http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
Abstract
________________________________________________________________
The agricultural human resources empowermentneed to develop to be more advanced and efficient and directed
to improve the quantity and quality of production. The purpose of this study was to evaluate and analyze the
execution of the program, the obstacles encountered and solutions programs, strategies farmer empowerment
through technology and information on the business of sheep farming in the district Temanggung.The results
showed; 1) implementation of the program in accordance with the component A, B and E, 2) constraints faced
by extension related to human resources, including in a language that is easily understood by farmers; constraints
faced by farmers is difficult to get fresh fodder during the dry season with a solution looking for other protein
sources, limited marketing of sheep and the emergence of competitors with solutions to improve the quality of
livestock products competitive, 3) empowerment strategy includes providing training activities significantly and
appropriate and intensification of agriculture and sheep farm management. Conclusions in this study that the
program FEATI/P3TIP components A, B and E was done and aligned with the agricultural potential of the
farming community in the Village Purwodadi Kecamatan Tembarak Kabupaten . Temanggung. Submitted
suggestions that are given basic training courses to improve agricultural and livestock farmers' knowledge
empowerment program participants.
© 2015 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: edaj_unnes@yahoo.com
16
Desy Anggar Sary/ Economics Development Analysis Journal 4 (1) (2015)
rendah, sikap dan rendahnya ketrampilan, petani melalui teknologi dan informasi pertanian
lambatnya mengadopsi teknologi, rendahnya pada usaha ternak domba di Desa Purwodadi
usaha kelompok, tingkat pemasaran hasil Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung
pertanian yang terbatas rendah. Para petani diadakan dengan tujuan utama meningkatkan
tersebut membutuhkan pendampingan penyuluh produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan
yang aktif dilapangan untuk proses petani. Pemilihan Desa Purwodadi sebagai desa
pemberdayaan dan membantu memecahkan pelaksana program pemberdayaan petani
persoalan-persoalan petani. Berkaitan dengan disebabkan wilayah Desa Purwodadi termasuk
hal tersebut, diperlukan proses pemberdayaan desa agraris dengan penduduk
petani secara signifikan dan membantu bermatapencaharian petani pangan, sayur
memecahkan permasalahan yang dihadapi sekaligus peternak.
petani. Kondisi tersebut merupakan potensi
desa yang menjadi acuan pemerintah untuk
melaksanakan program pemberdayaan petani
METODE PENELITIAN
melalui teknologi dan informasi pertanian pada
Penelitian ini menggunakan pendekatan usaha ternak domba. Berdasarkan data
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian disebutkan bahwa sejak tahun
penelitian yang bermaksud untuk memahami anggaran 2007/2008 telah digulirkan program
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek pemberdayaan petani melalui teknologi dan
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, informasi pertanian pada usaha ternak domba di
tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan
wilayah Kecamatan Tembarak.
dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata Kabupaten Temanggung melaksanakan
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
program Pemberdayaan Petani melalui
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) pada
metode alamiah (Moleong, 2007:6). Lokasi tiga komponen yaitu komponen A, B dan E. Hal
penelitian dipilih pada Kecamatan Tembarak, itu dilakukan sesuai dengan karakterisitik wilyah
karena terdapat potensi peternakan domba. dan petani peserta program. Komponen A pada
Pengambilan sampling lokasi tersebut meliputi penguatan sistem penyuluhan berorientasi pada
beberapa UP-FMA (Unit Pengelola – Farmer kebutuhan petani. Kegiatan yang dilakukan
Managed Extension Activities) yang diambil dari sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan petani
5 desa yaitu di desa Tembarak, Menggoro,
seperti penyelenggaraan penyuluhan mandiri
Gandu, Botoputih dan Purwodadi. Sumber data oleh petani, sosialisasi kegiatan FEATI,
primer diperoleh dari hasil wawancara langsung pengajuan dana FMA ketika membutuhkan
dengan informan penelitian yaitu: satu orang modal, mengembangkan kelembagaan dan
penyuluh, satu orang aparat pemerintah dan satu
kemitraan usaha dengan pihak swasta dan
orang petani peserta program sedangkan data pemerintah, menyusun struktur organisasi petani
sekunder bersumber dari hasil sebaran angket berupa pembentukan kelompok tani.
