat mempengaruhi perekonomian.

6.      Tingginya Nilai Inflasi


Nilai inflasi akan sangat berpengaruh bagi kondisi perekonomian suatu
negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri nilai inflasi tergolong tinggi
sehingga banyak masalah ekonomi susulan yang terjadi karena inflasi ini. Selain itu,
inflasi di Indonesia sangat 'sensitif' mudah sekali naik. Misalnya  walaupun hanya
dipengaruhi oleh tingginya harga cabai rawit beberapa waktu yang lalu
B. PERSYARATAN DASAR, NILAI, DAN TUJUAN INTI PEMBANGUNAN

1. Persyaratan Dasar Pembangunan Islam


Negara terbelakang yang berhasrat ingin maju harus memenuhi prasyarat-prasyarat dasar
bagi pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi tidak dapat dicapai semata-mata dengan
menyingkirkan hambatan yang menghalangi kemajuan ekonomi. Menurut Prof. W.A. Lewis,
“pendorong utama pertumbuhan ekonomi ialah: upaya untuk berhemat (ekonomis), peningkatan
pengetahuan atau penerapannya di bidang produksi, dan peningkatan jumlah modal atau sumber
lain per-kepala.” Akan tetapi karena pembangunan ekonomi berkaitan erat dengan “kekayaan
manusia, sikap sosial, kondisi politik dan latar sejarah” maka kondisi ekonomi saja tidaklah
cukup. Kondisi politik, psikologi, sosial dan budaya, merupakan syarat yang sama pentingnya

9
dengan kondisi ekonomi.1 Berikut ini akan dibahas beberapa persyaratan dasar pembangunan
ekonomi.

1. Atas dasar kekuatan sendiri


Syarat utama bagi pembangunan ekonomi ialah bahwa proses pertumbuhannya harus
bertumpu pada kemampuan perekonomian di dalam negeri. Hasrat untuk memperbaiki nasib
dan prakarsa untuk menciptakan kemajuan material harus muncul dari warga Negara itu
sendiri. Prof. Cairncross mengatakan dalam hal ini: “Pembangunan tidak akan mungkin jika
ia tidak berkenan di hati rakyat.”
2. Menghilangkan ketidaksempurnaan pasar
Syarat kedua berkaitan dengan usaha menghilangkan ketidaksempurnaan pasar yang
menyebabkan immobilitas faktor dan menghambat ekspansi sektoral dan pembangunan. Prof.
Schultz mengatakan, “untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup berarti, maka
Negara seperti itu di dalam mengalokasikan modal dan usahanya harus melakukan tiga hal:
meningkatkan kuantitas barang yang dapat direproduksi, memperbaiki kualitas manusia
sebagai agen produksi, dan meningkatkan kadar seni produksinya.”2
3. Perubahan Struktural
Perubahan structural mengandung arti peralihan dari masyarakat pertanian tradisional
menjadi ekonomi industri modern, yang mencakup peralihan lembaga, sikap sosial dan
motivasi yang ada secara radikal. Perubahan structural semacam ini menyebabkan
kesempatan kerja semakin banyak, produktivitas buruh, stok modal, pendayagunaan sumber-
sumber baru serta perbaikan teknologi akan semakin tinggi.3
4. Pembentukan modal
Pembentukan modal merupakan faktor paling penting dan strategis dalam proses
pembangunan ekonomi. Pembentukan modal bahkan disebut sebagai “kunci utama menuju
pembangunan ekonomi.” Sekali proses ini berjalan, ia akan senantiasa mengumpal dan
menghidupi dirinya sendiri. Proses ini berjalan melalui tiga tingkatan: (i) kenaikan volume
tabungan nyata yang tergantung pada kemauan dan kemampuan untuk menabung; (ii)
keberadaan lembaga kredit dan keuangan untuk menggalakkan dan menyalurkan tabungan
agar dapat dialihkan menjadi dana yang dapat diinvestasikan; dan (iii) penggunaan tabungan
1
M.L. Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Jakarta: Rajawali Pers 2010. Hlm.41
2
Ibid. hlm.41-42
3
Ibid. Hlm. 43

