MAKALAH
Disusun Oleh :
1. Nur Khakiki Rokhipah ( 1805026091)
2. Shinta Nur Fadhilah ( 1805026092 )
3. Muhammad Ilham Maarif ( 1805026093 )
S1 EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
i
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melipahkan rezeki serta karunianya
sehingga kami dapat meyelesaikan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah ekonomi
pembangunan islam dengan judul Model Pertumbuhan Ekonomi Islam
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfatt dan
pengetahuan bagi pembaca. Terutama materi Model Pertumbuhan Ekonomi Islam.
Karena makalah ini juga jauh dari kata sempurna oleh karenanya kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sebagai acuan dalam pembuatan makalah yang
selanjutnya
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................................ii
Daftar isi.......................................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan........................................................................................................................iv
1. Latar Belakang.................................................................................................................iv
2. Rumusan Masalah............................................................................................................iv
3. Tujuan................................................................................................................................v
Bab II Pembahasan........................................................................................................................1
A. Kesimpulan......................................................................................................................16
Daftar Pustaka.......................................................................................................................17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setelah itu hal yang diperlukan adalah nilai pembangunan yang teridiri dari tiga
komponen yaitu kecukupan, jati diri, serta kebebasan. Hal inilah yang menjadi tolak ukur agar
nantinya tercipta model pembangunan ekonomi.
Terkait dengan pertumbuhan ekonomi hal diatas sangatlah diperlukan agar nantinya dapat
diselaraskan dengan model pembangunan ekonomi yang tepat. Dari apa yang dipaparkan diatas
kami akan membahas sedikit tentang model pembangunan ekonomi.
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dan konsep Pembangunan Ekonomi ?
b. Bagaimana dampak Pertumbuhan Ekonomi ?
c. Apa pengertian dan konsep Pertumbuhan Ekonomi ?
d. Bagaimana dampak Pertumbuhan Ekonomi ?
3. Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan pengertian dan konsep Pembangunan Ekonomi
v
b. Mengetahui dampak Pembangunan Ekonomi
c. Menjelaskan pengertia dan konsep Pertumbuhan Ekonomi
d. Mengetahui dampak Pertumbuhan Ekonomi
vi
BAB II
PEMBAHASAN
1
e. Peranan sejarah migrasi dunia.
f. Keuntungan-keuntungan dari perdagangan dunia.
g. Pengetahuan dasar, riset teknologi dan kemampuan membangun
h. Stabilitas dan fleksibilitas lembaga-lembaga politik.
2
yang masih kuno. Hal yang pertama menyebabkan produktivitas berbagai kegiatan
produktif sangat rendah, dan hal yang kedua menyebabkan usaha-usaha pembaruan
sangat terbatas. Dengan demikian cara berproduksi tradisional dan memiliki
produktivitas rendah tidak mengalami perubahan dari masa ke masa.
3. Lingkaran perangkap kemiskinan terhadap pembangunan ekonomi
yang dimaksud dengan lingkaran perangkap kemiskinan terhadap pembangunan
ekonomi, adalah serangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi secara sedemikian
rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana sesuatu negara akan tetap miskin san akan
tetap mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi. Kemiskinan bukan saja disebabkan oleh ketiadaan pembangunan di masa lalu
tetapi juga menghadirkan hambatan kepada pembangunan di masa depan.
3
1. Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan
adanya kerusakan lingkungan hidup.
4
barang (produksi) akan berpengaruh pada tingkat pertubuhan ekonomi.
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan Pendapatan Nasional Suatu
negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di
negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi.
B. . FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
1. Adanya investasi atau penanaman modal
Modal akan mendorong proses produksi. Semakin banyak modal yang di tanam maka makin
banyak pula barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.
2. Sumber Daya Manusia (Tenaga kerja) yang berkualitas
Tenaga kerja yang berkualitas adalah tenaga kerja yang memiliki etos kerja yang tinggi
inovatif dan kreatif.
3. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam menyediakan bahan baku yang cukup untuk proses produksi baik yang
bersifat hayati maupun nonhayati.