tanggapan petani peserta program, hasil
Komponen B pada penguatan
observasi dan dokumentasi. Teknik
kelembagaan dan Kapasitas Petugas Penyuluhan
pengumpulan data menggunakan teknik
dengan melaksanakan sistem penyuluhan
observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.
terdesentralisasi melalui kerjasama antara
Keabsahan data menggunakan triangulasi
penyedia layanan penyuluhan swasta dengan
sumber dan metode. Data penelitian yang
kelompok tani dan perusahaan untuk keuntungan
diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif
bersama. Untuk keperluan tersebut dilakukan
dan disajikan dalam bentuk kalimat sederhana.
kegiatan-kegiatan yang mencakup penyediaan
pelatihan, perbaikan infrastruktur beserta
HASIL DAN PEMBAHASAN perlengkapan (pembuatan kandang domba dengan
Pelaksanaan Program ukuran dan bentuk tertentu), penyediaan dana
operasional dari pemerintah untuk pelayanan
Pelaksanaan program pemberdayaan
penyuluhan (pemberian tunjangan finansial bagi
18
Desy Anggar Sary/ Economics Development Analysis Journal 4 (1) (2015)
2 orang atau 7.14 dan tidak ada dalam kategori Petani peserta program memiliki kesadaran
sangat rendah. Hal tersebut mengindikasikan untuk mempersiapkan peralatan penyuluhan
bahwa mayoritas petani dalam kategori tinggi secara mandiri, petani berani mengajukan
sebanyak 17 orang atau 60,71% menyatakan pertanyaan kepada pendamping berkaitan
pendapatan meningkat setelah mengikuti dengan masalah yang dihadapi secara tepat dan
program pemberdayaan petani melalui jelas, materi yang diterima mudah dipahami,
teknologi dan informasi pertanian pada usaha mengadakan diskusi dengan sesame anggota
ternak domba. kelompok tani, pendamping dapat memotivasi
Secara khusus pemberdayaan petani petani untuk maju dan tidak takut gagal,
melalui Teknologi Informasi Pertanian pendamping dapat menggugah penggunaan
bertujuan untuk menyelenggarakan teknologgu tepat guna, petani mengikuti anjuran
penyuluhan yang dikelola petani secara yang diberikan pendamping. Berikut ini disajikan
mandiri. Diperlukan edukasi dan induksi tabel tanggapan petani peserta program terhadap
kegiatan penyuluhan yang berawal dari pemberdayaan penyuluhan mandiri.
aktivitas pendamping atau fasilitator program
selanjutnya dilakukan petani secara mandiri.
sebagai sumber informasi bagi petani-nelayan agar petani Desa Purwodadi tetap mampu
baik informasi mengenai pembangunan menjaga kelangsungan produksi pertanian dan
pertanian maupun yang bersifat umum, untuk peternakan.
dijadikan masukan dan pertimbangan dalam Kondisi tersebut selaras dengan pendapat
pengambilan keputusan, 2) Penyuluh sebagai Slamet (1992:67) tentang peran penyuluh pada
pendidik, berperan dalam meningkatkan poin 3 bahwa penyuluh pertanian sebagai
pengetahuan petani serta menambah penghubung antara masyarakat tani-nelayan
kepercayaan diri mereka. Penyuluh yang dengan berbagai sumber, baik informasi yang
bertindak sebagai pelatih terutama dalam hal bersifat teknis, ekonomis,manajemen maupun
kesempatan usaha tani. Artinya kemasyarakatan. Kemudian karena memiliki
penyuluh/pendamping program berperan tingkat pendidikan lebih tinggi, pengetahuan dan
sebagaai sumber informasi dan pendidik bagi wawasan lebih luas, maka penyuluh dapat menjadi
petani Desa Purwodadi peserta program katalisator dan dinamisator pembangunan
pemberdayaan. Penyuluh memiliki kebijakan pertanian. Penyuluh pertanian dapat memberi
menyampaikan informasi sesuai dengan motivasi pada masyarakat tani- nelayan untuk
kemampuan daya pemahaman petani. meningkatkan kegiatan usaha tani serta
mempererat kerjasama, baik pada tingkat
Hambatan dari Pihak Petani
kelompok tani maupun dalam kehidupan
(a) Kualitas Lingkungan
bermasyarakat. Penyuluh memiliki peran sebagai
Hasil wawancara penelitian dan hasil mediator atau penghubung. Peran dapat
pengamatan menunjukkan bahwa petani Desa mengembangkan kekondusifan lingkungan belajar
Purwodadi Kecamatan Tembarak Kabupeten bagi sasaran penyuluhan untuk belajar secara
Temanggung peserta program pemberdayaan mandiri dan memberikan konsultasi bagi petani
petani melalui teknologi dan informasi pertanian yang memerlukan. Penyuluh berkewajiban
pada usaha ternak domba terpengaruh dengan menyadarkan sasaran penyuluhan tentang adanya
pergantian musim dari musim penghujan kebutuhan yang nyata (real need atau unfelt need)
berpindah menjadi musim kemarau. Ketika menjadi kebutuhan yang dirasakan (felt need).