10
untuk tujuan investasi dalam barang-barang modal pada perusahaan. Pembentukan modal
juga berarti pembentukan keahlian, karena keahlian kerapkali berkembang sebagai akibat
pembentkan modal.4
5. Kriteria investasi yang tepat
Menentukan pola investasi sama pentingnya dengan menentukan laju pembentukan
modal. Tetapi ini bukanlah tugas yang mudah.negara terbelakang tidak saja harus
menentukan besarnya tingkat investasi tetapi juga komposisi investasi itu. Negara memiliki
tanggung jawab untuk melakukan investasi yang paling menguntungkan masyarakat. Pola
optimum investasi sebagian besar tergantung pada iklim investasi yang tersedia di negeri itu
dan pada produktivitas marginal sosial dari berbagai jenis investasi.5
6. Persyaratan sosio-budaya
Wawasan sosio-budaya masyarakat haruslah diubah jikalau pembangunan diharapkan
dapat berjalan. Manakala terdapat hambatan sosial yang menghalangi kemajuan ekonomi,
hambatan tersebut harus disingkirkan atau disesuaikan.organisasi sosial seperti keluarga
bersama, system kasta, warna kulit, dogma agama dan kehidupan desa harus dimodifikasi
sehingga selaras dengan pembangunan. Setiap perubahan sosial atau budaya akan membawa
ketidakpuasan dan perlawanan dibelakangnya, yang karena itu dapat berpengaruh buruk pada
perekonomian. “karena kesejahteraan ekonomi hanyalah merupakan sebagian saja dari
kesejahteraan sosial pada umumnya maka yang terakhir inilah yang harus mendapatkan
perhatian utama. Kenaikan pendapatan nasional tidak akan membawa kenaikan kesejahteraan
sosial, jika kenaikan pendapatan itu kurang dibarengi dengan penyesuaian budaya.”6
7. Administrasi
Kehadiran administrasi yang kuat, berwibawa dan tidak korup, merupakan sine qua non
pembangunan ekonomi. Pemerintahan harus kuat, mampu menegakkan hukum dan
ketertiban serta dapat mempertahankan negeri melawan agresi dari luar. Tanpa alat
perlengkapan administratif yang baik dan efisien, rencana pembangunan publik maupun
privat tidak akan dapat dilaksanakan secara sempurna. Kebutuhan akan pemerintahan yang
bersih dalam pembangunan ekonomi secara singkat dijelaskan oleh Prof. Herman Finer:
“pembangunan ekonomi memerlukan hukum dan peraturan perundang-undangan yang

4
Ibid. Hlm. 47
5
Ibid. Hlm. 50
6
Ibid. Hlm. 55

11
berfungsi sebagai pedoman dan memberikan kepastian tentang keuntungan yang sepadan
dengan usaha dan pengorbanan seperti dijanjikan oleh program pembangunan. Pembangunan
ekonomi juga memerlukan suatu system administrasi yang tepat untuk melaksanakan rencana
yang dicantumkan di dalam peraturan perundang-undangan. Pemerintahan seperti itu harus
menyediakan pelayanan kepada masyarakat, kapan saja dibutuhkan, untuk mendorong:
pembangunan ekonomi; ketertiban, keadilan, polisi, pertahanan; imbalan yang sepadan
dengan kemampuan dan penerapan di dalam produksi; jaminan dalam menikmati hak milik
yang sifatnya bias sangat beraneka ragam; hak waris; jaminan bahwa persetujuan dan
perjanjian bisnis akan ditepati; ketentuan-ketentuan tentang standar satuan berat; ukuran dan
mata uang serta stabilitas sistem pemerintahan itu sendiri, untuk memelihara rasa ketertiban
dan harapan serta tugas masa depan yang dapat diperhitungkan.7
2. Nilai Pembangunan
 Dalam bukunya Michael P.Todaro mengutip pendapat Profesor Goulet dan tokoh-tokoh
lainnya mengatakan bahwa paling tidak adanya tiga komponen dasar atau nilai inti yang
harus dijadikan sebagai basis konseptual dan pedoman praktis untuk memahami makna
pembangunan yang paling hakiki. Ketiga komponen dasar itu adalah Kecukupan
(sustenance) jati diri (self-estem), serta kebebasan (freedom). Ketiga hal tersebut nilai
pokok atau tujuan inti yang harus dicapai dan diperoleh oleh setiap masyarakat melalui
pembangunan. Ketiga komponen tersebut berkaitan secara langsung dengan kebutuhan
manusuia yang paling mendasar, yang terwujud dalam berbgai macam manifestasi di
seluruh masyarakat dan budaya sepanjang zaman.
 Kecukupan : kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Yang dimaksud dengan kecukupan bukan hanya sekedar menyangkut makanan.
Melainkan mewakili semua hal yang merupakan kebutuhan dasar manusia secara fisik.
Kebutuhan dasar ini meliputipangan,sandang,papan,kesehatan, dan keamanan. Apabila
salah satu satu dari sekian banyak kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi maka muncullah
keterbelakangan absolute. Fungsi dari semua kegiatan pemabangunan pada hakekatnya
adalah untuk menyediakan sebanyak banyak mungkin perangakat dan bekal guna
menghindari kesengsaraan dan ketidakberdayaan yang diakibatkan oleh kekurangan
pangan,sandang,papan,kesehatan,dan keamanan. Atas dasar tersebutlah dinyatakan