4. Teknologi
Pengembangan dan penggunaan teknologi akan mempermudah dan meningkatkan produksi.
5. Efisiensi
Penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien akan memaksimalkan hasil yang dicapai.
Karena tidak adanya efisiensi maka akan terjadi pemborosan di berbagai bidang.
6. Pertumbuhan penduduk
Peningkatan penduduk pada waktu jangka panjang akan meningkatkan jumlah angkatan kerja
tergantung pada kemampuan sistem ekonomi tersebut untuk menyerap dan memperkerjakan
tambahan pekerja itu secara produktif.
5
Poin pertama ini berhubungan dengan perdagangan bebas yang mulai dilakukan oleh banyak
negara termasuk negara kita. Mudahnya produk dan jasa dari luar untuk keluar masuk ke
negara kita, telah menjadi ancaman tersendiri bagi produsen dalam negeri.
2. Kurangnya dukungan pengadaan barang dan jasa
Masalah pertumbuhan ekonomi berikutnya di negara berkembang, berhubungan dengan
dukungan terhadap pengusaha baru. Banyak pengusaha yang curhat seperti ini, "Bagaimana
bisa berkembang coba, belum-belum udah "dipalak" sana-sini dengan alasan kontribusi,
keamanan, dan uang kerjasama!" Ya, dilema memang. Di satu sisi, kita disuruh untuk kreatif
dengan menciptakan banyak lapangan kerja. Namun di sisi lain, pungutan liar masih ada di
mana-mana. Ibarat sebuah kondisi kita sedang berada di dalam sumur. Ketika kita ingin
keluar dari sumur yang gelap tersebut, dan ingin merasakan hangatnya sinar matahari, kaki
kita ditarik oleh orang-orang yang juga sama-sama berada di dalam sumur.
3. Kurangnya kreativitas
Sekalipun jumlah orang-orang kreatif meningkat dari waktu ke waktu, namun sejujurnya kita
masih kekurangan orang-orang kreatif. Hal itulah yang juga akan menjadi masalah ekonomi.
Tak ada kreativitas itu artinya mati. Bila saat ini kita adalah mahasiswa yang baru saja lulus
dan tak juga mendapatkan pekerjaan, apa yang akan kita lakukan? Memulai usaha atau
bertahan menjadi pengangguran bergengsi? "Malu dong, masa sarjana jualan?" begitu salah
satu contohnya. Padahal, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa bisa terus naik karena
banyaknya orang-orang kreatif di negara tersebut.
Bila tak ada yang kreatif, mungkin tak ada yang akan menciptakan kendaraan dan alat
komunikasi. Namun, di negara berkembang, biasanya para penduduknya masih suka
mengikuti tren. Kebanyakan dari mereka akan malu bila berjalan sedikit "menyimpang" dari
teman-temannya. Hal tersebut bisa jadi, karena negara berkembang biasanya sudah "terbiasa"
dijajah oleh bangsa lain. Sehingga pola pikir menurut dan patuh itu sangat membudaya.
Sedangkan pola pikir nyeleneh atau tampil beda itu dianggap melanggar aturan. Padahal pola
pikir dan sikap nyeleneh yang positif adalah bagian dari kreativitas yang mungkin bisa
bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi bangsa.
4. Kurangnya apresiasi terhadap penemuan yang bermanfaat
Masalah pertumbuhan ekonomi lainnya di negara berkembang adalah kurang adanya
apresiasi atau dukungan terhadap penemuan-penemuan di bidang ekonomi yang bisa
6
bermanfaat bagi banyak orang. Bahkan, lebih sering mungkin sikap nyinyir yang akan
diperlihatkan ketika penemuan tersebut tercipta.
Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Dengan
pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat
perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. Dengan pendapatan nasional per tahun
indonesia mampu memberikan kemajuan. Ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam
pertumbuhan ekonomi saat ini, salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat
dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian. Selain
itu, ekspor dan impor serta investasi juga mempengaruhi..
Di lihat dari sedikit perekonomian makro dibidang perbankan ini dapat kita rasakan
pertumbuhan ekonomi itu meningkat. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan
ekonomi sepanjang triwulan I-2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni di kisaran 6,4 persen.