musim kemarau datang petani mengalami Ketika petani Desa Purwodadi
kesulitan mendapatkan pakan ternak berupa mengalami kesuliltan penyuluh dapat memotivasi
tumbuhan yang hijau, segar dan berkualitas. petani peserta program untuk mengajukan dana
Solusi untuk menyiasati kondisi tersebut adalah usaha sebagai langkah antisipasi perubahan
mencari sumber protein lain seperti ampas tahu musim yang berpengaruh terhadap kuantitas hasil
atau ampas tempe kemudian dicampur dengan ternak. Penyuluh mampu mengajak sasaran
tumbuhan hijau yang ada dan diberikan kepada penyuluhan berpikir, berdiskusi, menyelesaikan
ternak. masalahnya, merencanakan dan bertindak
Musim panen tembakau menjadikan bersama sama sehingga terjadi pemecahan
petani kurang fokus mengikuti program ketika masalah dari mereka, oleh mereka dan untuk
datang musim panen tembakau, petani lebih mereka. Diperkuat oleh kebijakan Departemen
memilih mengurus lahan tembakau dan pertanian dalam Komponen A item A.2 yaitu
meninggalkan kegiatan program FEATI. Ketika Penyediaan dana FMA bahwa kegiatan
musim panen tembakau habis, petani kembali penyediaan dana FMA adalah untuk mendukung
memulai kegiatan pelatihan program FEATI. pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dikelola
Hal itu menjadikan kuantitas domba ternak petani ditingkat desa, mengembangkan
berkurang yang berakibat pada menurunnya kelembagaan dan kemitraan usaha sertapada item
pasokan domba dipasar. Solusi mengatasi A.3 Penguatan Organisasi Petani pada poin 5.
menurunnya produksi ternak domba adalah Temu petani / kelompok tani / organisasi petani
dengan intensifikasi usaha ternak domba, tetap dengan lembaga keuangan.
mempertahankan populasi ternak domba. (b) Pemasaran Produk
Kelompok tani dapat mengucurkan bantuan Pemasaran produk hasil peternakan
modal usaha pertanian sekaligus peternakan memiliki hambatan tersendiri berkaitan dengan
21
Desy Anggar Sary/ Economics Development Analysis Journal 4 (1) (2015)
lokasi pasar hewan yang telah disediakan di Strategi pemberdayaan petani melalui
wilayah Desa Purwodadi Kecamatan Tembarak teknologi dan informasi pertanian dalam usaha
Kabupaten Temanggung. Terdapat pasar ternak domba di Desa Purwodadi Kecamatan
hewan yang sudah lebih dulu ada diluar desa Tembarak Kabupaten Temanggung yaitu: 1)
Purwodadi. Lokasi yang berdekatan dengan memberi pelatihan secara nyata (modeling) dan
pasar hewan lama menjadikan minat pembeli tepat guna agar petani tetap berminat
ternak domba di Desa Purwodadi semakin menjalankan program pemberdayaan, 2)
menurun. Pasar menjadi sepi yang berakibat Intensifikasi pengelolaan pertanian dan
petani menjadi malas untuk menghidupkan peternakan domba sesuai dengan karakteristik
kembali pasar domba Desa Purwodadi. wilayah. Dengan ini strategi yang dilakukan oleh
Peneliti menemukan pada saat penyuluh harus mengadaptasi karakteristik
penelitian lokasi dan bangunan pasar domba subjek dan wilayah program. Telah diketahui
Desa Purwodadi masih ada namun hewan yang bahwa sebagian besar petani Desa Purwodadi
dijual yaitu ternak domba tidak ada. Solusi memiliki latar belakang pendidikan rendah
mengatasi kendala tersebut adalah menjaga dikarenakan mayoritas lulusan SD/sederajat.