7
Ibid. Hlm. 55-56

12
bahwa keberhasilan pembangunan itu merupakan prasayarat bagi membaiknya kualitas
kehidupan. Tanpa adanya kemajuan ekonomi secara berkesinambungan,maka realisasi
potensi manusia, baik itu indvidu maupun keseluruhan masyarakat,tidak mungkin
berlangsung. Setiap individu harus mendapat kecukupan untuk mendapatkan lebih.
Dengan demikian,kenaikan pendapatan perkapita, penambahan lapangan
kerja,pengentasan kemiskinan,serta pemerataan pendapatan,merupakan hal-hal yang
harus ada (necessary condition) bagi pembangunan,tapi tidak akan memadai tanpa
adanya faktor-faktor inti/positif lainnya (not sufficient condition).
Dalam laporan PBB, Human Development Report terbitan tahun 1994 pada bab pembukaan
dengan tegas menyatakan bahwa semau manusia lahir dengan membawa potensi kapabilitas
tertentu. Tujuan pembangunan adalah menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan
setiap orang mengembangkan kapabilitas itu,dan kesempatnnya harus senantiasa dipupuk
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pondasi nyata bagi pembangunan manusia adalah
universalisme pengakuan atas hidup manusia. Namun jika semua perhatian diarahkan ke hal
itu,maka hal tersebut adalah kekliruan. Ada dua alasan pokok. Pertama, akumulasi kekayaan
tidak menjamintersedia atau terpenuhinya pilihan-pilihan terpenting bagi manusia. Kedua,
pilihan-pilihan manusia itu jauh lebih besar dari kekayaan. (Human Development
Report,1994).

 Jati Diri : Harga Diri Sebagai Manusia.


Komponen inti dari pembangunan yang kedua adalah menyangkut jati diri. Kehidupan
yang serba lebih baik adalah adanya dorongan dari dalam diri untuk maju,untuk
menghargai diri sendiri,untuk merasa diri pantas (able) dan layak untuk melakukan
sesuatu. Semua itu terangkum dalam jati diri(self-esteem). Pencarian jati diri bukanlah
suatu hal yang bersifa sepele. Karena jati diri itu bukan hal yang sepele. Penyebaran
nilai-nilai modern yang bersumber dari Negara-negara maju telah menimbulkan
kebingungan dan kejutan budaya di banyak Negara berkembang.kontak dengan
masyarakt lain baik secara ekonomis maupun teknologis lebih maju acap kali
menyebabkan defenisi dan batasan mengenai baik-buruk atau benar-salah menjadi kabur.
Ini dikarenakan kesejahtraan nasional muncul sebagai berhala baru. Kemakmuran
materil lambat laun dijadikan sebagai suatu ukuran kelayakan universal,dan dinobatkan