Sehingga, sepanjang tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh di kisaran 6-6,5
persen.
7
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengungkapkan hal itu dalam rapat kerja dengan
Komisi XI (membidangi keuangan dan perbankan) DPR, Senin (14/2). “Prospek perekonomian
ke depan akan terus membaik dan diperkirakan akan lebih tinggi,” kata Darmin. Dia
mengatakan, permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian.
Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi, juga akan tumbuh pesat. Ia menambahkan,
Indonesia sudah melalui tantangan yang di 2010. Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup
baik di tahun lalu, yakni 6,1 persen, akan mempermudah mencapai target pertumbuhan di 2013.
Meski demikian, inflasi tinggi masih akan menjadi tantangan serius di tahun ini.
8
mengakibatkan membanjirnya produk China di Indonesia sehingga membuat produk
lokal kepayahan di pasar sendiri.
9
dengan kondisi ekonomi.1 Berikut ini akan dibahas beberapa persyaratan dasar pembangunan
ekonomi.
10
untuk tujuan investasi dalam barang-barang modal pada perusahaan. Pembentukan modal
juga berarti pembentukan keahlian, karena keahlian kerapkali berkembang sebagai akibat
pembentkan modal.4
5. Kriteria investasi yang tepat
Menentukan pola investasi sama pentingnya dengan menentukan laju pembentukan
modal. Tetapi ini bukanlah tugas yang mudah.negara terbelakang tidak saja harus
menentukan besarnya tingkat investasi tetapi juga komposisi investasi itu. Negara memiliki
tanggung jawab untuk melakukan investasi yang paling menguntungkan masyarakat. Pola
optimum investasi sebagian besar tergantung pada iklim investasi yang tersedia di negeri itu
dan pada produktivitas marginal sosial dari berbagai jenis investasi.5
6. Persyaratan sosio-budaya
Wawasan sosio-budaya masyarakat haruslah diubah jikalau pembangunan diharapkan
dapat berjalan. Manakala terdapat hambatan sosial yang menghalangi kemajuan ekonomi,
hambatan tersebut harus disingkirkan atau disesuaikan.organisasi sosial seperti keluarga
bersama, system kasta, warna kulit, dogma agama dan kehidupan desa harus dimodifikasi
sehingga selaras dengan pembangunan. Setiap perubahan sosial atau budaya akan membawa
ketidakpuasan dan perlawanan dibelakangnya, yang karena itu dapat berpengaruh buruk pada
perekonomian. “karena kesejahteraan ekonomi hanyalah merupakan sebagian saja dari
kesejahteraan sosial pada umumnya maka yang terakhir inilah yang harus mendapatkan
perhatian utama. Kenaikan pendapatan nasional tidak akan membawa kenaikan kesejahteraan
sosial, jika kenaikan pendapatan itu kurang dibarengi dengan penyesuaian budaya.”6
7. Administrasi
Kehadiran administrasi yang kuat, berwibawa dan tidak korup, merupakan sine qua non
pembangunan ekonomi. Pemerintahan harus kuat, mampu menegakkan hukum dan
ketertiban serta dapat mempertahankan negeri melawan agresi dari luar. Tanpa alat
perlengkapan administratif yang baik dan efisien, rencana pembangunan publik maupun
privat tidak akan dapat dilaksanakan secara sempurna. Kebutuhan akan pemerintahan yang
bersih dalam pembangunan ekonomi secara singkat dijelaskan oleh Prof. Herman Finer:
“pembangunan ekonomi memerlukan hukum dan peraturan perundang-undangan yang
4
Ibid. Hlm. 47
5
Ibid. Hlm. 50
6
Ibid. Hlm. 55
11
berfungsi sebagai pedoman dan memberikan kepastian tentang keuntungan yang sepadan
dengan usaha dan pengorbanan seperti dijanjikan oleh program pembangunan. Pembangunan
ekonomi juga memerlukan suatu system administrasi yang tepat untuk melaksanakan rencana