kualitas ternak domba yang dihasilkan oleh Oleh sebab itu strategi yang tepat dan akurat
petani peserta program serta menjalin adalah memberi pelatihan dengan contoh nyata
hubungan kemitran dengan pelaku usaha mulai atau sistem modeling. Cara memilih bibit harus
tingkat desa, kecamatan, kabupaten hingga dipraktekan di depan petani Desa Purwodadi
tingkat provinsi. Mengadakan kontes domba peserta program secara langsung. Cara memilih
sehat untuk menaikkan daya saing produk pakan ternak, mengolah pakan ternak, mengobati
ternak dan menarik minat pembeli dari luar ternak yang sakit dipraktekkan langsung di depan
Desa Purwodadi sehingga mampu menaikkan mata petani Desa Purwodadi peserta program.
target penjualan hasil ternak domba. Hasil Sehingga jika menemu kesulitan petani dapat
ternak domba yang berkualitas dan memiliki langsung bertanya untuk mendapatkan
daya saing diyakini tetap diburu dan dibeli oleh pemahaman dan pengertian yang jelas.
konsumen dengan harga layak. Dengan teknik modeling diharapkan
Hal tersebut selaras dengan paradigma setelah proses mengamati petani peserta program
perubahan pembangunan pertanian Indonesia pemberdayaan Desa Purwodadi dapat meniru
bahwa membangun sistem dan usaha agribisnis atau mencontoh pelatihan yang diberikan
yang berdaya saing, berkerakyatan, penyuluh untuk diterapkan dalam pengelolaan
berkelanjutan dan lebih desentralisasi pertanian dan peternakan domba. Hal itu sesuai
menggunakan pendekatan pembangunan dengan pendapat Slamet (1992:23) seorang
agribisnis didesain dalam bentuk sentra atau profesional harus mampu memadukan unsur
kawasan yang bertumpu pada keunggulan kemampuan teknis (kompetensi) dan
agribisnis komparatif dan kompetitif. kematangan etik, moral, dan akal. Aktifitas
(Departemen Pertanian, 1984). Pengembangan penyuluhan memerlukan kesungguhan dan
agribisnis menjadi sangat penting dan perlu ketelitian kerja yang dapat diperoleh melalui
diarahkan kewilayah pedesaan, karena dapat pengalaman dan kebiasaan. Slamet (1992:23)
menjembatani transformasi ke industri, mengemukakan bahwa penyuluh pertanian
menciptakan nilai tambah bagi petani, sebagai sumber informasi bagi petani-nelayan
meningkatkan permintaan hasil pertanian, baik informasi mengenai pembangunan
kandungan impor rendah dan mudah diakses pertanian maupun yang bersifat umum, untuk
petani. Program ini memberdayakan organisasi dijadikan masukan dan pertimbangan dalam
petani agar lebih berperan dalam pelayanan pengambilan keputusan.
terhadap kebutuhan petani, dan meningkatkan Tingkat pengetahuan petani Desa
kemampuan petani dalam mengadopsi teknologi Purwodadi peserta program pemberdayaan yang
serta responsif terhadap permintaan pasar. masih rendah, lambatnya mengadopsi teknologi,
rendahnya usaha kelompok, tingkat pemasaran
Strategi
hasil pertanian yang terbatas rendah
22
Desy Anggar Sary/ Economics Development Analysis Journal 4 (1) (2015)
23
Desy Anggar Sary/ Economics Development Analysis Journal 4 (1) (2015)
24