13
sebagi landasan atas penilaian sesuatu. Derasnya serbuan nilai-nilai barat yang mengikis
jati diri masyarakat dinegara-negara berkembang. Banyak bangsa yang merasa dirinya
kecil atau tidak berarti hanya karena mereka tidak meiliki kemajuan ekonomi dan
teknologi seperti bangsa-bangsa lain. Selanjutnya yang dianggap hebat adalah
mempunyai kemajuan ekonomi dan teknologi modern,sehingga masyarakt di Negara-
negara dunia ketiga berlomab-lomba untuk mengejar ketertinggalan tanpa menyadari
kehilangan jati dirinya
 Kebebasan dari Perbudakan/Penindasan
Tata nilai ketiga sebagai nilai-nilai hakiki pembanguna adalah konsep “Kebebasan atau
Kemerdekaan. Kebebasan dalam konteks ini diartikan secara luas sebagai kemampuan untuk
berdiri tegak sehingga tidak diperbudak oleh pengejaran aspek-aspek materil dalam kehidupan
serta bebas dari perasaan perbudakan sosial sebagai manusia terhadap alam. Kebebasan dari
kebodohan dan ketergantungan terhadap pihak asing. Kebebasan merangkum pilihan-pilihan
yang luas bagi masyarakat dan anggotanya secara bersama-sama untuk memperkecil
paksaan/tekanan dari luar, dalam usaha untuk mencapai tujuan sosial yang dinamakan dengan
“pembangunan”. Arthur Lewis (1954) menekankan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan
kebebasan dari sikap-sikap budak, dengan menyimpulkan bahwa keuntungan dari pertumbuhan
ekonomi bukanlah kenikmatan karena kekayaan bertambah, tapi karena meningkatnya kebebasan
manusia untuk memilih.
3. Tujuan Inti Pembangunan
Dapat kita simpulkan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad
suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi proses sosial,
ekonomi dan institusional demi mencapai kehidupan yang serba lebih baik. Apa pun komponen
spesifik atas “kehidupan yang serba lebih baik” itu, bertolak dari tiga nilai pokok di atas, proses
pembangunan di semua masyarakat paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti sebagai berikut :
1. Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan
hidup yang pokok seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan.
2. Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga
meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta
peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan, yang kesemuanya itu tidak

14
hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materiil, melainkan juga menumbuhkan jati diri
pribadi dan bangsa yang bersangkutan.
3. Perluasan pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara
keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka dari sikap menghamba dan
ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau negara bangsa lain, namun juga terhadap
setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.pertumbuhan
ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan Pendapatan Nasional Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan
ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut
Pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan
perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Perkembangan tersebut selalu dinyatakan dalam bentuk persentase
perubahan pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Sedangkan pembangunan ekonomi, selalu dinyatakan tidak dengan angka, tidak
dinyatakan dalam bentuk persentase perubahan pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu.
Dasar Pembangunan Islam meliputi: atas dasar kekuatan sendiri, menghilangkan
ketidaksempurnaan pasar, perubahan struktural, pembentukan modal, kriteria investasi yang
tepat, persyaratan sosio-budaya, dan administrasi. Nilai pembangunan meliputi: kecukupan,
jati diri, dan kebebasan dari perbudakan. Sedangkan tujuan inti pembangunan antara lain:
peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang pokok,
peningkatan standar hidup, dan perluasan pilihan-pilihan ekonomi dan sosial.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sri Mulyani, Editor Inna Ratna Sari Dewi S.W, Iswanti, Ilustrasi Haryana Humardani. 2009.
Ekonomi dan Kehidupan SMA/MA Untuk Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Dapartemeen
pendidikan Nasional. 
Sukirno, Sadono. 2006 . Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan Edisi
kedua . Jakarta: Kencana.
Todaro, Michael P . Ekonomi Untuk Negara Berkembang . Suatu Pengantar Tentang Prinsip-
Prinsip, Masalah Dan Kebijakan Pemerintah Edisi Ketiga . Jakarta: BUMI AKSARA

17
18

Anda mungkin juga menyukai