yang dicantumkan di dalam peraturan perundang-undangan. Pemerintahan seperti itu harus
menyediakan pelayanan kepada masyarakat, kapan saja dibutuhkan, untuk mendorong:
pembangunan ekonomi; ketertiban, keadilan, polisi, pertahanan; imbalan yang sepadan
dengan kemampuan dan penerapan di dalam produksi; jaminan dalam menikmati hak milik
yang sifatnya bias sangat beraneka ragam; hak waris; jaminan bahwa persetujuan dan
perjanjian bisnis akan ditepati; ketentuan-ketentuan tentang standar satuan berat; ukuran dan
mata uang serta stabilitas sistem pemerintahan itu sendiri, untuk memelihara rasa ketertiban
dan harapan serta tugas masa depan yang dapat diperhitungkan.7
2. Nilai Pembangunan
Dalam bukunya Michael P.Todaro mengutip pendapat Profesor Goulet dan tokoh-tokoh
lainnya mengatakan bahwa paling tidak adanya tiga komponen dasar atau nilai inti yang
harus dijadikan sebagai basis konseptual dan pedoman praktis untuk memahami makna
pembangunan yang paling hakiki. Ketiga komponen dasar itu adalah Kecukupan
(sustenance) jati diri (self-estem), serta kebebasan (freedom). Ketiga hal tersebut nilai
pokok atau tujuan inti yang harus dicapai dan diperoleh oleh setiap masyarakat melalui
pembangunan. Ketiga komponen tersebut berkaitan secara langsung dengan kebutuhan
manusuia yang paling mendasar, yang terwujud dalam berbgai macam manifestasi di
seluruh masyarakat dan budaya sepanjang zaman.
Kecukupan : kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Yang dimaksud dengan kecukupan bukan hanya sekedar menyangkut makanan.
Melainkan mewakili semua hal yang merupakan kebutuhan dasar manusia secara fisik.
Kebutuhan dasar ini meliputipangan,sandang,papan,kesehatan, dan keamanan. Apabila
salah satu satu dari sekian banyak kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi maka muncullah
keterbelakangan absolute. Fungsi dari semua kegiatan pemabangunan pada hakekatnya
adalah untuk menyediakan sebanyak banyak mungkin perangakat dan bekal guna
menghindari kesengsaraan dan ketidakberdayaan yang diakibatkan oleh kekurangan
pangan,sandang,papan,kesehatan,dan keamanan. Atas dasar tersebutlah dinyatakan
7
Ibid. Hlm. 55-56
12
bahwa keberhasilan pembangunan itu merupakan prasayarat bagi membaiknya kualitas
kehidupan. Tanpa adanya kemajuan ekonomi secara berkesinambungan,maka realisasi
potensi manusia, baik itu indvidu maupun keseluruhan masyarakat,tidak mungkin
berlangsung. Setiap individu harus mendapat kecukupan untuk mendapatkan lebih.
Dengan demikian,kenaikan pendapatan perkapita, penambahan lapangan
kerja,pengentasan kemiskinan,serta pemerataan pendapatan,merupakan hal-hal yang
harus ada (necessary condition) bagi pembangunan,tapi tidak akan memadai tanpa
adanya faktor-faktor inti/positif lainnya (not sufficient condition).
Dalam laporan PBB, Human Development Report terbitan tahun 1994 pada bab pembukaan
dengan tegas menyatakan bahwa semau manusia lahir dengan membawa potensi kapabilitas
tertentu. Tujuan pembangunan adalah menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan
setiap orang mengembangkan kapabilitas itu,dan kesempatnnya harus senantiasa dipupuk
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pondasi nyata bagi pembangunan manusia adalah
universalisme pengakuan atas hidup manusia. Namun jika semua perhatian diarahkan ke hal
itu,maka hal tersebut adalah kekliruan. Ada dua alasan pokok. Pertama, akumulasi kekayaan
tidak menjamintersedia atau terpenuhinya pilihan-pilihan terpenting bagi manusia. Kedua,
pilihan-pilihan manusia itu jauh lebih besar dari kekayaan. (Human Development
Report,1994).
13
sebagi landasan atas penilaian sesuatu. Derasnya serbuan nilai-nilai barat yang mengikis
jati diri masyarakat dinegara-negara berkembang. Banyak bangsa yang merasa dirinya
kecil atau tidak berarti hanya karena mereka tidak meiliki kemajuan ekonomi dan
teknologi seperti bangsa-bangsa lain. Selanjutnya yang dianggap hebat adalah
mempunyai kemajuan ekonomi dan teknologi modern,sehingga masyarakt di Negara-
negara dunia ketiga berlomab-lomba untuk mengejar ketertinggalan tanpa menyadari
kehilangan jati dirinya
Kebebasan dari Perbudakan/Penindasan
Tata nilai ketiga sebagai nilai-nilai hakiki pembanguna adalah konsep “Kebebasan atau
Kemerdekaan. Kebebasan dalam konteks ini diartikan secara luas sebagai kemampuan untuk
berdiri tegak sehingga tidak diperbudak oleh pengejaran aspek-aspek materil dalam kehidupan
serta bebas dari perasaan perbudakan sosial sebagai manusia terhadap alam. Kebebasan dari
kebodohan dan ketergantungan terhadap pihak asing. Kebebasan merangkum pilihan-pilihan
yang luas bagi masyarakat dan anggotanya secara bersama-sama untuk memperkecil
paksaan/tekanan dari luar, dalam usaha untuk mencapai tujuan sosial yang dinamakan dengan
“pembangunan”. Arthur Lewis (1954) menekankan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan
kebebasan dari sikap-sikap budak, dengan menyimpulkan bahwa keuntungan dari pertumbuhan
ekonomi bukanlah kenikmatan karena kekayaan bertambah, tapi karena meningkatnya kebebasan
manusia untuk memilih.
3. Tujuan Inti Pembangunan
Dapat kita simpulkan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad
suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi proses sosial,
ekonomi dan institusional demi mencapai kehidupan yang serba lebih baik. Apa pun komponen
spesifik atas “kehidupan yang serba lebih baik” itu, bertolak dari tiga nilai pokok di atas, proses
pembangunan di semua masyarakat paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti sebagai berikut :
1. Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan
hidup yang pokok seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan.
2. Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga
meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta
peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan, yang kesemuanya itu tidak
14
hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materiil, melainkan juga menumbuhkan jati diri
pribadi dan bangsa yang bersangkutan.
3. Perluasan pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu serta bangsa secara
keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka dari sikap menghamba dan
ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau negara bangsa lain, namun juga terhadap
setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan
perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.pertumbuhan
ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan Pendapatan Nasional Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan
ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut
Pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan
perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Perkembangan tersebut selalu dinyatakan dalam bentuk persentase
perubahan pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Sedangkan pembangunan ekonomi, selalu dinyatakan tidak dengan angka, tidak
dinyatakan dalam bentuk persentase perubahan pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu.
Dasar Pembangunan Islam meliputi: atas dasar kekuatan sendiri, menghilangkan
ketidaksempurnaan pasar, perubahan struktural, pembentukan modal, kriteria investasi yang
tepat, persyaratan sosio-budaya, dan administrasi. Nilai pembangunan meliputi: kecukupan,
jati diri, dan kebebasan dari perbudakan. Sedangkan tujuan inti pembangunan antara lain:
peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang pokok,
peningkatan standar hidup, dan perluasan pilihan-pilihan ekonomi dan sosial.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sri Mulyani, Editor Inna Ratna Sari Dewi S.W, Iswanti, Ilustrasi Haryana Humardani. 2009.
Ekonomi dan Kehidupan SMA/MA Untuk Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Dapartemeen
pendidikan Nasional.
Sukirno, Sadono. 2006 . Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan Edisi
kedua . Jakarta: Kencana.
Todaro, Michael P . Ekonomi Untuk Negara Berkembang . Suatu Pengantar Tentang Prinsip-
Prinsip, Masalah Dan Kebijakan Pemerintah Edisi Ketiga . Jakarta: BUMI AKSARA
17
18